Friday, March 23, 2018

328 ProfGur Km 16 Cerpen Tak Pernah Kuduga

Nama Serli Magi Talo
Npm 17040208006
Univ Kanjuruhan Malang

    Ayah, ingin kamu suatu saat bisa menjadi orang berhasil, selalu bersyukur pada Tuhan dan selalu mengingat kami orangtuamu.
Kata-kata itulah yang selalu saya ingat sebelum Ayah pergi meninggalkan saya dan keluarga saya. Berhari-hari,minggu,bulan,tahun, saya merenung dalam kesedihan,dan selalu meneteskan air mata jika mengingatnya, dan saya benci terhadap Ayah saya sendiri karena dia pergi tanpa tidak ada satu orang pun diantara kami anaknya yang menjadi orang sukses atau sudah menyelesaikan kuliahnya. Bahkan untuk merasakan kasih sayang juga belum puas dan pas bagi saya, sebelum kejadian pada tanggal,bulan dan tahun 18 juli 2018. Setelah Ayah pergi saya dan keluarga saya merasa kesepian karena tidak ada seorang Ayah dan Ibu saya berkata tidak ada arti dan guna hidup ini tanpa seorang suami. Ayah saya sakit-sakitan mulai dari saya SD kelas 2, Ayah juga pernah hampir meninggal dikarenakan kena obat dan ada orang yang meracun kepada Ayah. Ibu pun selalu berusaha keras untuk mencari biaya pengobatan untuk Ayah tidak terasa saya sudah naik kelas 3 SD Ayah meninggal, betapa terkejutnya saya ketika Ayah meninggal dan sangat menyedihkan juga bahkan saya tidak percaya kalau Ayah benar-benar meninggal Ibu dan tetangga saya sudah memberitahukan kepada saya kalau Ayah saya sudah meninggal, tapi saya tetap mempertahankan perkataan yang bodoh kalau Ayah saya sedang tidur bukan meninggal. tidak lama kemudian Ayah di letakan kedalam peti makanya saya percaya kalau Ayah saya benar-benar meninggal. setelah selesai penguburan saya dan keluarga saya hidup sendirian tanpa seorang Ayah sampai sekarang. Ibu kami mulai bekerja dan berusaha keras supaya kami bersaudara tetap sekolah sampai selesai bangku SMA puji Tuhan terkabulkan apa yang di harapkan oleh seorang Ibu, kaka pertama saya sudah selesaikan bangku SMA dan saya pun juga bisa kuliah sekarang dan adik-adik yang lain tetap masih sekolah.
   Waktu begitu cepat berlalu, terkadang orang mengatakan kejadian yang berlalu biarlah berlalu, namun tidak bisa semua harus dibiarkan berlalu. Hanya bisa mengenang dan berdoa. Sampai saat ini masih teringat di pikiran saya bagaimana langsung merasakan kehilangan yang tak terduga kuat memang harus kuat,iklas memang harus iklas,tapi semudah itu jalani hidup memang sang pencipta yang menentukan tapi terkadang manusia sendirian yang membuat namun mempermasalahkan kepada Tuhan. 18 juli 2008 saya merasa sedih dan hancur dengan semuanya ini, tapi saya ingat dibalik semuainya ini ada makna tersendiri, dimana kita melihat orang-orang yang memang keluarga dan yang bukan keluarga. Dimana yang hanya mengunakan kita disaat mereka susah namun disaat kita susah mereka hilang entah kemana atau mereka ditelan oleh bumi, terkadang mengingatkan kenangan yang sudah saya alami dan rasakan saat Ayah masih hidup Bersama kami sekeluarga, dan sangat sedih juga jika melihat orang yang masih mempunyai Ayah, dan disitu ada rasa cemburu, sakit hati, apalagi kalau mereka tertawa dan bersenang-senang Bersama keluarga yang lengkap, memang hidup ini sementara tapi merasakan kasih sayang seorang Ayah itu sangat penting dan berguna buat saya dan keluarga saya. tapi sayangnya Ayah sudah pergi meninggalkan kami pergi Bersama pada malaikat dan sang pencipta. Saya hanya berkata titip rindu kepada Ayah tercinta.

No comments:

Post a Comment