Sunday, February 1, 2015

#67 Keajaiban dan Kekuatan Emosi

STEVEN SUGENG XI IIS 1 / 30

Judul buku : Keajaiban dan kekuatan emosi
Penulis pengarang : Martin Wijokongko
Penerbit : Kanisius
Tahun penerbit : 1997

Memahami bahwa manusia lebih sering bertindak berdasarkan emosi daripada logika merupakam satu kebenaran dalam menjalin hubungan antarmanusia yang efektif. Komunikasi yang efektif,baik dengan diri sendiri ataupun dengan orang lain, bukan hanya mencakup penyerapan informasi yang hanya menggunakan bahasa logika,melainkan juga memanfaatkan bahasa emosi.

Memanfaatkan Kemampuan Mengendalikan Emosi
Manusia dapat mengendalikan emosi dan memanfaatkannya untuk mendapatkan kemajuan hidup. Emosi yang terkendalikan secara benar dapat menjadi kekuatan luar biasa yang mengubah hidup menjadi lebih baik. Apakah hidup itu menyenangkan atau menyedihkan tergantung pada kemampuan kita dalam mengendalikan emosi.

Emosi adalah suatu kekuatan, kalau kita mampu mengendalikannya. Emosi bias merusak kalau mengusai diri kita.

Emosi Perlu Dikendalikan
Ketidakmampuan mengendalikan emosi bias membuat banyak orang melakukan banyak perbuatan negative. Anda tentu tahu bagaimana kalau seseorang melampiaskan kemarahannya tanpa kendali. Kemarahan telah mengakibatkan banyak penderitaan bagi umat manusia. Banyak berita di surat kabar tentang bagaimana manusia secara membabi buta melampiaskan kemarahan dan ketidakpuasan dengan cara yang salah, dengan cara yang sangat merugikan diri sendiri dan juga orang lain.

Menemukan artidan mengendalikan emosi
Menemukan makna positif di baik berbagai emosi dan perasaan yang ada di dalam diri atau belajar bagaimana menarik manfaat dari emosi yang kita miliki adalah jauh lebih baik disbanding menghindarkan diri dari berbagai macam perasaan atau emosi yang mungkin terasa menyakitkan pada awalnya. Akan tetapi kita perlu mengerti makna dari emosi itu sehingga dapat bertinfak dengan bijaksana. Dengan demikian emosi itu bukanlah lawan, melainkan kawan yang akan banyak membantu dalam menghadapi berbagai macam persoalan hidup.

Tidak membesar-besarkan emosi
Ada juga yang mengambil langkah yang terlalu ekstrem. Setelah berusaha mengingkari atau menghindari berbagai bentuk emosi negative yang menyakitkan, ternyata emosi itu justru semakin kuat. Karena itu mereka mengambil keputusan untuk memperbesar emosi itu sehingga tidak proposional. Mereka berhenti bertarung melawan emosi menyakitkan yang menyerang dirinya dan memutuskan untuk terjun total menghadapinya. Akan tetapi mereka tidak belajar cara memahami dan menguasai emosi itu secara positif. Memperbesar emosi hingga di luar proporsi justru akan berakibatkan negative dan semakin memperburuk keadaan. Dalam menanggapi emosi itu harus digunakan cara atau strategi yang tepat agar emosi dapat dikendalikan sehingga member manfaat.

Menggunakan emosi secara proporsional
Emosi negative muncul karena apa yang kita lakukan tidak menghasilkan apapun yang kita inginkan. Intinya adalah kita harus mengubah pendekatan kita. Ingatlah bahwa persepsi di control oleh apa yang kita fokuskan. Bagaimana kita member penilaian atau interpretasi terhadap suatu peristiwa menentukan tindakan yang akan kita ambil. Kuncinya adalah kita bias mengubah persepsi,penilaian,atau interpretasi dalam sekejap mata hanya dengan menanyakan pertanyaan yang lebih baik atau dengan mengubah keadaan yang kita alami baik di dalam diri kita maupun lingkungan sekitar.

Mengendalikan emosi dengan cara yang tepat
Untuk memahami isi pesan penting yag diberikan oleh emosi, kita perlu mengubah cara kita bertindak mengubah persepsi yang kita terima, dan mengubah apa yang menjadi dorongan untuk bertindak. Kalau kita terus-menerus melakukan hal yang sama, kita pun akan memperoleh hasil yang sama. Segala upaya di dunia ini tidak akan memberikan hasil yang diharapkan kalau kita tetap melakukan kesalahan yang sama terus-menerus. Jadi perubahan pendekatan dan tindakan perlu kita lakukan agar bias memetik hasil untuk meningkatkan kualitas hidup kita.

No comments:

Post a Comment