Ø
Ilustrasi
Kisah
petualangan seorang putri raja bernama Rapunzel yang terkurung di atas sebuah
menara selama bertahun-tahun setelah diculik oleh seorang perempuan tua yang
mengaku-ngaku adalah orang tua kandungnya. Semenjak bayi, Rapunzel diculik oleh
perempuan tua itu karena ia kecewa setelah bunga di puncak bukit yang ia anggap
miliknya diambil oleh prajurit kerajaan begitu saja demi kesembuhan sang ratu
yang sedang mengandung dan hampir mati. Bunga yang diambil oleh para prajurit
kerajaan itu bukanlah sembarang bunga, melainkan bunga yang dapat membuat
seseorang terlihat awet muda, cantik, dan juga bisa menyembuhkan berbagai
penyakit. Anak yang dilahirkan oleh ratu tadi diberi nama Rapunzel.
Selama
berada di atas menara, Rapunzel diberi gambaran oleh perempuan tua tadi bahwa
dunia di luar menara itu adalah dunia yang kejam, bengis, jahat, kotor, penuh
tipu muslihat. Maksudnya supaya Rapunzel tidak berani pergi keluar meninggalkan
menara. Segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan makanan dan minuman
disediakan oleh perempuan tua yang mengaku ibu kandungnya itu. Tetapi hampir
setiap tahun Rapunzel melihat ribuan lampion diterbangkan ke udara tiap kali
dirinya berulang tahun. Ia pun mulai penasaran, Rapunzel ingin tahu perihal apa
dan mengapa ribuan lampion itu selalu diterbangkan setiap tahunnya, terlebih
lagi tepat pada saat hari ulang tahunnya.
Sampai pada
suatu hari tanpa disengaja, Rapunzel berjumpa dengan seorang pencuri yang
melarikan diri dari kejaran prajurit kerajaan karena baru saja mencuri mahkota
kerajaan. Ia mengadakan kesepakatan dengan pencuri itu untuk mengantarnya ke
tempat di mana ribuan lampion itu diterbangkan saat hari ulang tahunnya.
Imbalannya adalah pencuri itu akan mendapatkan kembali mahkota kerajaan hasil
curiannya. Untuk pertama kalinya Rapunzel menyentuhkan kakinya pada tanah dan
rumput setelah bertahun-tahun lamanya terkurung di atas menara. Di satu sisi
Rapunzel takut akan kemarahan perempuan tua itu, ia juga takut terhadap dunia
di luar menara yang digambarkan sebagai dunia yang penuh dengan rupa-rupa
kejahatan tadi, tetapi di sisi lain ia penasaran dan ingin mencari tahu
mengenai ribuan lampion yang diterbangkan setiap tahun tepat pada saat hari
ulang tahunnya. Akhirnya ia pun memutuskan untuk mencari tahu, dan akibat dari
keputusan ini, hidup Rapunzel akan berubah selamanya. Ia tidak lagi menjadi
tawanan perempuan tua yang mengurungnya demi kepentingan dirinya sendiri supaya
kelihatan tetap awet muda berkat kehadiran Rapunzel dan rambut ajaibnya.
Ø
Kisah tentang bertolak ke tempat yang dalam dapat kita temukan
pada Injil Lukas 5:4
“Setelah selesai
berbicara, Ia berkata kepada Simon: “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan
tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan”.”
Ø
Tempat yang “dalam” di dalam kehidupan kita
sehari-hari bisa dipahami sebagai tempat yang penuh dengan tantangan, ancaman,
ketidakpastian, tetapi juga mengandung peluang. Banyak orang yang takut, enggan,
tidak mau melangkah ke tempat yang dalam karena rasa takut yang ada pada
dirinya. Banyak orang hanya mau berhenti pada tempat yang tidak terlalu dalam,
karena tempat itu dirasa nyaman, sudah kita kuasai, sedikit mengandung resiko.
Contoh yang dapat kita lihat yaitu mahasiswa
kerapkali hanya berhenti menggali pengetahuan sebatas apa yang diajarkan oleh
dosen mereka. Tidak berani untuk mengemukakan pendapatnya sendiri sebagai
akibat dari studi mendalam terhadap materi kuliah yang diambil, karena takut untuk
ditentang, tidak disetujui, ditertawakan, dianggap tidak berkualitas
pemikirannya. Selama rasa takut itu menyelimuti diri mahasiswa tadi, selama itu
pulalah dirinya tidak akan menemukan hal-hal yang baru di dalam pengetahuan dan
keterampilannya.
Ø
Dari kutipan ayat tersebut, kita diminta agar lebih berani dalam
menghadapi tantangan dalam hidup dan berani mengambil resikonya tanpa harus
merasa takut dan khawatir. Sebab kita percaya bahwa Tuhan selalu beserta kita
dan akan menolong kita dalam menghadapi cobaan. Karena jika kita masih merasa
takut dan cemas untuk mencoba hal-hal yang baru, kita tidak bisa memperoleh
pengetahuan dan pengalaman yang lebih.
Maria Angela (37) / 140404020111
Universitas Kanjuruhan
Malang
No comments:
Post a Comment