Sunday, May 13, 2018

446 SOREN KIERKEGAARD


Nama : Natalia logika

Tugas : Logika

Tokoh Filsafat/Logika

 SOREN KIERKEGAARD

BAGAN/STRUKTUR

RIWAYAT HIDUP SØREN KIERKEGAARD

Søren Kierkegaard yang lahir pada 5 Mei 1813 dan tutup usia pada 11 November 1855,

adalah seorang filsuf dan teolog abad ke-19 yang berasal dari Denmark. Ia dilahirkan dalam

sebuah keluarga kaya di Kopenhagen, ibukota Denmark.

Ayahnya, Michael Pedersen Kierkegaard, adalah seseorang yang sangat saleh. Ia yakin bahwa ia telah dikutuk Tuhan, dan

karena itu ia percaya bahwa tak satupun dari anak-anaknya akan mencapai umur melebihi usia

Yesus Kristus, yaitu 33 tahun. Ia percaya bahwa dosa-dosa pribadinya, seperti misalnya

mengutuki nama Allah pada masa mudanya dan kemungkinan juga menghamili ibu Kierkegaard

di luar nikah, menyebabkan ia layak menerima hukuman ini. Perkenalan dengan pemahaman

tentang dosa pada masa mudanya, dan hubungannya dari ayah dan anak meletakkan dasar bagi

banyak karya Kierkegaard (khususnya Takut dan Gentar).

Ibunda Kierkegaard, Anne Sørensdatter Lund Kierkegaard, tidak secara langsung dirujuk dalam buku-bukunya, meskipun ia

pun mempengaruhi tulisan-tulisannya di kemudian hari. Meskipun sifat ayahnya kadang-kadang

melankolis dari segi keagamaan, Kierkegaard mempunyai hubungan yang erat dengan ayahnya.

Ia belajar untuk memanfaatkan ranah imajinasinya melalui serangkaian latihan dan permainan

yang mereka mainkan bersama.Ayah Kierkegaard meninggal dunia pada 9 Agustus 1838 pada

usia 82 tahun. Sebelum meninggal dunia, ia meminta Søren agar menjadi pendeta. Søren sangat

terpengaruh oleh pengalaman keagamaan dan kehidupan ayahnya dan merasa terbeban untuk

memenuhi kehendaknya.

Regine Olsen, cintanya dalam hidupnya, dan bahan-bahan tulisannya. Sebuah aspek

penting dari kehidupan Kierkegaard (biasanya dianggap mempunyai pengaruh besar dalam

karyanya) adalah pertunangannya yang putus dengan Regine Olsen (1822 - 1904). Kierkegaard

berjumpa dengan Regine pada 8 Mei 1837 dan segera tertarik kepadanya. Begitu pula dengan

Regine. Pada 8 September 1840, Kierkegaard resmi meminang Regine. Namun, Kierkegaard

segera merasa kecewa dan melankolis tentang pernikahan. Kurang dari setahun setelah

pinangannya, ia memutuskannya pada 11 Agustus 1841. Dalam jurnal-jurnalnya, Kierkegaard

menyebutkan keyakinannya bahwa sifat “melankolis”nya membuatnya tidak cocok untuk

menikah; tetapi motif sebenarnya untuk memutuskan pertunangannya itu tetap tidak jelas.

Biasanya diyakini bahwa keduanya memang sangat saling mencintai, barangkali bahkan juga

setelah Regine menikah dengan Johan Frederik Schlegel (1817–1896), seorang pegawai negeri

 terkemuka (jangan dikacaukan dengan filsuf Jerman Friedrich von Schlegel, (1772-1829) ). Pada umumnya hubungan mereka terbatas pada pertemuan-pertemuan kebetulan di jalan-jalan di Kopenhagen. Namun, beberapa tahun kemudian, Kierkegaard bahkan sampai meminta izin suami Regine untuk berbicara dengan Regine, namun Schlegel menolak.
Tak lama kemudian, pasangan itu berangkat meninggalkan Denmark, karena Schlegel telah diangkat menjadi Gubernur di Hindia Barat Denmark. Pada saat Regine kembali ke Denmark, Kierkegaard telah meninggal dunia. Regine Schlegel hidup hingga 1904, dan pada saat kematiannya, ia dikuburkan dekat Kierkegaard di Pemakaman Assistens di Kopenhagen.
Kierkegaard masuk ke Sekolah Kebajikan Warga, memperoleh nilai yang sangat baik dalam bahasa Latin dan sejarah. Ia melanjutkan pelajarannya dalam bidang teologi di Universitas  Kopenhagen, namun sementara di sana ia semakin tertarik akan filsafat dan literatur. Di universitas, Kierkegaard menulis disertasinya, Tentang Konsep Ironi dengan Rujukan Terus-Menerus kepada Socrates, yang oleh panel universitas dianggap sebagai karya yang penting dan

dipikirkan dengan baik, namun agak terlalu berbunga-bunga dan bersifat sastrawi untuk menjadi

sebuah tesis filsafat. Kierkegaard lulus pada 20 Oktober 1841 dengan gelar Magistri Artium,

yang kini setara dengan Ph.D. Dengan warisan keluarganya, Kierkegaard dapat membiayai

pendidikannya, ongkos hidupnya dan beberapa penerbitan karyanya.



OBROLAN INTERAKSI

Minat utama  : Agama, Metafisika, Epistemologi, Estetika, Etika, Psikologi

Gagasan penting : Dianggap sebagai Bapak Eksistensialisme, kecemasan, keputusasaan eksistensial, Tiga ranah keberadaan manusia, Ksatria iman, Subyektivitas adalah Kebenaran

Dipengaruhi
Hegel, Abraham, Luther, Kant, Hamann, Lessing, Socrates (melalui Plato, Xenophon, Aristophanes)

Mempengaruhi
Jaspers, Wittgenstein, Heidegger, Sartre, Marcel, Buber, Tillich, Barth, Auden, Camus, Kafka, de Beauvoir, May, Updike, dan masih banyak lagi.

Machel akan mengajar Soren Kierkegaard ilmu bumi dengan memegang tanganya dan berjalan-jalan di kamar, duduk dengannya sambil membayangkan kamar tamu itu sebagai sebuah negeri asing dan meyuruh dia menyebutkan nama pemandangan-pemandangan termasyhur yang akan mereka “lihat” di negeri asing itu. Soren di sekolahkan di sekolah latin dengan intruksi dari ayahnya supanya mendapatkan nilai terbaik tiga.

LINGKUNGAN SOSIAL

Kierkegaard dibesarkan di sebuah keluarga Kristen yang didominasi oleh ayah-seorang kaya tapi melankolis-yang tersiksa oleh perasaan bersalah. Saat muda, Kierkegaard tidak yakin dengan tujuannya dan pekerjaan yang ingin dicapainya. Meskipun ia mengikuti keinginan ayahnya dan masuk ke Universitas Kopenhagen tahun 1830 untuk belajar teologi, namun sikap memberontak terhadap pendidikan di keluarganya telah mengalihkannya dari pengajaran yang serius terhadap rencana awal. Sikap Kierkegaard yang tak memiliki motivasi untuk belajar teologi, digantikan dengan minat besar pada sastra dan filsafat dan sangat antusias pada kehidupan sosial yang liberal dari teman-teman intelektualnya.
Selama beberapa tahun, Kierkegaard hidup tanpa tujuan yang jelas kecuali untuk menolak masa lalu. Namun sikap  hidup ini tidak memberi kepuasan abadi tetapi hanya menimbulkan rasa kesia-siaan dan keputusasaan. Setelah mengikuti fakta ini, Kierkegaard berangkat untuk melepaskan diri dari kesulitan yang dihadapi. Rekonsiliasi dengan ayahnya dan sebuah orientasi yang baru, tejadi di tahun 1833 dengan apa yang dipandang Kierkegaard sendiri sebagai konversi religius. Ditahun 1840, ia mendapatkan gelar dibidang teologi dari Universitas dan kemudian bertunangan dengan Regina Oselen.

AKTIVITAS

Antara tahun 1843 hingga 1846, Kierkegaard banyak menulis buku dan esai, tetapi buku-buku itu terdiri dari dua jenis yang secara fundamental sangat berbeda. Di satu sisi, ada serangkaian tulisan-tulisan dengan nama samaran (misalnya, Either/Or (1843), Fear and Trembling (1843), Philoshohycal Fragmenan Concluding Unscientific  Postcript (1846). Kierkegard memiliki nama bagi teknik dari tulisan-tulisannya yang memakai nama samaran: komunikasi tidaak langsung (indirect communication).

Berikut ringkasan sebuah karyanya:
1.      Either/or (Enten/Eller) tahun 1843: Buku ini terdiri dari dua bagian yang mempertentangkan pandangan hidup yang estetis dengan yang etis. Karya yang panjang ini menampilkan catatan-catatan pribadi, esai-esai dan percobaan-percobaan psikologis untuk menggoda ahli estetika serta serangkaian surat yang ditulis seorang hakim kepada ahli estetik yang menyanjung sisi positif pernikahan dan kehidupan etis. Struktur dialektis ini tidak memberikan penyelesaian, atau “sintensis” dalam konsep Hegelian, untuk dua pandangan hidup yang bertentangan. Karya ini berfungsi sebagai kritik maupun parodi terhadap filsafat Hegelian.
2.      Fear and Trembling (Frygt og Beaven) tahun 1844: Mengambil  contoh pengorbanan Ishak oleh Abraham untuk menyelidiki penundaan etika teleologi (ajaran atau kepercayaan bahwa segala  tindakan disebabkan karena adanya tujuan hidup yang ingin dicapai). Hal ini merupakan kebutuhan akan ketaatan mutlak terhadap perintah Allah meskipun perintah itu tidak masuk akal atau tidak bermoral.
3.   Philosophycal Fragments (Philosophiske Smuler) tahun 1844: Melalui karya ini, Kierkegaard memerinci elemen subjektif yang diperlukan dalam mendapatkan pengetahuan dengan menelusuri doktrin inkarnasi dan apakah kebahagiaan abadi dapat didasarkan pada peristiwa sejarah.

4.     Concluding Unscentific Postcript (Afsluttende uvidenskabelig Efterskrift) tahun 1845: Sambungan Philosophycal Fragments yang berpendapat bahwa semua kebenaran harus secara subjektif cocok dan tidak ada jaminan adanya pengetahuan objektif. Kierkegaard mengangkat Kristus, tokoh yang penuh pparadoks, yang adalah manusia dan Allah. Ia menekankan bahwa hhal ini tidak dapat dipahami secara logis (sebagaimana dalam sintesa Hegel).  Seorng hanya bisa memiliki sebuah komitmen yang subjektif yang sungguh-sungguh terhadap kepercayaan ini atau kepercayaan lain.


FILSAFAT KIERKEGAARD

Kierkegaard dikenal menentang filsafat yang bercorak sistematis, karena menurutnya,

filsafat tidak merupakan suatu sistem, tetapi suatu pengekspresian eksistensi individual. Di sini

terlihat bahwa Kierkegaard memberi suatu reaksi terhadap idealisme yang sama sekali berbeda

dari reaksi materialisme. Filsafatnya merupakan sebuah reaksi terhadap dialektik Hegel.

Keberatan utama yang diajukan oleh Kierkegaard, dikarenakan Hegel meremehkan eksistensi

yang kongret dengan pemikirannya yang justru mengutamakan idea yang sifatnya umum. Di

sinilah kemudian Kierkegaard berupaya menjembatani jurang yang ada antara filsafat Hegelian

dan apa yang kemudian menjadi Eksistensialisme. Kendati demikian, jangan lupa bahwa kita

tidak dapat tidak memahami aliran ini dalam situasi total di Eropa Barat yang “memaksakan”

tampilnya eksistensialisme tersebut sebagai jawabannya. Pada pembahasan selanjutnya, kita

akan mempelajari pemikiran seorang Kierkegaard yang melihat dirinya sebagai seseorang

yang religius dan seorang anti-filsuf, namun sekarang dianggap sebagai bapaknya filsafat

eksistensialisme. Meskipun ia tidak mencoba mengidentifikasikan dirinya dengan aliran

manapun, namun karya-karyanya kerap dianggap sebagai pendahulu dari banyak aliran

pemikiran yang berkembang pada abad ke-20 dan ke-21.



DAFTAR PUSTAKA

Sumber internet
Situs Wikipedia http://www.wikipedia.com// Søren Aabye Kierkegaard, di akses pada 16 April 2018

Terima kasih😊

*) Mahasiswa STT Yestoya Malang

No comments:

Post a Comment