Monday, August 31, 2015

#136 Resume Prespektif Perubahan Sosial


Judul buku : prespektif tentang perubahan sosial
Penerbit     : Rineka cipta
Pengarang   : Robert H Lauer
tahun terbit : 2010

Mall merupakan gedung atau kelompok gedung yang berisi macam macam toko dengan dihubungkan oleh lorong sebagai jalan penghubungnya. Keberadaan mall sering kali membuat pro dan kontra dimasyarakat sekitar tempat mall itu dibangun. Ada yang menganggap keberadaan mall sangatlah penting bagi perekonomian indonesia. Sementara itu, ada sisi lain yang menilai keberadaan mall merugikan. Tetapi dengan adanya mall tergantung pada penilaian masing-masing individu.

Menurut Gillin and Gillin, perubahan sosial merupakan variasi dari cara hidup yang telah diterima, baik yang timbul karena perubahan perubahan kondisi. Adanya pembangunan mall di kota kota dan daerah merupakan perubahan linear, yakni perubahan yang diarahkan dengan tujuan memajukan ekonomi masyarakat sekitarnya. Ada banyak cara yang dapat dicapai untuk memajukan ekonomi masyarakat disekitar mall tersebut. Dengan adanya mall, menunjukkan bahwa semakin lama daerah tersebut semakin maju dan mengikuti perkembangan jaman.

Pembangunan mall mall juga merupakan simbol modernisasi. Pembangunan mall ini juga terjadi karena keinginan untuk memajukan daerah sekitar mall itu. Menurut buku yang saya baca, modernisasi selalu berhubungan dengan industrialisme, kapitalisme, dan globalisasi. Dengan berdirinya mall, pasar pasar tradisional semakin lama semakin ditinggalkan oleh masyarakat. Tidak sedikit dari masyarakat yang awalnya belanja dipasar berpindah ke swalayan mall, walau harga yg didapat lebih mahal.

Dengan adanya pembangunan mall mall ada beberapa dampak positif yang dimiliki, misalnya dapat membuka peluang pekerjaan untuk masyarakat sekitarnya maupun dari daerah lain. Seperti halnya bekerja sebagai SPG toko dan lain lain sebagainya. Selain itu juga dapat menghidupkan daya saing dan suasana kompetisi yang berdampak pada masyarakat sekitar. Dengan adanya mall, hampir semua barang kebutuhan sehari-hari tersedia di mall.

Selain dampak positif, dengan adanya mall juga dapat menimbulkan dampak negatif yang dapat terjadi. Contohnya seperti, dengan adanya mall memunculkan sikap konsuminisme masyarakat, khususnya masyarakat muda dan juga dengan adanya mall, masyarakat mulai meninggalkan pasar pasar tradisional dan hidup dengan boros. Kebanyakan saat ini, masyarakat lebih memilih sesuatu yang sudah jadi atau siap pakai, padahal hal hal seperti itu tidak menjamin kesehatan walaupun harganya mahal.
*) Sisilia Putri xii s/2
SMAK Santa Maria
Malang

#135 Allah Itu Nyata


OLEH  : DOFRIANA RIHI KALE
Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi
Yesus Tolong Saya (Yestoya)
Malang


Hai teman-teman……
Nama saya Dofriana Rihi Kale, saya lahir di sebuah pulau terpencil di bagian Indonesia tengah yaitu sabu raijua, tepatnya di desa Eilogo, pada tanggal 7 agustus 1994, saya anak keempat dari empat bersaudara. Saya mempunyai satu orang kakak perempuan dan dua orang kakak laki – laki , dari mereka tidak ada yang melanjutkan studi kesekolah tinggi selain saya. Bapak dan ibu saya masih hidup dan pekerjaan mereka adlah petani.
Latar belakang saya dari keluarga yang tidak mengenal Tuhan, bapak saya penganut agama suku dan ibu saya penganut agama Kristen dan adat istiadat, dalam keluarga saya hanya dua orang yang menganut agama Kristen yaitu saya dengan kakak saya perempuan. Kakak saya yang kedua laki – laki, dia penganut agama islam karena dia mempunyai isteri orang islam.
Dari peristiwa ini saya  termotivasi untuk belajar di sekolah Theologi, karena saya tahu tanpa belajar atau hanya sekedar membaca Alkitab itu tidak menjaminkan saya untuk mengerti apa itu kekristenan? Dan dari sini saya dapat belajar untuk mengenal Tuhan lebih dalam lagi dan saya rindu keluarga saya di pulihkan Tuhan lewat saya. Dan peristiwa selanjutnya yaitu Tuhan memilih saya lewat mimpi, karena saya selalu bermimpi berdiri di tengah – tengah orang banyak untuk memberitakan injil dan saya yakin itu panggilan Tuhan, dan tempat saya di panggil untuk belajar dan di bentuk yaitu di STT YESTOYA MALANG.
Sebelum saya berangkat ke STT YESTOYA saya mendapatkan tantangan hidup yang menurut pandangan manusiawi itu sangat berat. Yaitu di mana kakak saya laki – laki mengalami penyakit yang kata manusia sangat sulit di sembuhkan, dan dengan peristiwa yang di alami kakak saya, keluarga saya keberatan untuk saya berangkat ke malang, karena mereka yakin kalau kakak saya tidak panjang lagi umurnya. Termasuk kakak saya yang mengalami penyakit mengatakan kepada saya kalau dia tidak sanggup lagi bertahan dengan penyakit yang dia alami. Dan dia pasti akan mati itulah alasan – alasannya. Mereka keberatan untuk  melepaskan saya datang ke malang karena saya adalah seorang periang, selalu menhibur mereka meskipun kakak saya dalam keadaan sakit berat.
Saya selalu mengeluarkan kata – kata yang membuat mereka tertawa. Mereka mengatakan tanpa saya mereka kesepian. Tetapi kata – kata mereka tidak membuat saya berubah pikiran. Saya tetap pada pendirian saya dan harus di laksanakan. Karena saya pecaya Tuhan mengasihi saya dan keluarga saya. Saya berpikir kalau kakak saya meninggal saat saya berada di malang, saya tidak takut karena saya yakin dan percaya Tuhan punya rencana yang indah dalam keluarga saya. “Di saat kakak saya dalam keadaan kritis saya tidak bisa mengatakan apa – apa” hanya satu kalimat yang saya  ucapkan “Tuhan, saya tahu dia adalah milik – MU dan walaupun Engkau memanggil dia sekarang, saya rela karena dia adalah milik – MU. Tapi satu hal yang aku minta “ijinkanlah dia memperbaiki hidupnya”, dan berikan saya kesempatan untuk mengatakan kepada dia kalau “Engkau mengasihi dia”. Saya mengucapkan kalimat ini dengan linang air mata.
Yang meneguh dan menguatkan saya yaitu Tuhan, baik bagi orang percaya kepada – Nya bagi jiwa yang mencari Dia. Dan tanpa saya sadari kalau kakak saya telah sembuh, itu semua di luar dugaan saya, tetapi saya percaya Tuhan melihat dan mengasihi saya bersama keluarga dan ini adalah penghiburan yang sangata luar biasa dalam hidup saya.

Demikianlah pekerjaan Tuhan yang sangat luar biasa dalam kehidupan saya, harapan saya semoga kesaksian hidup saya ini menjadi berkat bagi siapapun yang membaca buku ini. Apapun yang kita alami percayalah bahwa Tuhan turut bekerja demi kebaikan kita, karena Tuhan tidak  akan pernah membiarkan kita sebagai anak – anak yatim piatu. Dia ada dan Dia nyata di setiap langkah kehidupan kita, asalkan kita hidup sesuia firman – Nya.
Ayat emas : Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang di janjikan Allah kepada barabg siapa yang mengasihi DIA (YAKOBUS 1 : 12). PERCAYALAH KEPADA DIA.

Sunday, August 30, 2015

#134 Daya Tahan Diri

Mencermati Daya Tahan Diri

Penyikapan seseorang terhadap stres beragam. Penyikapan ada cerdas tapi ada juga yang perlu melatih diri. Penyikapan buruk terhadap stres mengindikasikan daya tahan seseorang terhadap stres.
Bagaimana dan seperti apa daya tahan diri Anda terhadap stres bisa dibantu dengan menjawab pertanyaan dibawah ini.
Jawaban dari pertanyaan memiliki beberapa tingkatan. Untuk itu perlu kecermatan diri saat stres menghadang. Kecermatan sangat penting agar memdapatkan gambaran tepat.

Perhatikan penilaian terhadap jawaban.

Mengukur ketahanan terhadap stress

1.selalu; 2 hampir selalu; 3 kadang-kadang; 4 hampir tidak pernah; 5 tidak pernah

1. Tiap hari sedikitnya sekali saya menghadapi makanan hangat dan gizi seimbang
2. Setidaknya 4 malam dalam seminggu saya tidur 7-8 jam
3. Secara teratur saya menerima dan memberi kasih sayang
4. Setidaknya saya mempunyai seorang saudara dalam jarak yang bisa saya capai dengan mudah
5. Setidaknya 2 kali seminggu saya berolahraga sampai berkeringat
6. Saya tidak pernah merokok
7. Saya tidak pernah menggunakan obat  tanpa petunjuk dokter atau di luar aturan pakai
8. Berat badan saya sesuai dengan tingginya
9. Saya mempunyai uang cukup untuk menutupi pengeluaran
10. Saya mempunyai kekuatan yang bersumber dari iman saya
11. Saya secara taratur saya menghadiri kegiatan kegiatan sosial
12. Saya mempunyai sahabat dan kenalan
13. Saya  mempunyai sahabat yang saya percayai tentang masalah saya
14. Kesehatan saya baik termasuk mata, telinga dan gigi
15. Saya berbicara terus terang mengutarakan isi hati di waktu marah/gelisah
16. Saya secara teratur bercakap cakap dengan orang orang dimana saya tinggal
17. Setidaknya seminggu sekali saya melakukan sesuatu untuk hiburan
18.Saya mampu mengatur waktu secata efektif
19.Dalam sehari,saya minum kurang dari 3 cangkir teh/kopi atau cola
20.Tiap hari saya mencari waktu untuk ketenangan diri
Nilai saya:
Jumlah nilai seluruhnya=…….. Dikurangi 20=…………
Kurang dari 30 =saya kebal terhadap stress
Antara 30-50=saya kurang kebal terhadap stress
Lebih dari 50=saya tidak kebal terhadap stres

#133 Mengukur Fase Transisi Perubahan Sosial


Mengukur Fase Transisi Perubahan Sosial

Setiap orang dipastikan menginginkan perubahan. Apa pun latar belakang sosial dan tingkat pendidikan. Tentu harapan perubahan ialah menuju kemajuan. Tetapi sebelum sampai pada fase perubahan sosial ada fase dinamakan transisi. Fase transisi inilah menimbukan persoalan tersendiri.
Demikian pula perubahan sosial menuju kemunduruan. Tetap melewati fase transisi. Fase transisi membuat kondisi kebingungan, canggung, tidak percaya bahkan stres. Stres memiliki tingkatan berbeda-beda tiap individu. Perlu mengetahui tingkat stres.
Maka untuk membantu membaca tingkat stres berikut ini ada alat bantu. Memberikan jawaban sesuai kondisi sangat dibutuhkan.

Jawablah pertanyaan berikut dengan ya atau tidak
1. Adakah situasi/orang-orang yang sering menyebabkan kamu stress?
2. Apakah kamu terlalu banyak menuntut ?
3. Apakah kamu menghabiskan banyak waktu memikirkan masalah-masalah dalam kehidupanmu?
4. Apakah kamu kamu cenderung takut menghadapi situasi atau orang-orang?
5. Apakah kamu merasa kurang percaya diri?
6. Apakah kamu cenderung membuat dirimu melakukan hal-hal yang muluk, yang tidak masuk akal?
7. Seringkah kamu mengkhawatirkan hal-hal berubah menjadi lebih jelek dari pada sebelumnya?
8. Seringkah kamu merasa tegang secara fisik?
9. Apakah kamu merasa fit secara fisik?
10. Seringkah kamu merasa lelah?
11. Apakah kamu mengalami  gangguan atau kesulitan tidur?
12. Umumnya sadarkah kamu akan perasaanmu sendiri?
13. Apakah kamu sering atau tidak pernah menangis?
14. Seringkah kamu merasa bahwa keadaanmu tidak baik?
15. Seringkah kamu marah?
16. Seringkah kamu menyerang  orang atau objek lain dengan kata kata atau secara fisik?
17. Seringkah kamu bersungut-sungut?
18. Sadarlah kamu bahwa kamu lamba

Jika jawabanmu kebanyakan YA, sepertinya kamu berada dalam keadaan stress.Kamu perlu memperlambat kegiatanmu dan menjadi lebih santai!

Thursday, August 27, 2015

#132 Resume Anthropologi Kebudayaan Indonesia

Judul : Pengantar Anthropologi Kebudayaan Indonesia
Pengarang : Dr H TH Fischer
Penerbit : Pustaka Sarjana
Tahun Terbit : 1953
  

Resume
Buku yang di tulis oleh Dr H TH Fischer ini menggambarkan bentuk bentuk kebudayaan yang terdapat di indonesia . Daerah kebudayaan ini meliputi wilayah Republik Indonesia dan beberapa daerah luar sesuai dengan kemajuan yang dialami oleh cabang ilmu pengetahuan ini dalam ahir masa ini perbedaan budaya antar warga negara indonesia memang sudah terlihat dari banyaknya suku bangsa dan juga bahasa . yang menyebabkan ragam tentang keberagaman budaya di indonesia . Dan juga banyak sekali terdapat banyak perubahan sosial yang ada di dalamnya.  Karena budaya sangat kental sekali dengan perubahan sosial yang ada dalam budaya itu

Dalam buku yang di tulis oleh Fischer ini memang sangat kenal dengan teori sosiologi menurut  Gillin and Gillin yang berteori bahwa Perubahan sosial merupakan suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik yang timbul karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun adanya penemuan baru dalam masyarakakat . Sehingga dengan dasar itulah saya ingin mengulas buku pengantar antropolgy kebudayaan nasional dengan teori dari gilin dan giln karena ada nya faktor budaya
indonesia. dalam buku ini juga di tulis mengenai bagaimana perubahan sosial yang terjadi antara perbedaan kebudayaan di masyarakat indonesia yang menibulkan perbedaan sosial di antara masyarakat. Di dalam buku ini juga terdapat banyak sekali bab bab yang mengatakan bahwa banyak kebudayaan yang sangat mempengaruhi perubahan sosial yang ada di dalam masyarakat indonesia yang sangat kental

Perubahan sosial  juga memang sangat berpengaruh pada salah satu bagian dari sosiologi yaitu intergrasi sosial. Memang kita harus juga mengetahui tentang perubahan sosial  yang mempengaruhi atau dipengaruhi dari perbedaan budaya yang ada di dalam masyarakat dan dalam permasalahan atau dalam buku yang di tulis oleh Fischer ini memang ada salah satu arti dari perubahan sosial dan juga budaya indonesia dan juga salah satu persatuan budaya yang menimbulkan perbedaan sosial yang membuat adanya perbedaan sosial

Perubahan sosial merupakan salaj satu penyebab yang di timbulkan dari perbedaan budaya yang ada di dalam hidup masyarakat.  Karena bila kita seorang manusia yang hidup dengab perbedaan latar belakang yang berbeda beda hidup dalam salah satu ruang lingkup di mana terdapat banyak sekali perbedaan kebudayaan maka akan terjadilah sosialisasi yang akan timbul dengan perbedaan itu perbedaan memang bisa membuat percampuran budaya menjadi budaya yang baru dan utuh sehingga bisa di terima di masyarakat dengan baik dan sempurna . Sehingga munculah perubahan sosial di masyarakat. 

Stefanus Ardiyanto XII IIS 3/27



#131 Resume Mendidik dengan Kasih

Judul buku : Mendidik dengan Kasih
Penerbit              :  Kanisius
Tahun terbit       : 1990
Pengarang          : Sidney D.Craig
          Sebuah perasaan memainkan peran yang sangat penting dalam menentukan tingkah laku manusia. Tingkah laku kita terhadap orang lain ditentukan oleh perasaan kita terhadap mereka. Sebuah perasaan kasih menghasilkan tingkah laku yang menyenangkan dan penuh kasih pula. Perasaan kasih membuahkan tingkah laku yang penuh kasih pula; perasaan marah membuahkan tingkah laku yang menunjukkan kemarahan.
            Hal ini juga dapat pula terjadi di lingkungan pasar seperti kemarahan,kejengkelan,dan lain sebagainya,maka dalam menghadapi ini kita perlu untuk menahan sebuah emosi yang ada dalam diri setiap pribadi seseorang. Kemarahanyang terjadi di pasar yakni antara penjual dan pembeli,hal ini dikarenakan mungkin karena tawar menawar harga dan baranf yang dijual mutunya kurang baik/bagus di hadapan pembeli.
            Namun dari sikap kita yang sering kali beginilah di pasar, maka kita semua diajak untuk bisa mendidik dengan penuh kasihkepada anak-anakkita,dan bukan kepada anak-anak kita saja namun orang tua pun juga harus memahami arti sebuah kasih sehingga dengan orang tua dapat memahami arti kasih barulah dapat mengajarkan pada anak-anaknya.
            Hal ini dapat diterapkan di lingkungan sekitar yakni pasar dengan cara kita dapat menjaga emosi kita lalu yang lain lagi dengan cara menggunakan tangan kanan. Serta kita sebagai pembeli juga harus memiliki aturan dalam melakukan sebuah penawaran/dalam hal tawar menawar,kita tidak boleh keras kepala dengan pendapat kita sendiri(selalu meminta orang lain harus mengikuti keinginannya),maka hal ini tidak mendidik dengan kasih.
            Mendidik dengan kasih di sini seperti di pasar,yakni kita harus bisa menghargai pembeli sebaliknya para pembeli juga harus dapat menghargai para penjual. Para pembeli pun tidak boleh bertindak secara semena-mena kepada para penjual dengan cara beginilah kita belajar memiliki sebuah kasih terhadap orang lain serta kita juga dapat memberikan contoh sikap yang baik bagi anak-anak kita supaya mereka pula dapat melakukan hal-hal yang baik pula dan hal ini tidak berlaku hanya pada jual beli barang saja di pasar,namun dalam hal berinteraksi pula antara penjual dan pembeli harus berbicara secara sopan sebaliknya pembeli terhadap penjual juga harus menghargai lewat tutur kata dan tindakan yang halus dalam membeli barang.

            Maka dari hal inilah saya menerapkan konsep perubahan sosial menurut Samuel Koenig yakni perubahan sosial terlihat pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi itu bisa terjadi secara intern maupun ekstern.

Michael Xii IIS 3/20

#130 Skema Globalisasi

Setelah mempelajari, mengamati, menanyakan, dan mengalisis serta mengkomunikasi tentang Perubahan Sosial, maka saatnya bergeser ke pokok bahasan baru. Yaitu, Globalisasi. Untuk membantu mencermati pokok bahasan Globalisasi dibawah ini ada skema untuk membantu mengupas lebih dalam Globalisasi.




Tuesday, August 25, 2015

#129 Resume Perubahan Sosial dan Pendidikan

Judul : Perubahan Sosial dan Pendidikan: Pengantar Pedagogik Transformatif untuk Indonesia
Penerbit : Rineka Cipta
Pengarang : H.A.R Tilaar













Pendidikan adalah suatu institusi pengkonservasian yang berupaya menjembatani dan memelihara warisan budaya suatu masyarakat sesuaidengan perubahan sosial. Proses perubahan sosial yang terjadi seringkali tidak teratur dan tidak menyeluruh, meskipun sendi-sendi yang berubah itusaling berkaitan secara erat, sehingga melahirkan ketimpangan kebudayaan.Perubahanteknologiyang serba cepat jelas akan membawa dampak luas keseluruh institusi-institusi masyarakat sehingga munculnya kemiskinan, kejahatan, kriminalitas dan lain sebagainya merupakan dampak negatif yang tidak bisa dicegah.Untuk itulah pendidikan harus mampu melakukan analisiskebutuhan nilai, pengetahuan dan teknologi yang paling mendesak dapatmengantisipasi kesiapan masyarakat dalam menghadapi perubahan.
Perkembangan sosial di Indonesia dimulai dengan reformasi yangmembawa perubahan terhadap tantanan kehidupan. Reformasi merupakan suatu proses perbaikan denganmelakukan koreksi terhadap unsur-unsur yang rusak, dengan tetap mempertahankan elemen budaya dasar yang masih fungsional, tanpa merubah bentuk masyarakat dan budaya secara total danmendasar. Transformasi adalah perubahan yang sifat-nya lebih cepat, total, mendasar dan menyeluruh. Sedangkan deformasi merupakan kerusakan pada keteraturan sosial tersebut. Perubahan yang cepat tersebut harus mampu mempertahankan “cultural continuity”, dan disini suatu unsur yang amat perlu dipertahankan adalah kesepakatan-kesepakatan nilai (commonality of values) yang pernah dicapai selama lebih dari 60 tahun silam
Disisi itu juga perubahan social juga memiliki peran dalam penddidika”pedagogic transformative untuk Indonesia antara lain 1)bepikir kritis dan inovatif, 2) toleransi, 3) mendorong sikap menghargai karya orang lain dan keinginan untuk maju, pemahaman atas keberadaan masyarakat yang heterogen.
Perubahan sosial di Indonesia dimulai dengan reformasi yangmembawa perubahan terhadap tantanan kehidupan. Reformasimerupakan suatu proses perbaikan dengan melakukan koreksi terhadapunsur-unsur yang rusak, dengan tetap mempertahankan elemen budayadasar yang masih fungsional, tanpa merubah bentuk masyarakat danbudaya secara total dan mendasar. Akibat gejala sosiologis fundamental,maka terjadi pergeseran-pergeseran yang diantaranya: pergeseranstruktur kekuasan dari Otokrasi menjadi Oligarki dan kebencian sosialyang tersembunyi (Socio
 – Cultural Animosity).
Kondisi pendidikan Indonesia saat ini menunjukkan bahwa:penerapan kurikulum 2013 yang belum sepenuhnya siap karena pendidik belum mengetahui secara mendalam tentang cara pembuatan perangkat pembelajaran sesuai dengan kondisi siswa, permasalahan sistemkelembagaan pendidikan dualisme atau bahkan dikotomi antar pendidikan umum dan pendidikan agama, profesionalisme Guru yang masih rendah dan strategi pembelajaran yang belum tepat dan kurang inovatif.
Pada tahapan diats  perubahan social diatas menganut perubahan social darfi pendapat tokoh Bruce C. Cohen perubahan struktur sosial dan perubahan pada organisasi sosial. Syarat utama dalam perubahan itu adalah sistem sosial dalam pergaulan hidup yang menyangkut nilai-nilai sosial dan budaya masyarakat.

Calvin Hansel xii iis 3




#128 Resemu Toleransi Keragaman


Resume
Judul: Toleransi dalam keragaman
Penulis: Soetandyo Wignjosoebroto
Penerbit: pusat studi hak asasi manusia universitas Surbaya
Tahun terbit: 2003
Tema: Toleransi dalam keragaman

          Pada era yang semakin modern ini pasti banyak sekali keragaaman yang ada. Banyak sekali macam" keragaman , yaitu agama, budaya, suku , dan ras. Dalam hidup bernegara pasti bnyak perbedaan yg kita hadapi. Karena dalam lingkungan kita yg kecil saja bnyak sekali keragamannya, apalagi dalam hidup bernegara.
            Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus bisa menghargai perbedaan yg ada. Kenapa sih kita harus menghadapi perbedaan? Karena dlm hidup ini kita tidak dpat hidup tanpa prang lain. Dan seperti yg kita ketahui setiap orang pasti memiliki bnyak perbedaan. Jadi kita harus lebih menghargai perbadaan antara orang yang satu dan yang lainnya.
          Dalam buku yg saya baca, bercerita ttg bagaimana upaya yg dapat dilakukan agar dapat lebih menghargai, menghormati dan menjunjung tinggi nilai nilai perbedaan yang ada. Karena apabila dalam diri kita masih ada keegoisan untuk menerima dan menghargai perbedaan yang ada maka tidak sikap saling menghargai.
          Bila kita kembali ke masa lalu, masyarakat masih berpikiran sempit defan adanya perbedaan dan sekarang kita hidup di jaman yang lebih modern dan tidak mengenal kasta , ras , agama , dan lain lain. Jadi kita harusnya bisa saling menghargai perbedaan. Dengan adanya perbedaan maka kita dapat lebih bisa menghargai oranglain.
         Jadi semakin berkembangnya jaman kita harus semakin bisa menghargai perbedaan yang ada karena dngan menghargai perbedaan yg ada. Karena dengan menghargai perbedaan maka kita dapat membangun solidaritas dan hubungan yang baik dengan orang yan satu dan lainnya.
        Banyaknya berbagai macam perubahan dari cara berpakaian, gaya rambut bahkan cara bertutur kata yanv terkadang terbawa oleh perkembangan jaman. Misalnya saja dulunya baju panjang menutupi badan sekrang dengan berkembangnnya jaman baju yang beredar hanya setengah. Kuku yang dulunya bersih sekarang jadi berearna warni karena ada kutex. Celana panjang sekarang banyak yang bolong bolong karena mengikuti perkembangan jaman. Dari sikap orang orangnya juga, adanya perubahan dari lingkungan sekitar jadinya banyak orang yg acuh tak acuh antara satu dan lainnya. Berbagai macam perubahan-perubahan yang terjadi dalam masayarakat sangat berpengaruh terhadap kehidupan sosial masyarakat.
Grace Clementia xii iis 3/15

#127 Skema Perubahan Sosial


Materi Perubahan Sosial akan terbantu dalam mempelajarinya dengan cara belajar berdasarkan skema. Untuk itu perhatikan  Skema Perubahan Sosial. 


Monday, August 24, 2015

#126 Zero Growth

Nama : Gilbert Kelas : XII IPS 1 No.Absen : 13

Judul : Ledakan Penduduk Pengarang : Paul.R.Ehrlich Penerbit : PT.Gramedia Jakarta Tahun terbit : 1982 Jumlah Hal. : 177 Halaman

Perubahan sosial pasti selalu terjadi di setiap masyarakat. Banyak hal yang dapat mempengaruhi seseorang sehingg terjadinya perubahan sosial. Pengaruh-pengaruh perubahan sosial ada 2, dampak negatif dan dampak positif. Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat itu adalah lingkungan sekitar. Sosial serta juga manusia itu sendiri. Faktor-faktor tersebutlah yang sangat mempengaruhi masyarakat pada zaman yang modern ini.
Perubahan sosial dapat berdampak baik dan juga dapat berdampak buruk. Hal-hal yang dapat berdampak baik adalah, dapat menyadari akan situasi disaat dalam masalah, dan juga dapat mendisiplinkan diri sendiri. Dari informasi yang telah saya dapat dari buku ini, bisa di katakan mendapatkan hal yang sangat menarik kesimpulannya.
Dari buku ini di hambat oleh berbagai hal, yaitu Gerakan Zero Population Growth, keluarga berencana , dll. Jadi hal yang di maksud itu adalah pertumbuhan penduduk yang sangat mempengaruhi keadaan sosial disekitar kita, seperti halnya, teknologi yang makin berkembang pesat dan kebutuhan manusia juga meningkat. Serta, budaya-budaya asing dari luar dapat masuk dengan mudah
Kasus nyata dikehidupan kita saat ini yaitu teknologi internet, kita lihat kembali pada Zaman dulu, internet di tahun 1990-an dengan Zaman yang sekarang ini, bukankah itu juga perkembangan ? perkembangan yang meningkat drastis ini lah yang membuat saya meyakini, bahwa ini cocok dengan teori perkembangan , dan teori Revolusi.
Maka solusi kita adalah dengan membatasi semua yang akan kita lakukan nantinya. Jangan terlalu bergantung pada teknologi, karena teknologi juga mempunyai kelemahan serta dampak buruk, yaitu berkurangnya kepekaan terhadap lingkungan sosial, serta tingkat penggangguran semakin meningkat drastis, karena tidak semua orang itu berkualitas.

# 125 Foodcourt

Resume Buku
Nama Buku : Psikologi Sosial
Pengarang : Dr. W. A. Gerungan, Dipl. Psych
Tahun Terbit : 2010
Penerbit : Refika Aditama

Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dilingkungan masyarakat. Pada zaman dulu orang berbelanja di pasar tetapi karena perkembangan yang ada maka zaman sekarang banyak orang yang berbelanja di mall. Di, perubahan yang terjadi adalah tempat makan mall atau yang disebut foodcourt sebagai tempat nongkrong yntuk berbincang-bincang. Padahal dahulu tidak ada mall tetapi ada pasar itupun untuk jual beli barang. Foodcourt juga bisa jadi tempat kumpilnya untuk keluarga, teman, ataupun pacar.
Keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama dalam kehidupan manusia. Yang diketahui fungsi keluarga adalah sebagai kerangka sosial yang pertama, tempat manusia berkembang sebagai mahkluk sosial. Tetapi juga bisa peran untuk mempengaruhi perkembang individu sebagai mahkluk sosial.
Keluarga juga dapat menentukan pula cara-cara tingkah lakunya. Tetapi karena adanya perubahan sosial keluarga zaman sekarang terlalu bergantung pada kesibukan masing-masing da terlalu mengandalkan HP atau IPTEK yang ada karena adanya arus globalisasi
Dari kejadian yang ada di mall dengan yang terdapay di buku, perubahan sosial yang terjadi sangat cepat dan menjadi pengaruh dampak negative, hubungan mereka menjadi renggang karena terlalu senang dengan dunianya. Tetapi adapula  dampak positif yaitu karena adanya HP, keluarga yang jauh di suatu tempat dapat menjadi dekat karena bisa mudah berkomunikasi
Untuk menghindari dampak negative yang terjadi, maka kita harus menjaga jarak dengan alat elektronik salah satunya HP. Dengan begitu, maka hubungan suatu keluarga kecil bisa berubah menjadi keluarga yang dekat, mengerti satu sama lain, dan harmonis seperti zaman dahulu.

Friday, August 21, 2015

#124 Sahabat

Hai, friends nama ku francis casandra. Umurku 11 tahun rumah ku di jl. Kemayoran atas 6. Sekarang aku baru duduk di kelas 1 smp yang berada di ypk school for life. Aku menulis cerita ini karena mendapat tugas dari guru Jurnalistik ku aku mendapat tema tentang cita- cita. Jadi kalian selamat membaca, dan semoga bias terinspirasi oleh cerita ini.
            Meskipun ini hanya sebuah karangan tapi semoga kalian mendapat sesuatu dari cerita ini setelah membaca nya dan bias mencontoh yang baik dari cerita ini. Kalau setelah kalian membaca cerita ini jika ada kata-kata yang salah atau tidak berkenan mohon dimaaf kan ya. Makasih selamat membaca friends.
                                                     Cita-cita
Entah mengapa sejak kecil, sebelum aku bersekolahpun apabila bermain bersama teman-temanku dan permainannya adalah sekolah-sekolahan, maka pasti aku selalu ingin jadi gurunya, tidak mau jadi muridnya. Dan dengan lantangnya aku selalu berlaga menerangkan pelajaran di depan teman-temanku yang menjadi murid.
Anehnya, ketika aku masuk sekolah Agama (sekarang MDA) hanya berlangsung kurang lebih tiga bulan jadi murid dan itupun langsung di kelas dua tanpa melalui kelas satu dulu. Setelah itu aku diminta oleh pak ustad untuk mengajar di kelas 0 (nol).
Namun cita-citaku untuk menjadi guru ini sempat berubah arah ketika aku duduk di bangku kelas 2 SMP yaitu ingin menjadi ahli pertanian, khususnya ahli hama. Alasanya, tanaman padi di daerahku mengalami “Fuso” (gagal panen total) akibat serangan hama Wereng Cokelat, sehingga tanaman padi mati mengering seperti terbakar. Ditambah lagi dengan pemberitaan media masa (koran) yang menyatakan bahwa Warga Karawang (yang dikenal sebagai lumbung padi Jawa Barat) makan Eceng Gondok karena kelaparan.
Tersulut pemberitaan tersebut batinku berkobar (bahasa kerennya..!) dan lenyaplah seketika cita-cita ingin jadi guru yang sudah sekian lama tertanam di hatiku, berubah menjadi kobaran api semangat untuk menjadi ahli hama tanaman agar peristiwa memalukan ini tidak terulang kembali.
Oleh karenanya, setelah lulus SMA akupun mendaftar ke IPB Bogor walaupun harus berbohong kepada kedua orangtuaku (alhamdulillah mereka sudah memaafkannya, lho…!) karena keduanya mengharapkan aku daftar ke jurusan kedokteran UNPAD. Padahal waktu itu aku dapat tawaran langsung diterima di IKIP Bandung, tapi tidak kuambil karena orangtuaku menginginkan kedokteran.
Singkat cerita, aku diterima di IPB dan selesai tepat waktu pada jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan. Alhamdulillah sesuai harapan. Akupun malang melintang selama kurang lebih 12 tahun bekerja di perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang agrochemical.
Suatu hari, pada tahun 2001 ketika aku masih aktif di perusahaan pupuk organik, ada teman yang memiliki smp suasta memohon dengan sangat (kalau tidak boleh disebut merengek) agar aku mau membantu mengajar di sekolahnya karena sudah tiga bulan muridnya tidak belajar IPA alias tidak ada gurunya. Karena kebetulan aku saat itu, atas permintaanku ke perusahaan aku bertugas sebagai tenaga pemasaran khusus Kabupaten Karawang, akupun terima tawaran teman tersebut.


Francis casandra,7, SMPK YPK Malang

Wednesday, August 19, 2015

#123 Teknologi Merubahan Segala


Oleh Grace Amadea
Xii ips 1
SMAK Santa Maria
Malang


Seperti yang kita ketahui, masa sekarang adalah masa modern dimana sangat berbeda dengan masa lalu. Dan tentu banyak sekali perubahan yang terjadi selama proses perkembangan di masa yang modern ini. Seperti perubahan mode baju, perubahan sosial, perubahan cara pandang dan berpikir seseorang. Akibat dari adanya masa yang modern ini, masyarakat tidak menyadari akan adanya perubahan – perubahan yang kita alami dalam hidup kita ini. Tak terlepas dari itu, adanya faktor pendorong terjadi perubahan – perubahan tersebut. Antara lainnya ialah kemajuan teknologi yang menyebabkan seseorang lebih asyik dengan teknologinya dibanding dengan sesamanya di dunia nyata.
Sama halnya saat kita berada di sebuah mall atau suatu tempat yang ramai dikunjungi banyak orang. Kita pasti tak jarang menjumpai beberapa masyarakat ataupun lebih sibuk dengan gadget mereka sendiri dibandingkan dengan sesamanya di sekitarnya. Mengapa masyarakat lebih cenderung sibuk dengan gadgetnya daripada dengan sesamanya di sekitarnya ? Karena adanya faktor – faktor yang membuat seseorang lebih asyik dengan gadgetnya di banding dengan sesamanya. Antara lain, mereka sudah terbiasa untuk hidup atau berkomunikasi dengan sesama melalui chatting yang kita dapat sebut seseorang di dalam dunia maya tersebut. Hal tersebut juga mempengaruhi perubahan sosial yang terjadi lewat cara berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama.
Adapun faktor lainnya yaitu adanya keinginan dan rasa malu apabila tidak memiliki gadget. Sehingga terjadilah perubahan sosial dalam hal bekomunikasi dan berinteaksi antar sesama di dunia nyata. Dengan adanya perubahan sosial karena adanya teknologi seperti handphone tersebut membuat banyak faktor – faktor yang hilang seperti kebudayaan kita yaitu permainan tradisional yang mulai jarang untuk di pergunakan. Tak hanya itu, rasa tenggang dan rasa peduli antar sesama juga mulai jarang untuk kita temui. Banyak sekali perubahan – perubahan yang sangat terasa karena adanya kemajuan masa kini dalam hal teknologi tersebut terutama gadget atau handphone tersebut.
Sehingga harus adanya sikap kita dalam menanggapi adanya kemajuan teknologi tersebut agar tidak adanya perubahan yang terjadi dalam hal sosial, budaya, dan sebagainya. Sebagai contohnya, seperti sikap kita dalam mengambil sisi baik atau positif dari adanya teknologi. Karena tidak mungkin juga kita tidak mengikuti kemajuan teknologi tersebut karena kita juga membutuhkannya. Akan tetapi kita juga dituntut untuk tidak senantiasa melupakan kebudayaan kita sebagai orang Indonesia yang ramah dan mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama dengan sangat baik tersebut.
Dengan kita bersikap untuk tidak menutup diri dalam adanya teknologi tersebut dan mampu untuk bersikap dewasa dalam menangani perubahan – perubahan sosial saat ini. Kita juga harus mampu mencari jalan keluar agar perubahan sosial saat ini tidak terlalu ‘parah’ dan mampu untuk di tangani. Di butuhkannya kesadaran antar individu dalam hal teknologi tersebut. Dengan perpegang dalam teori perkembangan evolusi karena memiliki step by step dalam hal perubahan sosial dengan teknologi tersebut.

#122 Resume Perubahan Kebudayaan

Judul buku:Sosiologi
Pengarang:Drs.H.Abu.Ahmadi
Penerbit:PT Bina ilmu
Tahun Terbit:1985

Perubahan sosial adalah perubahan yang berkenaan dengan perubahan struktur sosial dan sistem dari suatu kelompok masyarakat tertentu.
Di buku ini ada pola pola yang sering tampak dalam perubahan sosial.Perubahan sosial di buku ini sama dengan pengertian perubahan sosial menurut tokoh selo soemardjan.Pola pola itu antara lain ganguan keseimbangan yang hanya sekali terjadi,perubahan bergelombang dan perubahan kamulatif.Dalam proses perubahan sosial ini gerak kemasyarakatan dan proses proses sosial seperti ini.Perubahan sosial ini menyangkut perubahan sistem sosiall dan struktur sosial.
Perkembangan tekonolgi juga tentunya sangat mempengaruhi perubahan sosial.Semakin majunya teknologi,maka semakin muda pula masyarakat saling mengenal&bertukar pikiran.Pola hidupnya juga mengalami perubahan contohnya seperti dahulu bertemu dengan teman,kita sibuk berbicara dan berbagai cerita.Bisa juga dibandingkan pada masyarakat modern ini.Seperti foto selfie atau sibuk dengan gadget masing masing.Dari sinilah kita bisa melihat adanya kemajuan teknologi yg menyebabkan perubahan sosial.
Dari adanya perubahan sosial kebudayaan juga ikut terpengaruhi.Ada yang bertambah,ada pula yg hilang.Dan unsur tersebut digantikan unsur unsur baru.Contoh dulu menggunakan bajak diganti dengan traktor .Butuh waktu yg cukup lama dalam proses perubahan tersebut.
Dan kesimpulannya,semua masyarakat dalam perubahan sosial yang sangat cepat.Ini merupakan teori revolusi.Ada yg hidup dalam struktur sosial sederhana dan modern.Karena perubahan sosial erjadi dengan sangat cepat.

Singgih xii ips 3
SMAK Santa Maria
Malang

Tuesday, August 18, 2015

#121 Buku Ledakan

NAMA : Amelinda Fransisca Wijaya
KELAS : XII IIS 4
ABSEN : 05

Judul : Ledakan Penduduk
Penulis : Paul R. Ehrlich
Penerbit : PT Gramedia Jakarta
Tahun Terbit : 1981

MENJAGA KELESTARIAN LINGKUNGAN
            Perlahan tetapi pasti semakin jelas aspek-aspek kemerosotan lingkungan mulai nampak bagi rakyat. Bagaimanapun juga adalah sulit sekali untuk tak mengindahkan bau busuk yang berasal dari saluran air kita yang terbuka atau mencucurkan air mata bila menghirup udara yang bertebaran di wilayah kota.
            Karena ledakan penduduk meningkat hal itu sangat mempersempit keberhasilan seseorang maka dari itu bnyak orang yang melakukan hal tanpa memikirkan dampak contoh merusak lingkungan sekitar demi keuntungan individu atau kelompok, sering di lakukan. Banyak pabrik-pabrik yang membuang limbah di sungai serta asap yang merugikan dan menganggu penduduk sekitar.
            Dari situ dapat kita lihat jika perubahan sosial juga berdampak bagi sifat serta watak seseorang. Jika kita tidak dapat menahan atau mengontrol maka perubahan sosial dapat berdampak negatif serta merugikan orang lain atau diri sendiri.
            Perubahan sosial juga dapat di lihat dari gaya hidup seseorang, serta tempat-tempat hiburan lainnya. Misal : yang dahulun pasar kini menjadi mall atau supermarket. Perubahan sosia membuat tempat-tempat terlihat lebih menarik untuk pengunjungnya, agar tidak bosan.
            Maka dari itu saya memilih ledakan penduduk untuk di hubungkan dengan ledakan sosial. Karena ledakan penduduk juga salah satu faktor dari perubahan sosial itu sendiri. Menurut Arnold Toynbee, bahwa peradaban besar berada dalam siklus kelahiran, pertumbuhan keruntuhan dan kematian. Kasus yang saya ambil ini sesuai dengan pendapat Arnold Toynbee.

Faktor pendorong ledakan penduduk
-          Masih adanya cara berpikir orang jaman dahulu “banyak anak banyak rejeki”
-          Tidak di lakukannya program KB secara benar
-          Banyak anak muda yang menikah di usia dini

Monday, August 17, 2015

#120 Alun-Alun Malang


By:Alvin.T
SMAK Santa Maria
Malang

Banyak sekali hal yang terjadi dalam dunia ini . Baik itu secara fisik maupun non fisik . 
Dan semua hal itu dipengaruhi oleh banyak hal . Misalnya saja dari factor ekonomi maupun factor yang lainnya . Pada kali ini saya akan membahas tentang alun – alun kota Malang . Alun – alun kota Malang mulai kehilangan fungsi utamanya yang digunakan sebagai tempat berekreasi . Banyak sekali para masyrakat di Malang yang menjadikan tempat ini sebagai tempat berdagang . Dan bukan hanya itu saja di alun – alun makin kerap sering terjadi kriminalitas yang cukup tinggi juga . Jika hal ini dibiarkan saja maka alun – alun makin akan kehilangan fungsi utamanya .  Dan pada akhirnya nama kota Malang akan jatuh . 

Tapi semenjak alun – alun kota Malang dibangun ulang atau dengan kata lain di renovasi . 
Kota malang makin terlihat kacau . Memang bila Nampak di luarnya terlihat bagus .  Namun dibalik itu semua para maasyrakat makin mengeluh .  Banyak sekali skandal atau permaslahan yang terjadi karena hal ini .  Oleh karena itu permasaahan ini memiliki persamaan dengan teori sosiologi .  Yaitu teori siklus yang dikemukakan oleh beberapa para ahli .  Para ahli ini menyebutkan akan perubahaan sikap sosiologi ang akan mengalami proses perubahan namun pada akhirnya akan kembali seperti semula . Atau dengan kata lain kembali dari posisi nol .  Lanyaknya seperti siklus suatu hal . 

Para tokoh ini adalah Oswald dan juga Arnold Toynbee . Pada dasarnya kedua tokoh ini memiliki pendapat yang hampir sama . Mereka menjelaskan tentang proses kelahiran kembali suatu hal . Oleh karena itu hal ini sangat cocok sekali dengan hal apanya terjadi di alun – alun kota Malang . Sebelum dibangun alun – alun ini dijadikan tempat untuk berdagang . Tapi setelah dibangun kembali alun – alun kembali pada fungsi utamanya .  Yaitu sebagai tempat berekreasi . Tapi sayangnya hal ini hanya bertahan untuk sementara waktu hanya bertahan selama 3 – 4 minggu . Dan selepas dari hal ini banyak sekali para pkl yang masuk dan muai berjualan lagi . Padahal disekitar alun – alun sudah ada larangna yang menyebutkan bahwa dilarang berjualan disekitar area alun – alun .  Tapi para pkl mengacuhkan hal itu . 

Kenapa hal ini bias terjadi? Tentu saja karena kurangnya tanggapan yang serius dari dalam diri masyarakat itu sendiri .  Mereka terpaksa melakukan hal itu karena mereka harus menafkai keluarga merea . Untuk mencukupi kebutuhan sehari –hari meraka. Sikon yang terjadi setelah alun – alunn dibangun adalah makin parah . Yang awalnya dulu di area pasar besar dulu ada pkl tapi telah digusur .Tapi setelah alun – alun dibangun banyak sekali pkl yang mulai kemali ke area pasar besar . Karena merka tidak punya lahan untuk melakukan aktivitas berdagang . Jika hal itu terjadi maka mereka tidak akan bias menafkai keluarga mereka . Dan pada akhirnya keluarga mereka akan makin menderita . Tapi setelah alun -  aluns elesai dibangun para pedagang pkl pindah lagi ke alun – alun . Dan area pasar besar kembali tidak ada pkl lagi . Tapi hal ini hanya bertahan selama 3-4 minggu saja . 

Oleh karena itu di kota Malang ini cocok sekali dengan teori perubahan sosiologi yaitu siklus .  Karena pada akhirnya Kota malang ini hanya akan kembali pada titik nol lalu melaju lagi ke tahap brikutnya . Namun seberapa keras kita berusaha mengubah pada akhirnya hanya akan berputar kembali kepada titik nol . Dan hanya akan memperparah sifat masyarakat Malang . Terutama pada bidang sector ekonomi .  Karena hal ini area Kota Malang makin sering terjadi kriminalitas .  Angka kejahatan di kota malang makin meningkat .  karena itulah masyarkat mengalmi perubahan yang terus  - menerus berubah kearah yang makin buruk . Oleh karena itu seblum melakukan perubahan kita harus memperhatikan segala sesuatunya agar tida terjadi perubahan siklus . 

#119 Langsepmania Rayakan HUT RI ke 70


Oleh
Wenny Gilliani XII IIS 3
SMAK Santa Maria Malang

“Tak seperti biasanya” satu kata yang terucap dari bibir Kepala Sekolah SMAK Santa Maria, Bapak Kanisius Narumore yang menggambarkan suasana sekolah kemarin, Jumat (14/8). Memang banyak hal yang berbeda dan mengundang tanda tanya besar bagi para pengunjung yang datang ke sekolah ini untuk pertama kalinya. Bagaimana tidak? Seluruh siswa menggunakan pakaian bebas bernuansa merah-putih dan tidak terlihat adanya proses belajar mengajar di setiap kelas. Sebenarnya apa yang terjadi?

Usut punya usut, ternyata SMAK Santa Maria sedang merayakan acara tujuh belasan yang selalu menjadi agenda rutin tahunan sekolah yang berbasis katolik ini. “Tujuh Belasan kali ini sebisa mungkin dibuat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Walaupun dalam event ini banyak rencana yang tidak disetujui, namun saya yakin acara kali ini akan lebih heboh dan wow dari tahun-tahun sebelumnya” jelas Immanuela selaku Ketua Panitia tujuh belasan tahun ini.

Pernyataan tersebut diakui oleh salah satu murid SMAK Santa Maria yang bernama Irtan Sikowai, “Tahun ini memang anak-anak lebih antusias daripada tahun kemarin, entah kenapa bisa terjadi. Mungkin karena dari acaranya sendiri lebih seru dan keren” Memang, bisa diakui bahwa tujuh belasan kali ini sungguh luar biasa, bisa dilihat dari antusiasme para murid yang mendukung tiap kelasnya dari berbagai lomba yang ada. “Ada sepuluh lomba yang diadakan dalam Agustusan kali ini, seperti klompen, balap karung, tarik tambang, make up cowok, paku dalam botol, desain grafis, fotografi, jurnastik, esai dan cheerleader” tambah Immanuella.

Keantusiasan para murid dalam tujuh belasan kali ini dapat terlihat jelas dari pagi hari, saat jalan sehat bersama yang dimulai sekitar pukul 06.30. Jalan sehat kali ini, mengambil rute yang berbeda dari tahun sebelumnya yaitu melewati Ijen Nirwana, Ijen, dan kembali lagi ke Jalan Raya Langsep. Perjalanan yang ditempuh sekitar 1,5 km yang cukup membakar lemak dalam tubuh. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan acara makan bersama tiap kelas di Lapangan Basket SMAK Santa Maria sekitar pukul 08.00. Lewat acara makan ini, sudah dapat terlihat kekompakan kelas antara satu dengan yang lainnya. Beberapa kelas yang tak ingin melupakan moment ini bahkan berfoto dengan teman kelasnya masing-masing.

Acara dilanjutkan dengan lomba-lomba Agustusan seperti tarik tambang, klompen, balap karung dan lain sebagainya. Semua lomba dilaksanakan sejak pukul 09.00 pagi hingga pukul 11.30 siang hari. Tak hanya murid yang berpartisipasi dalam acara ini, namun para  rekan guru juga tak mau kalah, mereka ingin ikut ambil bagian dalam acara ini. Saat diadakan sepak bola pasir, para guru pria bahkan ikut lomba ini dengan antusias yang luar biasa. “Semangat dari beberapa teman guru juga menarik guru lain untuk merasakan euphoria tujuh belasan kali ini” kata Bapak Petrus Aprillianto, selaku Pembina OSIS SMAK Santa Maria Malang.

Sekitar pukul 11.30, seluruh murid dikumpulkan di tengah lapangan untuk latian yel-yel untuk mendukung sekolah tercinta di Laga DBL East Java Series 2015. Walau tubuh lelah dan panas matahari yang menyengat, namun semangat para siswa sama sekali tidak turun. Bahkan mereka dengan semangat menyanyikan setiap yel-yel dengan gerakan yang luar biasa.

“Besok masih ada misa untuk merayakan 51 tahun sekolah kita tercinta. Semoga antusiasme dan peforma solidaritas setiap siswa tidak menurun tetapi justru meningkat menjadi lebih baik lagi” harap Bapak Kanisius Narumore saat diwawancarai kemarin Jumat (14/8). Semoga dalam menyambut Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-71 ini para siswa dapat lebih mencintai Negara Republik Indonesia ini. Salam Merdeka!

Monday, August 3, 2015

#118 Perubahan Sosial

MATERI SOSIOLOGI SMA XII PERUBAHAN SOSIAL


BAB 1
PERUBAHAN SOSIAL

Standar Kompetensi
Memahami dampak perubahan sosial

Kompetensi Dasar
Menjelaskan proses perubahan sosial di masyarakat

Indikator :
1. mendeskripsikan bentuk-bentuk perubahan sosial
2. memberikan contoh pendorong perubahan sosial
3. memberi contoh faktor penghambat perubahan sosial

HAKIKAT PERUBAHAN SOSIAL

Setiap saat masyarakat selalu mengalami perubahan. Jika dibandingkan apa yang tejadi saat ini dengan beberapa tahun yang lalu. Maka akan banyak ditemukan perubahan baik yang direncanakan atau tidak, kecil atau besar, serta cepat atau lambat. Perubahan-perubahan tersebut dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan sosial yang ada. Dimana manusia selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Oleh karena itu manusia selalu mencari sesuatu agar hidupnya lebih baik.
Sebagai contoh kasus, dahulu keluarga sepenuhnya berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi anak-anak yang belum dewasa, sumber pengetahuan (pendidikan) dan keterampilan serta sumber ekonomi. Namun, pada masa sekarang, fungsi keluarga mengalami perubahan. Anak-anak tidak hanya memperoleh pengetahuan dari keluarga, tetapi juga melalui berbagai media massa, seperti televisi, radio, koran dan internet.

PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL

Setiap manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan. Perubahan dapat berupa pengaruhnya terbatas maupun luas, perubahan yang lambat dan ada perubahan yang berjalan dengan cepat. Perubahan dapat mengenai nilai dan norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan sebagainya. Perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat merupakan gejala yang normal. Pengaruhnya bisa menjalar dengan cepat ke bagian-bagian dunia lain berkat adanya komunikasi modern. Perubahan dalam masyarakat telah ada sejak zaman dahulu. Namun, sekarang perubahan-perubahan berjalan dengan sangat cepat sehingga dapat membingungkan manusia yang menghadapinya.

Kehidupan masyarakat dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, sejalan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembangunan shopping center (mall), perumahan dari berbagai tingkatan, perkantoran, meningkatnya tindak kriminal serta perubahan struktur sosial masyarakat, merupakan beberapa contoh perubahan tersebut. Tuntutan kehidupan yang lebih layak membawa pengaruh perubahan terhadap lembaga pendidikan yang ada. Hal ini merupakan gambaran sekilas perubahan sosial yang berlangsung di sekitar lingkungan kita. Dalam hal ini, perlu kiranya peserta didik memahami konsep dasar perubahan sosial.


PANDANGAN PARA TOKOH TENTANG PERUBAHAN SOSIAL

Sampai saat ini telah dikemukakan berbagai pendapat ahli mengenai pengertian perubahan sosial. Perubahan sosial dapat diartikan sebagai ketidaksesuaian unsur-unsur yang saling berbeda yang ada di dalam masyarakat sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak serasi. Adapun definisi perubahan sosial menurut pada ahli diantaranya :

a.Gillin and Gillin
Perubahan sosial merupakan suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik yang timbul karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun adanya penemuan baru dalam masyarakat tersebut.

b.Kingsley Davis
Perubahan sosial dikatakan sebagai perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi
masyarakat. Misalnya, dalam masyarakat kapitalis timbul organisasi buruh yang mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan dalam organisasi ekonomi dan politik.

c.Samuel Koenig
Perubahan sosial terlihat pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi itu bisa terjadi secara intern maupun ekstern.

d.Mac Iver
Perubahan sosial adalah perubahan dalam hubungan sosial atau perubahan terhadap
keseimbangan dalam hubungan sosial tersebut. 

e.Selo Soemardjan
Perubahan sosial adalah semua perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan
dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, dan mencakup didalamnya nilai-niai dan pola-pola perilaku diantara kelompok-kelompok yang ada dalam masyarakat.

f.William F. Ogburn
Perubahan sosial mencakup pengertian perubahan dalam unsur-unsur kebudayaan baik
yang material maupun yang bukan material.

g.Bruce C. Cohen
Perubahan sosial adalah perubahan struktur sosial dan perubahan pada organisasi sosial. Syarat utama dalam perubahan itu adalah sistem sosial dalam pergaulan hidup yang menyangkut nilai-nilai sosial dan budaya masyarakat.
Berdasarkan beberapa definisi yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial pada hakekatnya merupakan perubahan yang terjadi pada unsur-unsur sosial dalam kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut dapat meliputi proses interaksi sosial, struktur sosial, lapisan, sosial, nilai, norma maupun control sosial dalam lembaga kemasyarakatan.
Dari uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa perubahan sosial adalah :
1.Perubahan pada segi struktural masyarakat seperti pola-pola perilaku dan pola interaksi antar anggota masyarakat
2.Perubahan pada segi kultural masyarakat seperti nilai, sikap, serta norma sosial masyarakat
3.Merupakan perubahan di berbagai tingkat kehidupan manusia mulai dari tingkat individual hingga ke tingkat dunia
4.Merupakan perubahan yang dapat menimbulkan ketidakseimbangan (disequilibrium) dalam suatu sistem masyarakat


TEORI PERUBAHAN SOSIAL

1.TEORI SIKLUS

Teori siklus melihat perubahan merupakan sesuatu yang berulang – ulang, tidak dapat direncanakan atau diarahkan ke titik tertentu. Tidak ada proses perubahan masyarakat secara bertahap sehingga batas antara pola hidup primitif, tradisional dan modern tidak jelas. 
Perubahan sosial dianggap tidak dapat dikendalikan sepenuhnya oleh siapapun. Kemajuan dan kemunduran suatu peradaban tidak dapat dihindari dan tidak selamanya perubahan sosial membawa kebaikan. Oswald Spengler mengemukakan bahwa setiap masyarakat berkembang melalui empat tahap perkembangan seperti pertumbuhan manusia : masa kanak-kanak, remaja, dewasa dan tua. Sedangkan Arnold Y. Toynbee memandang bahwa kebangkitan dan kemunduran suatu peradaban bisa dijelaskan melalui konsep-konsep kemasyarakatan yang saling berhubungan yaitu tantangan (challenge) dan tanggapan (response).
Perubahan sebagai suatu siklus karena sulit diketahui ujung pangkal penyebab awal terjadinya perubahan sosial. Perubahan yang terjadi lebih merupakan  peristiwa prosesual dengan memandang sejarah sebagai serentetan lingkaran tidak berujung. Ibn Khaldun, salah satu teoritisi sosiohistoris mengemukakan bahwa perubahan sebagai suatu siklus, yang analisisnya memfokuskan pada bentuk dan tingkat pengorganisasian kelompok dengan latar belakang sosial budaya yang berbeda. Para penganut teori siklus juga melihat adanya sejumlah tahap yang harus dilalui oleh masyarakat, tetapi mereka berpandangan bahwa proses peralihan masyarakat bukannya berakhir. Pada tahap terakhir yang sempurna melainkan berputar kembali ke tahap awal untuk peralihan selanjutnya.


Tokoh-tokoh teori siklus

a)Oswald Spengler
Ia berpendapat bahwa setiap peradapan besar mengalami proses pentahapan kelahiran, pertumbuhan dan keruntuhan, kemudian berputar lagi yang memakan waktu sekitar 1000 tahun.

b)Pitirim Sorokin
Pitirim Sorokin menyatakan terdapat tiga siklus sistem kebudayaan yang berputar tanpa akhir, yaitu kebudayaan ideasional yang didasari oleh nilai-nilai dan kepercayaan terhadap unsur supernatural, kebudayaan idealistis dimana kepercayaan terhadap unsur supernatural dan rasionalitas yang berdasarkan fakta bergabung dalam menciptakan masyarakat ideal dan terakhir kebudayaan sensasi yang merupakan tolak ukur dari kenyataan dan tujuan hidup.

c)Arnold Toynbee
Ia berpendapat bahwa peradaban besar berada dalam siklus kelahiran, pertumbuhan, keruntuhan dan kematian.

d)Ibnu Kaldun
Perubahan msayarakat diwarnai dengan pertumbuhan dan penaklukan kebudayaan. Hal ini akibat konflik antara orang menetap dan orang nomaden


2.TEORI PERKEMBANGAN (LINIER)

Perubahan sosial budaya bersifat linier atau berkembang menuju titik tertentu, dapat direncanakan atau diarahkan. Perubahan sebagai perkembangan (linear) adalah bahwa pada dasarnya setiap masyarakat walau secara lambat namun pasti akan selalu bergerak, berkembang, dan akhirnya berubah dari struktur sosial yang sederhana menuju ke yang lebih kompleks maju dan modern.

Beberapa tokoh sosiologi mengemukakan tentang teori linier yaitu:
•Emile Durkheim: Masyarakat berkembang dari solidaritas mekanik ke solidaritas organic
•Max Weber : Masyarakat berubah secara linier dari masyarakat yang diliputi oleh pemikiran mistik dan penuh tahayul menuju masyarakat yang rasional
•Herbert Spencer : mengembangkan teori Darwin, bahwa orang – orang yang cakap yang akan memenangkan perjuangan hidup
Ketiga tokoh diatas menggambarkan bahwa setiap masyarakat berkembang melaui tahapan yang pasti

Teori Linier dibedakan menjadi :

a.Teori Evolusi
Perubahan sosial budaya berlangsung sangat lambat dalam jangka waktu lama. Perubahan sosial budaya dari masyarakat primitif, tardisional dan bersahaja menuju masyarakat modern yang kompleks dan maju secara bertahap Comte mengemukakan perkembangan masyarakat mengikuti perkembangan cara berfikir masyarakat tersebut yaitu tahap teologi (khayalan), tahap metafisis (abstraksi) dan tahap ilmiah (positif) Sedangkan Lenski berpendapat bahwa masyarakat berubah dari pra industri, industri dan pasca industri.
Beberapa teori Evolusi :
ØUnilenear theories of evolution. 
Teori ini pada pokoknya berpendapat bahwa manusia dan masyarakat (termasuk kebudayaannya) mengalami perkembangan sesuai dengan tahap-tahap tertentu, bermula dari bentuk yang sederhana, kemudian bentuk yang kompleks sampai pada tahap yang sempurna. Tokohnya antara lain, Comte, Spencer. Suatu Variasi dari teori ini adalah Cylical theories dari Vilfredo Pareto.
ØUniversal theory of evolution 
Menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidaklah perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Teori ini mengemukakan bahwa kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi yang tertentu. (Herbert Spencer)
ØMultilined theories of evolution. 
Teori ini lebih menekankan pada penelitian-penelitian terhadap tahap-tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat.


b.Teori Revolusi
Perubahan sosial menurut teori revolusi adalah perubahan sosial budaya berlangsung secara drastic atau cepat yang mengarah pada sendi utama kehidupan masyarakat (termasuk kembaga kemasyarakatan)
Karl Marx berpendapat bahwa masyarakat berkembang secara linier dan bersifat revolusioner, dari yang bercorak feodal lalu berubah revolusioner menjadi masyarakat kapitalis kemudian berubah menjadi masyarakat sosialis – komunis yang merupakan puncak perkembangan masyarakat
Suatu revolusi dapat berlangsung dengan didahului suatu pemberontakan (revolt rebellion). Adapun syarat revolusi adalah :
1. Ada keinginan umum mengadakan suatu perubahan
2. adanya kelompok yang dianggap mampu memimpin masyarakat
3. pemimpin harus mampu manampung keinginan masyarakat
4. pemimpin menunjukkan suatu tujuan yang konkret dan dapat dilihat masyarakat
5. adanya momentum untuk revolusi


3.TEORI EVOLUSIONER

Teori evolusioner memiliki paham bahwa perubahan sosial memiliki arah yang tetap yang dilalui oleh semua masyarakat. Semua masyarakat melalui urutan pertahapan yang sama dan bermula dari tahap perkembangan awal menuju tahap perkembangan akhir. Di samping itu teori evolusioner mengatakan bahwa manakala tahap terakhir telah dicapai, maka pada saat itu perubahan evolusioner pun berakhir.

Tokoh-tokoh teori evolusioner:

a) Auguste Comte
Auguste Comte membagi perubahan menjadi tiga tahap yaitu tahap teologis yang
diarahkan oleh nilai-nilai supernatural, tahap metafisik dimana nilai-nilai supernatural digeser oleh prinsip-prinsip abstrak yang berperan sebagai dasar perkembangan budaya, dan tahap terakhir yaitu tahap positif/ ilmiah yang mana masyarakat diarahkan oleh kenyataan yang didukung oleh prinsip-prinsip ilmu pengetahuan.

b) Darwin dan Herbert Spenser
Teori Darwin diikuti oleh Herbert Spenser yang mengatakan bahwa orang-orang cakap dan bergairah (energetik) akan memenangkan perjuangan sedangkan orang- orang yang malas dan lemah akan tersisih.
c) Lewis Henry Morgan
Lewis mengatakan bahwa terdapat tujuh tahap teknologi yang dilalui masyarakat yaitu dari tahap perbudakan hingga tahap peradapan.

d) Karl Mark
Karl Mark menyatakan tahap masyarakat pemburu primitif ke masyarakat industrialis modern.

4.TEORI FUNGSIONALIS

Teori ini berusaha mengetahui penyebab perubahan sosial hingga ketidakpuasan masyarakat akan kondisi sosialnya yang secara pribadi mempengaruhinya. William F. Ogburn dengan konsep kesenjangan budaya nampak berusaha menjelaskan perubahan sosial berdasarkan teori ini. Penganutnya menerima perubahan sebagai sesuatu yang konstan dan tidak memerlukan penjelasan. (Talcot Persons)

5.TEORI KONFLIK

Konflik berasal dari pertentangan kelas antara kelompok tertindas dan kelompok penguasa,sehingga akan mengarah pada perubahan sosial. Teori ini dikemukakan oleh Karl Marx dan Ralf Dahrendorf. Para penganutnya berpendapat bahwa hal yang konstan adalah konflik sosial bukannya perubahan. Perubahan hanyalah merupakan akibat dari adanya konflik tersebut.


Pandangan teori fungsional dan teori konflik tentang perubahan sosial

Pandangan Teori Fungsional Pandangan Teori Konflik
Setiap masyarakatrelatif bersifat stabil terus menerus berubah Setiap  komponen
masyarakat biasanya menunjang kestabilan masyarakat perubahan masyarakat.
Setiap masyarakat biasanya relatif terintegrasi berada dalam tegangan dan konflik
Kestabilan sosial tergantung pada Kesepakatan     (konsensus)
dikalangan anggota. Tekanan tehadap yang satu oleh yang lainnya.


BENTUK-BENTUK PERUBAHAN SOSIAL

1.Berdasarkan Periode Waktu

a.Evolusi (Perubahan Lambat)
Evolusi adalah bentuk perubahan yang berlangsung secara bertahap, kontinu dan
memerlukan waktu yang cukup lama. Perubahan yang terjadi ditujukan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi yang timbul dalam masyarakat. Evolusi dapat diperinci sebagai berikut :

1) evolusi satu garis
Konsep evolusi satu garis atau Unilinear evolutions dikemukakan oleh August Comte, Herbert Spencer. Evolusi didasarkan pada pemikiran bahwa manusia dan kebudayaan mengalami perkembangan secara bertahap menurut garis yang telah diprogramkan mulai dari bentuk sederhana sampai tahap sempurna.

2) evolusi umum
Konsep evolusi umum atau universal theory of evolutions dipelopori Herbert Spencer.
Dikemukakan bahwa perkembangan masyarakat tidak melalui tahap tertentu yang tetap. Kebudayaan manusia mengalami perubahan dengan mengikuti garis evolusi tertentu dari kelompok homogen ke kelompok heterogen.

3) evolusi kompleks
Konsep evolusi kompleks atau multilinear theories of evolutions, lebih menekankan pada penelitian terhadap perkembangan tertentu dalam masyarakat.
b. Revolusi (Perubahan Cepat)
Revolusi dapat didefinisikan sebagai perubahan yang terjadi secara menyeluruh, menyangkut sendi-sendi kehidupan sosial dan berlangsung dalam waktu relatif singkat. Perubahan sosial dapat dikatakan revolusi jika dapat mengubah sendi pokok kehidupan masyarakat. Perubahan yang terjadi dapat direncanakan lebih dahulu. Relatif cepat, karena perubahan ini dapat berlangsung dalam waktu lama, misal revolusi industri di Inggris.


2.Berdasarkan Proses Terjadinya

a.Perubahan yang direncanakan
Perubahan yang direncanakan atau planned change/ intended change merupakan perubahan yang telah ditegaskan mengenai perencanaan, arah dan tujuan serta programnya secara jelas oleh pihak yang menghendaki perubahan (agent of change), misal program pembangunan Indonesia melalui Repelita.

b.Perubahan yang tidak direncanakan
Perubahan yang tidak direncanakan atau unplanned/ unintended change yaitu perubahan yang berlangsung di luar jangkauan pengawasan masyarakat. Pada umumnya perubahan ini menimbulkan akibat yang tidak diharapkan masyarakat, misal resesi ekonomi, gejolak moneter, bencana alam, krisis ekonomi global dan sebagainya.

3.Berdasarkan Lingkup Pengaruhnya

a.Perubahan kecil
Perubahan kecil akan timbul apabila perubahan yang terjadi tidak mengubah struktur dan fungsi sosial ( atau tidak ada pengaruh berarti bagi masyarakat), misal dalam mode pakaian,potongan rambut, dan sebagainya.

b.Perubahan besar
Perubahan besar timbul apabila membawa pengaruh terhadap perubahan struktur dan fungsi sosial, misal perubahan masyarakat agraris menjadi masyarakat industri.

4.Berdasarkan Struktur dan Proses

a.Perubahan struktural : perubahan yang sangat mendasar yang menyebabkan timbulnya reorganisasi dalam masyarakat. Contoh : Perubahan sistem pemerintahan dari kerajaan menjadi republik.
b.Perubahan proses : perubahan yang sifatnya tidak mendasar. Perubahan tersebut hanya merupakan penyempurnaan dari perubahan sebelumnya. Contoh : Perubahan dalam kurikulum pendidikan yang menyempurnakan kurikulum sebelumnya.

Adapun pola – pola yang sering tampak pada perubahan sosial budaya adalah :
a. Perubahan komulatif, yaitu gangguan keseimbangan yang berulang-ulang sehingga menghasilkan perubahan-perubahan baru, baik yang bersifat progress maupun regress, misal adanya penemuan baru, atau bencana alam yang terus menerus
b. Berubahan bergelombang, yaitu gangguan keseimbangan dalam masyarakat yang selalu timbul kembali, tetapi selau terjadi keseimbangan, misal perubahan model pakaian, pergantian sistem politik dan pendidikan, gerak konjungtur dalam proses ekonomi
c. Gangguan keseimbangan yang hanya sekali terjadi, misalnya, terjadinya gerakan reformasi yang telah menggantikan pemerintahan orde baru menjadi orde reformasi.

PROSES PERUBAHAN SOSIAL

1.Faktor Penyebab Internal dan Eksternal Perubahan Sosial
Perubahan sosial yang bersumber dari dalam masyarakat dapat terjadi melalui proses akumulasi.. Menurut Soerjono Soekanto factor internal tersebut adalah:
ØBertambah atau berkurangnya penduduk
ØPenemuan – penemuan baru (inovasi) baik discovery maupun invention hal ini karena:
a) kesadaran individu- individu akan kekurangan dalam kebudayaannya
b) kualitas ahli- ahli dalam suatu kebudayaan
c) perangsang bagi aktivitas – aktivitas penciptaan dalam masyarakat. Pengaruh dari penemuan baru tersebut dapat bersifat memancar, menjalar maupun beberapa penemuan baru mengakibatkan satu jenis perubahan.
ØKonflik dalam masyarakat
ØTerjadi pemberontakan atau revolusi
Discovery adalah penemuan kebudayaan atau sesuatu yang baru dalam masyarakat, baik berupa alat atau ide/gagasan. Jika discovery diakui dan telah diterima bahkan sudah diterapkan maka akan menjadi invention. Invention adalah proses dimana suatu unsur baru dihasilkan dengan mengkombinasi atau menyusun kembali unsur-unsur lama yang telah ada dalam masyarakat. Kemudian penemuan baru tersebut dapat menyebar (berakibat ke banyak segi kehidupan), menjalar (mengakibatkan perubahan pada bidang yang lain) atau beberapa penemuan baru dapat mengakibatkan timbulnya satu jenis perubahan.
Faktor dari dalam selain hal tersebut diatas juga terdapat faktor internal lain:
1.perpecahan dari masyarakat tersebut
2.individu yang kreatif yang memiliki inisiatif baru
3.munculnya kelompok sosial yang inovatif dan kreatif pemimpin yang progresif

Adapun menurut Soerjono Soekanto faktor eksternal (diluar masyarakat tersebut) penyebab perubahan sosial adalah :
1.Sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik, misal gempa bumi, bencana alam peperangan
2.Pengaruh kebudayaan lain, yaitu melalui difusi, akulturasi dan asimilasi. Adapun yang termasuk proses akulturasi adalah;
üSubtitusi yaitu unsur kebudayaan lama diganti dengan unsur kebudayaan baru yang lebih berdaya guna
üSinkretisme, yaitu unsur budaya lama bercampur dengan budaya baru sehingga membentuk sistem baru
üAdisi, yaitu adanya unsur budaya baru yang ditambahkan kepada unsur lama yang masih berlaku
üDekulturisasi, yaitu adanya unsur budaya lama yang hilang
üOriginasi, yaitu masuknya unsur – unsur budaya yang sama sekali baru sehingga membawa perubahan yang sangat besar.

FAKTOR-FAKTOR PERUBAHAN SOSIAL

1.Faktor Penyebab Perubahan Sosial
Pada dasarnya, perubahan-perubahan sosial terjadi oleh karena anggota masyarakat pada waktu tertentu merasa tidak puas lagi terhadap keadaan kehidupannya yang lama. Norma-norma dan lembaga-lembaga sosial atau sarana penghidupan yang lama dianggap tidak memadai lagi untuk memenuhi kebutuhan hidup yang baru. Selo Soemardjan dan
Soelaeman Soemardi mengatakan bahwa secara umum penyebab dari perubahan sosial budaya dibedakan atas dua golongan besar, yaitu:
a.Perubahan yang berasal dari masyarakat itu sendiri.
b.Perubahan yang berasal dari luar masyarakat.

Secara jelas akan dipaparkan di bawah ini:

a.Perubahan yang berasal dari masyarakat.

1) Bertambah atau berkurangnya penduduk.
Perubahan jumlah penduduk merupakan penyebab terjadinya perubahan sosial, seperti pertambahan atau berkurangnya penduduk pada suatu daerah tertentu. Bertambahnya penduduk pada suatu daerah dapat mengakibatkan perubahan pada struktur masyarakat, terutama mengenai lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Sementara pada daerah lain terjadi kekosongan sebagai akibat perpindahan penduduk tadi.
2) Penemuan-penemuan baru
Penemuan-penemuan baru akibat perkembangan ilmu pengetahuan baik berupa teknologi maupun berupa gagasan-gagasan menyebar kemasyarakat, dikenal, diakui, dan selanjutnya diterima serta menimbulkan perubahan sosial. Menurut Koentjaraningrat faktor-faktor yang mendorong individu untuk mencari penemuan baru adalah sebagai berikut :
1.Kesadaran dari orang perorangan karena kekurangan dalam kebudayaannya.
2.Kualitas dari ahli-ahli dalam suatu kebudayaan.
3.Perangsang bagi aktivitas-aktivitas penciptaan dalam masyarakat.
3) Pertentangan (konflik) dalam masyakat
Pertentangan dalam nilai dan norma-norma, politik, etnis, dan agama dapat menimbulkan perubahan sosial budaya secara luas. Pertentangan individu terhadap nilai-nilai dan norma-norma serta adat istiadat yang telah berjalan lama akan menimbulkan perubahan bila individu-individu tersebut beralih dari nilai, norma dan adat istiadat yang telah diikutinya selama ini.
4) Terjadinya pemberontakan atau revolusi
Pemberontakan atau revolusi dapat merombak seluruh aspek kehidupan sampai pada hal-hal yang mendasar seperti yang terjadi pada masyarakat Inggris, Prancis dan Rusia.

b.Perubahan yang berasal dari luar masyarakat.

1) Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik yang ada disekitar manusia. 
Menurut Soerjono Soekanto sebab yang bersumber pada lingkungan alam fisik yang kadang-kadang disebabkan oleh tindakan para warga masyarakat itu sendiri. Misalnya, penebangan hutan secara liar oleh segolongan anggota masyarakat memungkinkan untuk terjadinya tanah longsor, banjir dan lain sebagainya.
2) Peperangan
Peperangan yang terjadi dalam satu masyarakat dengan masyarakat lain menimbulkan berbagai dampak negatif yang sangat dahsyat karena peralatan perang sangat canggih.
3) Pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
Adanya interaksi langsung antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya akan menyebabkan saling pengaruh. Selain itu pengaruh dapat berlangsung melalui komunikasi satu arah yakni komunikasi masyarakat dengan media-media massa. Ada empat tipe respon psikologis individu terhadap cross-cultural contact :  Pertama, tipe passing yaitu individu menolak kebudayaan yang asli dan mengadopsi kebudayaan yang baru. Kedua, tipe chauvinist yaitu individu menolak sama sekali pengaruh-pengaruh asing. Ketiga, tipe marginal yaitu respon yang terombang ambing di antara kebudayaan asli dengan kebudayaan asing. Keempat, mediating yaitu individu dapat menyatukan bermacam-macam identitas budaya.

2.Faktor yang Mempengaruhi Jalannya Proses Perubahan
a. Faktor Pendorong Jalannya Proses Perubahan
1) Kontak dengan kebudayaan lain
Salah satu proses yang menyangkut hal ini adalah diffusion. Difusi adalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari individu kepada individu lain dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Dengan proses tersebut manusia mampu untuk menghimpun penemuan-penemuan baru yang telah dihasilkan. Ada dua tipe difusi yaitu difusi intra-masyarakat (intra-society diffusion) dan tipe difusi antar masyarakat (inter-society diffusion). Difusi intra-masyarakat terpengaruh oleh beberapa faktor, misalnya:
a)Suatu pengakuan bahwa unsur yang baru tersebut mempunyai kegunaan.
b)Ada tidaknya unsur-unsur kebudayaan yang dipengaruhi diterimanya atau tidak
diterimanya unsur-unsur yang baru.
c)Unsur baru yang berlawanan dengan fungsi unsur lama kemungkinan besar tidak akan diterima.
d)Kedudukan dan peran sosial dari individu yang menemukan sesuatu yang baru tadi akan mempengaruhi apakah hasil penemuannya itu dengan mudah diterima atau tidak.
e)Pemerintah dapat membatasi proses difusi tersebut.

Sedangkan difusi antar masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu antara lain:
a)Adanya kontak antara masyarakat-masyarakat tersebut.
b)Kemampuan untuk mendemontrasikan kemanfaatan penemuan baru tersebut.
c)Pengakuan akan kegunaan penemuan baru tersebut. 
d)Ada tidaknya unsur-unsur kebudayan yang menyaingi unsur-unsur penemuan baru tersebut.
e)Peranan masyarakat yang menyebarkan penemuan baru di dunia ini.
f)Paksaan dapat juga dipergunakan untuk menerima suatu penemuan baru.
2) Sistem pendidikan formal yang maju
Pendidikan mengajarkan kepada individu aneka macam kemampuan. Pendidikan memberi nilai-nilai tertentu bagi manusia terutama dalam membuka pikiran serta menerima hal-hal baru dan juga bagaimana cara berpikir secara ilmiah. Pendidikan mengajarkan manusia untuk dapat berpikir secara objektif bagaimana akan memberikan kemampuan untuk menilai apakah kebudayaan masyarakatnya akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan zaman atau tidak.

3) Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju.
 Apabila sikap tersebut melembaga dalam masyarakat maka masyarakat akan merupakan pendorong bagi usaha-usaha penemuan baru. Di Indonesia penghargaan terhadap karya orang lain masih belum tampak terbukti masih banyaknya penjiblakan karya demi memperoleh keuntungan pribadi atau kelompok dengan mengorbankan orang lain. Penghargaan dapat mendorong seseorang untuk menciptakan karya-karya inovatif sehingga dapat medorong kemajuan disegala bidang kehidupan.

4) Toleransi
Toleransi merupakan sikap menghormati dan menghargai orang lain serta tidak memaksakan apa yang dianggap dirinya benar. Toleransi terhadap perbuatan yang menyimpang (deviation), dan bukan merupakan delik.

5) Sistem terbuka lapisan masyarakat.
Sistem terbuka memungkinkan adanya gerak sosial vertikal yang luas atau berarti memberi kesempatan kepada para individu untuk maju atas dasar kemampuan sendiri. Dalam keadaan demikian seseorang mungkin akan mengadakan identifikasi dengan warga-warga yang mempunyai status lebih tinggi. Identifikasi merupakan tingkah laku yang sedemikian rupa sehingga seseorang merasa kedudukan sama  dengan orang atau golongan lain yang dianggap lebih tinggi dengan harapan agar diperlakukan sama dengan golongan tersebut. Identifikasi terjadi di dalam hubungan superordinasi-subordinasi. Pada golongan yang berkedudukan lebih rendah acapkali terdapat perasaan tidak puas terhadap kedudukan sosial sendiri. Keadaan tersebut dalam sosiologi disebut status-anxiety yang dapat menyebabkan seseorang dapat berusaha untuk menaikkan kedudukan sosialnya.

6) Penduduk yang heterogen
Masyarakat yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial yang mempunyai latar belakang kebudayaan, ras, ideologi yang berbeda mempermudah terjadinya pertentangan-pertentangan yang mengundang kegoncangan-kegoncangan. Keadaan yang demikian menjadi pendorong bagi terjadinya perubahan-perubahan dalam masyarakat.

7) Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.
Ketidakpuasan yang berlangsung lama dalam masyarakat kemungkinan besar akan mendatangkan revolusi.

8) Orientasi kemasa depan.
Setiap orang yang memiliki orientasi pemikiran kemasa depan pasti akan memiliki tekad untuk terus berusaha agar bisa hidup lebih baik. Berbagai usaha dilakukan agar bisa mencapai cita-cita yang diimpikan.

9) Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya.
Di dunia ini tidak ada yang diperoleh dengan gratis. Semuanya butuh perjuangan dan pengorbanan untuk dapat mencapai hidup yang baik.

b. Faktor Penghambat
1) Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
Kehidupan terasing menyebabkan sebuah masyarakat tidak mengetahui perkembangan-perkembangan apa yang terjadi pada masyarakat lain yang mungkin akan dapat memperkaya kebudayaannya sendiri. Hal itu juga menyebabkan bahwa masyarakat terkungkung pola-pola pemikirannya oleh tradisi. 
2) Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat.
Hal ini mungkin disebabkan hidup masyarakat tersebut terasing dan tertutup atau mungkin karena lama dijajah oleh masyarakat lain.

3) Sikap masyarakat yang sangat tradisional.
Suatu sikap yang mengagung-agungkan tradisi dan masa lampau serta anggapan bahwa tradisi secara mutlak tak adapat diubah, menghambat jalannya proses perubahan. Keadaan tersebut akan menjadi lebih parah apabila masyarakat yang bersangkutan dikuasai oleh golongan konservatif.

4) Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat atau vested interests.
Dalam setiap organisasi sosial yang mengenal sistem lapisan pasti akan ada kelompok orang yang menikmati kedudukan perubahan-perubahan. Misalnya dalam masyarakat feodal dan pada masyarakat yang sedang mengalami tradisi. Dalam hal yang terakhir ada golongan-golongan dalam masyarakat yang dianggap sebagai pelopor proses transisi karena selalu mengidentifikasikan diri dengan usaha-usaha dan jasa-jasanya, sukar sekali bagi mereka untuk melepaskan kedudukannya di dalam suatu proses perubahan.

5) Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan.
Memang harus diakui kalau tidak mungkin integrasi semua unsur suatu kebudayaan bersifat sempurna. Beberapa pengelompokan unsur-unsur tertentu mempunyai derajat integrasi tinggi. Maksudnya unsur-unsur luar dihawatirkan akan menggoyahkan integrasi dan menyebabkan perubahan-perubahan pada aspek-aspek tertentu masyarakat.

6) Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap yang tertutup.
Sikap yang demikian banyak dijumpai pada masyarakat-masyarakat yang pernah dijajah bangsa-bagsa barat. Mereka sangat mencurigai sesuatu yang berasal dari barat, karena tidak pernah bisa melupakan pengalaman-pengalaman pahit selama penjajahan. Kebetulan unsur-unsur baru kebanyakan berasal dari barat maka prasangka kian besar lantaran hawatir bahwa melalui unsur-unsur tersebut penjajah bisa masuk lagi. 
7) Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis.
Setiap usaha perubahan pada unsur-unsur kebudayaan rohaniah. Biasanya diartikan sebagai usaha berlawanan dengan ideologi masyarakat yang sudah menjadi dasar integrasi masyarakat tersebut.

8) Adat atau kebiasaan.
Adat atau kebiasaan merupakan pola-pola perilaku bagi anggota masyarakat di dalam memenuhi segala kebutuhan pokoknya. Apabila kemudian ternyata pola-pola perilaku tersebut efektif lagi di dalam memenuhi kebutuhan pokok, krisis akan muncul. Mungkin adat atau kebiasaan yang mencakup bidang kepercayaan, sistem mata pencaharian,pembuatan rumah, cara berpakaian tertentu, begitu kokoh sehingga sukar untuk diubah. Misalnya, memotong padi dengan menggunakan mesin akan terasa akibatnya bagi tenaga kerja (terutama wanita) yang mata pencaharian tambahannya adalah memotong padi dengan cara lama. Hal ini merupakan suatu halangan terhadap introduksi alat pemotong baru yang sebenarnya lebih efektif dan efisien.

9) Nilai bahwa hidup ini pada hakikatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki.
Konsep kepercayaan bahwa hal-hal buruk yang terjadi merupakan takdir dari yang kuasa dan sulit untuk dirubah. Sehingga menerimanya begitu saja tanpa usaha yang konkrit untuk keluar dari permasalahan yang dihadapi.

Perubahan sosial dalam masyarakat dewasa ini dapat diamati secara jelas. Hal dapat dilihat dari faktor :
1)tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan (pranata sosial) tertentu akan diikuti
2)perubahan pada lembaga sosial lainnya.
3.perubahan sosial yang cepat biasanya akan menimbulkan disorganisasi yang bersifat sementara dalam proses penyesuaian diri.
4.perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang spiritual saja.
Dalam mengamati perubahan sosial dalam kehidupan sehari-hari akan nampak dua kecenderungan. Adapun kecenderungan tersebut yaitu :

1.kecenderungan masyarakat untuk bertahan

Kecenderungan ini timbul, jika masyarakat masih melihat kegunaan suatu hal sebagai pedoman hidup dan perubahan yang muncul akan menggoyahkan keseimbangan sistem. Kecenderungan ini disebabkan :
a.adanya unsur yang memiliki fungsi penting dalam masyarakat.
b.unsur yang diperoleh melalui sosialisasi oleh masing-masing individu.
c.unsur kebudayaan yang mencakup agama dan religi yang dianut masyarakat.
d.unsur yang menyangkut ideologi atau falsafah hidup.

2.kecenderungan masyarakat untuk berubah

Kecenderungan ini terjadi mengingat kenyataan yang dihadapi manusia sehari-hari bukan merupakan keteraturan hidup yang kaku. Hidup manusia selalu terbuka untuk direvisi/ perbaikan dalam menyesuaikan perubahan dan kemajuan jaman.

Faktor yang mendorong terjadinya perubahan masyarakat dan budaya adalah :
a.rasa tidak puas terhadap keadaan dan situasi yang ada, sehingga timbul keinginan untuk perbaikan.
b.sadar akan adanya kekurangan dalam kebudayaan sendiri.
c.adanya kesulitan yang dihadapi dan harus diatasi.
d.adanya usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan/ kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.
e.tingkat kebutuhan yang makin bertambah, beranekaragam dan keinginan meningkatkan taraf hidup.
f.sikap yang terbuka dari masyarakat terhadap hal baru.
g.sikap toleransi terhadap hal yang menyimpang dari kebiasaan.


Bila dalam masyarakat terdapat keseimbangan/ harmoni, maka secara psikologis merasakan ketenteraman karena tidak ada pertentangan dalam norma-norma dan nilai-nilai yang dianut masyarakat (social equilibrium/ keseimbangan sosial).

Selain itu perubahan sosial dalam masyarakat membawa dua pengaruh besar yaitu :
1.kemajuan (progress)
Kemajuan dapat tercipta jika perubahan yang terjadi dalam situasi aman, tertib tanpa menimbulkan kegoyahan dalam masyarakat dan mengarah pada peningkatan hidup manusia. Pengaruh ini misalnya mekanisasi pertanian, peningkatan mutu pendidikan, gerakan disiplin nasional, dan sebagainya.
2.kemunduran (regress)
Sebaliknya kemunduran dapat tercipta, apabila perubahan yang terjadi justru menimbulkan kegoyahan bahkan konflik dalam masyarakat. Misal : penerapan teknologi maju menimbulkan pengangguran, aktivitas hidup yang makin padat berakibat renggangnya hubungan kekeluargaan.

Proses awal perubahan sosial ditandai dengan komunikasi, seperti dikemukakan Alvin L. Bertrand. Melalui kontak komunikasi, unsur kebudayaan baru dapat menyebar yang berupa ide,  gagasan, keyakinan maupun kebendaan. Dalam hal ini nampak berlangsung difusi, yaitu proses penyebaran unsur budaya dari satu masyarakat kepada masyarakat lain. Dalam suatu masyarakat terdapat perubahan sosial ditandai dengan ciri :
1.Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya, karena masyarakat mengalami perubahan secara cepat dan lambat.
2.Perubahan pada lembaga sosial tertentu, akan diikuti dengan perubahan pada lembaga sosial lainnya.
3.Perubahan sosial yang cepat biasanya akan menimbulkan disorganisasi yang bersifat sementara dalam proses penyesuaian diri.
4.Perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang spiritual saja.
5.Secra tipologis, perubahan sosial dapat dikategorikan atas :

a.Proses sosial, sirkulasi dari beragam penghargaan, fasilitas dan personel di struktur yang ada
b.Segmentasi, perkembangbiakan dari unit struktural yang tidak membedakan dari unit-unit yang ada.
c.Perubahan struktur, kemunculan dari jumlah peraturan dan organisasi baru yang kompleks.
d.Perubahan di struktur kelompok, perubahan konposisi, tingkat kesadaran kelompok dan hubungan antara kelompok dalam masyarakat.
Penyesuian Masyarakat Terhadap Perubahan
Adanya unsur – unsur baru dalam masyarakat dapat mengakibatkan gangguan terhadap keserasian masyarakat. Apabila ketidakserasian dapat dipulihkan kembali maka keadaan tersebut dinamakan penyesuaian (adjustment). Bila sebaliknya maka dinamakan ketidaksesuaian sosial (maladjustment). Saluran – saluran perubahan sosial dan budaya (avenue or channel of change) merupakan saluran-saluran yang dilalui oleh proses perubahan. Umumnya saluran tersebut adalah lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan, agama, rekreasi dan lain-lan.

DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL

a.Dampak Positif

Dampak positif perubahan sosial adalah munculnya penyesuaian atau akomodasi. Adanya penyesuaian memungkinkan dicapainya tahap perkembangan sosial baru yang yang lebih maju dan lebih baik dari keadaan sebelumnya. Proses tersebut dapat dicapai melalui reorganisasi atau reintegrasi yaitu proses pembentukan norma – norma dan nilai-nilai baru agar serasi dengan lembaga – lembaga kemasyarakatan yang telah mengalami perubahan

b.Dampak Negatif

Dampak negatif dari perubahan sosial adalah disintegrasi atau disorganisasi. Kondisi tersebut meliputi hal sebagai berikut:
a.adanya disorientasi nilai dan norma. Oleh R.K. Merton disebut anomie
b.munculnya konflik sosial dan horizontal
c.tidak berfungsinya secara optimal berbagai pranata sosial yang ada
d.terjadinya berbagai bentuk kerusakan lingkungan dan bencana pencemaran
e.munculnya krisis multidimensi
Adapun bentuk-bentuk disintegrasi sebagai dampak perubahan sosial adalah:
1)Kriminalitas
2)Pergolakan daerah dan separatisme
3)Aksi protes (demonstrasi)
4)Kenakalan remaja
5)Prostitusi