Oleh Reki Kurnia
Mahasiswa Pragram Pascasarjana
Sekolah Tinggi Teologi Yestoya Malang
Syalom saudara seiman
Berjumpa kembali bersama dengan saya pada sesi kedua ini yang akan membahas tentang kepemimpinan. Pada sesi yang pertama saya menulis tentang pribadi saya, masa-masa yang sangat menyenangkan dan menyedihkan dalam mengarungi liku-liku kehidupan saya. Pada kesempatan ini saya akan membahas tentang Kepemimpinan.Pada sesi kedua ini, saya menjelaskan sedikit tentang keluarga saya.
Latar Belakang Keluarga.
Saya dilahirkan dari keluarga yang sudah mengenal Tuhan, ayah saya bernama Nayau Tonang yang dahulunya seorang guru silat dan dukun, ibu saya Sarah, ibu saya berketurunan dari keluarga yang hidup di dalam Tuhan, dalam artinya sungguh-sunggu percaya tanpa berlatar belakang yangtidak baik.
Ayah saya bertobat sebelum saya lahir, ayah saya bertobet sejak saudara saya yang ke empat mengalami suatu penyakit yang susah disembuhkan, saudara saya sembuh ketika ayah saya bertobat, saya memiliki saudara ada Sembilan bersaudara, dua saudara perempuan, dan tujuh saudara laki-laki, saya anak yang ke delapan dari Sembilan bersaudara.
I Timotius 4:12
" Janganlah seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu,dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu"
Ayat ini adalah merupakan nasehat Rasul Paulus kepada anak rohaninya Timotius.
Siapakah Timotius?
Sebelum saya belajar tentang nasehat yang indah tentang bagaimana seorang pemuda harus dapat menjadi teladan, saya harus mengenal lebih dahulu siapakah Timotius itu. Dia adalah anak yang lahir dari perkawinan campuran.Ibunya seorang wanita Yahudi dan ayahnya seorang Yunani.( Kisah 16:1,II Tim 1:5). Dia menjadi Kristen ketika Paulus dalam safari penginjilannya pertama mengunjungi Listra.Timotius kemudian menjadi murid dari Paulus.
Dari arti namanya, Timotius artinya orang yang saleh, orang yang menghormati Tuhan. Timotius memang layak menyandang gelar itu, karena sejak kecil ia sudah mengenal ajaran-ajaran firman Tuhan. Ibunya Eunike yang adalah seorang Yahudi asli tentu sangat berperan dalam membentuk kepribadian dan karaketer Timotous sehingga menjadi orang yang memahami kitab suci dan hidup dalam ketaatan kepada hukum-hukum Tuhan.Selain itu neneknya yang bernama Louis juga ikut berperan dalam membangun jati dirinya sehingga menjadi pribadi yang teguh dalam iman.Paulus dibesarkan dan tinggal di Listra, suatu daerah di Propinsi Kilikia.
Dalam safari penginjilan keduanya Paulus kemudian mengangkat dia menjadi pembantu dalam penginjilannya, setelah ia mengalami kekecewaan karena perpecahannya dengan Barnabas dan Markus ( Kisah 15:39). Dikemudian hari Timotius menjadi pembantu yang sangat dekat dengan Paulus.Hubungan mereka menjadi seperti hubungan bapak dengan anak.
Dalam nasehatnya kepadaTimotius, Paulus memberikan perintah supaya Timotius mampu menjadi teladan sekalipun Timotius masih sangat muda. Saat ini firman Tuhan juga menjadi nasehat bagi saya, rekan-rekan muda yang ada. Saya harus mampu menjadi teladan dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan dan dalam kesucian. Untuk menjadi teladan saya harus meneladani karakter Kristus, Dengan demikian, ketika orang melihat saya, maka orang akan melihat pribadi Kristus yang terpancar melalui hidup saya.Itulah yang saya sedang gumulkan.
Tokoh Alkitab yang saya amat-amati selain Paulus dan Timotius, saya juga mengidolakan Yesus, bagaimana saya bisa meniru cara Dia bersosialisasi dalam masyarakat luas dan memiliki cara dalam dia bergaul terhadap orang-orang yang Dia lewati, bagaimana Dia menghormati orang lanjut usia, anak muda, bahkan anak-anak kecil sekali pun.
Kitab suci menceritakan banyak sekali kisah-kisah tentang kepedulian Kirstus kepada orang-orang yang terpingirkan. Setiap hari ia bergaul dengan orang-orang yang dianggap sampah oleh masyarakat. Bukankah dalam Alkitab dicatat bagaimana Yesus memperhatikan perempuan Samaria, para pemungut cukai, penderita kusta, dan orang-orang lain yang mungkin tidak banyak orang yang mau bergaul dengan mereka? Tetapi Kristus mau peduli dengan mereka.Bagaimana dengan kita?Biar kita juga mampu menjadi seperti Tuhan Yesus, mau peduli dan mengasihi orang-orang yang terpinggirkan.
Karakter Kristus yang kedua yang harus saya perhatikan dan ingin saya teladani adalah kejujuranNya. II Petrus 2:22 mengatakan" Ia tidak berbuat dosa dan tipu tidak ada didalam mulut-Nya. saya harus hidup dalam kejujuran. Saat ini kejujuran menjadi suatu hal yang mahal.Godaan untuk berlaku dan berkata tidak jujur ada dimana-mana.Dalam hal ini saya mengajak semua orang, mari kita senantiasa jujur terhadap Allah, diri sendiri dan orang lain. Kejujuran merupakan mutiara berharga yang amat menyenangkan hati Tuhan.Alkitab banyak memberikan janji-janji berkat kalau kita berlalaku jujur senantiasa.( Amsal 2:21,3:32,11:11, 14:11,15:17)
Mengenai ketaatan Kristus tentu saya tidak akan meragukan lagi.Salib memberikan pesan bahwa ketaaan Tuhan Yesus kepada kehendak Bapa sungguh luar biasa,bahkan taat sampai mati. Ketaatan seperti Tuhan Yesus inilah yang seharusnya menjadi teladan bagi saya.Seringkali berbagai pergumulan hidup di dunia membuat saya merasa terdesak dan sulit untuk percaya kepada Allah.Namun saya diingatkan bahwa walaupun sulit dan menuntut pengorbanan, saya harus belajar taat kepada kehendak Tuhan. Kunci agar saya bisa terus terarah kepada kehendak Allah adalah selalu berdoa.
Yohanes 13:31-35 “Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia. Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu. Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”
Yesus merupakan teladan utama bagi saya dalam belajar hidup rendah hati.Selama hidupnya di dunia , Yesus selalu berjalan dalam kerendahan hati, dan ketaatan kepada Bapa. Walaupun Yesus adalah Raja segala raja, tetapi ia rela lahir di kandang domba yang hina.Ia juga memilih untuk menjadi anak dari tukang kayu. Bahkan Pada masa-masa terakhir hidup-Nya di dunia ini, Yesus membasuh kaki murid-muridNya sebagai lambang kerelaanNya untuk melayani dan menjadi hamba bagi orang lain. Yesus mengatakan kepada para muridNya sebagaimana Aku membasuh kakimu maka kamu wajib saling membasuh kaki yang mana berarti harus saling melayani dan merendahkan diri. Selain berarti kerelaan untuk tidak dikenal, kerendahan hati juga berarti kerelaan untuk melayani dan menjadi hamba bagi orang lain. Kita wajib saling melayani satu dengan yang lain dalam kerelaan bila ingin hidup dalam kerendahan hati. Salah satu bentuk saling melayani tersebut adalah dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.
Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya ( I Ptr 5:6 ). Syarat untuk mendapatkan promosi/peninggian dari Allah adalah hidup dalam kerendahan hati. Suatu keinginan saya saat ini, bila saya hidup dalam kerelaan untuk tidak dikenal dan melayani orang lain maka Tuhan akan meninggikan saya yang tidak memiliki apa ini pada waktunya. Menurut saya promosi yang sejati datang dari Tuhan bukan dari manusia.Bila Tuhan sendiri yang mempromosikan saya maka tidak ada satupun manusia yang dapat menghalangiNya.
Selain itu hidup dalam kerendahan hati juga akan membuat hidup berhasil dan dipenuhi berkat. Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah ( Mzm 37:11). Saat ini, walaupun bangsa ini sedang dirundung krisis yang sepertinya tiada berujung namun bila saya hidup dalam kerendahan hati maka sayaakan mewarisi negeri ini dan menikmati kesejahteraan yang berlimpah-limpah. Jaminan bagi saya bukan datang dari manusia tetapi datang dari Allah. Tuhan tidak akan pernah gagal menepati janji-Nya sebab Ia tidak bisa gagal.
Bill Gothard mengatakan pada renungan harian, setiap pagi ia membiasakan diri merendahkan dirinya dalam doa kepada Tuhan. Setiap pagi ia mengakui kelemahan dan ketidaklayakannya kepada Tuhan. Bill berkata, "Bila Saya tidak merendahkan diri maka akan ada orang yang dengan senang hati akan merendahkan saya ".Daripada direndahkan lebih baik merendahkan diri di hadapan Tuhan.
Bagaimana dengan kepemimpinan sekuler?Secara pribadi, saya juga memiliki ketertarikan pada sosok Ahok, yang jika saya bandingkan dengan Habibie Ahok memiliki suatu yang sangat berbeda kepemimpinannya. Ahok memiliki suatu ketegasan dan tidak takut mengambil resiko, jika saya lihat pada Habibie, dia memang memiliki kepintaran yang sangat luar biasa, tetapi ketegasan sama Habibie masih diragukan, dan dia tidak terlalu berani bicara depan publis secara terang-terangan, itulah yang membedakan kepemimpinan mereka.
Pada bagian ini saya melampirkan suatu biografi Ahok (Basuki Tjahaja Purnama)
Ahok adalah salah satu calon Wakil Gubernur DKI pada Pilkada DKI Jakarta 2012.Ahok bernama asli Basuki Tjahaja Purnama dan dilahirkan di wilayah Belitung. Sebelum bersanding dengan Jokowi pada Pilkada DKI 2012, Ahok telah menjabat sebagai Bupati Belitung Timur periode 2005-2010 dan menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014. Mari kita lihat sepak terjang Ahok sebagai Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta bersama Jokowi.
Biografi Ahok (Basuki Tjahaja Purnama)
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) yang akrab dipanggil Ahok lahir di Gantung, desa Laskar Pelangi, Belitung Timur.Ia melanjutkan Sekolah Menengah Atas (SMU) dan perguruan tinggi di Jakarta dengan memilih Fakultas Teknologi Mineral jurusan Teknik Geologi Universitas Trisakti.
Setelah menamatkan pendidikannya dan mendapat gelar Sarjana Teknik Geologi (Insiyur geologi) pada tahun 1989, Basuki pulang kampung–menetap di Belitung dan mendirikan perusahaan CV Panda yang bergerak dibidang kontraktor pertambangan PT Timah.
Menggeluti dunia kontraktor selama dua tahun, Basuki menyadari betul hal ini tidak akan mampu mewujudkan visi pembangunan yang ia miliki, karena untuk menjadi pengelolah mineral selain diperlukan modal (investor) juga dibutuhkan manajemen yang profesional.
Untuk itu Ahok memutuskan kuliah S-2 dan mengambil bidang manajemen keuangan di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya Jakarta.Mendapat gelar Master in Bussiness Administrasi (MBA)atau Magister Manajemen (MM) membawa Basuki diterima kerja di PT Simaxindo Primadaya di Jakarta, yaitu perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor pembangunan pembangkit listrik sebagai staf direksi bidang analisa biaya dan keuangan proyek.Karena ingin konsentrasi pekerjaan di Belitung, pada tahun 1995 Basuki memutuskan untuk berhenti bekerja dan pulang ke kampung halamannya.
Perlu diketahui, tahun 1992 Basuki mendirikan PT Nurindra Ekapersada sebagai persiapan membangun pabrik Gravel Pack Sand (GPS) pada tahun 1995. Bagi Basuki, pabrik yang berlokasi di Dusun Burung Mandi, Desa mengkubang, Kecamatan Manggar, Belitung Timur ini diharapkan dapat menjadi proyek percontohan bagaimana mensejahterakan stakeholder (pemegang saham, karyawan, dan rakyat) dan juga diharapkan dapat memberikan konstribusi bagi Pendapatan Asli Daerah Belitung Timur dengan memberdayakan sumber daya mineral yang terbatas. Di sisi lain diyakini PT Nurindra Ekapersada memiliki visi untuk menghasilkan sumber daya manusia yang tangguh.
Berangkat dari visi seperti itulah pada tahun 1994, Basuki didukung oleh seorang tokoh pejuang kemerdekaan Bapak alm Wasidewo untuk memulai pembangunan pabrik pengolahan pasir kwarsa pertama di Pulau Belitung dengan memamfaatkan teknologi Amerika dan Jerman. Pembangunan pabrik ini diharapkan juga memberikan harapan besar menjadi cikal bakal tumbuhnya suatu kawasan industri dan pelabuhan samudra dengan nama KIAK (Kawasan Industri Air Kelik).
Kiprah Politik Ahok
Sebagai pengusaha di tahun 1995 ia mengalami sendiri pahitnya berhadapan dengan politik dan birokrasi yang korup. Pabriknya ditutup karena ia melawan kesewenang-wenangan pejabat. Sempat terpikir olehnya untuk hijrah dari Indonesia ke luar negeri, tetapi keinginan itu ditolak oleh sang ayah yang mengatakan bahwa satu hari rakyat akan memilih Ahok untuk memperjuangkan nasib mereka.
Dikenal sebagai keluarga yang dermawan di kampungnya, sang ayah yang dikenal dengan nama Kim Nam, memberikan ilustrasi kepada Ahok. Jika seseorang ingin membagikan uang 1 milyar kepada rakyat masing-masing 500 ribu rupiah, ini hanya akan cukup dibagi untuk 2000 orang. Tetapi jika uang tersebut digunakan untuk berpolitik, bayangkan jumlah uang di APBD yang bisa dikuasai untuk kepentingan rakyat.APBD kabupaten Belitung Timur saja mencapai 200 milyar di tahun 2005.
Bermodal keyakinan bahwa orang miskin jangan lawan orang kaya dan orang kaya jangan lawan pejabat (paham Kong Hu Cu), keinginan untuk membantu rakyat kecil di kampungnya, dan juga kefrustasian yang mendalam terhadap kesemena-menaan pejabat yang ia alami sendiri, Ahok memutuskan untuk masuk ke politik di tahun 2003.
Pertama-tama ia bergabung dibawah bendera Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PPIB) yang saat itu dipimpin oleh Dr. Sjahrir. Pada pemilu 2004 ia mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Dengan keuangan yang sangat terbatas dan model kampanye yang lain dari yang lain, yaitu menolak memberikan uang kepada rakyat, ia terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode 2004-2009.
Selama di DPRD ia berhasil menunjukan integritasnya dengan menolak ikut dalam praktik KKN, menolak mengambil uang SPPD fiktif, dan menjadi dikenal masyarakat karena ia satu-satunya anggota DPRD yang berani secara langsung dan sering bertemu dengan masyarakat untuk mendengar keluhan mereka sementara anggota DPRD lain lebih sering “mangkir”.
Setelah 7 bulan menjadi DPRD, muncul banyak dukungan dari rakyat yang mendorong Ahok menjadi bupati. Maju sebagai calon Bupati Belitung Timur di tahun 2005, Ahok mempertahankan cara kampanyenya, yaitu dengan mengajar dan melayani langsung rakyat dengan memberikan nomor telfon genggamnya yang juga adalah nomor yang dipakai untuk berkomunikasi dengan keluarganya. Dengan cara ini ia mampu mengerti dan merasakan langsung situasi dan kebutuhan rakyat. Dengan cara kampanye yang tidak “tradisional” ini, yaitu tanpa politik uang, ia secara mengejutkan berhasil mengantongi suara 37,13 persen dan menjadi Bupati Belitung Timur periode 2005-2010. Padahal Belitung Timur dikenal sebagai daerah basis Masyumi, yang juga adalah kampung dari Yusril Ihza Mahendra.
Bermodalkan pengalamannya sebagai pengusaha dan juga anggota DPRD yang mengerti betul sistem keuangan dan budaya birokrasi yang ada, dalam waktu singkat sebagai Bupati ia mampu melaksanakan pelayanan kesehatan gratis, sekolah gratis sampai tingkat SMA, pengaspalan jalan sampai ke pelosok-pelosok daerah, dan perbaikan pelayanan publik lainya. Prinsipnya sederhana: jika kepala lurus, bawahan tidak berani tidak lurus. Selama menjadi bupati ia dikenal sebagai sosok yang anti sogokan baik di kalangan lawan politik, pengusaha, maupun rakyat kecil. Ia memotong semua biaya pembangunan yang melibatkan kontraktor sampai 20 persen. Dengan demikian ia memiliki banyak kelebihan anggaran untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat.
Kesuksesan ini terdengar ke seluruh Bangka Belitung dan mulailah muncul suara-suara untuk mendorong Ahok maju sebagai Gubernur di tahun 2007.Kesuksesannya di Belitung Timur tercermin dalam pemilihan Gubernur Babel ketika 63 persen pemilih di Belitung Timur memilih Ahok. Namun sayang, karena banyaknya manipulasi dalam proses pemungutan dan penghitungan suara, ia gagal menjadi Gubernur Babel.
Dalam pemilu legislative 2009 ia maju sebagai caleg dari Golkar. Meski awalnya ditempatkan pada nomor urut keempat dalam daftar caleg (padahal di Babel hanya tersedia 3 kursi), ia berhasil mendapatkan suara terbanyak dan memperoleh kursi DPR berkat perubahan sistem pembagian kursi dari nomor urut menjadi suara terbanyak.
Selama di DPR, ia duduk di komisi II. Ia dikenal oleh kawan dan lawan sebagai figur yang apa adanya, vokal, dan mudah diakses oleh masyarakat banyak. Lewat kiprahnya di DPR ia menciptakan standard baru bagi anggota-anggota DPR lain dalam anti-korupsi, transparansi dan profesionalisme. Ia bisa dikatakan sebagai pioner dalam pelaporan aktivitas kerja DPR baik dalam proses pembahasan undang-undang maupun dalam berbagai kunjungan kerja. Semua laporan bisa diakses melalui websitenya.Sementara itu, staf ahlinya bukan hanya sekedar bekerja menyediakan materi undang-undang tetapi juga secara aktif mengumpulkan informasi dan mengadvokasi kebutuhan masyarakat. Saat ini, salah satu hal fundamental yang ia sedang perjuangkan adalah bagaimana memperbaiki sistem rekrutmen kandidat kepala daerah untuk mencegah koruptor masuk dalam persaingan pemilukada dan membuka peluang bagi individu-individu idealis untuk masuk merebut kepemimpinan di daerah.
Ahok berkeyakinan bahwa perubahan di Indonesia bergantung pada apakah individu-individu idealis berani masuk ke politik dan ketika di dalam berani mempertahankan integritasnya. Baginya, di alam demokrasi, yang baik dan yang jahat memiliki peluang yang sama untuk merebut kepemimpinan politik. Jika individu-individu idealis tidak berani masuk, tidak aneh kalau sampai hari ini politik dan birokrasi Indonesia masih sangat korup. Oleh karena itu ia berharap model berpolitik yang ia sudah jalankan bisa dijadikan contoh oleh rekan-rekan idealis lain untuk masuk dan berjuang dalam politik. Sampai hari ini ia masih terus berkeliling bertemu dengan masyarakat untuk menyampaikan pesan ini dan pentingnya memiliki pemimpin yang bersih, transparan, dan profesional.
Di tahun 2006, Ahok dinobatkan oleh Majalah TEMPO sebagai salah satu dari 10 tokoh yang mengubah Indonesia. Di tahun 2007 ia dinobatkan sebagai Tokoh Anti Korupsi dari penyelenggara negara oleh Gerakan Tiga Pilar Kemitraan yang terdiri dari KADIN, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, dan Masyarakat Transparansi Indonesia. Melihat kiprahnya, kita bisa mengatakan bahwa berpolitik ala Ahok adalah berpolitik atas dasar nilai pelayanan, ketulusan, kejujuran, dan pengorbanan; bukan politik instan yang sarat pencitraan.Semoga Pilkada DKI Jakarta dimenangkan oleh tokoh yang jujur dan adil dalam memimpin.Ahok adalah salah satu tokoh yang terkenal bersih dan dicintai rakyatnya di Belitung.Siapapun pemenangnya, apakah Jokowi-Ahok ataupun Hidayat-Didik, kami mengharapkan Jakarta yang lebih baik. Berkat ketaatan, kejujuran, kerendahan hati Ahok, akhirnya dia bias menduduki kursi Gubernur DKI Jakarta.
Hal inilah yang ingin saya kembangkan supaya saya bisa menjadi teladan bagi orang yang di sekitar saya, dan dapat menjadi teladan dalam keluarga, serta dapat menjadi teladan dalam suatu organisasi dikemudian hari jika sudah memegang suatu peranan yang Tuhan berikan sesuai dengan visi saya.
Dalam kehidupan saya, saya ingin memiliki suatu karakter dan perilaku yang lemah lembut dan yang tidak suka denga suatu permasalahan, saya ingin selalu tepat waktu dalam melakukan sesuatu, dan yang tidak suka menunggu-nunggu dalam sebuah pekerjaan, keinginan yang sedang saya lakukan untuk sekarang ini, dan yang sedang saya pelajari, saya suka menunggu dalam suatu hal, tetapi tidak suka ditunggu, saya lebih baik awal dari pada terlambat, saya orangnya pemikir, memikirkan suatu hal kedepan, dan tidak memikirkan hal yang sekarang, saya selalu berjaga-jaga dalam hal yang kemudian hari, karena bagi saya sesuatu tidak akan datang dengan sendirinya tanpa perencanaan yang kedepan.
Demikianlah tugas ini saya buat, kiranya tugas ini dapat di terima dengan semestinya. Tuhan Yesus Memberkati. Amin
Sumber: http://ahok.org/tentang-ahok/siapa-ahok
Baca Buku Ahok “Merubah Indonesia: Kisah Hidup Ahok” di : http://jokowi.ahokdki1.org/buku
No comments:
Post a Comment