Sutiah
Thomas Hobbes
Bagan atau struktur tokoh
Thomas Hobbes (1588-1679) dilahirkan di Malmesbury, sebuah kota kecil yang berjarak 25 kilometer dari London. Ia dilahirkan pada tanggal 15 April 1588. Ketika Hobbes dilahirkan, armada Spanyol sedang menyerbu Inggris. Ayah Hobbes adalah seorang pendeta di Westport, bagian dari Malmesbury. Ayahnya bermasalah dengan pihak gereja sehingga melarikan diri dari kota tersebut dan meninggalkan Hobbes untuk diasuh oleh pamannya.
Pada tahun 1603-1608, Hobbes belajar di Magdalen Hall, Oxford pada usia 14 tahun. Menurut kesaksian pribadi Hobbes, ia tidak menyukai pelajaran fisika dan logika Aristoteles. Ia lebih suka membaca mengenai eksplorasi terhadap penemuan tanah-tanah baru serta mempelajari peta-peta bumi dan bintang-bintang. Karena itulah, astronomi adalah bidang sains yang mendapat perhatian dari Hobbes, dan terus digeluti oleh Hobbes. Kemudian pada masa kemudian, Hobbes juga menyesali karena ia tidak mempelajari matematika saat menempuh pendidikan di Oxford.
Obrolan atau interaksi
Joseph Butler
Filsafat Politik adalah cabang ilmu dari filsafat yang mempelajari tema-tema seperti politik, kebebasan, keadilan, hak milik, hak, hukum, pemerintahan, dan penegakan hukum oleh otoritas. Beberapa pertanyaan utama dalam ilmu filsafat politik antara lain adalah; apa yang melegitimasi otoritas suatu pemerintahan, hak-hak dan kebebasan apa saja yang dimiliki warga negara dan harus dilindungi oleh pemerintah, dan apa saja tugas warga negara dalam pemerintahan.
Beberapa filsuf dalam bidang filsafat politik yang penting pada era modern adalah Thomas Hobbes, Machiavelli, John Locke, Jean-Jacques Rousseau, John Rawls, Jurgen Habermas.
Ferdinand Tonnies
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857).
Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya.
Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya.[butuh rujukan] Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.
Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik, ekonomi, sosial.
Lingkungan sosial tokoh
sosial politik anarkis pada abad ke XVII. Thomas Hobbes dilahirkan di Malmesbury pada tanggal 15 April 1588 dalam keadaan prematur, hal itu terjadi bukan karena tanpa sebab, tapi keadaan dan kondisi yang mencekam pada masa itulah yang membuat psikologi ibu Hobbes terganggu dan lahirlah bayi hobbes dalam keadaan prematur.
Ayah Hobbes adalah seorang pendeta lokal miskin yang mewakili Paus untuk Charlton dan Westport, bagian dari Malmesbury, tapi sosok ayah yang tidak berpendidikan dan temperamen menjadikan bermasalah dengan pihak gereja sehingga kabur dari kota tersebut dan meninggalkan Hobbes muda. Akhirnya hak asuh Thomas Hobbes diserahkan ketangan pamannya. Dari sinilah Hobbes kemudian bisa menjalani kehidupannya. Pada Thomas Hobbes merupakan seorang pemikir politik yang lahir dan mengalami proses intelektual dalam keadaan usia ke 14 Thomas Hobbes mengeyam pendidikan Magdalen Colleg, Oxford dan meraih gelar BA lima tahun kemudian dan mempelajari pemikiran Aristoteles yang akhirnya pada kemudian hari dikritisi juga oleh Hobbes.
State of nature dasar terbentuknya negara, Hobbes melukiskan keadaan manusia sebelum terbentuknya sebuah negara, masyarakat politik atau kekuasaan bersama sebagai keadaan alamiah (natural of law), keadaan alamiah merupakan sebuah konsep hipotesis. Konsep itu sepenuhnya produk rekayasa penalaran Hobbes mengenai kehidupan manusia sebelum terbentuknya lembaga-lembaga politik. Hobbes mengakui keadaan alamiah tidak memiliki kebijakan historis sebab konsep ini tidak didasarkan kepada fakta sejarah yang sesunguhnya pernah sedang atau akan terjadi. Hobbes mengunakan keadaan alamiah tampaknya hanya sebagai meminjam istilah weberian tipe ideal masyarakat manusia sebelum memasuki masyarakat politik.
Hobbes menggambarkan negara sebagai makhluk raksasa dan menakutkan yang melegitimasikan diri semata-mata karena kemampuannya untuk mengancam. Hal itu dikarenakan pada pemerintahan di zamannya terkenal dengan negara yang absolut. Hobbes tidak mau membenarkan kesewenangan para raja, melainkan ia mau mendasarkan suatu kekuasaan negara yang tidak tergoyahkan. Pendasaran itu dilakukan dengan secara konsisten mendasarkan kekuasaan negara pada kemampuannya untuk mengancam para warga Negara. Manusia dapat diatur more geometrico, secara mekanistik. Apalagi organisasi masyarakat disusun sedemikian rupa hingga manusia merasa aman dan bebas sejauh ia bergerak dalam batas-batas hukum, dan terancam mati sejauh tidak, kehidupannya dapat terjamin berlangsung dengan teratur dan tentram.
Pandangan inilah dasar filsafat negara Hobbes Negara itu benar-benar sang Leviathan, binatang purba itu yang mengarungi samudera raya dengan perkasa, tanpa menghiraukan siapapun. Kekuasaannya mutlak.
“Siapa yang diserahi kekuasaan tertinggi, tidak terikat pada hukum negara (karena itu akan berarti bahwa ia berkewajiban terhadap dirinya sendiri) dan tidak memiliki kewajiban terhadap seorang warga negara. Hobbes juga menolak segala pembagian kekuasaan negara. Negara, sang Leviathan, oleh Hobbes juga dijuluki “manusia buatan” dan Deus mortalis, “Allah yang dapat mati”.
Aktifitas
Francis Bacon, seorang filsuf empirisme terkenal selain Hobbes. Hobbes pernah menjadi sekretaris dari Bacon. Setelah menempuh pendidikan, Hobbes mendapat pekerjaan sebagai pengajar keluarga bangsawan, yakni keluarga Cavendish. Murid Hobbes adalah William Cavendish yang merupakan pewaris keluarga tersebut. Selain sebagai guru, Hobbes juga berperan sebagai sekretaris, teman, dan bendahara dari William Cavendish. Pada tahun 1614-1615, Hobbes dan William melakukan perjalanan ke Perancis dan Italia, di mana keduanya mempelajari bahasa Italia.
Sepulangnya ke Inggris pada tahun 1616, Cavendish berhubungan dengan Francis Bacon dan Hobbes sempat melakukan beberapa pekerjaan sekretariat untuk Bacon. Bersama dengan William, Hobbes berkenalan dengan dunia politik, baik dalam pemikiran maupun praktik. William pada tahun 1614 dan 1621 merupakan anggota parlemen sehingga Hobbes dipastikan turut serta dalam sidang-sidang parlemen.
William Cavendish meninggal pada tahun 1628, dan saat itu Hobbes telah menyelesaikan terjemahan dari Thucydides. Karya Hobbes tersebut merupakan karya ilmiah yang berharga sebab merupakan karya pertama yang merupakan terjemahan bahasa Inggris langsung dari bahasa Yunani. Selain itu, di dalamnya terdapat peta dari dunia Yunani kuno yang dikumpulkan dari banyak sumber dan digambar oleh Hobbes sendiri. Di dalam karya tersebut, Hobbes memperlihatkan sikapnya yang pro terhadap monarki Inggris dan tidak begitu menyukai sistem demokrasi. Di dalam oto-biografinya, Hobbes mengatakan bahwa Thucydides adalah sejarawan favoritnya sebab "ia memperlihatkan betapa tidak kompetennya sistem demokrasi". Setelah kematian William, Hobbes berhenti dari pekerjaannya di keluarga Cavendish selama dua tahun. Pada waktu tersebut. ia bekerja lagi sebagai guru dari anak bangsawan. Pada tahun 1629 hingga 1630, Hobbes dan muridnya melakukan perjalanan ke Perancis dan Swiss. Di Jenewa, selama bulan April hingga Juni tahun 1630, Hobbes mulai membaca buku Eukleides yang berjudul "Elemen-Elemen" dan tertarik atas metode deduktif Eukleides. Setelah kembali ke Inggris, pada tahun 1631, Hobbes kembali bekerja pada keluarga Cavendish untuk menjadi guru dari anak William. Pada waktu inilah, Hobbes menghabiskan waktu untuk mempelajari matematika dan bidang-bidang sains lainnya.
Periode 1630-an adalah tahun-tahun yang penting di dalam perkembangan intelektual Hobbes. Di periode inilah perhatian Hobbes terhadap sains, khususnya optik, mulai berkembang. Selain itu, pemikiran filsafat politik Hobbes juga mulai berkembang, sebagaimana terlihat dari buku "Elemen-Elemen Hukum" yang dikeluarkannya pada akhir dekade 1630-an.
Pada tahun 1634, Hobbes dan muridnya kembali melakukan perjalanan ke Eropa Daratan, yakni Perancis dan Italia. Perjalanan tersebut memberi pengaruh besar terhadap perkembangan intelektual Hobbes sebab ia berkenalan dengan ilmuwan dan matematikawan dari Perancis. Di dalam oto-biografinya, Hobbes mengatakan bahwa ia telah mempelajari prinsip-prinsip dari ilmu alam di Perancis. Setelah Hobbes kembali ke Inggris pada bulan Oktober 1636, ia banyak menggunakan waktunya untuk karya-karya filsafat. Hal tersebut dikarenakan muridnya sudah mulai dewasa sehingga Hobbes memiliki banyak waktu luang. Salah satu karya sains-filsafat Hobbes yang paling awal adalah sebuah manuskrip tentang optik yang berjudul "Latin Optical MS". Karya tersebut telah selesai dikerjakan pada tahun 1640. Hobbes juga menulis manuskrip lain tentang metafisika dan epistemologi.
Pekerjaan Hobbes dalam bidang sains dan metafisika terhenti pada akhir dekade 1630-an karena situasi politik. Pada tahun 1637, kekuasaan absolut Raja Charles I mulai dipersoalkan.
Hobbes memperlihatkan dukungan kepada raja dengan mendedikasikan buku "Elemen-Elemen Hukum" untuk menjawab persoalan kekuasaan absolut. Kedua karya Hobbes yang berikutnya, "De Cive" dan "Leviathan", mengembangkan lebih lanjut pemikiran dalam buku tersebut, meskipun esensi ketiganya sama.
Daftar pustaka
http://id.m.wikipedia.org.wiki.
Rizkie-library.blogspot.co.id/2016/02
http://thegreatthinkers.org/hobbes/introduction/
*) Mahasiswi STT Yestoya Malang
No comments:
Post a Comment