Nama : Ria Angelina
Tokoh Socrates
Bagan atau struktur Tokoh
Socrates diperkirakan lahir dari ayah yang berprofesi sebagai seorang pemahat patung dari batu (stone mason) bernama Sophroniskos. Ibunya bernama Phainarete berprofesi sebagai seorang bidan, dari sinilah Socrates menamakan metodenya berfilsafat dengan metode kebidanan nantinya. Socrates beristri seorang perempuan bernama Xantippe dan dikaruniai tiga orang anak.Socrates dikenal sebagai seorang yang tidak tampan, berpakaian sederhana, tanpa alas kaki. Secara historis, filsafat Socrates mengandung pertanyaan karena Socrates sediri tidak pernah diketahui menuliskan buah pikirannya. Apa yang dikenal sebagai pemikiran Socrates pada dasarnya adalah berasal dari catatan Plato, Xenophone (430-357) SM, dan siswa-siswa lainnya. Yang paling terkenal diantaranya adalah penggambaran Socrates dalam dialog-dialog yang ditulis oleh Plato. Dalam karya-karyanya, Plato selalu menggunakan nama gurunya sebagai tokoh utama sehingga sangat sulit memisahkan gagasan Socrates yang sesungguhnya dengan gagasan Plato yang disampaikan melalui mulut Sorates. Nama Plato sendiri hanya muncul tiga kali dalam karya-karyanya sendiri yaitu dua kali dalam Apologi dan sekali dalam Phaedrus.
Obrolan interaksi
Alcibades
Antara tahun 421 dan 416 SM adalah masa-masa buruknya hubungan antara Athena dan Sparta. Periode ini menyaksikan kebangkitan Alcibiades, salah seorang murid Socrates. Akan tetapi, ia pula yang menjadi salah satu factor yang menyebabkan kehancuran Athena. Ia bertanggung jawab atas kekalahan Athena di Syracuse 413 SM. Beberapa negara kecil datang merampok Athena. Revolusi ini menandai mulai hancurnya Athena. Delapan tahun kemudian orang-orang Sparta, dibawah komandannya Lysander, menghancurkan Athena. Tahun 404 SM Perang Peloponesia berakhir, menghasilkan Athena takluk di bawah Sparta. Antara tahun 404-403 partai Oligarki menguasai Athena. Tiga tiran berkuasa dengan tangan besi dan menggunakan metode terror. Tahun 403 SM demokrasi untuk terakhir kalinya dicoba dibangun, tetapi itu bukanlah pemerintahan yang bijaksana. Di bawah sponsor merekalah pada tahun 399 SM Socrates dituduh dengan dua tuduhan, yaitu merusak pemuda dan menolak tuhan-tuhan negara.
Aristoteles
Metode yang digunakan Socrates biasanya disebut dialektika, dari kata kerja Yunani dialegesthai yang berarti bercakap-cakap atau berdialog. Metode Socrates dinamakan dialektika karena dialog mempunyai peranan penting di dalamnya.Di dalam traktatnya tentang metafisika, Aristoteles memberikan catatan mengenai metode Socrates ini. Ada dua penemuan, katanya, yang menyangkut Socrates, kedua-duanya berkenaan dengan dasar pengetahuan. Yang pertama ialah ia menemukan induksi dan yang kedua ia menemukan definisi.
Dalam logikanya Aristoteles menggunakan istilah induksi tatkala pemikiran bertolak dari pengetahuan yang khusus, lalu menyimpulkan pengetahuan yang umum. Itu dilakukan oleh Socrates. Ia bertolak dari contoh-contoh kongkret, dan dari situ ia menyimpulkan pengertian yang umum. Misalnya Socrates ingin mengetahui apa yang dimaksud orang dengan arete (keutamaan). Nah, ada banyak orang yang mempunyai keahlian tertentu yang dianggap mereka masing-masing mempunyai arete. Karena itulah Socrates bertanya kepada tukang besi, apa keutamaannya bagi mereka; kepada negarawan, filosof, pedagang dan sebagainya, apa pengertian arete bagi mereka. Ciri-ciri keutamaaan bagi mereka masing-masing tentulah tidak sama, tetapi ada ciri-ciri yang sama; artinya ada ciri keutamaan nya ada ciri keutamaan yang disepakati oleh masing-masing dari mereka.
Peninggalan pemikiran Socrates yang paling penting ada pada cara dia berfilsafat dengan mengejar satu definisi absolut atas satu permasalahan melalui satu dialektika. Pengejaran pengetahuan hakiki melalui penalaran dialektis menjadi pembuka jalan bagi para filsuf selanjutnya. Perubahan fokus filsafat dari memikirkan alam menjadi manusia juga dikatakan sebagai jasa dari Sokrates. Manusia menjadi objek filsafat yang penting setelah sebelumnya dilupakan oleh para pemikir hakikat alam semesta. Pemikiran tentang manusia ini menjadi landasan bagi perkembangan filsafat etika dan epistemologis di kemudian hari.
Lingkungan sosial Tokoh
Socrates berkelilingi mendatangi masyarakat Athena berdiskusi soal filsafat. Dia melakukan ini pada awalnya didasari satu motif religiusuntuk membenarkan suara gaib yang didengar seorang kawannya dari Oracle Delphi yang mengatakan bahwa tidak ada orang yang lebih bijak dari Socrates. Merasa diri tidak bijak dia berkeliling membuktikan kekeliruan suara tersebut, dia datangi satu demi satu orang-orang yang dianggap bijak oleh masyarakat pada saat itu dan dia ajak diskusi tentang berbagai masalah kebijaksanaan. Metode berfilsafatnya inilah yang dia sebut sebagai metode kebidanan. Dia memakai analogi seorang bidan yang membantu kelahiran seorang bayi dengan caranya berfilsafat yang membantu lahirnya pengetahuan melalui diskusi panjang dan mendalam. Dia selalu mengejar definisi absolut tentang satu masalah kepada orang-orang yang dianggapnya bijak tersebut meskipun kerap kali orang yang diberi pertanyaan gagal melahirkan definisi tersebut. Pada akhirnya Socrates membenarkan suaragaib tersebut berdasar satu pengertian bahwa dirinya adalah yang paling bijak karena dirinya tahu bahwa dia tidak bijaksana sedangkan mereka yang merasa bijak pada dasarnya adalah tidak bijak karena mereka tidak tahu kalau mereka tidak bijaksana.
Cara berfilsatnya inilah yang memunculkan rasa sakit hati terhadap Socrates karena setelah penyelidikan itu maka akan tampak bahwa mereka yang dianggap bijak oleh masyarakat ternyata tidak mengetahui apa yang sesungguhnya mereka ketahui. Rasa sakit hati inilah yang nantinya akan berujung pada kematian Socrates qmelalui peradilan dengan tuduhan merusak generasi muda. Sebuah tuduhan yang sebenarnya bisa dengan gampang dipatahkan melalui pembelaannya sebagaimana tertulis dalam Apologi karya Plato. Socrates pada akhirnya wafat pada usia tujuh puluh tahun dengan cara meminum racun sebagaimana keputusan yang diterimanya dari pengadilan dengan hasil voting 280 mendukung hukuman mati dan 220 menolaknya. Socrates sebenarnya dapat lari dari penjara, sebagaimana ditulis dalam Krito, dengan bantuan para sahabatnya namun dia menolak atas dasar kepatuhannya pada satu "kontrak" yang telah dia jalani dengan hukum di kota Athena. Keberaniannya dalam menghadapi maut digambarkan dengan indah dalam Phaedo karya Plato. Kematian Socrates dalam ketidakadilan peradilan menjadi salah satu peristiwa peradilan paling bersejarah dalam masyarakat Barat di samping peradilan Yesus Kristus.
Aktifitas
Dialog Sokrates (bahasa Yunani Σωκρατικός λόγος atau Σωκρατικός διάλογος) adalah sebuah genre karya sastra prosa yang dikembangkan di Yunani pada peralihan abad ke-4 SM, yang dilestarikan pada masa kini dalam bentuk dialog-dialog Plato dan karya Xenophon untuk Sokrates - baik dalam bentuk dramatis ataupun naratif. Di dalam dialog-dialog ini dibahas masalah-masalah moral dan filsafat, menggambarkan metode Sokrates. Sokrates seringkali menjadi tokoh utamanya.
Lebih tepatnya, istilah ini merujuk kepada karya-karya yang menampilkan Sokratessebagai tokohnya, meskipun sebagai sebuah genre, teks-teks lainnya juga diikutsertakan. Hukum karya Plato dan Hiero karya Xenophon adalah dialog-dialog Sokrates yang di dalamnya seorang bijaksana lain dan bukan Sokrates yang memimpin diskusinya (masing-masing adalah Orang Asing dari Athena dan Simonides. Demikian pula, format gaya dialognya bisa berbeda-beda. Dialog-dialog Plato biasanya hanya mengandung kata-kata langsung dari masing-masing pembicaranya, sementara dialog-dialog Xenophon ditulis sebagai sebuah cerita yang melanjut, dan bersama-sama dengan narasi keadaan dialognya, memuat "kutipan-kutipan" dari para pembicaranya. Menurut sebuah fragmen Aristoteles, pengarang pertama dialog Sokrates adalah Alexamenes dari Teos, tetapi kita tidak mempunyai informasi apapun tentang dia, apakah Sokrates muncul dalam karya-karyanya, atau seberapa akurat Aristoteles dalam penilaiannya yang negatif tentang Alexamenes. Selain Plato dan Xenophon, Antisthenes, Aeschines dari Sphettos, Phaedo dari Elis, Euclides dari Megara, Simon si Tukang Sepatu, Theocritus, Tissaphernes dan Aristoteles, semuanya menulis dialog-dialog Sokrates. Cicero menulis dialog-dialog yang sama dalam bahasa Latin mengenai tema-tema filsafat dan retorika, misalnya De re publica. Peninggalan pemikiran Socrates yang paling penting ada pada cara dia berfilsafat dengan mengejar satu definisi absolut atas satu permasalahan melalui satu dialektika. Pengejaran pengetahuan hakiki melalui penalaran dialektis menjadi pembuka jalan bagi para filsuf selanjutnya. Perubahan fokus filsafat dari memikirkan alam menjadi manusia juga dikatakan sebagai jasa dari Sokrates. Manusia menjadi objek filsafat yang penting setelah sebelumnya dilupakan oleh para pemikir hakikat alam semesta. Pemikiran tentang manusia ini menjadi landasan bagi perkembangan filsafat etika dan epistemologis di kemudian hari.
Sumbangsih Socrates yang terpenting bagi pemikiran Barat adalah metode penyelidikannya, yang dikenal sebagai metode elenchos, yang banyak diterapkan untuk menguji konsep moral yang pokok. Karena itu, Socrates dikenal sebagai bapak dan sumber etika atau filsafat moral, dan juga filsafat secara umum.
Daftar pustaka
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Socrates
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Dialog_Sokrates
Harun Hadiwijoyo,Dr Sari sejarah filsafat baru Yogyakarta 1980
*) Mahasiswa STT Yestoya Malang
No comments:
Post a Comment