Monday, December 14, 2015

#224 Kecerdasan Verbal "4M"


Kecerdasan Verbal "4M"

Sering terdengar orang menggerutu, mencela, mengumpat, mengutuk. Atau mungkin Anda dan saya pelakunya.

Itu semua bisa dikatakan sebagai "4M". Anda mungkin mencampuradukan ke 4 nya. Sesungguhnya berbeda. Dan tentu Anda tidak ingin berlama lama dalam arus tersebut.

" 4M"
Menggerutu contohnya kerja cape cape dapat HR hanya segini. Masakan koq rasanya asinnnn. Ga datang aku, palingnya gitu gitu aja?!

Mencela seperti ini bajumu jelek, kamu ga pantes pakai sepatu itu. Kamu memang ga becus. Kegiatannya monoton.

Mengumpat misal manusia ga punya otak. Begitu kalo otak udang. Matamu dimana see?? Untung kamu masih dipelihara.

Mengutuk atau bahasa lainnya sumpah serapah, lihat nanti kamu akan jadi orang yang ... Tidak bakalan bisa sampai kapan pun..

Diatas merupakan "4M" dengan kategori berbeda-beda tetapi memiliki makna sama yaitu menghakimi orang lain. Situasi tertekan, kondisi carut marut memungkinkan setiap orang melakan hal tersebut.

Namun sesungguhnya "4M" merupakan bentuk ketrampilan verbal. Ketrampilan verbal sejatinya merupakan satu bentuk ketrampilan tersendiri. Hanya muatannya adalah negatif, destruktif, intimidatif.
Lalu bagaimana? Apakah tetap mempertahakan "4M" negatif ataukah digeser ke positif.

Menggseser
Baik jika mau digeser ke "4M" positif. Titik baliknya begini. Tahu atau sadarkah bahwa jika Anda sering, selalu, kerap mengungkapkan "4M" negatif, Anda pun demikian adanya.

Karena sangat mungkin, Anda ada dan hidup dengan lingkungan dalam intensitas "4M" negatif sangat tinggi. Maka hal tersebut masuk, terekam dalam otak bawah sadar.

Untuk itu mulailah menggeser "4M" negatif ke positif. Hal sederhana dilakukan adalah menganti inventaris kosa kata negatif ke kata kata positif.

Menggerutu diganti mengucap syukur. Meskipun aku makan sedikit tapi masih lebih baik. Untungnya aku berangkat naik angkot sehingga ga terlambat.

Mencela diganti memuji. Pada dasarnya kamu mampu mengerjakan, ditambah sedikit cara baru hasilnya akan lebih. Penampilan kamu sudah ok koq, gerakkanmu lebih variatif, tentu lebih menarik.

Mengumpat diganti memotivasi.  Sesungguhnya kemampuanmu melebihi batas itu. Kamu masih punya kesempatan meraihnya. Selama kamu mau pasti ada cara lain.

Mengutuk diganti memberkati. Semoga kesehatanmu membaik. Kehidupanmu makin sejahtera. Usahamu dilancarkan.

Itu tadi realitas sosial. Namun masih ada cara lain untuk membuat lebih baik, lebih bermanfaat. Setiap usaha kecil demi kebaikan selalu memiliki manfaat lebih besar, daripada menggerutui suatu keadaan.

Gandekan, Rapotan Tk Kls A, 8.52

No comments:

Post a Comment