Yosep Kristianus. Y. I
XI-IIS3/ 33
Judul Buku : Madura di Mata Dayak.
Penulis : Giring
Penerbit :Galang Press
Tahun Terbit : 1 Juni 2004
RESUME
Saat konflik antara orang Madura dan orang Dayak Kanayatn, konflik yang terjadi di Salatiga, kecamatan Mandor, Kab.Landak, Kalimantan Barat. Secara khusus di tergaskan ternyata penyebab konflik ini ternyata karena pandangan yang salah suku Dayak Kanayatn terhadap orang Madura yang tinggal di sana. Orang Dayak beranggapan yaitu sikap orang Madura yangnsuka kekerasan, dan pandangan tersebut adalah salah, hingga menimbulkan citra orang Madura di mata orang Dayak khususnya di lindungan orang Dayak Kanayatn menjadi jelek dan tidak baik.
Puncak konflik antar dua suku ini terjadi pada tahun 1977 di Salatiga. Konflik ini terjadi sejak 1950 hingga 1999 inipuncaknya terjadi di Salatiga pada 1977. Pada tahun itu menyebabkan orang-orang Madura terusir dari Salatiga dan menyebabkan interaksi antar kedua masayarakat berbeda suku tersebut menjadi terputus dan tidak dapat berkomunikasi sebagaimana seperti masyarakat yang lainnya. Tidak hanya itu konflik ini juga membuat banyak sekali membuat banyak korban mati yang disebebkan oleh konflik ini.
Namun lambat laun konflik ini dapat diselesaikan, orang Dayak pun juga sudah sadar yaitu penyebab konflik ini bukan karena di sebabakan orang Madura saja tetapi juga karena sikap orang Dayak Kanayatn yang salah memandang sikap orang Madura yang ternyata baik dan sangat menghargainya, penyelesaiannya juga di lalui melalui jalur hokum serta juga di selesaikan memalui jalur kekeluargaan dengan di bicarakan secara musyawarah antar kedua suku tersebut.
No comments:
Post a Comment