Karakter: Belajar dari Smartphone
Karakter. Satu kata ini menjadi pembicaraan menarik. Tema menarik untuk seminar, pelatihan workshop. Bahkan ada mata kuliah khusus mempelajari "karakter."
Bangsa Indonesia mengalami penurunan karakter. Tindakan, perilaku makin jauh dari sisi manusiawi. Kekerasan, korupsi, perilaku asusila. Pelakunya pun makin variatif.
Pembangunan karakter tidak cukup hanya dipelajari dan dihafalkan. Tidak cukup hanya teks book. Karakter perlu digali, dikenali dan didalam lalu diaplikasikan.
Sebelum membangun karakter perlu mengenali dan memahami karakter diri. Karakter hanya bisa dilihat dalam perilaku, tindakan sehari-hari. Karakter tersusun dari berbagai indikator.
Agar sulit memahami karakter diri namun tidak perlu berputus asa. Ada cara sederhana memahami karakter diri.
Karakter diri diibaratkan smartphone. Tiap merk memiliki karakter berbeda. Beda merk beda karakter. Sama merk beda seri beda karakter. Setelah mempelajari smartphone, pembeda intinya ialah spesifikasinya.
Spesifikasi inilah pembeda antar smartphone. Spesifikasi smartphone secara umum sistem operasinya, prosesornya, RAMnya, SIMnya, kamera belakang, kamera depan, kamera depan dan baterainya.
Lalu bagaimana spesifikasi diri pribadi? Ini penting untuk digali, ditemukan, dipahami, sehingga nampak jelas karakter dirinya?
Baik kupasan lebih dalam sebagai berikut, sistem operasi maknanya dalam bekerja lebih kuat/atau maksimal individu atau tim. Prosesor maknanya kecerdasan maksimal dalam hal apa. RAM maknanya kekuatan mentalnya bagaimana. Baterai maknanya bagaimana etos kerja.
Hal hal tersebut hanya sebagian kecil pembentukan karakter.
Itulah kupasan tentang karakter.
*) Disampaikan untuk mahasiswa Universitas Katolik Widya Karya Malang, 28 Nopember 2015
No comments:
Post a Comment