Nama : MARIA NOVITA INA SUBAN
NMP: 170402080031
UNIV KANJURUHAN MALANG
GURU SEBAGAI PEMBIMBING DAN PENGARAH MASA DEPAN SISWA
Guru adalah seseorang yang mengabdikan dirinya untuk mendidik dan mengajarkan ilmu yang baik dan bermanfaat kepada para muridnya. Sebagai siswa patutnya menghargai guru karena merekalah yang sedikit banyak berjasa membentuk kepribadian seseorang. Guru juga memberikan saringan dan fondasi yang kuat seperti membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah, dan mendorong muridnya untuk lebih maju. Peran dan posisi guru berdasarkan undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen yang termuat dalam bab 1 pasal 1 ayat 1 yang berisi "Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Visi dan misi saya sebagai seorang guru bahasa dan sastra indonesia
Saya sebagai manusia adalah yang paling banyak bermanfaat bagi orang lain. Visi saya sebagai guru Bahasa dan Sastra Indonesia yaitu ingin menjadi manusia yang baik memberikan manfaat sebanyak-banyaknya bagi orang lain. Tidak hanya bagi keluarga dan siswa tetapi juga saudara, teman dan masyarakat.
Misi
1. Saya harus menjadi pribadi yang menyenangkan di lingkungan sekitar saya.
2. Saya harus menjadi pribadi yang diteladani oleh orang-orang disekitar saya.
3. Saya harus menjadi pribadi yang diterima oleh lingkungan saya termasuk siswa.
Tantangan yang dihadapi oleh guru Bahasa dan Sastra Indonesia dalam bidang eksternal yang membahas tentang tantangan dalam hal kurikulum. Guru setidaknya dapat menciptakan suasana belajar yang tidak membosankan, berkorelasi dengan perubahan paradigma berpikir guru dan siswa. Bagaimana mengajak seluruh siswa untuk mau berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Penerapan lima konsep strategi pembelajaran dari kurikulum 2013 yang terdiri atas mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan. Dari lima strategi tersebut diupayakan harus dapat terlaksana dengan baik. Akan tetapi kemandirian belajar siswa dalam payung kurikulum 2013 masih membutuhkan perhatian menyeluruh dari guru. Selain itu ada beberapa masalah dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yaitu materi pembelajaran yang terlalu kompleks, perkembangan bahasa yang dinamis, pengaru bahasa daerah, dan kurangnya perhatian dari mata pelajaran yang lain. Dari masalah yang di paparkan diatas maka munculah tantangan yang sangat besar bagi guru Bahasa dan Sastra Indonesia.
Peran dan realita guru yang dikemukakan oleh J. Lave yang berpendapat bahwa pembelajaran yang terjadi merupakan fungsi dari berbagai kegiatan, konteks dan budaya dimana pembelajaran itu terjadi. Berbeda dengan kegiatan pembelajaran dalam kelas, interaksi sosial merupakan komponen penting dalam pembelajaran bersituasi dimana peserta didik atau pelajar terlibat dalam komunikasi praktek yang merupakan perwujudan dari keyakinan dan perilaku tertentu.
Proses belajar kreatif, pendidikan pada hakikatnya merupakan proses pengembangan kemandirian peserta didik sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan fisik, psikis, dan emosinya dalam suatu lingkungan interaksi. Proses pembelajaran hendaknya memungkinkan terjadinya proses interaksi dan adanya pengalaman belajar kepada siswa secara optimal. Kegiatan belajar bertujuan untuk mengantar siswa mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa guru Bahasa dan Sastra Indonesia yang mengabdikan dirinya untuk mendidik dan mengajarkan ilmu yang bermanfaat kepada para muridnya. Guru yang profesional adalah sebagai fondasi yang kuat, mampu mendorong siswa untuk lebih maju dan sebagai contoh yang patut diteladani.
https:/www.berwirausaha.net./2016/11/pengertian-guru-lengkap-penjelasan.html/amp/
tyafirstya.blogspot.co.id./2014/04/tantangan-bagi-guru-bahasa-indonesia.html?=1
https:/pakarkomunikasi.com./teori-media-pembelajaran-menurut-para-ahli
No comments:
Post a Comment