Saturday, April 7, 2018

401 ProfGur Rb 07 GURU PAHLAWAN TANPA TANDA JASA

Nama : Elka Derisinta
NPM : 17402080046
Universitas Kanjuruhan Malang


GURU PAHLAWAN TANPA TANDA JASA

Dengan diterbitkannya UU 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,  yang di pertegas lagi dengan UU No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. bahwa dalam Pasal 2 dinyatakan bahwa: Guru mempunyai Kedudukan sebagai Tenaga Profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada pendidikan jalur  pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan.

 pernyataan pasal 2 ini merupakan penegasan dari defenisi guru yang dianut oleh UU tersebut, yang dinyatakan bahwa: Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan menengah.

Program studi yang memiliki visi memnghasilkan guru bahasa dan sastra Indonesia yang mandiri, berkualitas, berwawasan lngkungan, berkemanusiaan, berkarakter kuat dan berkemampuan mengembangkan IPTEKS di bidang pembelajaran.

Yakni guru sastra dan bahasa Indonsia harus mempu memenuhi visi tersebut untuk menjadi pendidik yang baik. Dan memiliki misi mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, mengembangkan bahan ajar untuk lebih menarik pada sekolah menengah, selalu mengabdikan keilmuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan.

Gururu sastra dan bahasa Indonesia harus mampu bekerjasama di dalam maupun luar negeri dalam arti mampu bersaing di tingkat global,dan mampu bersaing di dalam dunia pekerjaan.

Kesulitan belajar sebenarnya tidak hanya dimiliki oleh siswa yang mengalami persoalan kondisi fisik yang kurang mendukung, atau siswa yang tertekan akibat rasa tidak aman, tetapi juga kemungkinan akan dialami oleh siswa yang pintar disebabkan karena siswa ini tidak mampu menempatkan kondisi waktu akibat banyaknya tugas-tugas yang dikerjakannya.

 Misalnya ada seorang siswa yang mengambil kursus bahasa Inggris, les matematika, ekstra kurikuler Pramuka, atau mungkin kondisi lingkungan keluarga yang kurang mendukung. Sehingga akhirnya menimbulkan gangguan atau kesulitan belajar bagi siswa yang pintar tersebut.

 Bagi seorang guru yang mengajar secara efektif, persoalan yang muncul dari kesulitan belajar yang dialami siswa yang pintar ini, akan sangat berakibat fatal jika nilai-nilai kontradiktif yang dialami siswa pintar tidak dapat dinetralisir oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.

Karena hal ini akan berakibat buruk bagi seorang siswa, yang dapat melemahkan semangat belajarnya. Dan akhirnya sudah tentu, berakibat pada rendahnya prestasi belajar.

Peran guru adalah sebagai orang tua kedua bagi siswa, dan pendidik yang harus mampu memberikan didikan yang terbaik bagi para siswa, agar siswa mampu mencerna setiap ajaran guru tersebut. Dalam hal ini selain yang utama peran orang tua, peran guru juga sangat bagi masa depan para siswa, guru harus membagikan ilmu dan pengetahuannya kepada para siswa.

Realitas atau kenyataannya, dalam kesehariannya yang terjadi saat ini  menunjukan bahwa kehidupan ekonomi sebagian guru di Indonesia penuh dengan persoalan. Di temukan fakta bahwa sebagian besar guru telah menggadaikan SK-nya untuk meminjam uang di BANK.

 Jika kondisi seperti in masih terjadi, bagaimana seorang guru dapat mengajar dengan penuh totalitas. Kesejahteraan dan peningkatan kualitas guru memang masih kurangmemperoleh perhatian optimal dari pemerintah.

Guru sastra dan bahasa Indonesia harus memiliki cara kreative untuk menerangkan pelajaran kepada para siswa, jika di studinya para guru pernah mendapatkan mata kuliah Media Pembelajaran BSI disitu para guru telah banyak mendapat pengetahuan bagaimana cara kreative agar apa yang kita ajari kepada siswa dapat di terima dan dapat di cerna oleh para siswa, agar semua itu berguna guru harus mampu menggunakan media pembelajaran yang tidak membuat siswa bosan, mengantuk dalam proses belajar mengajar, guru juga harus memperhatiakan pada jam berapa mata pelajaran mereka, jika telah sore otomatis fokus para siswa untuk mendengar atau memperhatikan berkurang, oleh sebab itu guru harus bisa sekreative mungkin.

Menjadi seorang guru khususnya guru Sastra dan Bahasa Indonesia harus bisa menjadi seorang teladan bagi para siswa agar apa yang guru sampaikan kepada siswa dapat mereka terima, tantangan seorang guru dalam mengajar juga harus bisa mereka atasi dengan sebaik mungkin, tanpa harus mencampurkan urusan pribadi dengan urusan mengajar.

Daftar Pustaka
Rahman, S.Sn Paspian/MEMAKNAI-PERAN-DAN-PROFESI-GURU-DALAM-DUNIA-PENDIDIKAN/2018/4/5/https://pispianrahman.wordpress.com/2016/09/22/%E2%80%8Bmemaknai-peran-dan-posisi-guru-dalam-dunia-pendidikan/
Upaya-Guru-Memahami-Kesulitan-BelajarSiswa/2018/4/5/http://portal.belitungkab.go.id/rea
d-artikel/78/upaya-guru-memahami-kesulitan-belajar-siswa



No comments:

Post a Comment