Buat semua insan yang bergelar guru....
Guru- guruku kini aku juga menjadi
pendidik seperti dirimu....
Guru kau ibarat lilin yang membakar
diri demi menerangi yang gelap....
Guru
idealkah aku ini yang pantas dambaan peserta didikku....
Guru yang
mampu untuk menjadi panutan dan selalu memberikan keteladanan.
Guru adalah sosok yang dalam bahasa jawanya digugu lan dituru, karena
masyarakat berpandangan sosok guru adalah sosok sempurna yang patut menjadi
panutan . sudahkah kita menjadi seseorang yang demikian, mari kita berkaca pada
diri kita masing-masing.Guru diibaratkan sebagai sumber ilmi. Ilmunya seperti mata air yang
tak pernah habis. Semakin diambil semakin jernih airnya. Mengalir bening dan
menghilangkan rasa dahaga bagi siapa saja yang meminumnya.
Orang bijak mengatakan bahwa ilmu
adalah jendela dunia , dari mana kita memperoleh ilmu tersebut salah satunya
adalah dari buku,
siapa yang rajin membaca, maka ia akan kaya akan ilmu. Namun, bila kita malas
membaca, maka kemiskinan ilmu akan terasa. Alangkah
beruntungnya Guru
yang rajin membaca otaknya seperti komputer atau ibarat mesin pencari di
internet yang
bernama Google. Bila ada peserta didiknya yang bertanya, memori otaknya
langsung bekerja mencari dan menjawab pertanyaan para anak didiknya dengan
cepat dan benar. Akan
terlihat wawasan guru yang rajin membaca, dari cara bicara dan menyampaikan
pengajarannya.
Guru yang malas
membaca, maka sudah bisa dipastikan dia akan malas pula untuk menulis. Menulis
dan membaca adalah kepingan mata uang logam yang tidak dapat dipisahkan. Guru
yang terbiasa membaca, maka ia akan terbiasa menulis, mengapa? Dari membaca
itulah guru mampu membuat kesimpulan dari apa yang dibacanya, kemudian
kesimpulan itu ia tuliskan kembali dalam gaya bahasanya sendiri. Menulis itu ibarat pisau yang
kalau tidak sering diasah, maka akan tumpul dan berkarat. Guru yang rajin
menulis, akan mempunyai kekuatan tulisan yang sangat tajam, layaknya sebilah
pisau. Tulisannya sangat menyentuh hati, dan bermakna. Runut serta mudah
dicerna bagi siapa saja yang membacanya.
Kreatif dan inovatif. Apakah
kita sebagai pendidik sudah memiliki keduanya ? sering pertanyaan itu muncul
setiap kali kita merenungkan profesi yang kita jalani selama ini , kadang
rutinitas dan merasa
sudah berpengalaman membuat guru menjadi kurang kreatif. Harusnya
seorang guru tidak malas mencoba sesuatu yang baru dalam
pembelajarannya. Dia merasa tidak pernah cukup. Dan terus berupaya untuk menciptakan sesuatu
yang baru dari pembelajarannya. Dari tahun ke tahun gaya mengajarnya
harusnya tidak itu-itu saja. Rencana Program Pembelajaran
(RPP) yang dibuatpun dari tahun ke tahun terus berkembang , tidak hanya sekedar copy and paste
tanggal dan tahun saja. Rencana Program pembelajaran tinggal menyalin dari
kurikulum yang dibuat oleh pemerintah atau menyontek dari guru lainnya. Untuk
melakukan suatu proses kreatif dibutuhkan kemauan untuk melakukan inovasi yang
terus menerus, tiada henti.
Guru yang
kreatif adalah guru yang selalu bertanya pada dirnya sendiri. Apakah dia sudah
menjadi guru yang baik? Apakah dia sudah mendidik dengan benar? Apakah anak
didiknya mengerti tentang apa yang dia sampaikan? Dia selalu memperbaiki diri.
Dia selalu merasa kurang dalam proses pembelajarannya. Dia tidak pernah puas
dengan apa yang dia lakukan. Selalu ada inovasi baru yang dia ciptakan dalam
proses pembelajarannya. Dia selalu memperbaiki proses pembelajarannya melalui
penelitian tindakan kelas. Dia selalu belajar sesuatu yang baru, dan merasa
tertarik untuk membenahi cara mengajarnya. Dia belajar sepanjang hayat hidupnya.
Setiap murid adalah
unik. Mereka mempunyai karakter masing-masing sehingga butuh bagi guru untuk
mengetahui karakter dari anak didiknya. Hal ini supaya bisa dapat membagi
perhatiannya kepada seluruh siswa. Alangkah beruntungnya guru yang kehadirannya selalu diharapkan oleh
semua murid. Perhatian dan kasih sayang yang tulus adalah salah satu
kunci keberhasilan guru dalam mengantar murid- muridnya jadi sosok yang
berhasil, tentunya hal ini harus tetap dalam porsi yang tepat agar tidak
terjadi hal –
hal yang melanggar norma kesopanan, hal ini untuk
mengantisipasi murid yang berlaku tidak sopan karena terlalu dekat dengan
gurunya. Guru harus selalu senantiasa memberikan hal positif pada murid dan
mampu bersikap tegas namun tetap bijaksana kepada semua muridnya.
Tugas mendidik anak sebenarnya bukanlah hanya tugas seorang guru disekolah
tetapi sudah menjadi tugas bersama antar guru dan orangtua , agar apa yang
telah diajarkan disekolah dapat pula dilanjutkan oleh orangtua dirumah. Maka seorang guru harus bisa menjalin
komunikasi yang baik, dengan murid, wali murid, atau dengan
masyarakat yang ada di sekitarnya.Mampu mengetahui perkembangan
muridnya. Guru yang ideal harus selalu memantau perkembangan muridnya supaya
bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan siswa dengan baik sehingga proses
pengajaran bisa berjalan dengan baik serta dapat mengetahui seluruh kebutuhan
peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangan. Guru harus bisa bersahabat
dengan murid serta menjadi teman belajar murid. Supaya guru bisa mengetahui apa
saja kesulitan yang sedang dialami oleh siswa dalam pembelajaran.
Jika hari ini seorang perdana menteri
berkuasa...
Jika hari ini seorang raja menaiki
tahta..
Jika hari ini seorang presiden
negara...
Jika hari ini seorang ulama mulia....
Jika hari ini seorang peguam menang
bicara...
Jika hari ini seorang penulis
terkemuka....
Jika hari ini siapa saja menjadi
dewasa...
Sejarahnya dimulakan oleh seorang guru
biasa....
NAMA :
SUMARNI
Universitas Kanjuruhan Malang
NPM :
120401150045
TTGL :
Malang, 10 april 1979
Alamat :
Desa Pandanrejo RT 13 RW 04
Agama :
Islam
Status :
Sudah menikah dan dikaruniai 2 orang anak
No comments:
Post a Comment