Tuesday, September 15, 2015

#150 Dunia Impianku


Oleh Winda
Mahasiswa Pascasarjana
Sekolah Tinggi Teologi Yestoya

“ Seribu langkah, dimulai dari satu langkah “
Artinya :
ð  Sejauh apapun angan2 yang kita miliki, atau sehebat apapun impian yang ingin kita raih, jika kita tidak pernah melangkah untuk mewujudkannya, maka hanya akan tetap menjadi sebuah impian / angan-angan / gagasan saja.

Setiap orang pasti memiliki impian / harapan yang ingin diraih. Ada orang yang mampu meraih impiannya, ada pula orang yang tidak mampu menggapainya.
Apakah yang membedakannya ?
Ternyata terletak pada “Lentera Jiwa” yang dimilikinya.
Orang yang berhasil neraih impiannya, menyalakan “lentera jiwa-nya” , sedang yang tidak mampu meraih impiannya, mereka yang tidak pernah menyalakan “lentera jiwa-nya”

Apakah “ Lentera Jiwa ?“
Lentera jiwa adalah : Hasrat ( passion ), yang setiap orang memilikinya, hanya … apakah mereka mau terus menyalakannya, atau membiarkannya menjadi padam.
Ketika lentera itu dinyalakan, maka sinarnya akan mampu menjadi penerang setiap langkah demi langkah menuju impian / harapan.

Lentera jiwa itu pulalah yang membawa saya melangkah menuju area yang sangat saya impikan selama ini, yaitu dunia pendidikan / pengajaran.
Apakah lentera jiwa saya ?
ð  Bisa berbagi ilmu yang saya bisa / ketahui, kepada sebanyak mungkin orang.

Setelah tamat S1, sesuai disiplin ilmu yang saya tekuni, maka saya sempat bekerja di sebuah perusahaan swasta.
Namun, sembari bekerja, bahkan semasa masih menempuh studi di bangku perkuliahan, bahkan juga sampai saat ini, saya aktif menekuni dunia komunikasi, antara lain :
-          Menjadi pembawa acara ( MC ) diberbagai acara / kegiatan,
-          Menjadi presenter sebuah program dialog di salah satu media visual lokal.

Aktifitas di dunia komunikasi yang saya jalani, menurut saya adalah salah satu  ajang, dimana saya bisa berbagi kepada banyak orang, sebelum mendapat kesempatan untuk berada di dunia pendidikan / pengajaran.

Sampai pada suatu hari, tepatnya di tahun 2010, seorang rekan meminta saya untuk membantu mengajar, karena dia telah mengetahui kegiatan di bidang komunikasi yang telah cukup lama saya lakukan.
Tanpa berpikir panjang, saya langsung menyetujui ajakannya. Dan benar, ketika kita berada di “ dunia kita “ , maka kita akan merasakan seperti “ hidup “
Itulah sebabnya, saya begitu menikmati aktifitas pengajaran ini, karena sangat menyenangkan dan menggairahkan.
Saya begitu antusias ketika melakukannya, bahkan, begitu antusiasnya, saya hampir tidak pernah merasa “ kehabisan energi ” saat melakukannya.

Semakin hari, seiring berjalannya minggu, bulan, dan tahun, saya semakin yakin dan menyadarai, bahwa inilah dunia saya, dunia yang sesungguhnya selama ini saya impikan. Saya seperti hidup dengan hari-hari yang menyenangkan, menggairahkan.
Dengan berada di dunia pendidikan, maka saya menemukan “ area / lahan “ untuk berbagi ilmu dengan orang lain, dalam hal ini mahasiswa.

Dunia pendidikan, adalah sebuah organisasi yang mencetak “ manusia “
Manusia sendiri adalah makhluk yang sangat dinamis, karena dia akan terus mengalami perkembangan, baik secara fisik maupun psikis, dan mahasiswa, sebagai insan-insan muda, yang :
-          Berkategori individu produktif,
-          Calon penerus pembangunan,
-          Manusia yang akan merubah dunia ini, agar menuju kearah yang lebih baik,
adalah sumber daya yang dimiliki bangsa Indonesia, bahkan asset yang sangat penting bagi bangsa dan negara kita tercinta, Indonesia.

Itulah alasan kuat saya, mengapa saya begitu mantap berada di dunia pendidikan, karena dengan demikian saya bisa :
-          Berbagi ilmu,
-          Memberikan pengaruh positif, dan
-          Turut serta dalam proses mencerdaskan kehidupan anak bangsa,
yaitu generasi muda bangsa.
Sehingga harapannya, mereka kelak akan menjadi insan-insan yang berbudi luhur dan bermartabat. Para mahasiswa, kelak akan mampu menjadi insan-insan yang membawa harum nama bangsa, melalui berbagai kegiatan positif yang mereka lakukan, dan melalui berbagai keahlian yang mereka miliki.

Bisa berbagi ilmu, merupakan kebahagiaan tersendiri yang tak ternilai harganya. Saat bertemu dan berada ditengah-tengah mahasiswa, itulah saat-saat yang sangat menyenangkan, karena :
-          Bisa mendengar apa yang mereka inginkan,
-          Bisa melihat apa yang mereka bisa lakukan,
-          Bisa merasakan gejolak jiwa mereka,
-          Bisa memahami apa motivasi & harapan mereka.

Itulah sepenggal kisah tentang lentera jiwa, yang akan terus saya nyalakan, dan berharap bisa memberikan penerangan, baik, bagi diri saya sendiri, maupun bagi orang lain.

Akhir kata, selamat BERJUANG, tuk meraih IMPIAN anda …
Jangan pernah putus asa, nyalakan terus lentera jiwa anda ….
Tuhan Yesus memberkati.


No comments:

Post a Comment