Thursday, September 17, 2015

#162 Saat Masih SMP

Oleh Joko Santoso
Mahasiswa Pascasarjana
Sekolah Tinggi Teologi Yestoya Malang

Menjadi pengusaha adalah cita-cita saya sejak kecil. Berawal ketika masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, ketika paman / om saya berkunjung ke rumah. Ketika om saya berkata pada saya, kalau sekolah harus masuk Seoklah Tehnik Menengah jurusan listrik, begitu tuturnya pada saya yang saat itu masih kelas 2 SMP.
Berlatar belakang dari orang tua yang kurang mampu, saya bertumbuh dengan bermotivasikan harus giat belajar, berdoa dan itulah yang saya dengar setiap hari dan setiap saat dari mama saya. Namun semua yang saya lakukan adalah diluar dari kerinduan orang tua untuk melihat anaknya belajar dengan tekun.
Bahkan ketika saya memasuki sekolah STM jurusan listrik tidak berubah dari kebiasaan lama di SMP, saya masih malas untuk belajar. Ini juga dikarenakan penglihatan saya yang kurang menunjang pada proses pembelajaran di sekolah.
Di luar sekolah saya harus bekerja membantu oang tua untuk berjualan di pasar dan itu saya lakukan ketika rata-rata anak seusia saya sedang enak-enaknya tidar dan bermain sampai saya menyelesaikan sekolah STM saya.
Yang menjadi persoalan buat saya ketika saya masuk jurusan listrik tetapi yang saya tekuni adalah otomotif, sampai akhirnya saya putuskan untuk kembali pada bidang yang saya inginkan yaitu menjadi pengusaha kelistrikan di kota Malang, dimana saya dilahirkan.
Belajar dari keadaan ketika pertama kali bekerja adalah sangat menggembirakan dengan seribu pengharapan dalam hati untuk bisa membantu orang tua.
Karena pendidikan saya sampai S3 (SD, SMP, STM) sehingga pengetahuan didalam dunia kerja sangatlah terbatas. Namun saya tidak menyerah pada keadaaan dan terus mengingkatkan kemampuan saya di lapangan sambil terus belajar setiap malam sampai akhirnya saya mendapatkan apa yang saya inginkan yaitu teori kelistrikan, teori bahan, teori magnetik, teori konstruksi, dan teori-teori lainnya.
Dengan pertolongan dan janji Tuhan yang dulu pernah diucapkan oleh om saya, maka saya berhasil mendapatkan Sertifikat Kelulusan Ujian Keinstalatiran yang begitu sangat didampakan banyak orang termasuk saya juga.
Singkat cerita saya mendapatkan promosi sebagai tenaga ahli dalam pekerjaan saya dan tetap di dalam iman dan pengharapan dalam Tuhan Yesus. Tuhan membawa dan mengangkat saya sampai puncak tertinggi di dalam memimpin karyawan lapangan maupun staf kantor di perusahaan om saya.
Dalam kehidupan pribadi dan keluarga saya juga mendapat kepercayaan dalam pelayanan gereja sebagai singer dan koordinator usher. Dan kalaupun Tuhan ijinkan saya boleh meneruskan pembelajaran saya lewat pintu S2 di Sekolah Tinggi Teologiah Yestoya Malang, saya sangat bersyukur kepada Tuhan Yesus. Tangan Tuhan Yesus yang selalu menolong orang yang membutuhkan pertolongan.

Sekarang om saya telah berpulang ke rumah Bapa di Surga. Ia adalah salah seorang tokoh yang sayan andalkan dalam memimpin, mengajar serta membimbing saya sampai bertumbuh dewasa baik secara jasmani maupun secara rohani. Tanpa beliau dipakai Tuhan untuk memberkati saya, mungkin saya tidak dapat seperti saat ini. Dengan keadaan dan posisi saya seperti sekarang ini saya sangat bersyukur pada Tuhan Yesus karena saya diberkati luar biasa untuk menjadi berkat bagi keluarga saya dan bagi orang lain di sekitar saya. Sekarang ini kami melayani di sebuah gereja GBI di Malang, dan juga melayani di gereja cabang-cabangnya, baik sebagai pemimpin pujian penyembahan, juga sedang belajar untuk menyampaikan kebenaran firman Tuhan.

No comments:

Post a Comment