Sunday, November 29, 2015

#216 LKTL Melatih Dorongan Manusia


Kegiatan manusia memiliki keistimewaan. Keistimewaannya ialah manusia mempunyai dorongan selama beraktivitas. Contohnya manusia belajar agar bisa. Manusia makan agar sehat. Manusia olah raga agar sehat.

Itu sebagian kecil aktivitas manusia beserta dorongan/motivasi.
Demikian pula sebagai calon pengurus OSIS hendaklah memiliki motivasi. Dalam berorganisasi tentunya dibutuh beberapa dorongan. Ada tiga dorongan/motivasi yaitu berprestasi, leader dan berteman.

Berorganisasi merupakan wadah untuk berprestasi. Pemahaman berprestasi tidak cukup hanya bidang akademik semata melainkan juga prestasi non akademik. Wujudnya ialah ikut organisasi (OSIS). Lalu, dorongan leader, ikut organisasi merupakan wadah secara terstruktur seseorang belajar menjadi leader. Kualitas individu dalam hal leader beragam mulai tingkat rendah, sedang dan tinggi. Kualitas rendah dilatih agar sedang. Kualitas sedang dilatih agar tinggi.

Dalam hal dorongan pertemanan, organisaai merupakan wadah melatih pertemanan dan agar menambah pertemanan. Organisasi tidak cukup hanya kompak dan solid "buta." Artinya kompak melindungi negatif sesama teman .

Maka melalui kegiatan LKTL ini para calon pengurus OSIS menggali aneka manfaat demi pengembangan diri.
*) Disajikan dalam LKTL OSIS SMAK Santa Maria Malang, 23 Nopember 2015

Saturday, November 28, 2015

#2015 Karakter: Belajar dari Smartphone

Karakter: Belajar dari Smartphone

Karakter. Satu kata ini menjadi pembicaraan menarik. Tema menarik untuk seminar, pelatihan workshop. Bahkan ada mata kuliah khusus mempelajari "karakter."
Bangsa Indonesia mengalami penurunan karakter. Tindakan, perilaku makin jauh dari sisi manusiawi. Kekerasan, korupsi, perilaku asusila. Pelakunya pun makin variatif.
Pembangunan karakter tidak cukup hanya dipelajari dan dihafalkan. Tidak cukup hanya teks book. Karakter perlu digali, dikenali dan didalam lalu diaplikasikan.
Sebelum membangun karakter perlu mengenali dan memahami karakter diri. Karakter hanya bisa dilihat dalam perilaku, tindakan sehari-hari. Karakter tersusun dari berbagai indikator.
Agar sulit memahami karakter diri namun tidak perlu berputus asa. Ada cara sederhana memahami karakter diri.
Karakter diri diibaratkan smartphone. Tiap merk memiliki karakter berbeda. Beda merk beda karakter. Sama merk beda seri beda karakter. Setelah mempelajari smartphone, pembeda intinya ialah spesifikasinya.
Spesifikasi inilah pembeda antar smartphone. Spesifikasi smartphone secara umum sistem operasinya, prosesornya, RAMnya, SIMnya, kamera belakang, kamera depan, kamera depan dan baterainya.
Lalu bagaimana spesifikasi diri pribadi? Ini penting untuk digali, ditemukan, dipahami, sehingga nampak jelas karakter dirinya?
Baik kupasan lebih dalam sebagai berikut, sistem operasi maknanya dalam bekerja lebih kuat/atau maksimal individu atau tim. Prosesor maknanya kecerdasan maksimal dalam hal apa. RAM maknanya kekuatan mentalnya bagaimana. Baterai maknanya bagaimana etos kerja.
Hal hal tersebut hanya sebagian kecil pembentukan karakter.
Itulah kupasan tentang karakter.
*) Disampaikan untuk mahasiswa Universitas Katolik Widya Karya Malang, 28 Nopember 2015

#214 Penderitaan Sosial

Penderitaan

Bahan renungan tgl 25 nopember 2015 diambil dari Injil Lukas 21:12-19.

Judul perikopnya ialah "Awal Penderitaan." Bacaan ini hanya sebagian saja. Membaca bacaan Injil terbagi dalam tiga bagian.

Bagian pertama yaitu penegasan bagi pengikut Kristus akan mengalami penderitaan. Bagian kedua yaitu pedoman bagi pengikut Kristus. Dan, bagian ketiga ialah janji bagi pengikut Kristus.

Kupasan bagian pertama, pengikut Kristus akan mengalami penderitaan. Apa saja penderitaan itu? Penderitaan terkelompokan seperti penderitaan fisik, penderitaan ekonomi, penderitaan rohani, penderitaan psikologis, penderitaan mental dan penderitaan sosial.

Kupasan lebih dalam ialah pwnderitaan sosial. Bagi pengikut Kristus akan mengalami penderitaan sosial. Seperti dalam tayangan televisi, pekerjaan, masyarakat sekitar, lingkungan kerja. Bahkan bagi pengikut Kristus agar mau naik pangkat "mau menjual dirinya" maka karir meningkat pesat dan cepat. Lain lagi, bagi pengikut Kristus yang bergerak didunia hiburan sama "mau menjual dirinya" agar makin populer dan sering tayang di televisi. Itulah penderitaan bagi pengikut Kristus didunia nyata.

Lalu, bagaimana sikap pengikut Kristus. Sebagi pengikut Kristus bacaan Injil adalah sumber Iman sumber harapan bahkan sumber pencerahan.

Ketika mengalami penderitaan sosial Injil memberikan suatu paduan pedoman dalam menyikapi.

Lukas 21:13-14  13) Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi.

Menjadi hal aneh, bahwa dalam penderitaan justru diajak agar diposisikan sebagai kesempatan sebagai saksi. Kesempatan untuk bersaksi. Saksi hidup.

Dan, selama menjadi saksi kristus yang hidup kita diminta agar tidak mencari cari pembelaan versi diri sendiri. Namun diminta "agar tenang"

14) Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu.

Pikiran tidak bekerja sendiri, membatasi diri agar tidak menduga duga. Karena cenderung lebih menambah kerumitan.


Jika pikiran tenang hati lebih lapang maka disitulah kesempatan bagi Kristus berkarya dalam diri. Tenang membwri ruang bagi kristus berkarya.

Dengan pikiran tenang hati lapang maka kata kata kalimat kalimat yang terucap akan lebih adem didengar bagi orang lain ato musuh sekalipun.


Ketika kita pikiran tenang dan hati lapang maka kita menyerahkan kristua bekerja dengan cara cara yang tidak terjangkau oleh otak kita dan tingkat rasional kita. Maka kita mengatakan cara kerja kristua tidak masuk akal.

Itulah jaminan Kristus dalam berkarya bagi kita yang memberi Kristus ruang kerja sepwrti dalam Lukas 21:18-19  Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang.
Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu."

Dan akhirnya injil hari ini membawa pesan

Seorang yang DEKAT dengan Tuhan Yesus bukan berarti tidak ada AIR MATA,

Seorang yang TAAT pada Tuhan Yesus bukan berarti tidak ada KEKURANGAN,

Seorang yang TEKUN berdoa, bukan berarti tidak ada Masa-masa SULIT

Tapi orang tersebut akan selalu mengalami PENYERTAAN Tuhan Yesus..

Seandainya BERGUMUL pasti ada HARAPAN

Seandainya di Padang Gurun pasti DIPELIHARA oleh Tuhan Yesus

Seandainya masih dalam PROSES suatu saat pasti DIPROMOSIKAN Tuhan Yesus. Biarlah TUHAN YESUS yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita karena Tuhan Yesus TAHU waktu yang TEPAT untuk memberikan yang TERBAIK.
Tidak mungkin bagi manusia.
Tapi bagiNYA tidak ada yang tidak mungkin.

Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETULUSAN.

Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kamu sedang belajar KEIKHLASAN.

Ketika hatimu terluka karena pengkhianatan.pelecehan.dll yang sangat dalam, maka saat itu kamu sedang belajar tentang MEMAAFKAN.

Ketika kamu lelah & kecewa maka saat itu kamu sedang belajar tentang KESABARAN.

Tetap semangat
Tetap sabar
Tetap tersenyum
Terus belajar
Karena kamu sedang menimba ilmu di Universitas KEHIDUPAN.

TUHAN YESUS menaruhmu di tempatmu yang sekarang, bukan karena kebetulan.
Orang yang HEBAT tidak dihasilkan melalui Kemudahan, Kesenangan & Kenyamanan. Mereka dĂ­bentuk melalui KESUKARAN, TANTANGAN & AIRMATA

Ketika engkau mengalami sesuatu yang sangat berat dan merasa dĂ­tinggalkan sendiri dalam hidup ini ...

Kamu terluka.harga dirimu dijatuhkan.
Angkatlah tangan dan kepalamu ke atas...
Tataplah masa depanmu...
Ketahuilah...

TUHAN YESUS sedang mempersiapkanmu untuk menjadi orang yang luar biasa! Yang kamu tidak pernah bermimpi.tidak pernah menduga.

Friday, November 27, 2015

#213 Glosarium Sosiologi Kelas X IPS

Glosarium Kelas X
1.        Abstrak : tidak berbentuk;tidak berwujud
2.        Anomi : suatu keadaa dalam masyarakat yang ditandai oeh pandangan sinis (negative) terhadap sistem norma, hlangnya kewibawaan hukum, dan diorganisasi hubungan antar manusia, atau gejala ketidakseimbangan psikologis yang dapat melahirkan perilaku menyimpang dalam bernagai manifestasi, kekosongan norma dan nilai yang konsisten dalam masyarakat.
3.        Depresi : gangguan jiwa pada seseorangan yang ditandai dengan perasaan yang merosot (seperti muram, sedih, agama, dan sebagainya)
4.        Disorganisasi : kekacauan yang disebabakan karena adana perubahan dalam lembaga atau badan sosial tertentu
5.        Distorsi : pemutarbalikan suatu fakta atau aturan,penyimpangan
6.        Efisien : tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak membuang waktu, tenaga dan biaya); mampu menjalankan tugas dengan tepat dan cermat, berhasil guna, bertepat guna
7.        Ego : bagian dari diri yang rasional dan sadar yang mengatur pngekangan superego terhadap ide
8.        Empiris : berdasarkan pengalaman (terutama yang diperoleh dari penemuan, percobaan, pengamatan yang telah dilakukan)
9.        Enkulturasi : proses pembelajaran kebudayaan sendiri dengan cara mempelajari adat istiadat, bahasa, seni, agama, dan pendirian yang hidup dalam lingkungan kebudayaan masyarakatya
10.    Fenomena : gejala
11.    Geng : kelompok remaja (yang terkenal karena kesamaan latar belakang sosial, sekolah, daerah, dan sebagainya)
12.    Hakikat : intisari atau dasar
13.    Harmonis : bersangkut paus dengan (mengenai) harmonis, seia sekata
14.    Integrasi : pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat
15.    Intimidasi : tindakan menakut-nakuti (terutama untuk memaksa orang atau pihak lain berbuat sesuatu), gertakan, ancaman
16.    Internalisai : proses belajar dari seorang individu untuk mengolah segala perasaan, hasrat, nafsu dan emosi yang berguna untuk membentuk kepribadiannya. Proses ini berlangsung selama hidupnya
17.    Isolasi : pemisahan suatu hal dari hal atau usaha memencilkan manusia dari manusia lain, pengasingan, pemencilan
18.    Koalisi : kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara di parlemen
19.    Kompetiif : bersifat kompetisi (persaingan)
20.    Konformitas : kesesuaian sikap dan perilaku dengan nilai dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat
21.    Konkret : nyata, benar-benar ada (berwujud, dapat dilihat, diraab, dsb)
22.    Kondusif : member peluang pada hasil yang diinginkan yang bersifat mendukung

23.    Konvensi : aturan atau praktik berdasaran persetujuan umum dan dipertahankan oleh masyarakat secara umum, aturan atau praktik berwibawa yang diakui suatu cabang seni atau ilmu tertentu. Dalam hukum insternasional konvensi berarti persetujuan antara beberapa neara yang bukan bersifat politik, perjanjian antara pihak-pihak yang berperang mengenal hal-hal tertentu, misalnya larangan memakai jenis senjata tertentu tentang, misalnya larangan memakai jenis senjata tertentu tentang penguburan serdadu-serdadu yang tewas, dan pertukara tawanan perang. 

#212 Glosarium Sosiologi Kelas XI IPS

Istilah kelas XI

1.        Akomodasi : Penyesuaian manusia dalam kesatuan sosial untuk menghindari dan meredakan interaksi ketegangan dan konflik.
2.        Asosiasi : perkumpulan orang yang mempunyai kepentingan bersama.
3.        Diferensiasi : proses pembedaan hak dan kewajiban warga masyarakat berdasarkan perbedaan usia, jenis kelamin, dan pekerjaan.
4.        Diskriminasi : pembedaan perlakuan terhadap sesama warga Negara (berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dan sebagainya).
5.        Eksplorasi : penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak tentang keadaan terutama sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu.
6.        Etnis : suatu kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan yang lain berdasarkan akar dan identitas kebudayaan, terutama bahasa.
7.        Etnografi : deskripsi tentang kebudayaan suku-suku bangsa yang hidup.
8.        Etnosentrisme : suatu pandangan kesukuan yang menganggap suku bangsanya lebih tinggi dari suku bangsa yang lain.
9.        Hipotesis : sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat (teori, proposisi,) meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan.
10.    Interaksi sosial : hubungan sosial yang dinamis antara orang perseorangan dan orang perseorangan, antara perseorangan dan kelompok, dan antara kelompok dan kelompok.
11.    Kesetaraan sosial : tata politik sosial di mana semua orang yang berada dalam suatu masyarakat atau kelompok tertentu memiliki status yang sama.
12.    Klasifikasi : penyusunan bersistem dalam kelompok atau golongan menurut kaidah atau standar yang ditetapkan.
13.    Konflik : suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
14.    Konsiliasi : usaha mempertemukan keinginan pihak yang berselisih untuk mencapai persetujuan dan menyelesaikan perselisihan.
15.    Kontravensi : proses persaingan dan pertikaian yang ditandai oleh gejala ketidakpastian mengenai pribadi seseorang dan perasaan tidak suka yang disembunyikan terhadap kepribadian seseorang.
16.    Kriminalitas : hal-hal yang bersifat kriminal; perbuatan yang melanggar hukum pidana.
17.    Mediator : perantara (penghubung, penengah) yang bersedia bertindak sebagai bagi pihak yang bersengketa itu.
18.    Okupasional : berhubungan dengan pekerjaan atau tugas seseorang.
19.    Paguyuban : kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal.
20.    Patembayan : kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan lahir yang pokok untuk jangka waktu yang pendek.
21.    Politik aliran : suatu persekutuan orang-orang yang mempunyai paham dasar yang sama serta memiliki struktur organisasi dan cita-cita yang khusus.
22.    Primordialisme : suatu kesetiaan yang sangat mendasar terhadap kelompok religinya atau agamanya.
23.    Ras : segolongan manusia yang mempunyai ciri-ciri fisik yang sama.
24.    Rasional : menurut pikiran dan pertimbangan yang logis; menurut pikiran yang sehat; cocok dengan akal.
25.    Segregasi : pemisahan (suatu golongan dari golongan lainnya); pengasingan; pengucilan.

26.    Stratifikasi : pengelompokkan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atas dasar kekuasaan, hak-hak istimewa, dan prestise.

Tuesday, November 24, 2015

#211 Glosarium Sosiologi kelas XII IPS

1) Internasional crime
2) Transasional Crime
3) Cybercrime
4) Blue Color Crime
5) White Color Crime
6) Culture Lag
7) Culture Shock
8) Industrialisasi
9) Westernisasi
10) Globalisasi
11) Teori Perubahan Linear
12) teori Perubahan Menyebar
13) Modernisasi
14) Teori Mengerucut
15) Teori Perubahan Siklus
16) Culture Determinisme
17) Culture Activity
18) Penetration Violent
19) Amalgalasi
20) Akulturasi
21) Asimilasi
22) Anomine
23) Penetrasi
24) Primodialisme
25) Vested Interest
26) Difusi 
27)  Discovery
28) Invention
29) Progres
30) Regres
31) Perubahan Direncanakan
32) fatalisme
33) Perubahan Kecil
34) Vandalisme
35) Oportunis
36) Egoisme
37) Perubahan Besar
38) Kesenjangan
39) Pemberdayaan
40) Perubahan Yang Tidak Direncanakan

Calvin Hansel
XII IPS 3
SMAK Santa Maria

Malang

Wednesday, November 11, 2015

#210 Pemberdayaan Berorientasi Kearifan Lokal

Rangkuman
1.Pemberdayaan komunitas yang disebut Community Development adalah sebuah proses pembangunan jejaring interaksi dalam rangka meningkatkan kapasitas dari sebuah komunitas,mendukung pembangunan berkelanjutan, dan pengembangan kualitas hidup masyarakat (United States Departement of Agricultur,2005)
2. Pendekatan dalam pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu sebagai berikut:
A.Deficit based,merupakan program pemberdayaan masyarakat yang terpusat pada berbagai macam permasalahan yang ada serta cara-cara penyelesaiannya.
B.Strength based(berbasis kekuatan) adalah sebuah produk metode appreciative inquiry (merupakan sebuah metode yang memandaatkan kapasitas sistem manusia untuk perubahan yang positif dan menfokuskan pada pengalaman positif dan masa depan yang peuh dengan harapan) terpusat pada potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh individu atau organisasi untuk menjadikan hidup lebih baik.
3.Tujuan pemberdayaan masyarakat itu adalah:
a.peningkatan standar hidup.
b.meningkatkan percaya diri
c.peningkatan kebebasan setiap orang.
4.Pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan dengan konsep Community Based Development(CBD). CBD berfokus pada masalah dari masyarakat itu sendiri.
Ada 3 karakter utama dari CBD yaitu:
a.CBD berbasis sumber daya masyarakat
 b.CBD berbasis partisipasi masyrakat
c. CBD berkelanjutan.
5.Prinsip dasar CBD yaitu sebagai berikut.
a.CBD memberikan break even dalam setiap kegiatan yang dikelola
b.CBD melibatkan partisipasi masyarakat dalam setiap proses perencanaan dan pelaksanaan yang dilakukan.
c.Antara pelatihan pembangungan fisik dan pengembangan usaha menjadi satu kesatuan.
d.Dalam mengimplementasikan CBD harus dapat memaksimalkan dana baik dari pemerintah swasta dan sumber-sumber donasi lainya.
e.CBD organization harus memfungsikan diri sebagai katalisator
6.Beberapa kelemahan dari pemberdayaan masyarakat yang dapat dikumpulkan adalah sebagai berikut.
a.kegiatan pemberdayaan rakyat selama ini ditujukan pada masyarakat lokal dan berfokus pada society problem(Edy Suharto,2011)
b.Ketergantungan pada sumber daya dari luar.
c.Struktur perekonomian yang berat sebelah diatas dan rapuh di bawah.
7. Hal-hal yang perlu diperlihatkan dalam melaksanakan proses pemberdayaan yaitu sebagai berikut.
a.Konsep pemberdayaan hendaknya dapat dipahami oleh pemimpin.
b. Terdapat perubahan budaya (culture change),baik pada budaya organisasi dan perusahaan.
c. Pemimpin harus memiliki kesadaran dalam dirinya,bahwa dalam implementasi dari konsep-konsep pemberdayaan pada akhirnya akan terjadi perubahan peran (role change) yang berimbas pada berkurangnya peran mereka.
d.Masayarakat harus siap merubah dirinya dan menghilangkan hambatan mental yang ada dalam diri mereka.
e.Proses pemberdayaan membutuhkan waktu dan energi adlam pendekatannya karena bertujuan menangkap pirkiran dan hati orang.
8. Prinsip-Prinsip pemberdayaan masayarakat terdiri atas:
a.Prinsip keberpihakan
b.Prinsip pemberdayaan
c.Prinsip masyarakat sebagai pelaku
9.Ciri-ciri pemberdayaan masyarakat antara lain:
a.pembentukan kelompok kecil
b.pemberian tanggung jawab kepada masyarakat
c.kepemimpinan kelompok dipegang warga masyarakat
d.tokoh masyarakat berperan sebagai fasilitator
e.proses pengambilan keputusan dalam setiap kegiatan harus berdasarkan musayawarah bersama atau hasil pemungutan suara
f.adanya kebersamaan pandang dan langkah dalam mecapai tujuan tertentu yang dapat ditimbulkan dari masalah-masalah aktual
g.metode yang digunakan atau dipilih harus dapat menumbuhkan rasa percaya diri bagi anggota masyarakat.
h.bahan diarahkan kepada kebutuhan/kenyataan hidup sehari-hari warga masyarakat
10.Kesepakatan global tentang pembangungan yang berkelanjutan di Rio de Janeiro pada tahun 1992 yang antara lain dijabarkan dalam agenda 21 menyatakan.:
A.pembangunan yang berkelanjutan adalah pembangungan yang memenuhi kebutuhan generasi masa kini tanpa menghalangi pemenuhan kebutuhan generasi masa depan.
b. keberlanjutan pembangungan harus bertumpu pada peningkatan kemandirian manusia sebagai subjek pembangungan.
c.peningkatan efektivitas manajemen pembangunan adalah melalui peningkatan kemitraan semua pelaku pembanguan  pada jenjang manajemen di setiap bidang pembangunan.
11. Pendekatan pembangunan yang berorientasi komunitas manghasilkan poyek-proyek pembangunan yang berciri:
a.community oriented berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat yang bersangkutan
b.community based yaitu didasarkan pada sumber daya yang ada di masyarakat yang bersangkutan
c.community managed yang dikelola dengan partisipasi aktif para anggota masyarakat yang bersangkutan.
12. kearifan lokal adalah pengetahuan yang dikembangkan oleh para leluhur dalam menyiasati kelestarian lingkungan hidup sekitar mereka.dimana lingkungan itu secara langsung atau tidak telah memberikan manfaat yang besar bagi masyarakatnya menjadikan pengetahuan itu sebagai bagia dari budaya dalam hidup dan kehidupan dan memperkenalkan serta meneruskan itu dari generasi ke generasi secara terus menerus dan berkesinambungan.
13. Tipe-tipe kearifan lokal antara lain:
a.kearifan lokal dalam hubungan dengan makanan
b.kearifan lokal dalam hubungan dengan pengobatan
c.kearifan lokal dalam hubungan dengan sistem produksi
d.kearifan lokal dalam hubugan dengan perumahaan
e.kearifan lokal dalam hubungan dengan pakaian
f.kearifan lokal dalam hubungan dengan sesama manusia
14.Ciri-ciri kearifan lokal yaitu sebagai berikut
a.Mampu bertahan terhadap budaya luar.
b.memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur luar ke dalam budaysa asli
c. mempunyai kemampuan mengintegrasi unsur budaya luar
d. mempunyai kemampuan mengendalikan
e. mampu memberi arah pada perkembangan budaya.
15.Jim Ife menyatakan bahwa kearifan lokal terdiri dari 6 dimensi yaitu.:
a.Pengetahuan lokal
b.Nilai lokal
c.ketampilan lokal
d.sumberdaya lokal
e.mekanisme pengambilan keputusan lokal
f dimensi solidaritas kelompok lokal.
16. Pendapat lain menyatakan bahwa bentuk kearifan lokal dapat dikategorikan ke dalam dua asprk yaitu kearifan lal yang berwujud nyata dan yang tidak berwujudd
a.Berwujud nyata
Bentuk kearifan lokal yang berwujud nyata meliputi beberapa aspekk berikut.
1)tekstual
2)bangunan/arsitekstual
3)Benda cagar budaya
b.tidak berwujud
17.Fungsi kearifan lokal yaitu sebagai berikut:
a.Kearifan lokal berfungsi untuk konversi dalam pelestarian sumber daya alam.
b.kearifan lokal berfungsi untuk mengembangkan sumber daya manusia
c.Berfungsi sebagai pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
d.Berfungsi sebagai petuah kepercayaan dan pantangan
18.beberapa sektor di indonesia yang dapat dijadikan sasaran pemberdayaan anatara lain.
a.pemberdayaan pedagang dan pasar tradisional
b.pemberdayaan di sektor nelayan
c.pemberdayaan di sektor pertanian
d.pemberdayaan di sektor pariwisata
e.pemberdayaan di sektor lingkungan hidup.
19.Beatrice Willand merumuskan Ethics of Biospheral survival bahwa ekologis bumi baik langsung maupun tidak.
a.prinsip lingkungan holistik di mana sesuatu
b.keanekaragaman hayati sumber sumber kehidupan di bumi memerlukan berbagai kebudayaan morfologi fisiologi dan genetis yang hampir tak terbatas pada dunia hewan dan tumbuhan.
c.daur ulang sumber-sumber kehidupan yang ada di bumi atau penyebaran kembali sumber-sumber tersebut.
d.prinsip faktor lingkungan tertentu membatasi berfungsinya oraganisme-oraganisme hidup dalam semua ekosistem.
e.perilaku ekologi.
f. semua ekosistem mempunyai kemampuan tertentu untuk mempertahankan kehidupan.
G permulaan dan penstabilan ekosistem.
20.Langkah-langkah dalam pemberdayaan masyarakat.
a.sosialisasi program
b.kajian secara partisipatif
c.lokakarya hasil kerja
d.menjaring aspirasi masyarakat
e.perumusan tesra tim pelaksana dan badan pengawas.
f.pelaksanaan program.
g.monitoring dan evaluasi
h.laporan dan pendokumenan.
21. Menurut Professor E. Gumbira Sa’id MA ada 9 elemen kunci ekofisiensi yang dapt meningaktakan daya saing global di antaranya:
a.Aspek-aspek kepemimpinan (leadership)
b.kemampuan untuk meninjau ke depan(fresight)
c.budaya perusahaan atau bisnis yang mendukung (corporate culture)
d.teknik manajemen ( management global)
e.daur hidup menejemen ( life cycle management)
f.riset dan pengembangan
g. proses produksi dan operasi.
h. aspek pemasaran serta layanan purna jurnal.
i. pemanfaatan kembali limbah.   

#207 Perubahan Sosial

Rangkuman
1.    Wujud perubahan sosial ada 2 yaitu:
a.perubahan sosial yang mengarah kepada kemajuan (progrees)
b.perubahan sosial yang mengarah kepada kemunduran (regress)
2.    Secara umum perubahan sosial memiliki karakteristik  sebagai berikut:
a.Tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang  karena setiap masyarakat mengalami perubahan yang terjadi secara cepat maupun lambat.
b.Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu diikuti pula oleh perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya yang merupakan suatu mata rantai
c.Perubahan yang cepat biasanya mengakibatkan disorganisasi yang bersifat sementara karena berada dalam proses penyesuaian diri.Disorganisasi akan diikuti oleh reorganisasi yang mencangkup pemantapan kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang baru.
d.Perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang spiritual saja karena bidang tersebut mempunyai kaitan timbale balik yang sangat kuat.
eSecara tipologis perubhana –perubahan sosial dapat dikategorikan sebagai:
1.proses sosial
2.segmentasi
3.perubahan srtuktural
4perubahan-perubahan pada struktur kelompok
3.    Bentuk-bentuk dari perubahan sosial yaitu sebagai berikut:
a.perubahan lamqbat dan perubahan cepat
b.perubahan besar dan perubahan kecil
c.perubahan yang dikehendaki (intended change)atau perubahan yang direncanakan (planed change)dan perubhan yang tidak dikehendaki (unintended change)atau perubahan yang tidak direncanakan (unplanned chage)
4.    Ciri-ciri perubahan sosial pada masyarakat antara lain sebagai berikut:
a.Proses perubahan seolah-olah tidak menimbulkan gangguan sistem sehingga tidak terjadi gejolak yangmenimbulkan masalah.
b.Bentuk perubahannya mengacu kepada tardisi-tradisi yang telah mengakar dalam kehidupan masyarakat
c.Bentuk-bentuk perubahannya lebih didasarkan pada pertimbangan akal pikiran manusia daripada tradisi dan kebiasaan masyarakat
5.    Ciri-ciri perubahan sosial pada masyarakat modern antara lain sebagai berikut:
a.Tredapat suatu perencannaan yang matang dengan bentuk dan pola yang jelas
b.Perubahan yang terjadi kurang melibatkan kebersamaan dengan masyarakat luas sehingga sering kali perubahan tidak kondusif dan justru menimbulkan konflik internal dalam masyarakat.
c.Benruk-bentuk perubahannya lebih didasarkan pada pertimbangn akal pikiran manusia daripada tardisi dan kebiasaan masyarakat
d.Bentuk-bentuk perubahan yang terjadi sifatnya terkendali(directed change)
e.Aktivitas dalam melaksanakan perubhan berlangsung dalam waktu yang singkat karena telah didukung dengan peralatan yang modern
f.Perubahan yang terjadi dalam masyarakat modern berlangsung dengan tempo yang cepat.Peranan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat modern
6.    Teori-teori perubahan sosial antara lain:
a.Teori siklus
b.Teori perkembangan
c.Teori modernisasi
d.Teori ketergantugan
e.Teori sistem dunia
7.    Fakto-faktor pendorong proses perubahan dibagi menjadi dua bagian yaitu sebgai berikut:
a.Faktor Internal:
 1.bertambahnya atau berkurangnya penduduk
2 .penemuan baru
3.pertentangan daam masyarakat
4.adanya revolusi atau pemberontakan
b.Faktor eksternal:
1perubahan lingkungan alam
2.adanya peperangan
3.pengaruh kebudayaan masyarkat lain
8.    Pengaruh kebudayaan masyarakat lain dapat memengaruhi dengan cara-cara sebgi berikut:
a.Difusi
b.Akulturasi
c.Penetrasi budaya,terdiri dari penetrasi damai dan penetrasi maksaan
9.    Faktor-faktor penghambat proses perubahan di anataranay sebagai berikut:
aKurang hubungan dengan masyarakat lain
b.Perkembangan ilmu pengetahuan yang melambat.
c.Sikap masyarakat yang tradisional
d.Vested interesd
e.Prasnagkan buruk terhadap hal-hal baru
f.Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada intergarasi kebudayaan 
g.Hambatan yang bersifat ideologis
h.Kebiasaan atau adat dalam masyarakat yang sulit diubah
10.    Unsur-unsur budaya yang sanagt sulit untuk berubah atau berkecenderungan untuk senantiasa dipertahankan yaitu:
a.unsur yang mempunyai fungsi yang luas dalam masyarakat
b.unsur-unsur kebudayaan yang dipelajari pada tingkat awal dalam proes sosialisasi individu-individu dalam masyarakat
c.unsur-unsur kebudayaan yang termasuk agama atau religi atau yang mempunyai latar belakang agama atau religi
d.upacara perkawinan
11.    Dampak negative perubahan sosial di antanya sebagi berikut:
A.pergolakan di daerah
B.aksi protes dan demonstrasi
C.kriminalitas
D.kenakalan remaja
Dampak negative lainnya dari adanya perubahan sosial adalah segai berikut:
A.anomie
B.konflik sosial
C.kerusakan lingungan
D.krisis multi dimensi

Sumber :
Buku Siswa
Sosiologi
utk SMA/MA Kelas XII
Penulis
Slamet Triyono
Hermanto
Diterbitkan oleh
PT SEWU, Bandung, Mei 2015

#209 Kesenjangan Sosial

Rangkuman

1.    Kesenjangan sosial dapat disebut ketidakadilan, yang menyangkut masalah  hak dan kesempatan setiap orang, ketidaksetaraan atau ketidakseimbangan yang terjadi di masyarakat.
2.    Kesenjangan sosial dapat disebabkan oleh beberapa aspek, antara lain :
a.    Aspek ekonomi
1)    Kemiskinan merupakan penyebab utama terjadinya kesenjangan sosial. Beberapa ciri budaya miskin antara lain seperti fatalisme, rendahnya tingkat aspirasi, rendahnya kemauan mengejar sasaran, kurang melihat kemajuan pribadi, perasaan ketidakberdayaan/ ketidakmampuan, perasaan untuk selalu gagal, perasaan menilai diri sendiri negatif, pilihan sebagai posisis bekerja kasar, dan tingkat kompromis yang menyedihkan.
2)    Penyebab lain kesenjangan sosial yang terjadi dari aspek ekonomi adalah masalah kurangnya lapangan pekerjaan yang berdampak munculnya pengangguran
Adapun faktor-faktor penyebab pengangguran itu sendiri antara lain seperti :
a)    Kurangnya sumber daya manusia pencipta lapangan kerja
b)    Kelebihan penduduk / pencari kerja
c)    Kurangnya jalinan komunikasi antara pencari kerja dengan pengusaha
d)    Kurangnya pendidikan untuk pewirausahaan.
b.    Aspek sosial
Menurut Kingsley Davis dan Wilbert Moore ( 2006: 186 ) stratifikasi masyarakat tidak dapat dihindarkan karena:
1)    Masyarakat harus memastikan bahwa posisi-posisinya terisi
2)    Beberapa posisi lebih penting daripada yang lain
3)    Posisi-posisi yang lebih penting harus diisi oleh orang yang lebih berkualifikasi
4)    Untuk memotivasi orang yang lebih berkualifikasi agar mengisi posisi-posisi ini, masyarakat harus menawarkna kepada mereka imbalan lebih besar.
c.    Aspek politik dan hukum
Hukum erat kaitannya denga politik, sebab keputusan-keputusan hukum pada umumnya berangkat dari politik. Dalam pandangan hukum, setiap warga negara kedudukannya adalah sama. Dalam arti bahwa setiap pelanggaran hukum harus dijatuhi sanksi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
3.    Faktor-faktor penyebab terjadinya kesenjangan/ ketimpangan sosial
a.    Faktor internal adalah faktor yang berasala dari dalam diri sendiri. Hal yang termasik faktor internal adalah:
1)    Rendahnya kualitas seumber daya manusia karena tingkat pendidikan yang rendah
2)    Tingkat kesehatan rendah dan adanya hambatan budaya kemiskinan
b.    Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar kemampuan seseorang. Dalam kategori ini misalnya adalah birokrasi atau peraturan-peraturan resmi ( kebijakan ), yang dapat membatasi atau memperkecil akses seseorang untuk memanfaatkan kesempatan dan peluang yang tersedia.
4.    Jenis-jenis ketimpangan akibat eprubahan sosial, meliputi :
a.    Ketimpangan pendidikan
Menurut Alex Inkeles ( Amerika Serikat ) ciri-ciri manusia modern adalah sebagai berikut :
1)    Memiliki sikap untuk menerima hal-hal yang beru dan terbuka untuk perubahan
2)    Memiliki keberanian untuk menyatakan pendapat atau opini mengenai lingkuangan sendiri atau kejadian yang jauh di luar lingkungannya serta bersikap demokratis
3)    Menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depan daripada masa lalu
4)    Memiliki perencanaan dan pengorganisasian. Setiap tat kerja harus direncanakan dan diorganisasikan. Kehidupan yang buak hanya bisa diperoleh denga perencanaan yang biak
5)    Percaya diri. Manusia modern percya bahwa seseorang dapat belajar untuk menguasai lingkugnannya guna mencapai tujuannya. Yang penting bukanlah “hasil “ yang telah dicapai tetapi sikap “ percaya ” bahwa suatu ketika ia dapat menguasai alam sekitarnya.
6)    Perhitungan. Segala sesuatunya dapat dilakukan dengan “perhitungan’’ . Dan dengan perhitungan pula segala persolaan masyarakat dapat dipecahkan oleh lembaga-lembaga yang ada. Manusia modern tidak berorientasi pada nasib di mana segala sesuatunya sudah ditentukan tempat dan fungsinya.
7)    Libih percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi
8)    Menjunjung tinggi suatu sikap dimana imbalan yang diterima seseorang harus seimbang dengan prestasinya di dalam masyarakat
Secara umum dapat dikatakan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesenjangan pendidikan, antara lain adalah sebagai berikut :
1)    Sumber daya manusia
2)    Infrastruktur
3)    Proses oembelajarn yang konvensional
4)    Lemahnya sistem pendidikan nasional
Langkah-langkah yang dapat ditempuh oleh pemeritah danpihak-pihak yang terkait dengan dunia pendidikan, antara lain sebagai berikut.
1)    Meningkatkan mutu SDM terutama guru dalam penguasaan bahsa inggris dan bahasa asing lainnya
2)    Peningkatan mutu guru dalam penguasaan teknologi informasi dan komunikasi
3)    Peningkatan mutu manajemen sekolah dan manajemen pelayanan pendidikan
4)    Peningkatan mtu saran dan prasarana
5)    Penanaman nilai-nilai keteladanan
6)    Pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan
7)    Penelitian dan pengembangan pendidikan
b.     Ketimpangan ekonomi
1)    Ketimpangan ekonomi dalam bentuk kemiskinan sangat rawan terjadinya kriminalitas, pelacuran, dan pemukima kumuh.
2)    Ketimpangan ekonomi di Indonesia bukan hanya menyangkut perorangan, melainkan lebih jauh dari itu adalah antarwilayah. Hal ini disebabkan antara lain oleh faktor-faktor berikut.
a)    Konsentrasi kegiatan ekonomi
b)    Alokasi investasi
c)    Mobilitas antarfaktor produksi yang rendah anardaerah
d)    Perbedaan SDA antar ]daerah
e)    Perbedaan kondisi demografis antarwilayah
f)    Kurang lancarnya perdagangan antarprovinsi
c.    Ketimpangan sosial budaya adalah suatu keadaan ketikseimbangan sosial yang ada di masyarakat, yang menjadikan suatu perbedaan yang sangat mencolok. Kesenjangan budaya adalah perbadaan antara tarf kemajuan berbagai bagian dalam kebudayaan berbagai masyarakat. Antara ketimpangan sosial dan ketimpangan budaya tidak dapat dipisahkan, sebab tidak ada budaya yang tidak dihasilkan olek kelompok manusia dan sebaliknya tidak ada kelompok manusia yang tidak memiliki atau menghasilkan kebudayaan.
5.    Dampak terjadinya kesenjangan sosial di Indonesia antara lain melemahnya wirausaha, terjadinya kriminalitas, dan terjadinya monopoli.
6.    Upaya untuk mengatasi kesenjangan sosila antara lain sebagai berikut.
a.    Mengutamakan pendidikan
b.    Menciptakan lapanga kerja dan meminimalkan kemiskinan
c.    Menghilangkan KKN dan pemberantasan korupsi
d.    Meningkatkan sistem keadilan dan pengawasan yang ketat terhadap mafia hukum
7.    Delapan etos kerja menurut Jansen H. Sinamo adalah sebagi berikut.
a.    Kerja adalah rahmat
b.    Kerja adalah amanah
c.    Kerja adalah panggilan
d.    Kerja adalah aktualisasi
e.    Kerja adalah ibadah
f.    Kerja adalah seni
g.    Kerja adalah kehormatan
h.    Kerja adalah pelayanan


Sumber :
Buku Siswa
Sosiologi
utk SMA/MA Kelas XII
Penulis
Slamet Triyono
Hermanto
Diterbitkan oleh
PT SEWU, Bandung, Mei 2015

#208 Globalisasi

1.    Globalisasi adalah suatu sistem atau tatanan yang menyebabkan seseorang atau negara tidak mungkin mengisolasikan diri, sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan komunikasi. Dengan era globalisasi, dunia menjadi tanpa batas, dalam arti bahwa suatu peristiwa atau kejadian pada suatu negara akan segera diketahui oleh negara lain dalam waktu yang relatif singkat.
2.    Berkembangnya fenomena globalisasi di dunia ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut
a.    Perubahan dalam konsep ruang dan waktu
b.    Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung
c.    Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional)
d.    Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
3.    Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teoritis yang dapat dilihat, yaitu sebagai berikut.
a.    globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan. Setidaknya ada dua pandangan yang muncul yaitu sebagai berikut
1.    Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung jawab
2.    Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat (terutama Amerika Serikat) yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang benar dipermukaan
b.    para tradisionalis yang tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan
c.    para transformasionalis yang berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai "seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung”
4.     Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan di antaranya
a. Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
b. Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
c. Berkembangnya turisme dan pariwisata.
d. Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
e. Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.
f. Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA.







5. Globalisasi yang melanda dunia dewasa ini, memiliki kecenderungan sebagai berikut
    a. terhadap budaya yang bersifat materiil, umumnya mudah diserap atau diterima oleh masyarakat penerima
b. Terhadap budaya yang bersifat ilmu pengetahuan dan teknologi, kurang mendapat perhatian
6. Secara umum, dampak globalisasi bagi indonesia dapat dikemukakan sebagai berikut.
a. Dampak Positif   
    1. Mempercepat keberhasilan pembangunan dibidang sumber daya manusia
    2. Menumbuhkan kinerja yang berwawasan luas dan beretos kerja tinggi pada    setiap individu
    3. Menumbuhkan dinamika yang terbuka pada individu sehingga tanggap akan adanya unsur-unsur pembaharuan
    4. Memperkaya unsur-unsur kebudayaan baru
b. Dampak Negatif
    1. Adanya goncangan budaya (culture shock)
    2. kesenjangan kebudayaan (culture log)
    3. urbanisasi
    4. kesenjangan ekonomi
    5. kriminalitas
    6. pencemaran lingkungan
7. pengaruh positif globalisasi terhadap nilai-nilai nasionalisme dapat dilihat dari:
    a. globalisasi politik
    b. globalisasi ekonomi
    c. globalisasi sosial budaya
   pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai-nilai nasionalisme, antara lain sebagai berikut.
    a. keyakinan bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan
    b. hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negri
    c. hilangnya identitas jati diri bangsa
    d. adanya kesenjangan sosial ekonomi
    e. sikap individualis
8. masalah-masalah yang muncul dalam perubahan sosial sebagai dampak globalisasi
a. Masalah-masalah kependudukan antara lain
         1. persebaran penududuk yang tidak merata
    2. jumlah penduduk yang begitu besar
    3. pertumbuhan penduduk yang tinggi
    4. kualitas penduduk rendah
    5. rendahnya pendapatan per kapita
    6. tingginya tingkat ketergantungan
    7. kepadatan penduduk
    b. Perdagangan manusia (human trafficking)
    Istilah perdagangan (trafficking) mengandung unsur-unsur sebagai berikut.
        1. rekrutmen dan transportasi manusia
        2. diperuntukkan bekerja atau jasa/melayani
        3. untuk kepentingan pihak yang memperdagangkan
    Ada beberapa bentuk trafficking manusia yang terjadi pada permpuan dan anak-anak
1. kerja paksa seks dan eksploitasi seks, baik di luar negri maupun di wilayah indonesia
2. pembantu rumah tangga (PRT), baik diluar maupun di wilayah indonesia
3. bentuk lain dari kerja migran, baik di luar maupun di wilayah indonesia
4. trafficking/penjualan bayi , baik dari ataupun di wilayah indonesia
   
c. Cybercrime
Cybercrime adalah tindak kriminal yang dilakukan dengan menggunakan teknologi komputer sebagai alat kejahatan utama. Cybercrime merupakan kejahatan yang memanfaatkan perkembangan teknologi komputer, khususnya internet.
   

Sumber :
Buku Siswa
Sosiologi
utk SMA/MA Kelas XII
Penulis
Slamet Triyono
Hermanto
Diterbitkan oleh
PT SEWU, Bandung, Mei 2015




Thursday, November 5, 2015

#206 Laporan Kesenjangan Sosial Hang Out "Beli Buku"

    Kelompok 6
    Michael Gunawan Chandra        XII IIS 3/20
    Elisabeth Cindy  S            XII IIS 3/13
    Stefanus Ardiyanto            XII IIS 3/27
    Felicia Pertiwi                XII IIS 3/32
SMAK SANTA MARIA MALANG

A.       Pengantar
Kesenjangan terjadi dalam masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan. Kesenjangan sosial itu sendiri adalah perbedaan antar kelas sosial di masyarakat termasuk Indonesia. Contoh mudahnya adalah kesenjangan sosial di dalam sekolah, antara siswa yang popular dan siswa yang terkucilkan. Kesenjangan menjadi bagian dari kehidupan dalam bermasyarakat. Hal-hal kecil yang terjadi di masyarakat sekitar kita bisa menjadi faktor kesenjangan sosial. Kesenjangan tidak dapat dihindari atau dihilangkan. Namun, hal itu tergantung dari sikap masyarakat itu sendiri.
Ketimpangan dapat terlihat dari perilaku masyarakat seperti hang out. Hang out adalah suatu kegiatan yang biasanya banyak dilakukan oleh sekelompok remaja. Mereka memanfaatkan waktu luang untuk pergi berjalan-jalan di suatu tempat tertentu yang umumnya di mall. Dengan adanya hang out, kita dapat mengetahui tingkat ekonomi seseorang yang akhirnya mempengaruhi ketimpangan sosial. Mengapa hal tersebut dapat terjadi ? Karena kita dapat mengetahui seberapa banyak uang yang dikeluarkan dalam sekali hang out.

Kami memilih Gramedia dan Pasar Buku Wilis sebagai contoh ketimpangan sosial dari hang out. Kami berpendapat bahwa Gramedia memiliki fasilitas yang lebih berkelas dibanding Pasar Buku Wilis. Hal ini membuat sebagian orang berpendapat bahwa Gramedia dapat menjadi tempat yang lebih baik daripada Pasar Buku Wilis. Selain itu, kami memilih Gramedia dan Pasar Buku Wilis, karena setiap orang membutuhkan buku. Baik sebagai sumber referensi maupun hanya sebagai hiburan semata.
Gramedia dan Pasar Buku Wilis menjadi pilihan kelompok kami untuk melakukan pengamatan dan wawancara mengenai ketimpangan sosial dalam hang out karena kedua tempat tersebut merupakan toko buku. Yang berarti keduanya sama-sama menjual sesuatu yang disebut “jendela dunia” tetapi dapat menimbulkan kesenjangan sosial. Sebagai siswa, kami tidak mungkin lepas dari buku. Juga, toko buku seperti Gramedia dan Pasar Buku Wilis sangat mudah dijangkau.
Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan, Gramedia dan Pasar Buku Wilis merupakan tempat hang out yang cocok untuk semua kalangan. Mulai dari anak muda sampai orang dewasa. Tempat hang out tidak harus di tempat yang berkelas namun tempat yang berwawasan dan bermanfaat pun perlu di kunjungi dan dijadikan tempat untuk hang out. Walaupun menimbulkan kesenjangan sosial, tetapi tergantung dalam menanggapinya. Jadi khususnya anak muda, hang out di toko buku juga perlu, selain menambah wawasan, kita juga tidak perlu membuang waktu dan uang saku kita untuk melakukan hal yang tidak bermanfaat.


B.      Sebab-sebab terjadinya

Faktor yang menyebabkan kesenjangan sosial di masyarakat antara lain adalah karena perbedaan kepentingan setiap individu. Berdasarkan tempat yang kami pilih yaitu Gramedia dan Pasar Buku Wilis, kesenjangan sosial juga terjadi karena perbedaan kepentingan pembeli. Pembeli di Gramedia merasa bahwa referensi buku lebih lengkap daripada buku yang tersedia di Pasar Buku Wilis. Kualitas  buku yang dijual lebih terjamin dan terpercaya di Gramedia daripada di Pasar Buku Wilis. Hal ini disebabkan karena buku di jual di Pasar Buku Wilis tidak hanya buku yang masih disegel atau buku yang masih baru melainkan juga buku-buku bekas yang tahun terbitnya sudah lama, namun masih layak untuk digunakan. Tetapi, masyarakat masih memilih Pasar Buku Wilis sebagai tempat untuk membeli ataupun mencari referensi buku. Dan, di Pasar Buku Wilis kita dapat melakukan kegiatan tawar-menawar, sehingga buku yang awalnya mahal, dengan tawar menawar kita dapat memperoleh harga yang lebih murah dibandingkan dengan Gramedia ataupun toko buku lain yang menawarkan harga pas.


C.    Faktor Pendorong
1.    Faktor Internal
•    Dari segi ekonomi setiap orang itu berbeda-beda. Orang dapat memilih buku sesuai dengan kemampuannya dalam hal finansial. Seseorang tidak perlu memaksa untuk membeli buku dengan harga yang mahal namun membeli buku dengan harga yang murahpun sesuai dengan kantong si pembeli dan tentu saja dengan kualitas buku yang baik tidak masalah.
•    Pandangan setiap orang dalam memilih tempat untuk membeli buku. Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda-beda, hal ini tergantung dengan kenyamanan mereka saat berada di tempat tersebut. Ada yang senang membeli buku di Gramedia, ada pula yang membeli buku di Pasar Buku Wilis.
•    Adanya kebiasaan untuk memilih toko buku yang sering didatangi. Jika seseorang sudah berlangganan di satu toko buku tertentu, ia akan memiliki kepercayaan untuk kembali datang ke toko buku tersebut.
•    Keinginan seseorang untuk memperoleh buku yang bagus, rapi dan bersegel. Seseorang selalu ingin mendapatkan barang yang bagus dan sempurna, termasuk juga dalam hal buku. Sehingga seseorang ingin memperoleh buku yang bagus dan masih bersegel.
•    Keperluan seseorang dengan toko buku tersebut. Di Pasar Buku Wilis, orang dapat menjual kembali bukunya. Sementara di Gramedia, orang tidak hanya bisa membeli buku, tapi juga alat musik atau alat olahraga.

2.    Faktor Eksternal
•    Merk dagang. Merk dagang buku yang sudah dikenal di seluruh Indonesia mendorong seseorang untuk membeli buku tersebut. Karena tentu saja, masyarakat sudah mengetahui kelebihan dan kualitas dari merk buku tersebut.
•    Kualitas dan harga yang ada membuat orang berspekulasi untuk membeli buku di Gramedia atau di Pasar Buku Wilis. Seseorang yang akan membeli buku tentu saja akan memikirkan kualitas dan harga dari buku tersebut.
•    Fasilitas yang menarik si pembeli. Di Gramedia, fasilitas seperti ruangan yang bersih dan menggunakan AC membuat orang betah untuk berlama-lama di sana. Sedangkan di Pasar Buku Wilis, udaranya cenderung pengap dan panas sehingga orang cenderung datang hanya untuk seperlunya saja.
•    Pelayanan yang menarik pembeli. Pelayanan yang baik, tentu saja seseorang yang akan membeli buku di toko buku tersebut akan merasa puas dan senang.


D. Dampak
1. Dampak Positif
•    Memotivasi orang untuk menabung. Meski murah, kebanyakan buku di Pasar Buku Wilis merupakan buku terbitan lama. Ketika seseorang menginginkan buku terbitan baru yang cenderung mahal, maka orang akan menabung agar dapat membeli buku tersebut.
•    Mendorong orang yang berkecukupan ekonomi dan memiliki buku yang sudah tidak di pakai untuk dijual kembali ke Pasar Buku Wilis. Sehingga dengan seperti itu, buku-buku yang sudah tidak dipakai daripada tidak dipergunakan di rumah lebih baik di jual kembali ke Pasar Buku Wilis dan dapat membantu orang-orang yang berkekurangan ekonomi membeli buku-buku yang baik dengan harga yang murah.
•    Mendorong orang untuk membuat skala prioritas. Karena dengan perbedaan harga antara Gramedia dan Pasar Buku Wilis membuat orang harus bisa membuat skala prioritas. Agar orang bisa mendahulukan hal pokok terlebih dahulu.
2. Dampak Negatif
•    Terbentuknya lapisan-lapisan masyarakat. Contohnya adalah orang yang kaya dan miskin. Orang yang kaya akan membeli buku di Gramedia dan menuntut kualitas yang baik, sedangkan orang yang miskin tidak mempedulikan kualitas namun yang sesuai dengan kemampuan mereka.
•    Menimbulkan sifat egois. Karena setiap individu memiliki pandangan sendiri-sendiri dan sehingga menyebabkan saling memuji tempat yang mereka pilih.
•    Orang tidak memikirkan resiko yang terjadi jika membeli buku di Gramedia atau di Pasar Buku Wilis. Seseorang yang membeli buku apalagi yang memiliki uang lebih, biasanya tidak memikirkan resiko yang akan di tanggung, sehingga mereka hanya memikirkan buku yang bagus, dan masih bersegel tanpa mempedulikan isi.

E.       Upaya
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi kesenjangan sosial di masyarakat adalah dengan tidak menanamkan pemikiran untuk membandingkan toko buku satu dengan toko buku lainnya. Karena dengan seperti itu akhirnya setiap orang akan terus berlomba-lomba memuji kebaikan-kebaikan, fasilitas yang disuguhkan oleh toko buku tersebut yang kemudian menyindir toko buku lain. Selain itu, upaya yang dilakukan adalah dengan memikirkan baik-baik apa saja resiko yang terjadi saat kita membeli buku di toko buku tersebut. Sehingga kita tidak akan menyesal jika sudah membeli buku di toko tersebut.


F.       Pesan Moral
Dengan adanya harga yang mahal belum tentu kualitas bukunya terjamin. Sesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan untuk membeli buku. Jangan pernah membandingkan antara toko buku satu dengan toko buku yang lain. kita harus mampu memilih toko buku mana yang cocok, yang sesuai dengan keuangan dan kebutuhan kita. Apalagi itu hanya karena gengsi dan sifat egois yang tinggi. Jika kita gengsi membeli buku di tempat yang tidak berkelas, belum tentu di toko buku yang mahal pun sudah lengkap fasilitas dan semua genre buku ada di sana.

G.    Kesimpulan
Dari hasil wawancara yang kami lakukan di dua tempat berbeda, yaitu di Gramedia dan Pasar Buku Wilis kami menyimpulkan bahwa terdapat kesenjangan sosial antara kedua tempat tersebut. Hal ini dilihat dari perbedaan harga dan kualitas buku yang ditawarkan. Mungkin sebagian masyarakat memilih Gramedia karena kualitas bukunya tidak diragukan lagi. Tetapi, ada sebagian masyarakat pula memilih Pasar Buku Wilis karena harganya terjangkau dan buku yang diperoleh sudah cukup sesuai dengan kebutuhan si pembeli. Dari situ akhirnya timbul kesenjangan sosial antara yang memilih Gramedia dengan yang memilih Pasar Buku Wilis. Namun seharusnya kesenjangan tersebut tidak akan terjadi jika kita mampu memikirkan dengan baik seberapa besar kebutuhan kita dalam membeli buku tanpa harus melihat harga dan buku itu masih disegel atau tidak.

Sunday, November 1, 2015

#205 Karya Anak IPS SMAK Santa Maria Malang

Sungguh diapresiasi luar biasa oleh masyarakat. Melalui liputan media cetak jerih payah anak IPS SMAK Santa Maria Malang terbayar. Apa dan bagaimana liputannya baca selengkapnya ....