Wednesday, May 6, 2015

#103 Resume : Filsafat Dalam Terang Iman Kristen

Judul Buku : Filsafat Dalam Terang Iman Kristen
Penulis Buku : Jonar Situmorang
Tahun Terbit : 2004/2005
Dosen Pembimbing : Kukuh Widijatmoko, M. Pd

 FILASAFAT, ILMU PENGATAHUAN DAN TEOLOGI
Pendahuluan
Arti Filsafat
            Secara epistemologi, kata “filsafat” berasal dari bahasa Yunani : “Philosopia” yang berarti mencintai kebijaksanaan, yang dimaksud dengan cinta adalah, “hasra yang bea atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh”. Dengan kata lain Filsafat berarti hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati. Hikmat dan kebijaksanaan sesugguhnya itu berasal dari Tuhan, sehingga membuat seoran filsuf selalu aktif. Oleh karena itu pemikiran filsafat tiada hentinya, dan tidak pernah berkata “cukup sampai disini saja”. 

BAB I
HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT DENGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEOLOGI
            Filsafat adalah induk segala ilmu. Oleh karena itu filsafat memandang dunia dan alam semesta sebagai keseluruhan dalam usaha menerangkannya. Oleh karena itu Ilmu Pengetahuanlah yang bertugas memberi jawaban secara khusus untuk bidang-bidang tertentu, sedangkan untuk menguji dan memberi nilai atas kedua biddang tersebut (FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN) merupakan tanggungjawab TEOLOGI, sebab tolak ukur Teologi adalah Alkitab. Dan Alkitab adalah “Firman Allah” yang merupakan kebenaran kakiki dan diterima dengan Iman.
            Jadi filsafat, Ilmu Pengetahuan Dan Teologi harus bekerja sama, bukan berarti kedudukannya sama, karena objek penelitiannya saja sudah berbeda. Filsafat dan Ilmu Pengetahuan melalui hasil pengetahuannya mendukung kebenaran Alkitab itu srndiri. Sekalipun tidak berarti bahwa setiap penemuannya mutlak benar. Dan perlu dicatat bahwa Alkitab tidak bergantung pada pembelaan Filsafat dan Ilmu Pengethuan.
            Alkitab memerlukan Filsafat dan Ilmu Pengetahuan karena Alkitab berada dalam lingkungan manusia (Dunia), kalau manusia sudh beradadi sorga, maka Filsafat dan Ilmu Pengetahuan tidak diperlukan lagi. Mengapa ? karena jikalau manusia sudah di sorga maka pengetahuannya sudah sempurna.

BAB II
MEMBEDAKAN ANTARA FILSAFAT DENGAN ILMU PENGETHUAN DAN TEOOGI
1.      Filsafat
Filsafat adalah “usaha manusia dengan akalnya untuk memperoleh sutu pandangan dunia dan hidup yang memuaskan hati”. Tidak dapat disangkal bahwa semua orang, melalui agama masing-masing telah memiliki suatu pandangan dunia dan hidup yang memuaskan hati.
Di dalam mengupayakan kepuasannya tadi, manusia menggunakan akal budi yang komperhensif dan sistematis untuk mencapai jawaban yang bukan tanpa arah. Pertanggung-jawaban Filsafat adalah mencari substansi yang konstruktif (=berarti membangun atau memperbaiki). jadi filsafat adalah sutu ilmu yang tiada tapal batasnya.
2.      Ilmu Pengetahuan
Ilmu penegtahuan menunjuk pada masing-masing bidang pengetahuan ilmiah yang mempelajari suatu pokok-pokok tertentu.
Mempelajari suatu pokok soal tertentu dan disiplin ilmu adalah suatu pemikiran Filsafat yang telah memagari diri dalam suatu ruang lingkup tertentu. Illmu pengetahuan megacu pada objek penelitiannya secara khusus. Dan kemudian disiplin ilmu itu semakin berkembang membahas yang lebih khusus lagi.
3.      Teologi
Teologi adalah sutu disiplin ilmu yang mempelajari tentang keberadaan, sifat, oknum dan karya-karya Tuhan melalui Alkitab sebagai satu-satunya referensi.
Untuk memahami Teologi, kita harus berada pada titik sentral, yaitu : “saya percaya kepada Tuhan.”. berteologi berarti pembenahan iman kepada Tuhan yang bersifat konstruktif melalui suatu penegrtian dan pengetahuan yang mendasar tentang Tuhan.

BAB III
PERBEDAAN ANTARA FILSAFAT KRISTEN DAN FILSAFAT UMUM

1.       Filsafat Kristen akan menghasilkan nilai komperhensif. Hakikat Filsafat Kristen meliputi keseluruhan; sebab kekristenan adalah universal, mampu menyorot berbagai hal dengan tolsk ukur Alkitab, sebagai nilai kebenaran.
2.      Filsafat Umum masih bertanya tentang apa dibalik Tuhan. Mereka belum menemukan suatu rahasia yang terselubung tentang keberadaan Tuhan. Filsafat Kristenlah yang membawa Filsafat Umum mengerti tentang kebenaran. Sebab kebenaran yang dimiliki dunia atau filsafat, adlah relatif. Kebenaran duniawi bersifat rasional. Sedangkan kebenaran dari Allah melampaui rasio manusia. “apa yang tidak pernah kita fiirkan itulah yang Tuhan sediakan”. Ini adalah kebenaran.
Nama : Yuliana
Nim : 114401

Sekolah Tinggi Teologi Yestoya 

1 comment:

  1. Terimakasih karena sudah berkenan membaca buku yang sederhana ini. Mauliate!

    ReplyDelete