NPM : 170402080005
Univ. Kanjurhan Malang
MEMPERSIAPKAN DIRI MENJADI GURU MASA DEPAN
Prof.Suyanto , Ph.D dan Drs. Asep Jihad , M.Pd. dalam bukunya yang berjudul menjadi guru Profesional menerangkan Guru, saat ini telah di posisikan sebagai sosok yang pekerjaannya mengajar dengan tingkat kesejahteraan guru yang memadai akibat “ Kesaktian “ UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Profesi guru merupakan profesi yang harus di hargai secara profesional, seperti profesi dokter , Advokat, Akuntan, Apooteker.
Dengan kata lain, tugas guru merujuk pada kerjaan profesional , antara lain, mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, menginspirasi, dan mengevalusasi perkembangan dan kemampuan siswa di tempat ia melaakukan tugas profesinya , baik di ruang kelas maupun di luar sekolah.
Sebagai tenaga pengajar, setiap guru harus memiliki kemampuan profesional dalam bidang pembelajaran.Selain itu , guru profesional di tuntut untuk memiliki tiga kemampuan yaitu pertama, Kemampuan Kognitif , berarti guru harus menguasai materi, metode, media dan mampu merencanakan dan mengembangkan kegiatan pembelajarannya. Kedua, kemampuan Afektif, berarti guru memiliki akhak yang luhur sehingga mampu menjadi model yang bisa di teladani oleh siswanya. Ketiga, kemampuan psikomotorik , berarti guru di tuntut memiliki pengetahuan dalam mengimplementasikan dalam kehidupan sehari- hari.
Dalam UU Guru dan Dosen ( pasal 1ayat 4 ) di sebutkan bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian , kemahiran dan kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendididikan profesi.
Saya sebagai calon guru Bahasa dan Sastra indonesia memiliki prinsip yaitu menjadi orang yang berguna dan di sukai banyak orang . visi saya sebagai calon Guru Bahasa dan sastra Indonesia adalah “ menjadi Guru Profesional yang menyenangkan dan di segani oleh siswa “ . Karean menurut saya seorang siswa akan mengidolakan dan senang pada guru apabila : mengajarnya mudah di terima , memberi motivasi siswa untuk maju , membimbing siswa dengan sabar.
Untuk mewujudkan misi itu yaitu : selalu displin dalam mengerjakan tugas , mengajarakan pengajran yang menarik berganti-ganti metode sehiangga siswa menyukai bahasa dan sastra Indonesia, menanamkan sikap sopan santun saat berbicara dan bersikap , memberikan motovasi kepada siswa agar mereka lebih tertarik dengan bahasa indonesia.
Saya harap dengan visi dan misi itu siswa akan lebih termotivasi untuk menyukai dan mempelajari pelajran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Prof. Dr. Hamzah B. Uno, M.Pd. dan Dr. Nina Lamatenggo , S. E, M. Pd.dalam buku yang berjudul tugas guru dalam pembelajaran mengatakan Salah satu persoalan pokok yang peru mendapat perhatian adalah masih rendahnya kinerja guru dalam berbagai jenjang pendidikan termasuk pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar .
Hal ini ditujukan dengan belum berkembangnua seluruh kompotensi yang seharusnya di miliki guru. Padahal guru seyogianya memiliki kompotensi yang baik dalam proses belajar mengajar. Hal ini sejalan dengan yang di kemukakan oleh Imron bahwa dalam proses belajar mengajar , guru harus menampilkan kemampuan membuat perencanaan, melaksanakan prosedur pengajaran .
Mengutip apa yang telah di sampaikan oleh penulis , bahwa salah satu Tantangan yang di hadapi oleh guru Bahasa dan Sastra Indonesia adalah masih rendahnya kinerja guru. Dalam hal ini rendahnya kmpotensi guru dalam menguasai pembelajraan. Terkadang , kalau di lihat masih banyak guru yang belum menguasai materi pembelajaranya.
Sehingga proses belajar mengajar dalam kelas akan terganggu atau tidak berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, sebagai seorang Guru seharusnya memiliki kinerja kerja yang baik sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.
Guru merupakan faktor utama dan berpengaruh terhadap proses belajar siswa . Dalam pandangan siswa, guru memiliki otoritas , bukan sebagai otoritas dalam bidang akademis, melainkan juga dalam bidang nonakademis.
Oleh karena itu , pengaruh guru terhadap para siswanya sangat besar dan sangat menentukan. Sebagai pendidik, Guru harus memberikan contoh yang baik kepada sisiwanya. Tapi , kalau di lihat dari peran guru yang sebagai pendidik dengan realita yang ada , terkadang tidak sejalan.
Seperti yang di beritakan dalam liputan 6 yang di ambil dari gogle yang memperlihatkan aksi kekerasan seorang guru kepada muridnya di dalam kelas. Dari cuplikan berita di atas dapat di lihat bahwa peran guru dan realitasnya terkadang tidak sejalan. Guru seharunya menjadi motivator, dan juga mendidik. Seharusnya harus bisa mengontrol emosinya, sehingga tidak terjadinya pertikaian.
Saya sebagai calon guru Bahasa dan Sastra indonesia memiliki prinsip yaitu menjadi orang yang berguna dan di sukai banyak orang . Maka untuk membuat siswa saya semangat dalam kegiatan belajar mengajar maka yang saya lakukan adalah di saat siswa sedang bosan maka saya akan seakli- kali melakukan kegiatan belajar mengajar di luar kelas.
Misalnya di alam terbuka sehingga mereka tidak jenuh. Dan juga, agar siswa lebih menarik untuk mepelajari Bahasa dan Sastra Indonesia setiap hari saya kan melatih mereka maju di depan kelas untuk menceritakan apapun yng mereka suka, menyuruh mereka menulis apa pun. Dengan begitu mereka akan bersemangat dalam kegiatan belajar mengajar.
Dunia pendidikan tidak pernah lepas engan keberadaa seorang guru. Hal tersebut dikarenakan, seorang guru memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan kualitas pendidkan .
Oleh karena itu, Guru sudah seharusnya menjadi contoh dan pedoman bagi siswanya. Dan sebagai guru yang baik , harus memiliki visi dan misi sehingga proses kegiatan belajar mengajarnya terarah.
Sumber
( Suyanto dan Asep jihad . 2002. Menjadi Guru Profesional .Jakarta : Erlangga)
( Uno B . Hamzah dan Lamatenggo Nina. 2015. Tugas Guru dalam Pembelajaran. Gorontalo : PT Bumi Aksara )
Http/www. Gogle.com
No comments:
Post a Comment