Wednesday, January 20, 2016

#231 Istilah Sosiologi Kelas X SMA

Glosarium kelas x sekolah menengah atas

Abortus : janin, keadaan terhentinya pertembuhan yang normal.
Achieved status : status yang diperoleh seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja.
Adopsi sosial : 1) proses penerimaan dan pemakian teknologi baru, 2) proses mengangkat anak menjadi anak asuh dengan pengesahan menurut hukum.
Aib : malu, cela, noda, salah, keliru.
Ajudikasi (adjudication) : cara menyelesaikan maasalah melalui pengadilan.
Akomodasi (accommodation) : 1) keseimbangan interaksi antarindividu atau antarkelompok yang berkaitan dengan nilai/norma yang berlaku (akomodasi sebagai keadaan); 2) usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan untuk tercapainya suatu keseimbangan (akomodasi sebagai proses).
Akulturasi (acculturation) : berpadunya dua kebudayaan yang berbeda dan membentuk satu kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan cirri kepribadian masing-masing.
Alienasi : keadaan merasa terasing (terisolasi) atau penarikan diri/ pengasingan diri dari kelompok atau masyarakat.
Alternatif : pilihan di antara dua atau beberapa pilihan.
Anomi : suatu keadaan dalam sysrakat yang ditandai oleh pandangan sinis (negative) terhadap system norma, hilangnya kewibawaan hukum dan disorganisasi hubungan antarmanusia, atau gejala ketidakseimbangan psikologis yang dapat melahirkan perilaku menyimpang dalam berbagai manifestasi; kekosongan norma dan nilai yang konsisten dalam masyarakat.
Aplikasi : penggunaan; penerapan.
Applied science : ilmu terapan, atau cara-cara menggunakan ilmu pengetahuan ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah praktis.
Arbitrasi (arbitration) : cara untuk mencapai sebuah kompromi melalui pihak ketiga karena pihak-pihak yang bertikai tidak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri.
Asimilasi (assimilation) : usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan antarindividu atau antarkelompok guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan-tujuan bersama.
Assigned status : status yang diperoleh dari pemberian pihak lain.
Atraktif : mempunyai daya tarik, bersifat menyenangkan.
Bukti : sesuatu yang menyatakan kebenaran suatu peristiwa; keterangan nyata; tanda.
Cara (usage) : norma yang paling lemah daya pengikatnya karena orang yang melanggarnya hanya mendapat sanksi dari masyarakat berupa cemoohan atau ejekan.
Conformity (konformitas) : lihat konformitas.
Corporate crime (kejahatan korporasi) : jenis kejahatan yang dilakukan atas nama organisasi dengan tujuan menaikkan keuntungan atau menekan kerugian.
Crime without victim (kejahatan tanpa korban) : kejahatan yang tidak mengakibatkan penderitaan pada korban akibat tindak pidana orang lain.
Cultural shocks : goncangan budaya, akibat ketidak pastian dalam menerima suatu perubahan.
Data : keterangan yang benar atau nyata yang dapat dijadikan dasar kajian, analisis, dan kesimpulan.
Dehumanisasi : menurunnya nilai-nilai kemanusiaan yang biasanya timbul akibat dampak negative pembangunan.
Demoralisasi : menurunnya moralitas seseorang.
Delegasi : orang yang ditunjuk dan diutus oleh suatu perkumpulan (Negara dsb), perutusan, pelimpahan wewenang.
Deviance : 1) kecenderungan untuk menyimpang dari suatu norma; 2) tidak patuh pada suatu norma tertentu.
Dinamika : gerak (dari dalam); tenaga yang menggerakkan; semangat.
Dinamis : penuh semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak dan mudah menyesuaikan dengan keadaan; mengandung dinamika.
Diskomunikasi : tidak adanya kontak; tidak adanya hubungan.
Disorganisasi : kekacauan yang disebabkan karena adanya perubahan dalam lembaga atau badan sosial tertentu.
Distorsi : pemutarbalikan suatu fakta atau aturan; penyimpangan.
Dominan : bersifat sangat menentukan karena pengaruh , kekuasaan, dan sebagainya.
Dominasi : penguasaan oleh pihak yang lebih kuat terhadap yang lebih lemah.
Efektif : ada efeknya (akibat, pengaruhnya, kesannya)
Efektivitas : keefektifan.
Efisien : tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak membuang waktu, tenaga, dan biaya; mampu menjalankan tugas dengan tepat dan cermat; berhasil guna; bertepat guna.
Ego : bagian dari diri yang rasional dan sadar yang mengatur pengekangan superego terhadap Id.
Ekologi : ilmu tentang hubungan timbale balik antara makhluk hidup dan (kondisi) alam sekitarnya (lingkungannya).
Eliminasi (elimination) : pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat pertikaian karena mengalah.
Emosi : luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat; keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis (seperti gembira, sedih, haru atau cinta)
Emosional : menyentuh perasaan; mengharukan; (penuh emosi).
Empat : simpati mendalam yang dapat mempengaruhi kejiwaan dan fisik seseorang.
Enkulturasi : proses pembelajaran kebudayaan sendiri dengan cara mempelajari adat istiadat, bahasa, seni, agama, dan pendirian yang hidup dalam lingkungan kebudayaan masyarakat.
Epos : cerita kepahlawanan; syair panjang yang menceritakan riwayat perjuangan seorang pahlawan; wiracerita.
Esai :karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulis.
Fakta sosial : pola atau system yang mempengaruhi cara manusia bertindak, berpikir dan merasa.
Fasilitator : orang yang menyediakan fasilitas, penyedia.
Feodalisme : system sosial atau politik yang memberikan kekuasaan yang besar kepada golongan bangsawan, atau system sosial yang mengagung-agungkan jabatan atau pangkat dan bukan mengagung-agungkan prestasi kerja.
Field notes : catatan lapangan ketika melakukan kegiatan penelitian.
Gap : jurang pemisah; celah.
Gencatan senjata (cease fire) : penangguhan permusuhan dalam jangka waktu tertentu.
Geng : kelompok remaja (yang terkenal karena kesamaan latar belakang sosial, sekolah, daerah, dsb)
Geosentris : paham atau pendirian yang menganggap bumi sebagai pusat alam semesta.
Heliosentris : teori yang menganggap matahari sebagai pusat peredaran dari benda-benda alam semesta.
Identifikasi : kecenderungan atau keinginan  seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain.
Identitas : ciri-ciri atau keadaan seseorang; jati diri.
Imitasi : tindakan meniru orang lain.
Inklusi : termasuk; terhitung.
Innovation (inovasi) : cara adaptasi di mana perilaku seseorang mengikuti tujuan yang ditentukan oleh masyarakat.
Inovasisme : paham yang memasukkan atau mengenalkan hal-hal yang baru; pembaharuan.
Interaksi sosial : proses sosial yang menyangkut interaksi antarindividu, antarkelompok , dan antara pribadi dan kelompok.
Interaksiinisme simbolik (symbolic interactionism) : interaksi antara pribadi-pribadi yang didasarkan pada penafsiran terhadap perilaku masing-masing.
Internalisasi : proses belajar dari seorang individu untuk mengolah segala perasaan, hasrat, nafsu, dan emosi yang berguna untuk membentuk kepribadiannya. Proses ini berlangsung selama hidupnya.
Interaktif : bersifat saling melakukan aksi; antarhubungan saling aktif.
Intimidasi : tindakan menakut-nakuti (terutama untuk memaksa orang atau pihak lain berbuat sesuatu); gertakan; ancaman.
Isolasi : pemisahan suatu hal dari hal atau usaha memenculkan manusia dari manusia lain; pengasingan; pemencilan.
Kawin lari : perkawinan dengan cara melarikan gadis yang akan dikawini dengan persetujuan gadis untuk menghindarkan diri dari tata cara adat yang dianggap berlarut-larut dan memakan biaya yang terlalu mahal.
Kebiasaan (folkways) : kebiasaan yang lunak kekuatannya, atau yang sanksi pelanggarannya ringan.
Kenakalan (delinquency) : tingkah laku secara ringan yang menyalahi norma yang berlaku dalam suatu masyarakat.
Kepribadian : ciri watak seorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang mandiri; abstraksi dari pola perilaku manusia secara individual. Jadi, kepribadian merupakan cirri-ciri atau watak yang khas dari seorang individu sehingga dapat memberikan identitas yang khas bagi individu tersebut.
Kerjasama (cooperation) : suatu usaha bersama antarindividu atau kelompok untuk mencapai kepentingan bersama.
Klik : kelompok kecil orang tanpa struktur formal atau resmi yang mempunyai pandangan atau kepentingan bersama.
Koalisi : kerjasama antara beberapa partai untuk memperoleh suara di parlemen.
Koersi : bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan dengan menggunakan tekanan sehingga salah satu pihak yang berinteraksi berada dalam keadaan lemah dibandingkan dengan pihak lawan.
Koersif : bersifat atau berkenaan dengan koersi.
Kompetitif : bersifat kompetisi (persaingan)
Komprehensif : bersifat mampu menangkap (menerima) dengan baik atau mempunyai atau memperlihatkan wawasan yang luas.
Kompromi (compromise) : bentuk akomodasi di mana pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian.
Komunikan : 1) penerima pesan dalam komunikasi; 2) orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran atau perasaan oleh pihak lain.
Komunikasi : proses penyampaian pesan dari suatu pihak kepada pihak lain, sehingga terjadi pengertian bersama.
Komunikator : 1) orang yang menyampaikan pesan, pikiran, dan perasaan kepada pihak lain; 2) orang atau kelompok orang yang menyampaikan pesan kepada komunikan.
Komunikasi massa : penyebaran informasi yang dilakukan oleh suatu kelompok sosial tertentu kepada pendengar atau khalayak yang heterogen serta tersebar kemana-mana, biasanya komunikasi seperti ini menggunakan media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi maupun film.
Komunikasi nonverbal : komunikasi yang mengacu pada ekspresi muka, kontak mata, mata melotot, posisi tubuh, gerak isyarat (gesture), dan jarak antarpribadi.
Komunikasi verbal : proses komunikasi yang berlangsung secara lisan (bukan tertulis).
Kondusif : member peluang pada hasil yang diinginkan yang bersifat mendukung.
Konflik (pertentangan) : suatu perjuangan individu atau kelompok sosial untuk memenuhi tujuannya dengan cara menentang pihak lawan.
Konflik status : konflik batin yang dialami seseorang sebagai akibat dari adanya beberapa status yang dimilikinya yang saling bertentangan.
Konformisme : penyesuaian terhadap berbagai nilai, norma dan kebiasaan yang berlaku di dalam suatu kelompok.
Konformitas : 1) bentuk interaksi dimana seseorang berperilaku terhadap orang lain sesuai dengan harapan kelompok atau masyarakat di mana ia tinggal ; 2) kesesuaian sikap dan perilaku dengan nilai dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat.
Konkret : nyata; benar-benar ada (berwujud, dapat dilihat, diraba, dsb)
Konsepsi : pengertian; pendapat (paham); rancangan (cita-cita dsb) yang  telah ada dalam pikiran.
Konservatisme : paham politik yang ingin mempertahankan tradisi dan stabilitas sosial, melestarikan pranata yang sudah ada, menghendaki perkembangan setapak demi setapak, serta menentang perubahan yang radikal. Kolot; bersifat mempertahankan keadaan, kebiasaan, dan tradisi yang berlaku.
Konsiliasi (conciliation) : usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak yang bertikai untuk mencapai suatu kesepakatan.
Konstitusional : bersangkutan dengan, sesuai dengan, atau diatur oleh konstitusi suatu Negara.
Konstruksi : susunan (model, tata letak); membina, memperbaiki, membangun.
Kontak sosial negative : interaksi sosial yang mengarah pada pertentangan atau konflik.
Kontak sosial positif : interaksi sosial yang mengarah pada kerjasama.
Kontak sosial primer : interaksi sosial dengan cara bertemu muka secara langsung.
Kontak sosial sekunder : interaksi sosial melalui suatu media perantara.
Kontravensi (contravention) : 1) proses disosiasi antara kompetisi dan konflik; 2) proses disosiasi yang mengarah pada penghancuran lawan secara tidak langsung.
Konversi : penyelesaian konflik di mana salah satu pihak bersedia mengalah dan mau menerima pendirian pihak lain.
Kreatif : memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan; bersifat (mengandung) daya cipta.
Kritis : keadaa gawat; genting; keadaan yangpaling menentukan atau gagalnya suatu usaha.
Kualitas : tingkat baik buruknya sesuatu; kadar; derajat atau taraf; mutu.
Kuantitas : banyak (benda); jumlah (sesuatu).
Kuesioner : suatu daftar isian yang dapat diisi tanpa bantuan pewawancara.
Legitimasi : pernyataan yang sah menurut undang-undang.
Liberalisme : aliran ketatanegaraan dan ekonomi yang menghendaki demokrasi dan kebebasan pribadi untuk berusaha dan berniaga (pemerintah tidak boleh turut campur).
Logis : sesuai dengan logika; benar menurut penalaran; masuk akal.
Materiliasme : padangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk kehidupan di dalam alam kebendaan semata-mata dengan mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam indra.
Metode kualitatif : metode penelitian yang berupa deskripsi hasil penelitian berdasar penilaian-penilaian terhadap data yang diperoleh.
Metode kuantitatif : metode penelitian dengan analisis data yang berupa angka-angka atau gejala-gejala yang idukur melalui uji statistic.
Mediasi (mediation) : cara untuk mencapai sebuah kompromi melalui pihak ketiga yang bersifat netral dan berfungsi sebagai penasehat.
Minority consent : golongan minoritas yang merasa tidak dikalahkan tetapi dapat melakukan kegiatan bersama.
Negosiasi : proses tawar menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) yang lain; penyelesaian  sengketa secara damai melalui perundingan antara pihak yang bersengketa.
Nilai (value) : konsepsi-konsepsi abstrak di dalam diri manusia, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.
Nilai dominan : nilai yang dianggap lebih penting daripada nilai lainnya.
Nilai material atau nilai jasmani : nilai yang berwujud, mudah dilihat dan diraba, serta mudah berubah.
Nilai sosial : nilai yang dianut oleh suatu kelompok atau masyarakat.
Non-konformis : disebut juga perilaku menyimpang atau deviance, yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Norma : aturan sosial ; patokan perilaku yang pantas; tingkah laku rata-rata yang diabstraksikan.
Norma agama : norma yang berdasarkan arahan atau kaidah ajaran agama.
Norma hukum : himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat.
Norma kebiasaan (habit) : hasil dari perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama.
Norma kesopanan : norma yang berpangkal dari aturam tingkah laku yang berlaku dalam masyarakat.
Norma kesusilaan : norma yang didasarkan pada hati nurani atau akhlak manusia.
Norma nonformal : norma sosial tidak resmi yang umumnya tidak tertulis.
Objektivitas : sikap yang tidak dipengaruhi oleh pendapat pribadi atau golongan dalam mengambil keputusan.
Optimal : (ter) baik; tertinggi; paling menguntungkan.
Orator : orang yang ahli berpidato.
Organized crime (kejahatan teroganisir) : kejahatan yang dilakukan oleh komplotan secara berkesinambungan, dan dengan berbagai cara untuk mendapatkan uang atau kekuaasaan dengan jalan menghidari hukum.
Parlementer : berkenaan dengan badan perwakilan rakyat yang dipilih bertanggung jawab atas perundang-undangan.
Partikularisme: system yang mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum atau aliran politik, ekonomi, kebudayaan yang mementingkan daerah atau kelompok khusus.
Partisipasi : keikutsertaan; peran serta.
Patologi : ilmu yang mempelajari tentang penyakit penyimpangan.
Pengendalian formal : cara pengendalian sosial yang dilakukan oleh lembaga-lembaga resmi yang juga memiliki peraturan-peratiran resmi.
Pengendalian informal : cara pengendalian sosial yang dilakukan kelompok kecil, akrab, tidak resmi, dan tidak memiliki aturan resmi.
Pengendalian sosial (social control) : upaya untuk mewujudkan kondisi seimbang di dalammasyarakat.
Penjarahan : proses atau cara perbuatan yang merampas atau merebut milik orang (terutama dalam perang atau kekacauan)
Penyimpangan primer (primary deviation) : perbuatan menyimpang yang dilakukan seseorang, namun si pelaku masih dapat diterima secara sosial.
Penyimpangan sekunder (secondary deviation) : perbuatan yang dilakukan seseorang yang secara umum dikenal sebagai perbuatan atau perilaku menyimpang.
Peran : aspek dinamis dari kedudukan; perangkat hak-hak dan kewajiban-kewajiban.
Peranan sosial : perilaku yang diharapkan oleh pihak lain atau masyarakat dalam melaksanakan hal dan kewajiban sesuai dengan status yang dimilikinya.
Perilaku menyimpang negative : penyimpangan dimana pelaku bertindak kea rah nilai-nilai sosial yang dipandang rendah oleh masyarakat, berakibat buruk, serta mengganggu system sosial.
Perilaku menyimpang positif : perilaku menyimpang yang menimbulkan dampak positif pada masyarakat. Perilaku menyimpang dapat menjadi positif karena sesuai dengan perkembangan zaman.
Persaingan (competition) : perjuangan berbagai pihak untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Persuasi : ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan prosepek baik yang menyakinkannya; bujukan halus.
Persuasif : penggunaan berbagai argumentasi, baik yang benar atau yang salah, yang bertujuan agar pihak lain menerima atau mengikuti perlbagai teori, kepercayaan, atau kegiatan tertentu.
Praktis : berdasarkan praktik; mudah dan senang memakainya.
Pranata : system norma atau aturan-aturan yang menyangkut suatu aktivitas masyarakat yang bersifat khusus. Pranata disebut juga dengan institusi (institution)
Prestise : pengakuan sosial terhadap kedudukan tertentu.
Preventif : pengendalian sosial yang dilakukan sebelum terjadinya pelanggaran.
Privilese : keistimewaan yang diberikan kepada seseorang yang mungkin bersifat positif atau negative.
Produktivitas : kemampuan untuk menghasilkan sesuatu; daya produksi; keproduktifan.
Progresif : kearah kemajuan; berhaluan kea rah perbaikan keadaan sekarang; bertingkat-tingkat naik.
Prosedur : tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas; metode langkah demi langkah secara pasti dalam memecahkan suatu masalah.
Proses asosiatif (process of association) : proses menuju terbentuknya persatuan atau integrasi sosial.
Proses disosiatif (procces of dissociation) : proses htidak adanya kerjasama. Proses disosiatif terbagai dalam tiga jenis, yaitu persaingan, kontravensi, dan pertentangan.
Provokasi : perbuatan untuk membangkitkan kemarahan; tindakan menghasut; penghasutan; pancingan.
Publik : orang banyak (umum)
Pure science : ilmu  murni atau pencarian hakikat ilmu pengetahuan.
Rasional : berkaitan dengan perilaku-perilaku yang mempunyai tujuan tertentu; berkenanaan dengan kepercayaan pada sesuatu yang disertai dengan pembuktian.
Rebellion (pemberontakan) : cara adaptasi di mana seseorang tidak lagi mengakui struktur sosial yang ada dan berupaya menciptakan struktur sosial yang baru.
Reformis: orang yang menganjurkan reformasi; orang yang mendukung reformasi.
Religiusitas : pengabdian terhadap agama; kesalehan.
Respon : tanggapan; reaksi; jawaban.
Retreatism (retreatisme) : 1) cara adaptasi di mana perilaku seseorang tidak mengikuti tujuan dan cara yang dikehendaki; 2) proses yang terjadi apabila nilai-nilai yang berlaku tidak dapat dicapai melalui cara yang telah melembaga, tetapi warga masyarakat mempunyai  kepercayaan yang mendalam sehingga mereka tidak mau menyimpang  dari kaidah yang telah melembaga.
Revitalisasi : proses, cara, perbuatan yang menghidupkan atau menggiatkan kembali (budaya lama).
Riset : penyelidikan (penelitian suatu masalah secara bersistem, kritis, dan ilmiah untuk meningkatkan pengetahuan dan pengertian, mendapatkan fakta yang baru, atau melakukan penafsiran yang lebih baik.
Ritualism (ritualisme) : cara adaptasi di mana perilaku seseorang telah meninggalkan tujuan budaya, tetapi tetap berpegang pada cara yang ditetapkan oleh msyarakat.
Sanksi : tindakan atau hukuman untuk memaksa orang menepati perjanjian, ketentuan atau undang-undang.
Segresi (segretion) : bentuk akomodasi, di mana pihak-pihak yang bertikai memisahkan diri dan saling menghindar untuk mengurangi ketegangan.
Simpati : proses di mana seseorang merasa tertarik pada pihak lain.
Sistematis : teratur menurut system ; dengan cara yang diatur baik-baik.
Skematis : menurut bagan (rencana).
Solidaritas : sifat (perasaan) solider.
Solider : bersifat mempunyai atau memperhatikan perasaan bersatu; setia kawan.
Sosialisasi : 1) proses belajar seseorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat dalam lingkungannya, 2) upaya memasyarakatkan sesuatu sehingga menjadi dikenal, dipahami, dan dihayati oleh individu atau masyarakat; 3) sebuah proses penamaan atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari generasi satu ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.
Sosilog : orang yang ahli di dalam ilmu kemasyaraktan (ilmu sosial)
Sosiologi : ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial dan masalah-masalah sosial.
Sosiometri : studi secara kuantitatif terhadap hubungan-hubungan interpersonal.
Sosiopat : orang yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan keadaan di dalam masyarakat.
Stalemate : proses akomodasi yang terjadi ketika dua pihak yang bertikai memiliki kekuatan yang seimbang, sehingga pertikaian tersebut berhenti pada titik tertentu.
Status : posisi dalam suatu hirarki; aspek statis dari peranan; suatu wadah bagi hak dan kewajiban.
Stereotip : berbentuk tetap; konsepsi mengenai sifat suatu golongan berdasarkan prasangka yang subjektif dan tidak tepat.
Stimulus : rangsangan
Stratifikasi sosial : pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (secara hirarkis), seperti kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah.
Subjugation (domination) : pihak yang mempunyai kekuatan besar untuk meminta pihak lain agar menaatinya.
Sugesti : objek dari penerimaan yang tidak didasarkan pada penalaran.
Superego : cita-cita dan nilai-nilai sosial yang dihayati seseorang dan membentuk hati nurani.
Taktis : dengan siasat (taktik).
Tata kelakuan (mores) : aturan yang sudah diterima masyarakat dan dijadikan sebagai alat pengawas atau control dalam masyarakat.
Temperamen : sifat batin yang tetap mempengaruhi perbuatan, perasaan, dan pikiran (periang, penyedih, dsb).
Teori : pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi.
Teknisi : ahli teknik.
Tindak sosial : tindakan manusia yang mempertimbangkan perilaku orang lain.
Toleransi (toleration) bentuk akomodasi yang terjadi tanpa persetujuan yang bersifat formal.
Watak : sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku; budi pekerti; tabiat.
White collar crime (kejahatan kerah putih): kejahatan yang dilakukan oleh orang terpandang/orang berstatus tinggi dalam rangka pekerjaannya.
Verifikasi : suatu proses pembuktian kebenaran suatu teori, konsep atau hipotesa yang lazimnya dilakukan melalui penelitian.

No comments:

Post a Comment