Sekolah adalah tempat kita menuntut ilmu dan
mendapat pengalaman lewat guru atau teman. Pengalaman yang melimpah dapat kita
peroleh di sekolah. Hal ini harusnya bisa kita manfaatkan dengan baik
di sekolah.
Namun, sifat
alami para remaja adalah tidak mau diatur, dan mau bebas. Hal ini sering
menjadi masalah, karena sifat alami ini sendiri bertentangan dengan sifat
sekolah yang mengikat. Dan, para guru yang menjadi “pengawas” sering menjadi
musuh para murid.
Guru secara umum
harusnya adalah “orangtua” kita di sekolah. Seseorang yang
membimbing kita, memberi contoh dan tindakan yang baik. Penuntun kita dalam setiap masalah kita dalam
pelajaran dan maasalah di sekolah.
Namun terkadang,
hal yang harusnya baik ini menjadi momok bagi para pelajar. Sikap perhatian
yang diberikan guru sebagi orangtua kita di sekolah ini sering menjadi
pengganggu bagi kebebasan para murid.
Mengapa hal yang
harusnya baik ini menjadi momok? Jawabannya! Mudah. Karena sifat bebas para
remaja. Para remaja tidak mau diatur dan tidak mau dikekang. Hal ini
bertentangan karena guru terkadang sering melarang hal yang disukai para siswa
atau melarang kebebasan para siswa.
Hal inilah yang
mejadi alas an pokok mengapa guru sebagai orangtua kita disekolah sering
dianggap menjadi musuh bagi kita dan kebebasan para remaja
Siswa merupakan
anak” di sekolah. Kita merupakan sosok anak yang harus patuh dan mematuhi
peraturan yang ada di sekolah. Kita harus patuh dan menuruti guru sebagai sosok
orang tua kita.Tujuan guru sebenarnya baik. Namun yang bertentangan bukan lah
tujuan mereka melainkan cara mereka yang terkadang tidak cocok bagi kita.
Tidak ada guru yang mau menjerumuskan muridnya
kearah yang salah. Itu yang harus kita tanamkan dipikiran kita agar bisa
merubah mindset Guru sebagai serigala atau musuh bagi kita
Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari hal ini? Kita
harus berpikiran dewasa dalam suatu hal. Kita harus berpikiran luas dalam menyikapi
hal yang kita tidak sukai. Harus berpikiran luas, melihat positif dan negative.
Tidak seperti
layaknya para remaja sekarang segala sesuatu dinilai dari negatifnya. Agar kita
bisa menjadi dewasa dan dapat meraih apa yang kita inginkan lewat bantuan guru
sebagai sosok penuntun bagi kita. ***
Owen XI IIS 4
SMAK Santa Maria
Malang
No comments:
Post a Comment