Oleh
Joko Santoso
Mahasiswa
Pascasarjana
Sekolah
Tinggi Teologi Yestoya Malang
Menjadi
pengusaha adalah cita-cita saya sejak kecil. Berawal ketika masih duduk di
bangku Sekolah Menengah Pertama, ketika paman / om saya berkunjung ke rumah.
Ketika om saya berkata pada saya, kalau sekolah harus masuk Seoklah Tehnik
Menengah jurusan listrik, begitu tuturnya pada saya yang saat itu masih kelas 2
SMP.
Berlatar
belakang dari orang tua yang kurang mampu, saya bertumbuh dengan bermotivasikan
harus giat belajar, berdoa dan itulah yang saya dengar setiap hari dan setiap
saat dari mama saya. Namun semua yang saya lakukan adalah diluar dari kerinduan
orang tua untuk melihat anaknya belajar dengan tekun.
Bahkan
ketika saya memasuki sekolah STM jurusan listrik tidak berubah dari kebiasaan
lama di SMP, saya masih malas untuk belajar. Ini juga dikarenakan penglihatan
saya yang kurang menunjang pada proses pembelajaran di sekolah.
Di
luar sekolah saya harus bekerja membantu oang tua untuk berjualan di pasar dan
itu saya lakukan ketika rata-rata anak seusia saya sedang enak-enaknya tidar
dan bermain sampai saya menyelesaikan sekolah STM saya.
Yang
menjadi persoalan buat saya ketika saya masuk jurusan listrik tetapi yang saya
tekuni adalah otomotif, sampai akhirnya saya putuskan untuk kembali pada bidang
yang saya inginkan yaitu menjadi pengusaha kelistrikan di kota Malang, dimana
saya dilahirkan.
Belajar
dari keadaan ketika pertama kali bekerja adalah sangat menggembirakan dengan
seribu pengharapan dalam hati untuk bisa membantu orang tua.
Karena
pendidikan saya sampai S3 (SD, SMP, STM) sehingga pengetahuan didalam dunia
kerja sangatlah terbatas. Namun saya tidak menyerah pada keadaaan dan terus
mengingkatkan kemampuan saya di lapangan sambil terus belajar setiap malam
sampai akhirnya saya mendapatkan apa yang saya inginkan yaitu teori
kelistrikan, teori bahan, teori magnetik, teori konstruksi, dan teori-teori
lainnya.
Dengan
pertolongan dan janji Tuhan yang dulu pernah diucapkan oleh om saya, maka saya
berhasil mendapatkan Sertifikat Kelulusan Ujian Keinstalatiran yang begitu
sangat didampakan banyak orang termasuk saya juga.
Singkat
cerita saya mendapatkan promosi sebagai tenaga ahli dalam pekerjaan saya dan
tetap di dalam iman dan pengharapan dalam Tuhan Yesus. Tuhan membawa dan
mengangkat saya sampai puncak tertinggi di dalam memimpin karyawan lapangan
maupun staf kantor di perusahaan om saya.
Dalam
kehidupan pribadi dan keluarga saya juga mendapat kepercayaan dalam pelayanan
gereja sebagai singer dan koordinator usher. Dan kalaupun Tuhan ijinkan saya
boleh meneruskan pembelajaran saya lewat pintu S2 di Sekolah Tinggi Teologiah
Yestoya Malang, saya sangat bersyukur kepada Tuhan Yesus. Tangan Tuhan Yesus
yang selalu menolong orang yang membutuhkan pertolongan.
Sekarang
om saya telah berpulang ke rumah Bapa di Surga. Ia adalah salah seorang tokoh
yang sayan andalkan dalam memimpin, mengajar serta membimbing saya sampai
bertumbuh dewasa baik secara jasmani maupun secara rohani. Tanpa beliau dipakai
Tuhan untuk memberkati saya, mungkin saya tidak dapat seperti saat ini. Dengan
keadaan dan posisi saya seperti sekarang ini saya sangat bersyukur pada Tuhan
Yesus karena saya diberkati luar biasa untuk menjadi berkat bagi keluarga saya
dan bagi orang lain di sekitar saya. Sekarang ini kami melayani di sebuah
gereja GBI di Malang, dan juga melayani di gereja cabang-cabangnya, baik
sebagai pemimpin pujian penyembahan, juga sedang belajar untuk menyampaikan
kebenaran firman Tuhan.
No comments:
Post a Comment