Diera yang serba canggih saat ini, siswa cenderung mengesampingkan peran seorang guru dan lebih senang berlama-lama atau menghabiskan waktu dengan media seperti komputer atau gadged, ketimbang menggali ilmu pada guru atau bertanya tentang materi sekolah.
Media tersebut sangatlah familiar dengan anak muda dan anak kecil pun bisa mengoperasikannya. terlebih lagi mereka bisa dengan sangat mudah mengetahui dunia luar tanpa harus jauh-jauh keluar negeri bahkan utuk keluar rumah. Semua mudah di akses melalui “ INTERNET” , entah itu akan membawa dampak positif atau negatif bagi mereka(pengguna internet).
Laptop, Tablet, Smartphone, Gadged seperti surga dunia bagi penggunanya. semua aplikasi dengan mudah di unduh seperti berbagai macam aplikasi messagge (mengirim pesan), berbagai macam game,dan berbagai macam aplikasi media sosial yang paling digandrungi saat ini. terlebih yang memakai adalah para pelajar atau pesertadidik. Jika sudah mengoperasikan alat tersebut, semua seperti tersihir masuk dalam dunia maya.yang awalnya siswa bisa fokus dalam pelajaran menjadi terpecahnya konsentrasi yang akhirnya menyepelehkan pelajaran atau guru
Nah, yang menjadi pertanyaan: Mampukah kita sebagai calon-calon guru menhadapi hal demikian? Jika semakin bertambah tahun semakin modern dan semakin canggih, perubahan siswa mungkin lebih tidak terduga lagi, Dan ”Bagaimanakah cara kita agar dapat memenuhi tugas utama kita sebagai seorang guru?”pertanyan tersebut mungkin terdengar simpel tetapi jika kita mengkaji lebih dalam maka pertanyaan tersebut tidak bisa terjawab sehari, seminggu, sebulan, bahkan setahun belum tentu bisa mendapatkan jawaban tersebut. Untuk itu harus ada perubahan yang lebih baik dimulai dari hal yang terkecil dan dimulai dari sekarang.
Guru sebagai orangtua ke dua bagi siswa.terbukti karena banyak waktu dihabiskan dilingkungan sekolah, dari pagi hingga sorehari mereka belajar semantara orang tua mereka sibuk bekarja karena tuntutan ekonomi saat ini, disinilah pentingnya peran seorang guru, akan diarahkan kemanakah siswa ini,dan sudah tepatkah cara kita mengajar atau mendidik siswa agar menjadi pribadi yang lebih baik dan berbekal ilmu yang bermanfaat. Dan harapannya adalah semoga kita tidak hanya menjadi guru yang hanya memberi ilmu tetapi bisa “mentransfer” ilmu. karena dengan mentransfer ilmu berarti ilmu tersebut sudah pasti bisa diterima oleh siswa, dan menjadi guru yang mendidik siswa dengan pribadi yang baik dan menjadi guru yang dewasa yaitu berfikir arif dan bijaksana, stabil, mampu mengendalikan diri (emosi), dapat mengevaluasi kinerja diri.untuk itu sebagai calon guru harus banyak belajar dari pengalaman dan memperdalam materi atau ilmu kita.
”Tidak ada kata terlambat untuk belajar”.Tugas sebagai guru tidaklah mudah dengan niat, doa dan kerja keras kita. Insyallah kita bisa memerankan peran sebagai guru sebagai “Guru Hebat” yang bisa menciptakan generasi-generasi bangsa yang Intelektual,Mandiri, dan bijak dalam segala hal.
“ Orang hebat bisa melahirkan beberapa karya bermutu, tetapi guru bermutu bisa melahirkan ribuan orang hebat ”.
Dian Nur Fit Jayanti
Universitas Kanjuruhan Malang
No comments:
Post a Comment