Tuesday, March 20, 2018

293 Koq Bisa Memberi Tidak Kehilangan

Ayat (sumber) : 2 Korintus 9:6
 “camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga”.

Dunia mengatakan bahwa dengan memberi kita akan kehilangan. Tetapi Tuhan mengatakan: “dengan memberi kita akan berkelimpahan”.
2 Korintus 9:6 mengatakan bahwa hal memberi itu seperti tabur tuai, sedikit yang kita tabur, maka sedikit pula kita menuai.

Sebaliknya semakin banyak kita menabur, maka semakin banyak pula kita menuai. Begitu pula dalam hal kita memberi dengan sukacita akan membawa berkat. Yang terpenting disini adalah kita di ajarkan untuk tidak pelit dalam menabur kebaikan.

 Apa yang kita inginkan orang perbuat kepada kita, maka kita perbuat juga kepada orang lain. Kita menabur kasih kepada orang lain, maka kita pula akan menerima kebaikan dari mereka.

Tuhan bukan Tuhan yang miskin, yang menginginkan pemberian kita, namun Tuhan ingin buah yang kita dapatkan melipat gandakan keuntungan kita dan Tuhan ingin kita meneladani-Nya melakukan kebaikan dengan memberi.

Bagaimana proses memberi itu?

Memberi bukan berarti memberi uang yang banyak kepada orang lain, tetapi memberi itu dapat dengan menghargai orang lain seperti mendahului memberi senyum dan salam kepada orang yang lebih tua, tidak merendahkan orang lain, dan memberi pengampunan kepada orang yang menyakiti kita.

Dampak dari memberi adalah disukai banyak orang, orang lain bahagia dan senang setiap bertemu dengan kita, kita dapat membawa berkat untuk orang lain, kita bersuka kita karena kita membawa damai bagi mereka, dan kita juga akan di hargai oleh orang lain.

Apa yang kita tabur itu pula yang kita tuai. Logikanya, Kita menanam pohon apel tidak mungkin kita mendapat buah durian.

Demikian pula dengan kita, jika kita menginginkan orang lain melakukan kebaikan kepada kita, pastinya kita harus lebih dulu kita melakukan yang terbaik kepada orang lain.

Kita menabur kebaikan terlebih dahulu dengan memberi kasih kepada orang lain, mendahului dalam memberi hormat, memberi perhatian, memberi pengampunan dan lain sebagainya.

Contoh di kehidupan sehari-hari
ketika kita bertemu dengan seseorang yang lebih tua dengan kita, kita mendahulu dalam memberi senyum. Pastinya orang tersebut pasti akan merespon dengan senyuman pula.

Contoh lainnya, dalam memberi pengampunan kepada orang sudah menyakiti kita. Jika kita tidak pernah bisa memaafkan kesalahannya, maka sepanjang itu pula kita tidak akan pernah ingin bertemu dengan dia. Bahkan semakin membuat kita tersiksa, namun ketika kita memberi pengampunan kepadanya dan melupakan segala kesalahannya maka hati kita akan tenang dan tidak terganggu dengan perasaan dendam dan benci.

*) Citra Nesti Zega
Mahasiswa STT Yestoya Malang

No comments:

Post a Comment