Sunday, April 8, 2018

410 ProfGur Rb 07 TENTANG GURU DAN PERMASALAHANNYA

NAMA : Zahrotul Ayuningsih
NPm : 170402080022
Univ Kanjuruhan Malang.

TENTANG GURU DAN PERMASALAHANNYA

     Guru, digugu lan ditiru. Guru merupakan salah satu profesi dari tenaga kependidikan yang bertugas untuk mengajar, mengajar adalah proses yang paling penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengabdian guru dalam dunia pendidikan yang sangat besar tersebut sangat memberikan kontribusi yang tinggi dalam rangka mencapai tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai yang tertera pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Guru sebagai sebuah profesi tenaga kependidikan memiliki hak dan kewajiban yang menyangkut dunia pendidikan yang digeluti. Hak guru merupakan apa-apa saja yang didapatkan oleh seseorang yang memiliki profesi guru, dan kewajiban guru adalah apa-apa saja yang harus dilaksanakan seorang guru dalam menjalankan profesinya. Hak dan kewajiban guru ini dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen sehingga setiap guru mandapatkan perlindungan terhadap hak yang dimiliki dan kewajiban yang harus dilaksanakan. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 2 ayat 1 disebutkan bahwa, ‘Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan’.



     Sebagai calon guru, khususnya guru yang akan mengajar bahasa dan sastra indonesia, kita harus punya visi dan misi yang jelas. Saya pribadi memiliki visi dan misi ke depannya sebagai seorang guru. Visi saya adalah, saya ingin menjadi guru yang dapat memberikan manfaat sebanyak-banyaknya. Untuk mewujudkan visi  tersebut, tentunya saya memunyai misi. Misi saya yang pertama adalah menjadi pribadi yang menyenangkan, baik pada siswa, maupun orang lain. Yang kedua, menjadi  orang yang dapat memosisikan diri dengan baik. Yang ketiga, harus selalu mewawas diri agar menjadi pribadi yang bisa dicontoh dan diteladani. Saat sudah berhasil melakukan misi ketiga misi tersebut, saya rasa, jalan untuk mewujudkan misi akan menjadi mudah.



     Setelah pemberlakukan kurikulum 2013 yang mengedepankan aktivitas siswa, banyak tantangan yang muncul, khususnya bagi guru bahasa dan sastra indonesia, contohnya, yaitu “bagaimana mengajak seluruh siswa untuk mau berpartisipasi aktif dalam pembelajaran”. Guru setidaknya dapat menciptakan suasana belajar yang “tidak membosankan”. Pembelajaran yang “tidak membosankan” berkorelasi dengan pengubahan paradigma berpikir guru maupun siswa. Paradigma tersebut mengarah ke pengertian bahwa mata pelajaran, khususnya, Bahasa Indonesia tidak sekadar mempelajari teori kaidah kebahasaan saja, tetapi juga mengajarkan cara berbahasa, yaitu cara berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Menitikberatkan kegiatan praktik ataupun memberian ilustrasi yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari dapat menjadi alternatif untuk menciptakan KBM yang lebih hidup. Untuk itu, agar suasana lebih hidup, diperlukan kreatifitas guru dalam mengajar, contohnya menggunakan metode presentasi menggunakan media elektronik.



     Realitanya, masih banyak guru abad XX (yang lahir tahun di bawah 2000) masih gagap teknologi. Sedangkan murid yang dihadapi adalah manusia abad XXI yang tentu beda dalam asupan gizi keilmuan teknologi. Sederhananya, banyak murid saat ini lebih cerdas dalam dunia teknologi daripada gurunya. Akibatnya, guru dianggap membosankan karena metode pembelajarannya yang masih kuno, seperti menjelaskan dengan bercerita terus, apalagi jika ceritanya kemana-mana, bahkan menyimpang dari masalah pendidikan, seperti masalah pribadi. Kesenjangan semacam ini tidak bisa dibiarkan begitu saja agar tidak berakibat fatal dalam proses pendidikan. Guru sejak zaman Orde Baru sampai sekarang bukan lagi seperti yang dilukiskan oleh Earl V Pullias dan James D Young dalam bukunya A Teacher is Many Things, yaitu sebagai sosok makhluk serbabisa sekaligus memiliki kewibawaan yang tinggi di hadapan murid-muridnya ataupun masyarakat. Tapi, sosok guru yang sekarang ini lebih tepat sebagai sosok mimikri, yang harus pandai-pandai menyesuaikan diri di mana dan dalam situasi apa mereka berada. Hal itu sebagai akibat dari situasi ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang ada sangat dominan. Di sinilah peran misi saya yang kedua, menjadi  orang yang dapat memosisikan diri dengan baik.



     Agar kegiatan proses belajar mengajar (PBM) berlangsung dengan baik, saya sudah memunyai beberapa program yang akan saya lakukan agar pelajaran mudah diterima. Seperti memberi motivasi siswa untuk maju, membimbing siswa dengan sabar, guru bisa memberi rasa aman saat suasana belajar (smart).  Yang petama, saya akan menerapkan kedisiplinan, disiplin mengerjakan tugas. Yang kedua, memberikan pengajaran yang menarik berganti-ganti metode dan model pembelajaran sesuai materi, saya ingin kegiatan PBM berlangsung menyenangkan dan tidak membosankan, maka  saya ingin ada sebuah permainan (belajar sambil bermain), contohnya permainan menghafal sinonim, akronim, macam-macam majas, dsb. Untuk murid yang taat dan selalu disiplin menjalankan tugas dan peraturan sekolah, saya akan memberi pujian dan hadiah kecil. Saya ingin menjadi teman murid-murid nanti, tapi tidak terlalu jauh agar masih bisa menanamkan sopan santun saat berbicara dan bersikap. Dan ang terpenting, tidak mudah marah untuk kesalahan-kesalahan kecil yang diperbuat murid, serta menggunakan kata halus, seperti minta tolong dan terima kasih.



     Menjadi guru harus ikhlas mengajarkan ilmu dengan penuh kasih sayang dan cinta serta selalu sabar dalam membimbing kita walau hanya sekedar untuk membaca, menulis dan berhitung, karena dengan keikhlasan dan kasih sayang guru dalam mengajarkan sebuah ilmu kepada setiap anak membuat terkadang diri kita terkenang akan jasa para guru. Dan menjadi seorang guru bisa memotivasi dan mendorong siswanya untuk dapat meraih cita-cita yang diimpikan dalam pembelajaran setiap harinya. Sehingga, patutlah Anda berbangga dan berbahagia saat ini jika Anda berprofesi sebagai seorang guru, dan banggalah Anda para mahasiswa yang mengambil konsentrasi seoarang pendidik, karena ada banyak manfaat yang dapat anda berikan kepada anak didik Anda dan anak-anak Anda sendiri, nantinya mereka dapat menjadi generasi muda yang berguna dan berprestasi dimasa depan.  Selain itu jadilah seorang guru yang bersikap dan berakhlak baik karena Anda adalah sebagai "uswatun khasanah" atau suri tauladan yang baik untuk anak-anak didik dan masyarakat.



DAFTAR PUSTAKA



Fitriyah,Uswatul. Menjadi Guru Adalah Profesi  yang Mulia. https://www.kompasiana.com/usfitriyah/5a916e2dbde57569374e6df2/menjadi-guru-adalah-profesi-yang-mulia. Diakses pada 07 April 2018.



Dianastiti,Evi, Firstya . Tantangan Bagi Guru Bahasa Indonesia. http://tyafirstya.blogspot.co.id/2014/04/tantangan-bagi-guru-bahasa-indonesia.html. Diakses pada 07 April 2018.



Damhuri, Elba. Tantangan Guru Di Era Digital.http://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/17/10/12/oxot2l440-tantangan-guru-di-era-digital. Diakses pada 07 April 2018.



Pramana, Gits.  Tugas dan Fungsi Guru Menurut Undang-undang.http://denygita44.blogspot.co.id/2016/12/tugas-dan-fungsi-guru-menurut-undang.html. Diakses pada 07 April 2018.



Suharto, Sadi.  Visi dan Misi Guru. http://sadisuharto1977.blogspot.co.id/2013/10/visi-dan-misi-sebagai-guru.html. Diakses pada 07 April 2018.



Hidayat, Yati. Mengapa Saya Mengikuti Seleksi Guru SMA Berprestasi? http://gurusugiyati.blogspot.co.id/2012/07/mengapa-saya-mengikuti-seleksi-guru-sma.html#.WsjBLS5ubMw. Diakses pada 07 April 2018.

No comments:

Post a Comment