Oleh Winda
Mahasiswa Pascasarjana
Sekolah Tinggi
Teologi Yestoya
“ Seribu langkah, dimulai dari satu
langkah “
Artinya :
ð Sejauh apapun angan2 yang kita miliki,
atau sehebat apapun impian yang ingin kita raih, jika kita tidak pernah
melangkah untuk mewujudkannya, maka hanya akan tetap menjadi sebuah impian /
angan-angan / gagasan saja.
Setiap orang
pasti memiliki impian / harapan yang ingin diraih. Ada orang yang mampu meraih
impiannya, ada pula orang yang tidak mampu menggapainya.
Apakah yang
membedakannya ?
Ternyata
terletak pada “Lentera Jiwa” yang dimilikinya.
Orang yang
berhasil neraih impiannya, menyalakan “lentera jiwa-nya” , sedang yang tidak
mampu meraih impiannya, mereka yang tidak pernah menyalakan “lentera jiwa-nya”
Apakah “ Lentera
Jiwa ?“
Lentera jiwa
adalah : Hasrat ( passion ), yang
setiap orang memilikinya, hanya … apakah mereka mau terus menyalakannya, atau
membiarkannya menjadi padam.
Ketika lentera
itu dinyalakan, maka sinarnya akan mampu menjadi penerang setiap langkah demi
langkah menuju impian / harapan.
Lentera jiwa itu
pulalah yang membawa saya melangkah menuju area yang sangat saya impikan selama
ini, yaitu dunia pendidikan / pengajaran.
Apakah lentera
jiwa saya ?
ð Bisa berbagi ilmu yang saya bisa /
ketahui, kepada sebanyak mungkin orang.
Setelah tamat
S1, sesuai disiplin ilmu yang saya tekuni, maka saya sempat bekerja di sebuah
perusahaan swasta.
Namun, sembari
bekerja, bahkan semasa masih menempuh studi di bangku perkuliahan, bahkan juga
sampai saat ini, saya aktif menekuni dunia komunikasi, antara lain :
-
Menjadi
pembawa acara ( MC ) diberbagai acara / kegiatan,
-
Menjadi
presenter sebuah program dialog di salah satu media visual lokal.
Aktifitas di
dunia komunikasi yang saya jalani, menurut saya adalah salah satu ajang, dimana saya bisa berbagi kepada banyak
orang, sebelum mendapat kesempatan untuk berada di dunia pendidikan /
pengajaran.
Sampai pada suatu
hari, tepatnya di tahun 2010, seorang rekan meminta saya untuk membantu
mengajar, karena dia telah mengetahui kegiatan di bidang komunikasi yang telah
cukup lama saya lakukan.
Tanpa berpikir
panjang, saya langsung menyetujui ajakannya. Dan benar, ketika kita berada di “ dunia kita “ , maka kita akan
merasakan seperti “ hidup “
Itulah sebabnya,
saya begitu menikmati aktifitas pengajaran ini, karena sangat menyenangkan dan
menggairahkan.
Saya begitu
antusias ketika melakukannya, bahkan, begitu antusiasnya, saya hampir tidak
pernah merasa “ kehabisan energi ” saat melakukannya.
Semakin hari,
seiring berjalannya minggu, bulan, dan tahun, saya semakin yakin dan
menyadarai, bahwa inilah dunia saya, dunia yang sesungguhnya selama ini saya impikan.
Saya seperti hidup dengan hari-hari yang menyenangkan, menggairahkan.
Dengan berada di
dunia pendidikan, maka saya menemukan “ area / lahan “ untuk berbagi ilmu
dengan orang lain, dalam hal ini mahasiswa.
Dunia
pendidikan, adalah sebuah organisasi yang mencetak “ manusia “
Manusia sendiri
adalah makhluk yang sangat dinamis, karena dia akan terus mengalami
perkembangan, baik secara fisik maupun psikis, dan mahasiswa, sebagai
insan-insan muda, yang :
-
Berkategori
individu produktif,
-
Calon
penerus pembangunan,
-
Manusia
yang akan merubah dunia ini, agar menuju kearah yang lebih baik,
adalah sumber
daya yang dimiliki bangsa Indonesia, bahkan asset yang sangat penting bagi
bangsa dan negara kita tercinta, Indonesia.
Itulah alasan
kuat saya, mengapa saya begitu mantap berada di dunia pendidikan, karena dengan
demikian saya bisa :
-
Berbagi
ilmu,
-
Memberikan
pengaruh positif, dan
-
Turut
serta dalam proses mencerdaskan kehidupan anak bangsa,
yaitu generasi muda
bangsa.
Sehingga
harapannya, mereka kelak akan menjadi insan-insan yang berbudi luhur dan
bermartabat. Para mahasiswa, kelak akan mampu menjadi insan-insan yang membawa
harum nama bangsa, melalui berbagai kegiatan positif yang mereka lakukan, dan
melalui berbagai keahlian yang mereka miliki.
Bisa berbagi
ilmu, merupakan kebahagiaan tersendiri yang tak ternilai harganya. Saat bertemu
dan berada ditengah-tengah mahasiswa, itulah saat-saat yang sangat
menyenangkan, karena :
-
Bisa
mendengar apa yang mereka inginkan,
-
Bisa
melihat apa yang mereka bisa lakukan,
-
Bisa
merasakan gejolak jiwa mereka,
-
Bisa
memahami apa motivasi & harapan mereka.
Itulah sepenggal
kisah tentang lentera jiwa, yang akan terus saya nyalakan, dan berharap bisa
memberikan penerangan, baik, bagi diri saya sendiri, maupun bagi orang lain.
Akhir kata,
selamat BERJUANG, tuk meraih IMPIAN anda …
Jangan pernah
putus asa, nyalakan terus lentera jiwa anda ….
No comments:
Post a Comment