Thursday, September 17, 2015

#158 Perjuangan Mendirikan Ebenhaezer Ministry



Ebenhaezer, sampai di sini Tuhan menolong kita. Begitu banyak pertolongan Tuhan bagi anda mulai dari rahim ibu sampai saat ini, semua adalah Anugrah Tuhan. Inilah ungkapan seorang yang bernama Oktavianus Cussoy, lahir di Manado tepatnya di daerah pesisir Danau Tondana, suatu kota yang sejuk dan dingin. Makanan favorit orang Manado adalah Bubur Manado, suatu makanan yang terdiri dari campuran berbagai sayur – sayuran. Makan bubur manado pasti SEHAT. Anda mau bubur Manado? Hubungi saya di No ini, 081 79621355.Ueeenaak phooool.
          Oleh Anugrah Tuhan, 25 tahun sudah ada di dalam ladang Tuhan, semua karena Tuhan Zakaria 4:6 ...” Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku”.
Menikahi seorang gadis Malang bernama Elizabeth, di karuniai dua orang anak bernama Nando dan Nanda. Nando kelas 12 dan Nanda kelas 8, keduanya sekolah di Yayasan Pendidikan Dhira Bhakti SMK dan SMP COR JESU, Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 55 Kloje Malang.
Ketika mengalami mujizat Tuhan lolos dari maut “tersengat listrik” kemudian mengambil keputusan untuk menjadi Peltu ( pelayan Tuhan ) di mulai dengan menempuh pendidikan SAB (sekolah Alkitab Batu) Malang. Menempuh pendidikan selama 18 bulan, selesai pendidikan kemudian di tempatkan di Jawa Tengah (Wonogiri) selama 12 bulan. Dari Jawa Tengah kemudian menuju Jawa Timur sampai sekarang ini.
Saat ini sedang mengelolah Ebenhaezar Ministry di Jl. Vila Tidar Indah. Dengan tekad dan motivasi kemudian melanjutkan pendidikan di STT Yestoya selama 4 tahun, puji Tuhan selesai dengan baik, dengan pertolongan Tuhan. Saat ini dengan Anugrah Tuhan, memberikan kesempatan lagi untuk melanjutkan pendidikan di STT Yestoya.
Sejak mengambil keputusan menjadi pelayanan Tuhan sampai saat ini, ada banyak suka dan duka yang di alami, namun bersama Tuhan semua halangan bisa di lewati.
Sejak berada di bawah otoritas seorang Gembala sidang selama 20 tahun, kemudian memutuskan untuk berdiri sendiri mengelolah sebuah pelayanan yang bernama Ebenhaezer Ministry. Selama 2 tahun mengelolah Ebenhaezar, ada banyak pertolongan Tuhan yang di alami dan di rasakan.
 Menjadi seorang pemimpin yang berhasil tidak semudah membalikan telapak tangan, ada banyak pengorbanan yang harus di keluarkan untuk menjadi pemimpin yang berhasil, pengorbanan itu antara lain ; korban waktu, korban tenaga, korban pikiran, korban perasaan, korban uang dll. Ini semua harus ada di dalam diri seorang pemimpin.
Ketika mendirikan Ebenhaezer Ministry, ini semua lahir dari sebuah keinginan dari hati yang dalam. Keinginan ini muncul sejak beliau duduk bangku perkuliaan semester 1 (satu), ketika  itu ada dosen yang mengajar dan memberikan motivasi kepada kami mahasiswa dan mahasiswi, kata dosen itu, “apa yang kalian inginkan dan cita-citakan 4 tahun kemudian, tulis di kertas dan doakan dengan sungguh-sungguh. Saya menulis di secarik kertas dengan kata-kata sebagai berikut : 4 tahun kemudian setelah selesai perkulian selama 4 tahun, saya ingin memimpin satu komunitas di hari Minggu.
 Puji Tuhan, doa, keinginan di kabulkan oleh Bapaku di Sorga. Pada tgl 7 Februari 20013 berdirilah EBENHAEZER yang artinya sampai di sini Tuhan menolong kita. Judul inipun tidak serta merta ada, inipun lahir dari sebuah doa, ketika itu saya membaca Alkitab yang terdapat di 1 Samuel 7, tepatnya 1 Samuel 7:12 Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan mendirikannya antara Mizpa dan Yesana; ia menamainya Eben-Haezer, katanya: “Sampai di sini Tuhan menolong kita. Kemudian dari ayat Alkitab inilah beliau memberikan nama komunitas yang sedang dilayani saat ini Ebenhaezer Ministry, komunitas yang terdiri dari orang-orang mudah yang datang dari berbagai suku di Indonesia yang sedang menimbah ilmu di kota Malang.

No comments:

Post a Comment