Thursday, September 3, 2015

#144 Beginikah Rasanya ?

Beginikah rasanya?

Halloo, perkenalkan nama saya Veronika Arinta Hapsari. Saya lahir di ibukota Indonesia yaitu Jakarta, 28 Februari 1997. Saya anak kedua dari dua bersaudara. Kakak saya bernama Adrianus Bambang Triasmoro. Dan orang tua saya bernama Fransiskus Asisi Soman dan Tri Lestari Margareta Maria. Saya tinggal bersama keluarga yang sederhana dan sangat mencintai satu sama lain. Dulu saya sekolah di SMA Fons Vitae 1, Matraman, Jakarta. Namun, saat ini saya kuliah di Universitas Katolik Widya Karya, Malang. Bapak saya bekerja di suatu perusahaan swasta, dan ibu saya bekerja di TK Cor Jesu Marsudirini, Matraman, Jakarta Timur.
Saya mau menceritakan perjuangan saya selama pencarian perguruan tinggi di Indonesia dan akhirnya mendapakan di salah satu universitas. Awalnya saya mempunyai cita-cita untuk masuk kuliah di STAN, karena memang dari SMP saya bercita-cita untuk bekerja di Kantor Perpajakan. Sambil menunggu pendaftaran STAN dibuka, saya mencoba SNMPTN. Saya ambil di Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, dan Universitas Brawijaya. Ternyata saya tidak lolos. Jujur, ini paling menyakitkan daripada patah hati karena ditolak cowok lohhh….
Tidak hanya sampai disitu, saya tetap berusaha di SBMPTN. Memang saya tidak ikut les seperti teman-teman yang lainnya. Saya harus belajar sendiri, dan berlatih terus. Namun, saya terlalu sering mengulur waktu untuk belajar, karena bagi saya sudah terlalu lelah untuk mengingat materi pelajaran yang dibahas itu-itu saja. Suatu saat, saya dan teman-teman saya pergi ke cafĂ© di Jakarta untuk belajar bareng. Salah satu teman saya berkata, “anjirr ini anak bukannya belajar malah main hp mulu”. Teman saya yang satunya menyahut, “Rinn, gila ya lo tinggal seminggu belajarnya malah main hp mulu”.
Dan hingga akhirnya, seminggu sebelum test SBMPTN tanggal 9 Juni 2015 saya baru belajar. Saya buka pocket book IPS saya, saya pelajari semua materi. Tanggal 9 Juni 2015 pun berlalu, dan lagi lagi lagi lagi saya ditolak hikss. Ini lebih menyakitkan daripada SNMPTN karena pupus sudah  harapan saya. Saya juga ikut test di Universitas Sanata Dharma, Jogjakarta .
Eitsss, tapi jangan salah masih ada jalur test mandiri buat masuk PTN lohh, saya ambil Universitas Brawijaya dan Universitas Diponegoro pada tanggal 26 dan 28 Juli 2015. Saya akhirnya ke Malang untuk mengikuti test di Universitas Brawijaya, dan sampai saya menginap di rumah kontrakan kakak temenku yang kuliah di Universitas Brawijaya.  Dan tanggal 28 Juli pun telah berlalu. Tanggal 1 Agustus dan 4 Agustus adalah waktu terakhir untuk menentukan saya harus kemana melanjutkan kuliahnya. Dan ini lebih parahnyaaa, sampai saya  bertanya dalam diri saya “Begini kah rasanya?” ditolak dan ditolak lagi lagi lagi lagi dan lagiiiii HIKSSS….
Saya pun bingung harus cari kampus mana lagi, sementara pendaftaran STAN saja masih simpang siur. Ada yang bilang kalau tidak buka untuk tahun ini, ada yang bilang buka. Saya masih bingung, kampus mana yang masih buka pendaftaran. Saya pun terus berdoa semoga ada mujizat. Dan ternyata Tuhan itu sangat baik dan luar biasa. Sehari setelah penolakan itu, saya ditelfon bude saya, kalau ternyata Universitas Katolik Widya Karya, Malanng ini masih buka pendaftaran mahasiswa baru. Lewat bude pun saya mendaftarkan diri, memang sih jujur saja saya awalnya tidak tahu sama sekali Universitas ini. Dan akhirnya saya daftar disini, dan diterima sebagai mahasiswa baru angkatan 2015 – 2016. Ternyata STAN buka pedaftaran, dan syarat-syaratnya tidak sesuai dengan saya.
Dan saya pun yakin bahwa apapun keinginan saya kalau tidak disertai dengan belajar, tekun, rajin, dan berdoa tidak ada satu pun yang terwujud. Mungkin ini memang jalan dari Tuhan, dan saya saat ini sudah di Malang serta menjadi bagian dari Universitas Widya Karya.  Saya sudah melewati fase-fase melatih kekebalan mental saya melalui acara Ospek ini. Sekian dan terima kasih.


Veronika Arinta Hapsari
Fakultas Ekonomi, Jurusan Akun
Universitas Katolik Widya Karya Malang

No comments:

Post a Comment