Judul Buku : Filsafat
Dalam Terang Iman Kristen
Penulis Buku : Jonar
Situmorang
Tahun Terbit :
2004/2005
Dosen Pembimbing :
Kukuh Widijatmoko, M. Pd
FILASAFAT, ILMU PENGATAHUAN DAN TEOLOGI
Pendahuluan
Arti Filsafat
Secara
epistemologi, kata “filsafat” berasal dari bahasa Yunani : “Philosopia”
yang berarti mencintai kebijaksanaan, yang dimaksud dengan cinta adalah, “hasra
yang bea atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh”. Dengan kata lain
Filsafat berarti hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran
sejati. Hikmat dan kebijaksanaan sesugguhnya itu berasal dari Tuhan, sehingga
membuat seoran filsuf selalu aktif. Oleh karena itu pemikiran filsafat tiada
hentinya, dan tidak pernah berkata “cukup sampai disini saja”.
BAB
I
HUBUNGAN
ANTARA FILSAFAT DENGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEOLOGI
Filsafat
adalah induk segala ilmu. Oleh karena itu filsafat memandang dunia dan alam
semesta sebagai keseluruhan dalam usaha menerangkannya. Oleh karena itu Ilmu
Pengetahuanlah yang bertugas memberi jawaban secara khusus untuk bidang-bidang
tertentu, sedangkan untuk menguji dan memberi nilai atas kedua biddang tersebut
(FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN) merupakan tanggungjawab TEOLOGI, sebab tolak
ukur Teologi adalah Alkitab. Dan Alkitab adalah “Firman Allah” yang merupakan
kebenaran kakiki dan diterima dengan Iman.
Jadi
filsafat, Ilmu Pengetahuan Dan Teologi harus bekerja sama, bukan berarti
kedudukannya sama, karena objek penelitiannya saja sudah berbeda. Filsafat dan
Ilmu Pengetahuan melalui hasil pengetahuannya mendukung kebenaran Alkitab itu
srndiri. Sekalipun tidak berarti bahwa setiap penemuannya mutlak benar. Dan
perlu dicatat bahwa Alkitab tidak bergantung pada pembelaan Filsafat dan Ilmu
Pengethuan.
Alkitab
memerlukan Filsafat dan Ilmu Pengetahuan karena Alkitab berada dalam lingkungan
manusia (Dunia), kalau manusia sudh beradadi sorga, maka Filsafat dan Ilmu
Pengetahuan tidak diperlukan lagi. Mengapa ? karena jikalau manusia sudah
di sorga maka pengetahuannya sudah sempurna.
BAB
II
MEMBEDAKAN
ANTARA FILSAFAT DENGAN ILMU PENGETHUAN DAN TEOOGI
1. Filsafat
Filsafat adalah “usaha
manusia dengan akalnya untuk memperoleh sutu pandangan dunia dan hidup yang
memuaskan hati”. Tidak dapat disangkal bahwa semua orang, melalui agama
masing-masing telah memiliki suatu pandangan dunia dan hidup yang memuaskan
hati.
Di dalam mengupayakan
kepuasannya tadi, manusia menggunakan akal budi yang komperhensif dan
sistematis untuk mencapai jawaban yang bukan tanpa arah. Pertanggung-jawaban
Filsafat adalah mencari substansi yang konstruktif (=berarti membangun atau
memperbaiki). jadi filsafat adalah sutu ilmu yang tiada tapal batasnya.
2. Ilmu Pengetahuan
Ilmu penegtahuan
menunjuk pada masing-masing bidang pengetahuan ilmiah yang mempelajari suatu
pokok-pokok tertentu.
Mempelajari suatu
pokok soal tertentu dan disiplin ilmu adalah suatu pemikiran Filsafat yang
telah memagari diri dalam suatu ruang lingkup tertentu. Illmu pengetahuan
megacu pada objek penelitiannya secara khusus. Dan kemudian disiplin ilmu itu
semakin berkembang membahas yang lebih khusus lagi.
3. Teologi
Teologi adalah sutu
disiplin ilmu yang mempelajari tentang keberadaan, sifat, oknum dan karya-karya
Tuhan melalui Alkitab sebagai satu-satunya referensi.
Untuk memahami
Teologi, kita harus berada pada titik sentral, yaitu : “saya percaya
kepada Tuhan.”. berteologi berarti pembenahan iman kepada Tuhan yang
bersifat konstruktif melalui suatu penegrtian dan pengetahuan yang mendasar
tentang Tuhan.
BAB III
PERBEDAAN ANTARA FILSAFAT KRISTEN DAN FILSAFAT
UMUM
1. Filsafat Kristen akan menghasilkan nilai
komperhensif. Hakikat Filsafat Kristen meliputi keseluruhan; sebab kekristenan
adalah universal, mampu menyorot berbagai hal dengan tolsk ukur Alkitab,
sebagai nilai kebenaran.
2. Filsafat Umum masih bertanya tentang apa
dibalik Tuhan. Mereka belum menemukan suatu rahasia yang terselubung tentang
keberadaan Tuhan. Filsafat Kristenlah yang membawa Filsafat Umum mengerti
tentang kebenaran. Sebab kebenaran yang dimiliki dunia atau filsafat, adlah
relatif. Kebenaran
duniawi bersifat rasional. Sedangkan kebenaran dari Allah melampaui rasio
manusia. “apa yang tidak pernah kita fiirkan itulah yang Tuhan sediakan”.
Ini adalah kebenaran.
Nama : Yuliana
Nim : 114401
Sekolah Tinggi Teologi Yestoya
Terimakasih karena sudah berkenan membaca buku yang sederhana ini. Mauliate!
ReplyDelete