Glosarium kelas XII Sosilogi Sekolah Menengah Atas
Agresif : bersifat atau bernafsu menyerang; cenderung menyerang kepada sesuatu yang dipandang sebagi hal atau siatuasi yang mengecewakan, menghalangi, atau menghambat.
Analisis bivariat : analisis hubungan antara dua gejala.
Analisis isi : suatu penelitian dengan menganalisis isi berbagai dokumen.
Analisis multi variat : analisis hubungan antara lebih dari dua gejala.
Analisis univariat : analisis suatu gejala yang melibatkan kecenderungan dan penyimpangan.
Angket : daftar pertanyaan tertulis mengenai masalah tertentu dengan ruang untuk jawaban bagi setiap pertanyaan.
Bendoro : tuan, majikan, bentuk sapaan untuk pejabat tinggi pada jaman colonial.
Dalil : keterangan yang dijadikan bukti atau alasan suatu kebenaran; pendapat yang dikemukakan atau dipertahankan sebagai suatu kebenaran.
Data kualitatif : data yangberupa kata-kata atau ungkapan-ungkapan.
Data kuantitatif : data yang berupa angka-angka.
Deduksi : penarikan kesimpulan dari keadaan umum; penemuan yang khusus dari yang umum.
Deskripsi : pemaparan atu penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci.
Deskriptif : bersifat menggambarkan secara apa adanya.
Destruktif : bersifat destruksi (merusak, memusnahkan, atau menghancurkan).
Diferensiasi fungsi : terjadinya perubahan struktur disertai dengan perubahan pada fungsi.
Disfungsi : perihal tidak berfungsinya secara normal atau terganggung fungsinya.
Disintegrasi : keadaan tidak bersatu padu; keadaan terpecahkan belah; hilangnya keutuhan atau oersatuan; perpecahan.
Eksperimen : percobaan yangbersistem dan terencana untuk membuktikan suatu teori, dan sebagainya.
Eksplorasi : penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak (tentang keadaan); kegiatan untuk memperoleh pengalaman baru dari situasi yang baru.
Empiris : berdasarkan pengalaman (terutama yang diperoleh dari penemuan, percobaan, pengamatan yang telah dilakukan).
Evolusi : perubahan (pertumbuhan, perkembangan) secara berangsur-angsur dan perlahan-lahan (sedikit demi sedikit)
Hedonisme : pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup.
Generalisasi : perilah membentuk gagasan atau simpuln umum dari suatu kejadian, hal, dan sebagainya; perihal membuat suatu gagasan yang lebih sederhana daripada yang sebenarnya.
Genetika : cabang biologi yang menerangkan sifat turun temurun; ajaran tentang pewarisan.
Gerakan konservatif : gerakan sosial yang berupaya mempertahankan nilai dan institusi masyarakat.
Gerakan reaksioner : gerakan sosial yang bertujuan kembali mengubah sebagian institusi dan nilai.
Gerakan reformis : gerakan sosial yang hanya bertujuan mengubah sebagian institusi dan nilai.
Gerakan revolusioner : gerakan sosial yang bertujuan melakukan transformasi menyeluruh tatanan sosial, termasuk institusi pemerintah dan system stratifikasi.
Gerakan sosial : suatu aliansi sosial sejumlah besar orang yang berserikat untuk mendorong atau pun menghambat suatu segi perubahan sosial dalam suatu masyarakat.
Globalisasi : proses peningkatan kesalingtergantungan masyarakat dunia; suatu proses sosial yang di dalamnya kendala geografi terhadap pengaturan sosial dan budaya menjadi surut dan dalam mana manusia menjadi semakin sadar bahwa pengaturan tersebut menjadi semakin surut.
Heterogen : terdiri dari berbagai unsure yangberbeda sifat atau berlainan jenis; beraneka ragam.
Hipotesis : sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat (teori, proposisi) meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan; anggapan dasar.
Ilmiah : bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan.
Individualisme : paham yang menganggap diri sendiri (kepribadiaan) lebih penting daripada orang lain; paham yang menghendaki kebebasan berbuat dan menganut suatu kepercayaan bagi setiap orang; paham yang mementingkan hak perseorangan di atas kepentingan masyarakat dan Negara.
Induksi : metode pemikiran yang bertolak dari kaidah (hal-hal atau peristiwa khusus untuk menentukan hukum (kaidah) yang umum); penarikankesimpulan berdasarkan keadaan-keadaan khusus untuk diperlakukan secara umum; penentuan kaidah umum berdasarkan kaidah-kaidah khusus.
Industrialisasi : usaha menggalakkan industry dalam suatu Negara; pengindustrian.
Institusionalisasi : merupakan proses suatu norma menjadi bagian dari suatu lembaga (pelembagaan)
Instrumen : sarana dalam penelitian (berupa seperangkat tes, dan sebagainya) untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan.
Interpretasi : pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoritis terhadap sesuatu; tafsiran.
Integratif : bersifat integrasi (pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat).
Karikatif : bersifat member kasih sayang.
Klan : kesatuan geneologis yang mempunyai kesatuan tempat tinggal dan menunjukkan adanya integrasi sosial; kelompok kekerabatan yang besar.
Komunikasi sosial : komunikasi antarkelompok sosial dalam masyarakat.
Komprehensif : bersifat mampu menangkap (menerima) dengan baik; mempunyai dan memperlihatkan wawasan yang luas.
Kontak sosial : hubungan antar satu pihak dan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial.
Kondusif : member peluang pada hasil yang diinginkan; bersifat mendukung.
Konsumerisme : paham atau gaya hidup yang menganggap barang-brang (mewah) sebagai ukuran kebahagiaan, kesenangan; gaya hidup yang tidak hemat.
Kuesioner : alat riset atau survei yang terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis; bertujuan untuk mendapatkan tanggapan dari kelompok orang terpilih melalui wawancara pribadi atau melalui pos; daftar pertanyaan.
Kuota : jatah; jumlah yangtelah ditentukan.
Materialisme : padangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk kehidupan manusia di dalam kebendaan semata-mata dengan mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam indera.
Mekanisme : penggantian dan penggunaan tenaga mesin dan sarana-sarana teknik lainnya untuk menggantikan tenaga manusia dan hewan.
Modernisasi : proses pergeseran sikap dan mentalitas sebagai warga masyarakat untuk bisa hidup sesuai dengan tuntutan masa kini.
Metodologi : ilmu tentang metode; uraian tentang metode.
Mobilitas : gerak perubahan antara warga masyarakat yang terjadi, baik secara fisik maupun secara sosial.
Mobilitas sosial : perubahan kedudukan warga masyarakat kelas sosial yang satu ke kelas sosial yang lain.
Mobilitas sosial horizontal : perpindahan penduduk secara mendatar atau dalam lapisan yang sama atau sederajat.
Mobilitas sosial vertical : perpindahan kedudukan dari yang rendah ke kedudukan yang lebih tinggi atau sebaliknya, dari kedudukan yang lebih tinggi ke kedudukan yang lebih rendah.
Momentum : saat yang tepat; kesempatan.
Nalar : pertimbangan tentang baik buruk, akal budi; aktivitas yang memungkinkan seseorang berpikir logis; jangkaauan pikir; kekuatan pikir.
Normatif : berpegang teguh kepada norma; menurut norma atau kaidah yang berlaku.
Objektif : mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi.
Observasi lapangan : pengamatan terhadap perilaku manusia dalam keadaan alamiah.
Paradigma : gambaran dasar mengenai pokok bahasan suatu ilmu yang menentukan apa yang harus diteliti, pertanyaan apa yang harus diajukan, bagaimana pertanyaan harus diajukan, dan aturan apa yang harus diikuti dalam menafsirkan jawaban yang diperoleh.
Penelitian : kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.
Penelitian survey : jenis penelitian yang didalamnya hal yang hendak diketahui peneliti dituangkan dalam suatu daftar pertanyaan baku yang diajukan pad sejumlah subjek penelitian yang ditentukan secara acak atau dengan teknik penarikan contoh laib untuk mewakili suatu populasi.
Perubahan sosial : segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Perubahan kebudayaan : perubahan yang terjadi pada kebudayaan suatu bangsa (kelompok orang)
Pola linier : menurut pemikiran bahwa perkembangan masyarakat mengikuti suatu pola yang pasti.
Poligami : system perkawinan yang salah satu pihak memiliki/mengawini beberapa lawan jenisnya dalam waktu yang bersamaan.
Populasi : jumlah orang atau pribadi yang mempunyai cirri-ciri yang sama; sekelompok orang, benda, atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel ; suatu kumpulan yang memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian.
Preventif : bersifat mencegah (supaya jangan terjadi apa-apa)
Psikosomatis : berhubungan dengan gangguan emosi atau mental (tentang penyakit).
Random : secara acak.
Rekayasa : penerapan kaidah-kaidah ilmu dalam pelaksanaan (seperti perancangan, pembuatan konstruksi, serta pengoperasian kerangka, peralatan, dan system yang ekonomis dan efisien)
Relevansi : hubungan; kaitan.
Reliabilitas : perihal sesuatu yang bersifat reliable (bersifat andal); ketelitian dan ketepatan teknik pengukuran; keterandalan.
Responden : penjawab (atas pertanyaan yang diajukan untuk kepentingan penelitian).
Retorika : ketrampilan berbahasa secara efektif; (retoris: bersifat retorika).
Revolusi : perubahan ketatanegaraan (pemerintahan atau keadaan sosial) yang dilakukan dengan kekerasan (seperti perlawanan dengan senjata); perubahan yang mendasar di suatu bidang.
Sampel : sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sifat suatu kelompok yang lebih besar; bagian kecil yang mewakili kelompok atau keseluruhan yang lebih besar; contoh.
Sampling : proses menarik sampel dari populasi.
Sekularisme : proses melalui mana agama kehilangan pengaruhnya terhadap berbagai segi kehidupan manusia; proses melalui mana perhatian manusia beserta institusinya semakin tercurahkan pada hal duniawi dan perhatian terhadap hal yang bersifat rohaniah semakin berkurang.
Sensus : pengumpulan data di mana yang menjadi subjek penelitian ialah seluruh populasi.
Sistem : suatu kesatuan beberapa komponen yang saling mendukung dan tidak adanya antagonism antara komponen-komponen itu.
Statistik : data yang berupa angka yang dikumpulkan, ditabulasi, digolong-golongkan sehingga dapat member informasi yang berarti mengenai suatu masalah atau gejala.
Survei : teknik riset dengan member batas yang jelas atau data; penyelidikan; peninjauan.
Tabulasi : penyusunan menurut lajur yang telah tersedia; penyajian data dalam bentuk table atau daftar untuk memudahkan pengamatan dan evaluasi.
Transformatif : bersifat berubah-ubah bentuk (rupa, macam, sifat, keadaan).
Transnasional : berkenaan dengan perluasan atau keluar dari batas-batas Negara.
Validasi : sifat benar menurut bahan bukti yang ada; logika berpikir; kekuatan hukum; bersifat valid (sahih).
Verifikasi : pemerikasaan tentang kebenaran laporan, pernyataan, dan sebagainya.
Bermetodekan Mengamati, Mendokumentasi, Memetakan, dan Menarasikan
Wednesday, January 20, 2016
#232 Istilah Sosiologi Kelas XI SMA
Glosarium kelas XI Sosiologi Sekolah Menengah Atas
Abangan : golongan masyarakat yang menganut agama Islam , tetapi tidak melaksanakan ajaran agama secara keseluruhan.
Abstrak : tidak berwujud, tidak berbentuk.
Adat : tradisi masyarakat yang telah tertanam secara kuat dalam tata kehidupan keseharian.
Akulturasi budaya : proses pencampuran dua unsure budaya atau lebih yang bersifat melengkapai tanpa menghilangkan corak yang lama.
Akomodasi : penyesuaian sosial interaksi sosial antara pribadi dan kelompok manusia untuk meredakan pertentangan.
Ambiguitas : kemungkinan yang mempunyai dua pengertian; ketidaktentuan atau ketidakjelasan.
Apatis : acuh tak acuh; tidak peduli; masa modoh.
Arbitrasi : usaha perantara dalam meleraikan sengketa.
Asimilasi budaya : percampuran dua unsure budaya atau lebih yang berbeda yang berlangsung secara harmonis sehingga melahirkan suatu corak budaya baru yang serasi.
Asosiasi : perkumpulan orang yang mempunyai kepentingan bersama.
Audience : pengunjung atau pendengar suatu ceramah.
Biologis : berhubungan dengan keadaan dan sifat makhluk hidup.
Civilization : peradaban suatu masyarakat.
Community centime : seperasaan, senasib, dan sepenanggungan.
Demografi : ilmu tentang susunan, jumlah, dan perkembangan penduduk; ilmu yang memberikan uraian atau gambaran statistic mengenai suku bangsa yang dilihat dari sudut sosial politik; ilmu kependudukan.
Desersi : (perbuatan) lari meninggalkan dinas ketentaraan; pembelotan kepada musuh; perbuatan lari dan memihak kepada musuh.
Destruktif : bersifat merusak; memusnahkan; atau menghancurkan.
Diferensiasi sosial : 1) pembedaan penduduk atau masyarakat yang sifatnya tidak hierarkis (bertingkat); 2) keadaan berbeda-bedanya orang-orang dalam masyarakat secara horizontal berdasarkan criteria tertentu.
Difusi kebudayaan : percampuran dua kebudayaan atau lebih.
Dinamika kebudayaan : perubahan naik turunnya gejolak atau corak kebudayaan suatu masyarakat.
Dinamis : penuh semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut.
Disintegrasi sosial : suatu keadaan di dalam masyarakat di mana kerukunan dan kebersamaan tidak lagi dapat dijalin.
Diskriminasi : pembedaan perlakuan terhadap sesame warga negra (berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dsb)
Etnosentrisme : 1) sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaannya sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat atau kebudayaan lain; 2) suatu pandangan kesukuan yang menganggap suku bangsanya lebih tinggi dari suku bangsa yang lain.
Etnis : bertalian dengan kelompok sosial dalam system sosial atau kebudayaan yang mempunyai arti atau kedudukan tertentu karena keturunan, adat, agama, bahasa.
Extended family : keluarga luas.
Fanatasime : keyakinan (kepercayaan) yang terlalu kuat terhadap ajaran (agama, politik, dsb)
Feodal : berhubungan dengan susunan masyarakat yang dikuasasi oleh kaum bangsawan; cara kepemilikan tanah pada abad pertengahan di Eropa.
Fenomena sosial : suatu kejadian atau keadaan yang ada dalam masyarakat.
Formal : resmi; sesuai dengan peraturan yang sah.
Fundamental : bersifat dasar.
Gencatan senjata : penghentian tembak-menembak (tentang perang)
Gender : jenis kelamin; pembedaan peranan pria dan wanita yang dibentuk oleh kebudayaan masyarakat yang bersangkutan.
Geografis : berhubungan dengan ilmu tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora dan fauna.
Gregariousness : binatang yang mempunyai sifat hidup berkelompok.
Heterogen : terdiri dari berbagai unsure yang berbeda sifat atau berlainan jenis; beraneka ragam.
Homogen : terdiri atas berbagai unsure yang sama.
Horizontal : terletak pada garis atau bidang yang sejajar.
Industrialisasi : usaha menggalakkan industry dalam suatu Negara.
Informal : tidak resmi.
In group : kelompok sendiri.
Inovasi : pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru.
Intensitas : keadaan tingkatan atau ukuran intensnya.
Interdependen : saling tergantung.
Interrelasi : di antara beberapa hubungan.
Kasta : golongan (tingkat atau derajat) manusia di masyarakat beragama Hindu.
Kebiasaan : cara-cara yang dianggap baik dan benar sehingga dipedomani dan dilaksanakan secara berulang-ulang.
Kebutuhan integrative : kebutuhan kejiwaan manusia sebagai perwujudan dari hakekat manusia sebagai manusia makhluk pemikir dan bermoral.
Kebutuhan mendasar : kebutuhan pokok manusia berkaitan dengan hakekat manusia sebagai makhluk hidup.
Kebutuhan sosial : kebutuhann manusia untuk memwujudkan kehidupan bersama dengan manusia yang lain.
Kelompok okupasional : berhubungan dengan pekerjaan atau tugas seseorang.
Kelompok sosial : kumpulan manusia yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lain, tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi.
Kesatuan sosial : bagian-bagian dalam masyarakat.
Keteraturan sosial : suatu keadaan dimana individu-individu di dalam masyarakat telah mampu berbuat sebagai mana nilai dan norma yang ada yaitu telah berbuat sebagaimana hak dan kewajibannya.
Klasifikasi : penyusunan bersistem dalam kelompok atau golongan menurut kaidah atau standar yang ditetapkan.
Klik : kelompok kecil orang tanpa struktur formal yang mempenyai pandangan atau kepentingan bersama.
Kohesi : hubungan yang erat; perpaduan yang kokoh.
Kompetisi : suatu bentuk interaksi sosial yang berupa persaingan.
Kompromi : persetujuan dengan jalan damai atau saling mengurangi tuntutan (tentang persengketaan).
Konflik : suatu bentuk interaksi sosial di mana masing-masing pihak saling menghancurkan.
Konflik sosial : pertentangan antaranggota masyarakat yang bersifat menyeluruh dalam kehidupan; perspektif/sudut padang tertentu di mana konflik dianggap selalu ada dan mewarnai segala aspek interaksi manusia dan struktur sosial; pertikaian terbuka seperti perang, revolusi, pemogokan, dan gerakan perlawanan.
Konsentrasi : pemusatan perhatian atau pikiran pada suatu hal.
Konsiliasi : usaha mempertemukan keinginan pihak yang berselisih untuk mencapai persetujuan dan menyelesaikan perselisihan tersebut.
Konstruktif : bersifat membina; memperbaiki; membangun.
Kontravensi : suatu bentuk komunikasi antara pihak dengan pihak dimana masing-masing saling tidak menyukai.
Majemuk : terdiri atas beberapa bagian yang merupakan satu kesatuan.
Masyarakat : persekutuan orang-orang yang menempati wilayah tertentu dan membina kerja sama dalam seluruh aspek kehidupan atas dasar norma tertentu.
Masyarakat multicultural : masyarakat majemuk yaitu masyarakat yang terdiri dari banyak ras dan banyak struktur budaya.
Mekanisasi : penggantian dan penggunaan tenaga mesindan sarana-sarana teknik lainnya untuk menggantikan tenaga manusia dan hewan.
Mobilitas intergenerasi : perpindahan status sosial yang terjadi di antara beberapa generasi.
Mobilitas intragenerasi : perpindahan status sosial yang terjadi dalam satu generasi yang sama.
Mobilitas sosial : perubahan kedudukan warga msyarakat dari kelas sosial yang satu ke kelas sosial yang lain.
Modernisasi : proses [ergeseran sikap mentalis sebagai warga masyarakat untuk dapat hidup sesuai dengan tuntutan masa kini.
Motif : alasan (sebab) seseorang melakukan sesuatu.
Nasionalisme : paham kebangsaan.
Nepotisme : suatu pandangan yang memperlakukan kepentingan keluarga dan kerabat lebih tinggi dari kepentingan umum.
Nilai : segala sesuatu yang dianggap baik dan benar yang dicita-citakan.
Norma : semua bentuk peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang ada dan berlaku di dalam masyarakat.
Norma hukum : semua bentuk peraturan yang tertulis yang dibuat oleh lembaga yang berwenang.
Norma sosial : semua bentuk peraturan yang tertulis maupun tidak tertulis yang ada dan berlaku di dalam masyarakat.
Oligarki : pemerintahan oleh beberapa orang yang merupakan bagian kecil dari masyarakat.
Out group : kelompok luar.
Penelitian sosial : serangkaian aktivitas yang sistematis dan terorganisir untuk mengungkap secara objektif berbagai macam fenomena sosial di dalam masyarakat.
Patrilineal : garis keturunan ayah dengan penghubung laki-laki.
Penetrasi budaya : percampuran kebudayaan secara paksa dari masyarakat yang kuat kepada masyarakat yang lemah.
Penetration pacifique : percampuran dua kebudayaan atau lebih secara damai.
Penetration violence : percampuran dua kebudayaan atau lebih melalui kekerasan atau penjajahan.
Persepsi : tanggapan langsung dari sesuatu; serapan; proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya.
Perubahan sosial : perubahan yang terjadi di dalam sendi-sendi kehidupan bermasyarakat.
Polietnis : terdiri dari banyak etnis.
Politik aliran : suatu persekutuan orang-orang yang mempunyai paham dasar yang sama serta memiliki struktur organisasi dan cita-cita yang khusus.
Prestise : peranan sosial terhadap kedudukan tertentu; tingkatan tertentu pada posisi-posisi yang dihormati.
Primer : yang pertama; yang terutama; yang pokok.
Primordialisme : 1) pemikiran yang mengutamakan atau menempatkan pada tempat yang pertama kepentingan suatu kelompo atau komunitas masyarakat; 2) suatu kesetiaan yang sangat mendasar terhadap kelompok religinya atau agamanya.
Privilese : keistimewaan yang diberikan kepada seseoraang yang mungkin bersifat positif tau negative.
Profesionalitas : kemampuan untuk bertindak.
Progresif : kea rah kemajuan; berhaluan kea rah perbaikan dari keadaan sebelumnya.
Proses sosial : proses berlangsungnya suatu aktivitas masyarakat secara komprehensif sehingga mengakibatkan perubahan dari waktu ke waktu.
Publik : orang banyak (umum); semua orang yang datang (menonton, mengunjungi)
Ras : 1) golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik; 2) segolongan manusia yang mempunyai cirri-ciri fisik yang sama.
Rasional : menurut pikiran dan pertimbangan yanglogis; menurut pikiran yang sehat, cocok dengan akal.
Realitas sosial : keadaan senyatanya di dalam masyarakat.
Regresif : bersifat regresi; bersifat mundur.
Relevan : kait-mengait, bersangkut-paut; berguna secara langsung.
Rural community : masyarakat pedesaan.
Represif : bersifat menekan; mengekang; menahan; atau menindas.
Sektarian : berkaitan dengan penganut suatu aliran.
Sekunder : berkenaan dengan yang kedua atau tingkatan kedua.
Semu : tampak seperti asli, padahal sama sekali bukan yang sebenarnya.
Simbol : lambing.
Social behavior : perilaku sosial.
Social climbing : perpindahan strata atau kedudukan menuju ke tingkat yang lebih tinggi.
Social mobility : semua bentuk perubahan struktur orang-orang dalam masyarakat.
Social sinking : perpindahan strata atau kedudukan menuju tingkatan yang lebih rendah.
Social control : semua pengendalian terhadap penyimpangan oleh warga masyarakat.
Societal group : kelompok kemasyarakatan.
Solidaristas : solider; sifat satu rasa (senasib); perasaan setia kawan.
Status : posisi dalam suatu hierarki; suatu wadah bagi hak dan kewajiban; aspek status dari peranan.
Strata : lapisan; tingkatan dalam masyarakat.
Stratifikasi sosial : 1) pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis); 2) suatu keadaan berbeda-beda tingkatan orang-orang dalam masyarakat secara vertical atas dasar criteria tertentu.
Statis : keadaan tidak berubah; tidak mau menyesuaikan diri dengan keadaan zaman.
Suku bangsa : 1) kesatuan sosial yang dapat dibedakan darikesatuan sosial lain berdasarkan kesadaran akan identitas perbedaan kebudayaan, khususnya bahasa; 2) sekelompok manusia yang mempunyai sejarah asal usul serta struktur budaya yang sama.
Toleransi : sikap atau sifat menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.
Tradisi : adat kebiasaan turun temurun; penilaian atau anggapan bahwa cara-cara yang telah ada merupakan yang paling baik dan benar.
Urbanisasi : perpindahan penduduk secara berduyun-duyun dari desa (kota kecil, daerah) ke kota besar (pusat pemerintahan).
Urban community : masyarakat perkotaan.
Vertikal : membentuk garis tegak lurus, tegak lurus dari bawah ke atas, atau sebaliknya.
Volunter : sukarelawan.
#231 Istilah Sosiologi Kelas X SMA
Glosarium kelas x sekolah menengah atas
Abortus : janin, keadaan terhentinya pertembuhan yang normal.
Achieved status : status yang diperoleh seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja.
Adopsi sosial : 1) proses penerimaan dan pemakian teknologi baru, 2) proses mengangkat anak menjadi anak asuh dengan pengesahan menurut hukum.
Aib : malu, cela, noda, salah, keliru.
Ajudikasi (adjudication) : cara menyelesaikan maasalah melalui pengadilan.
Akomodasi (accommodation) : 1) keseimbangan interaksi antarindividu atau antarkelompok yang berkaitan dengan nilai/norma yang berlaku (akomodasi sebagai keadaan); 2) usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan untuk tercapainya suatu keseimbangan (akomodasi sebagai proses).
Akulturasi (acculturation) : berpadunya dua kebudayaan yang berbeda dan membentuk satu kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan cirri kepribadian masing-masing.
Alienasi : keadaan merasa terasing (terisolasi) atau penarikan diri/ pengasingan diri dari kelompok atau masyarakat.
Alternatif : pilihan di antara dua atau beberapa pilihan.
Anomi : suatu keadaan dalam sysrakat yang ditandai oleh pandangan sinis (negative) terhadap system norma, hilangnya kewibawaan hukum dan disorganisasi hubungan antarmanusia, atau gejala ketidakseimbangan psikologis yang dapat melahirkan perilaku menyimpang dalam berbagai manifestasi; kekosongan norma dan nilai yang konsisten dalam masyarakat.
Aplikasi : penggunaan; penerapan.
Applied science : ilmu terapan, atau cara-cara menggunakan ilmu pengetahuan ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah praktis.
Arbitrasi (arbitration) : cara untuk mencapai sebuah kompromi melalui pihak ketiga karena pihak-pihak yang bertikai tidak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri.
Asimilasi (assimilation) : usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan antarindividu atau antarkelompok guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan-tujuan bersama.
Assigned status : status yang diperoleh dari pemberian pihak lain.
Atraktif : mempunyai daya tarik, bersifat menyenangkan.
Bukti : sesuatu yang menyatakan kebenaran suatu peristiwa; keterangan nyata; tanda.
Cara (usage) : norma yang paling lemah daya pengikatnya karena orang yang melanggarnya hanya mendapat sanksi dari masyarakat berupa cemoohan atau ejekan.
Conformity (konformitas) : lihat konformitas.
Corporate crime (kejahatan korporasi) : jenis kejahatan yang dilakukan atas nama organisasi dengan tujuan menaikkan keuntungan atau menekan kerugian.
Crime without victim (kejahatan tanpa korban) : kejahatan yang tidak mengakibatkan penderitaan pada korban akibat tindak pidana orang lain.
Cultural shocks : goncangan budaya, akibat ketidak pastian dalam menerima suatu perubahan.
Data : keterangan yang benar atau nyata yang dapat dijadikan dasar kajian, analisis, dan kesimpulan.
Dehumanisasi : menurunnya nilai-nilai kemanusiaan yang biasanya timbul akibat dampak negative pembangunan.
Demoralisasi : menurunnya moralitas seseorang.
Delegasi : orang yang ditunjuk dan diutus oleh suatu perkumpulan (Negara dsb), perutusan, pelimpahan wewenang.
Deviance : 1) kecenderungan untuk menyimpang dari suatu norma; 2) tidak patuh pada suatu norma tertentu.
Dinamika : gerak (dari dalam); tenaga yang menggerakkan; semangat.
Dinamis : penuh semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak dan mudah menyesuaikan dengan keadaan; mengandung dinamika.
Diskomunikasi : tidak adanya kontak; tidak adanya hubungan.
Disorganisasi : kekacauan yang disebabkan karena adanya perubahan dalam lembaga atau badan sosial tertentu.
Distorsi : pemutarbalikan suatu fakta atau aturan; penyimpangan.
Dominan : bersifat sangat menentukan karena pengaruh , kekuasaan, dan sebagainya.
Dominasi : penguasaan oleh pihak yang lebih kuat terhadap yang lebih lemah.
Efektif : ada efeknya (akibat, pengaruhnya, kesannya)
Efektivitas : keefektifan.
Efisien : tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak membuang waktu, tenaga, dan biaya; mampu menjalankan tugas dengan tepat dan cermat; berhasil guna; bertepat guna.
Ego : bagian dari diri yang rasional dan sadar yang mengatur pengekangan superego terhadap Id.
Ekologi : ilmu tentang hubungan timbale balik antara makhluk hidup dan (kondisi) alam sekitarnya (lingkungannya).
Eliminasi (elimination) : pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat pertikaian karena mengalah.
Emosi : luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat; keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis (seperti gembira, sedih, haru atau cinta)
Emosional : menyentuh perasaan; mengharukan; (penuh emosi).
Empat : simpati mendalam yang dapat mempengaruhi kejiwaan dan fisik seseorang.
Enkulturasi : proses pembelajaran kebudayaan sendiri dengan cara mempelajari adat istiadat, bahasa, seni, agama, dan pendirian yang hidup dalam lingkungan kebudayaan masyarakat.
Epos : cerita kepahlawanan; syair panjang yang menceritakan riwayat perjuangan seorang pahlawan; wiracerita.
Esai :karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulis.
Fakta sosial : pola atau system yang mempengaruhi cara manusia bertindak, berpikir dan merasa.
Fasilitator : orang yang menyediakan fasilitas, penyedia.
Feodalisme : system sosial atau politik yang memberikan kekuasaan yang besar kepada golongan bangsawan, atau system sosial yang mengagung-agungkan jabatan atau pangkat dan bukan mengagung-agungkan prestasi kerja.
Field notes : catatan lapangan ketika melakukan kegiatan penelitian.
Gap : jurang pemisah; celah.
Gencatan senjata (cease fire) : penangguhan permusuhan dalam jangka waktu tertentu.
Geng : kelompok remaja (yang terkenal karena kesamaan latar belakang sosial, sekolah, daerah, dsb)
Geosentris : paham atau pendirian yang menganggap bumi sebagai pusat alam semesta.
Heliosentris : teori yang menganggap matahari sebagai pusat peredaran dari benda-benda alam semesta.
Identifikasi : kecenderungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain.
Identitas : ciri-ciri atau keadaan seseorang; jati diri.
Imitasi : tindakan meniru orang lain.
Inklusi : termasuk; terhitung.
Innovation (inovasi) : cara adaptasi di mana perilaku seseorang mengikuti tujuan yang ditentukan oleh masyarakat.
Inovasisme : paham yang memasukkan atau mengenalkan hal-hal yang baru; pembaharuan.
Interaksi sosial : proses sosial yang menyangkut interaksi antarindividu, antarkelompok , dan antara pribadi dan kelompok.
Interaksiinisme simbolik (symbolic interactionism) : interaksi antara pribadi-pribadi yang didasarkan pada penafsiran terhadap perilaku masing-masing.
Internalisasi : proses belajar dari seorang individu untuk mengolah segala perasaan, hasrat, nafsu, dan emosi yang berguna untuk membentuk kepribadiannya. Proses ini berlangsung selama hidupnya.
Interaktif : bersifat saling melakukan aksi; antarhubungan saling aktif.
Intimidasi : tindakan menakut-nakuti (terutama untuk memaksa orang atau pihak lain berbuat sesuatu); gertakan; ancaman.
Isolasi : pemisahan suatu hal dari hal atau usaha memenculkan manusia dari manusia lain; pengasingan; pemencilan.
Kawin lari : perkawinan dengan cara melarikan gadis yang akan dikawini dengan persetujuan gadis untuk menghindarkan diri dari tata cara adat yang dianggap berlarut-larut dan memakan biaya yang terlalu mahal.
Kebiasaan (folkways) : kebiasaan yang lunak kekuatannya, atau yang sanksi pelanggarannya ringan.
Kenakalan (delinquency) : tingkah laku secara ringan yang menyalahi norma yang berlaku dalam suatu masyarakat.
Kepribadian : ciri watak seorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang mandiri; abstraksi dari pola perilaku manusia secara individual. Jadi, kepribadian merupakan cirri-ciri atau watak yang khas dari seorang individu sehingga dapat memberikan identitas yang khas bagi individu tersebut.
Kerjasama (cooperation) : suatu usaha bersama antarindividu atau kelompok untuk mencapai kepentingan bersama.
Klik : kelompok kecil orang tanpa struktur formal atau resmi yang mempunyai pandangan atau kepentingan bersama.
Koalisi : kerjasama antara beberapa partai untuk memperoleh suara di parlemen.
Koersi : bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan dengan menggunakan tekanan sehingga salah satu pihak yang berinteraksi berada dalam keadaan lemah dibandingkan dengan pihak lawan.
Koersif : bersifat atau berkenaan dengan koersi.
Kompetitif : bersifat kompetisi (persaingan)
Komprehensif : bersifat mampu menangkap (menerima) dengan baik atau mempunyai atau memperlihatkan wawasan yang luas.
Kompromi (compromise) : bentuk akomodasi di mana pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian.
Komunikan : 1) penerima pesan dalam komunikasi; 2) orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran atau perasaan oleh pihak lain.
Komunikasi : proses penyampaian pesan dari suatu pihak kepada pihak lain, sehingga terjadi pengertian bersama.
Komunikator : 1) orang yang menyampaikan pesan, pikiran, dan perasaan kepada pihak lain; 2) orang atau kelompok orang yang menyampaikan pesan kepada komunikan.
Komunikasi massa : penyebaran informasi yang dilakukan oleh suatu kelompok sosial tertentu kepada pendengar atau khalayak yang heterogen serta tersebar kemana-mana, biasanya komunikasi seperti ini menggunakan media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi maupun film.
Komunikasi nonverbal : komunikasi yang mengacu pada ekspresi muka, kontak mata, mata melotot, posisi tubuh, gerak isyarat (gesture), dan jarak antarpribadi.
Komunikasi verbal : proses komunikasi yang berlangsung secara lisan (bukan tertulis).
Kondusif : member peluang pada hasil yang diinginkan yang bersifat mendukung.
Konflik (pertentangan) : suatu perjuangan individu atau kelompok sosial untuk memenuhi tujuannya dengan cara menentang pihak lawan.
Konflik status : konflik batin yang dialami seseorang sebagai akibat dari adanya beberapa status yang dimilikinya yang saling bertentangan.
Konformisme : penyesuaian terhadap berbagai nilai, norma dan kebiasaan yang berlaku di dalam suatu kelompok.
Konformitas : 1) bentuk interaksi dimana seseorang berperilaku terhadap orang lain sesuai dengan harapan kelompok atau masyarakat di mana ia tinggal ; 2) kesesuaian sikap dan perilaku dengan nilai dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat.
Konkret : nyata; benar-benar ada (berwujud, dapat dilihat, diraba, dsb)
Konsepsi : pengertian; pendapat (paham); rancangan (cita-cita dsb) yang telah ada dalam pikiran.
Konservatisme : paham politik yang ingin mempertahankan tradisi dan stabilitas sosial, melestarikan pranata yang sudah ada, menghendaki perkembangan setapak demi setapak, serta menentang perubahan yang radikal. Kolot; bersifat mempertahankan keadaan, kebiasaan, dan tradisi yang berlaku.
Konsiliasi (conciliation) : usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak yang bertikai untuk mencapai suatu kesepakatan.
Konstitusional : bersangkutan dengan, sesuai dengan, atau diatur oleh konstitusi suatu Negara.
Konstruksi : susunan (model, tata letak); membina, memperbaiki, membangun.
Kontak sosial negative : interaksi sosial yang mengarah pada pertentangan atau konflik.
Kontak sosial positif : interaksi sosial yang mengarah pada kerjasama.
Kontak sosial primer : interaksi sosial dengan cara bertemu muka secara langsung.
Kontak sosial sekunder : interaksi sosial melalui suatu media perantara.
Kontravensi (contravention) : 1) proses disosiasi antara kompetisi dan konflik; 2) proses disosiasi yang mengarah pada penghancuran lawan secara tidak langsung.
Konversi : penyelesaian konflik di mana salah satu pihak bersedia mengalah dan mau menerima pendirian pihak lain.
Kreatif : memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan; bersifat (mengandung) daya cipta.
Kritis : keadaa gawat; genting; keadaan yangpaling menentukan atau gagalnya suatu usaha.
Kualitas : tingkat baik buruknya sesuatu; kadar; derajat atau taraf; mutu.
Kuantitas : banyak (benda); jumlah (sesuatu).
Kuesioner : suatu daftar isian yang dapat diisi tanpa bantuan pewawancara.
Legitimasi : pernyataan yang sah menurut undang-undang.
Liberalisme : aliran ketatanegaraan dan ekonomi yang menghendaki demokrasi dan kebebasan pribadi untuk berusaha dan berniaga (pemerintah tidak boleh turut campur).
Logis : sesuai dengan logika; benar menurut penalaran; masuk akal.
Materiliasme : padangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk kehidupan di dalam alam kebendaan semata-mata dengan mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam indra.
Metode kualitatif : metode penelitian yang berupa deskripsi hasil penelitian berdasar penilaian-penilaian terhadap data yang diperoleh.
Metode kuantitatif : metode penelitian dengan analisis data yang berupa angka-angka atau gejala-gejala yang idukur melalui uji statistic.
Mediasi (mediation) : cara untuk mencapai sebuah kompromi melalui pihak ketiga yang bersifat netral dan berfungsi sebagai penasehat.
Minority consent : golongan minoritas yang merasa tidak dikalahkan tetapi dapat melakukan kegiatan bersama.
Negosiasi : proses tawar menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) yang lain; penyelesaian sengketa secara damai melalui perundingan antara pihak yang bersengketa.
Nilai (value) : konsepsi-konsepsi abstrak di dalam diri manusia, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.
Nilai dominan : nilai yang dianggap lebih penting daripada nilai lainnya.
Nilai material atau nilai jasmani : nilai yang berwujud, mudah dilihat dan diraba, serta mudah berubah.
Nilai sosial : nilai yang dianut oleh suatu kelompok atau masyarakat.
Non-konformis : disebut juga perilaku menyimpang atau deviance, yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Norma : aturan sosial ; patokan perilaku yang pantas; tingkah laku rata-rata yang diabstraksikan.
Norma agama : norma yang berdasarkan arahan atau kaidah ajaran agama.
Norma hukum : himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat.
Norma kebiasaan (habit) : hasil dari perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama.
Norma kesopanan : norma yang berpangkal dari aturam tingkah laku yang berlaku dalam masyarakat.
Norma kesusilaan : norma yang didasarkan pada hati nurani atau akhlak manusia.
Norma nonformal : norma sosial tidak resmi yang umumnya tidak tertulis.
Objektivitas : sikap yang tidak dipengaruhi oleh pendapat pribadi atau golongan dalam mengambil keputusan.
Optimal : (ter) baik; tertinggi; paling menguntungkan.
Orator : orang yang ahli berpidato.
Organized crime (kejahatan teroganisir) : kejahatan yang dilakukan oleh komplotan secara berkesinambungan, dan dengan berbagai cara untuk mendapatkan uang atau kekuaasaan dengan jalan menghidari hukum.
Parlementer : berkenaan dengan badan perwakilan rakyat yang dipilih bertanggung jawab atas perundang-undangan.
Partikularisme: system yang mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum atau aliran politik, ekonomi, kebudayaan yang mementingkan daerah atau kelompok khusus.
Partisipasi : keikutsertaan; peran serta.
Patologi : ilmu yang mempelajari tentang penyakit penyimpangan.
Pengendalian formal : cara pengendalian sosial yang dilakukan oleh lembaga-lembaga resmi yang juga memiliki peraturan-peratiran resmi.
Pengendalian informal : cara pengendalian sosial yang dilakukan kelompok kecil, akrab, tidak resmi, dan tidak memiliki aturan resmi.
Pengendalian sosial (social control) : upaya untuk mewujudkan kondisi seimbang di dalammasyarakat.
Penjarahan : proses atau cara perbuatan yang merampas atau merebut milik orang (terutama dalam perang atau kekacauan)
Penyimpangan primer (primary deviation) : perbuatan menyimpang yang dilakukan seseorang, namun si pelaku masih dapat diterima secara sosial.
Penyimpangan sekunder (secondary deviation) : perbuatan yang dilakukan seseorang yang secara umum dikenal sebagai perbuatan atau perilaku menyimpang.
Peran : aspek dinamis dari kedudukan; perangkat hak-hak dan kewajiban-kewajiban.
Peranan sosial : perilaku yang diharapkan oleh pihak lain atau masyarakat dalam melaksanakan hal dan kewajiban sesuai dengan status yang dimilikinya.
Perilaku menyimpang negative : penyimpangan dimana pelaku bertindak kea rah nilai-nilai sosial yang dipandang rendah oleh masyarakat, berakibat buruk, serta mengganggu system sosial.
Perilaku menyimpang positif : perilaku menyimpang yang menimbulkan dampak positif pada masyarakat. Perilaku menyimpang dapat menjadi positif karena sesuai dengan perkembangan zaman.
Persaingan (competition) : perjuangan berbagai pihak untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Persuasi : ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan prosepek baik yang menyakinkannya; bujukan halus.
Persuasif : penggunaan berbagai argumentasi, baik yang benar atau yang salah, yang bertujuan agar pihak lain menerima atau mengikuti perlbagai teori, kepercayaan, atau kegiatan tertentu.
Praktis : berdasarkan praktik; mudah dan senang memakainya.
Pranata : system norma atau aturan-aturan yang menyangkut suatu aktivitas masyarakat yang bersifat khusus. Pranata disebut juga dengan institusi (institution)
Prestise : pengakuan sosial terhadap kedudukan tertentu.
Preventif : pengendalian sosial yang dilakukan sebelum terjadinya pelanggaran.
Privilese : keistimewaan yang diberikan kepada seseorang yang mungkin bersifat positif atau negative.
Produktivitas : kemampuan untuk menghasilkan sesuatu; daya produksi; keproduktifan.
Progresif : kearah kemajuan; berhaluan kea rah perbaikan keadaan sekarang; bertingkat-tingkat naik.
Prosedur : tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas; metode langkah demi langkah secara pasti dalam memecahkan suatu masalah.
Proses asosiatif (process of association) : proses menuju terbentuknya persatuan atau integrasi sosial.
Proses disosiatif (procces of dissociation) : proses htidak adanya kerjasama. Proses disosiatif terbagai dalam tiga jenis, yaitu persaingan, kontravensi, dan pertentangan.
Provokasi : perbuatan untuk membangkitkan kemarahan; tindakan menghasut; penghasutan; pancingan.
Publik : orang banyak (umum)
Pure science : ilmu murni atau pencarian hakikat ilmu pengetahuan.
Rasional : berkaitan dengan perilaku-perilaku yang mempunyai tujuan tertentu; berkenanaan dengan kepercayaan pada sesuatu yang disertai dengan pembuktian.
Rebellion (pemberontakan) : cara adaptasi di mana seseorang tidak lagi mengakui struktur sosial yang ada dan berupaya menciptakan struktur sosial yang baru.
Reformis: orang yang menganjurkan reformasi; orang yang mendukung reformasi.
Religiusitas : pengabdian terhadap agama; kesalehan.
Respon : tanggapan; reaksi; jawaban.
Retreatism (retreatisme) : 1) cara adaptasi di mana perilaku seseorang tidak mengikuti tujuan dan cara yang dikehendaki; 2) proses yang terjadi apabila nilai-nilai yang berlaku tidak dapat dicapai melalui cara yang telah melembaga, tetapi warga masyarakat mempunyai kepercayaan yang mendalam sehingga mereka tidak mau menyimpang dari kaidah yang telah melembaga.
Revitalisasi : proses, cara, perbuatan yang menghidupkan atau menggiatkan kembali (budaya lama).
Riset : penyelidikan (penelitian suatu masalah secara bersistem, kritis, dan ilmiah untuk meningkatkan pengetahuan dan pengertian, mendapatkan fakta yang baru, atau melakukan penafsiran yang lebih baik.
Ritualism (ritualisme) : cara adaptasi di mana perilaku seseorang telah meninggalkan tujuan budaya, tetapi tetap berpegang pada cara yang ditetapkan oleh msyarakat.
Sanksi : tindakan atau hukuman untuk memaksa orang menepati perjanjian, ketentuan atau undang-undang.
Segresi (segretion) : bentuk akomodasi, di mana pihak-pihak yang bertikai memisahkan diri dan saling menghindar untuk mengurangi ketegangan.
Simpati : proses di mana seseorang merasa tertarik pada pihak lain.
Sistematis : teratur menurut system ; dengan cara yang diatur baik-baik.
Skematis : menurut bagan (rencana).
Solidaritas : sifat (perasaan) solider.
Solider : bersifat mempunyai atau memperhatikan perasaan bersatu; setia kawan.
Sosialisasi : 1) proses belajar seseorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat dalam lingkungannya, 2) upaya memasyarakatkan sesuatu sehingga menjadi dikenal, dipahami, dan dihayati oleh individu atau masyarakat; 3) sebuah proses penamaan atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari generasi satu ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.
Sosilog : orang yang ahli di dalam ilmu kemasyaraktan (ilmu sosial)
Sosiologi : ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial dan masalah-masalah sosial.
Sosiometri : studi secara kuantitatif terhadap hubungan-hubungan interpersonal.
Sosiopat : orang yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan keadaan di dalam masyarakat.
Stalemate : proses akomodasi yang terjadi ketika dua pihak yang bertikai memiliki kekuatan yang seimbang, sehingga pertikaian tersebut berhenti pada titik tertentu.
Status : posisi dalam suatu hirarki; aspek statis dari peranan; suatu wadah bagi hak dan kewajiban.
Stereotip : berbentuk tetap; konsepsi mengenai sifat suatu golongan berdasarkan prasangka yang subjektif dan tidak tepat.
Stimulus : rangsangan
Stratifikasi sosial : pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (secara hirarkis), seperti kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah.
Subjugation (domination) : pihak yang mempunyai kekuatan besar untuk meminta pihak lain agar menaatinya.
Sugesti : objek dari penerimaan yang tidak didasarkan pada penalaran.
Superego : cita-cita dan nilai-nilai sosial yang dihayati seseorang dan membentuk hati nurani.
Taktis : dengan siasat (taktik).
Tata kelakuan (mores) : aturan yang sudah diterima masyarakat dan dijadikan sebagai alat pengawas atau control dalam masyarakat.
Temperamen : sifat batin yang tetap mempengaruhi perbuatan, perasaan, dan pikiran (periang, penyedih, dsb).
Teori : pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi.
Teknisi : ahli teknik.
Tindak sosial : tindakan manusia yang mempertimbangkan perilaku orang lain.
Toleransi (toleration) bentuk akomodasi yang terjadi tanpa persetujuan yang bersifat formal.
Watak : sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku; budi pekerti; tabiat.
White collar crime (kejahatan kerah putih): kejahatan yang dilakukan oleh orang terpandang/orang berstatus tinggi dalam rangka pekerjaannya.
Verifikasi : suatu proses pembuktian kebenaran suatu teori, konsep atau hipotesa yang lazimnya dilakukan melalui penelitian.
Abortus : janin, keadaan terhentinya pertembuhan yang normal.
Achieved status : status yang diperoleh seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja.
Adopsi sosial : 1) proses penerimaan dan pemakian teknologi baru, 2) proses mengangkat anak menjadi anak asuh dengan pengesahan menurut hukum.
Aib : malu, cela, noda, salah, keliru.
Ajudikasi (adjudication) : cara menyelesaikan maasalah melalui pengadilan.
Akomodasi (accommodation) : 1) keseimbangan interaksi antarindividu atau antarkelompok yang berkaitan dengan nilai/norma yang berlaku (akomodasi sebagai keadaan); 2) usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan untuk tercapainya suatu keseimbangan (akomodasi sebagai proses).
Akulturasi (acculturation) : berpadunya dua kebudayaan yang berbeda dan membentuk satu kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan cirri kepribadian masing-masing.
Alienasi : keadaan merasa terasing (terisolasi) atau penarikan diri/ pengasingan diri dari kelompok atau masyarakat.
Alternatif : pilihan di antara dua atau beberapa pilihan.
Anomi : suatu keadaan dalam sysrakat yang ditandai oleh pandangan sinis (negative) terhadap system norma, hilangnya kewibawaan hukum dan disorganisasi hubungan antarmanusia, atau gejala ketidakseimbangan psikologis yang dapat melahirkan perilaku menyimpang dalam berbagai manifestasi; kekosongan norma dan nilai yang konsisten dalam masyarakat.
Aplikasi : penggunaan; penerapan.
Applied science : ilmu terapan, atau cara-cara menggunakan ilmu pengetahuan ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah praktis.
Arbitrasi (arbitration) : cara untuk mencapai sebuah kompromi melalui pihak ketiga karena pihak-pihak yang bertikai tidak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri.
Asimilasi (assimilation) : usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan antarindividu atau antarkelompok guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan-tujuan bersama.
Assigned status : status yang diperoleh dari pemberian pihak lain.
Atraktif : mempunyai daya tarik, bersifat menyenangkan.
Bukti : sesuatu yang menyatakan kebenaran suatu peristiwa; keterangan nyata; tanda.
Cara (usage) : norma yang paling lemah daya pengikatnya karena orang yang melanggarnya hanya mendapat sanksi dari masyarakat berupa cemoohan atau ejekan.
Conformity (konformitas) : lihat konformitas.
Corporate crime (kejahatan korporasi) : jenis kejahatan yang dilakukan atas nama organisasi dengan tujuan menaikkan keuntungan atau menekan kerugian.
Crime without victim (kejahatan tanpa korban) : kejahatan yang tidak mengakibatkan penderitaan pada korban akibat tindak pidana orang lain.
Cultural shocks : goncangan budaya, akibat ketidak pastian dalam menerima suatu perubahan.
Data : keterangan yang benar atau nyata yang dapat dijadikan dasar kajian, analisis, dan kesimpulan.
Dehumanisasi : menurunnya nilai-nilai kemanusiaan yang biasanya timbul akibat dampak negative pembangunan.
Demoralisasi : menurunnya moralitas seseorang.
Delegasi : orang yang ditunjuk dan diutus oleh suatu perkumpulan (Negara dsb), perutusan, pelimpahan wewenang.
Deviance : 1) kecenderungan untuk menyimpang dari suatu norma; 2) tidak patuh pada suatu norma tertentu.
Dinamika : gerak (dari dalam); tenaga yang menggerakkan; semangat.
Dinamis : penuh semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak dan mudah menyesuaikan dengan keadaan; mengandung dinamika.
Diskomunikasi : tidak adanya kontak; tidak adanya hubungan.
Disorganisasi : kekacauan yang disebabkan karena adanya perubahan dalam lembaga atau badan sosial tertentu.
Distorsi : pemutarbalikan suatu fakta atau aturan; penyimpangan.
Dominan : bersifat sangat menentukan karena pengaruh , kekuasaan, dan sebagainya.
Dominasi : penguasaan oleh pihak yang lebih kuat terhadap yang lebih lemah.
Efektif : ada efeknya (akibat, pengaruhnya, kesannya)
Efektivitas : keefektifan.
Efisien : tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak membuang waktu, tenaga, dan biaya; mampu menjalankan tugas dengan tepat dan cermat; berhasil guna; bertepat guna.
Ego : bagian dari diri yang rasional dan sadar yang mengatur pengekangan superego terhadap Id.
Ekologi : ilmu tentang hubungan timbale balik antara makhluk hidup dan (kondisi) alam sekitarnya (lingkungannya).
Eliminasi (elimination) : pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat pertikaian karena mengalah.
Emosi : luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat; keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis (seperti gembira, sedih, haru atau cinta)
Emosional : menyentuh perasaan; mengharukan; (penuh emosi).
Empat : simpati mendalam yang dapat mempengaruhi kejiwaan dan fisik seseorang.
Enkulturasi : proses pembelajaran kebudayaan sendiri dengan cara mempelajari adat istiadat, bahasa, seni, agama, dan pendirian yang hidup dalam lingkungan kebudayaan masyarakat.
Epos : cerita kepahlawanan; syair panjang yang menceritakan riwayat perjuangan seorang pahlawan; wiracerita.
Esai :karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulis.
Fakta sosial : pola atau system yang mempengaruhi cara manusia bertindak, berpikir dan merasa.
Fasilitator : orang yang menyediakan fasilitas, penyedia.
Feodalisme : system sosial atau politik yang memberikan kekuasaan yang besar kepada golongan bangsawan, atau system sosial yang mengagung-agungkan jabatan atau pangkat dan bukan mengagung-agungkan prestasi kerja.
Field notes : catatan lapangan ketika melakukan kegiatan penelitian.
Gap : jurang pemisah; celah.
Gencatan senjata (cease fire) : penangguhan permusuhan dalam jangka waktu tertentu.
Geng : kelompok remaja (yang terkenal karena kesamaan latar belakang sosial, sekolah, daerah, dsb)
Geosentris : paham atau pendirian yang menganggap bumi sebagai pusat alam semesta.
Heliosentris : teori yang menganggap matahari sebagai pusat peredaran dari benda-benda alam semesta.
Identifikasi : kecenderungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain.
Identitas : ciri-ciri atau keadaan seseorang; jati diri.
Imitasi : tindakan meniru orang lain.
Inklusi : termasuk; terhitung.
Innovation (inovasi) : cara adaptasi di mana perilaku seseorang mengikuti tujuan yang ditentukan oleh masyarakat.
Inovasisme : paham yang memasukkan atau mengenalkan hal-hal yang baru; pembaharuan.
Interaksi sosial : proses sosial yang menyangkut interaksi antarindividu, antarkelompok , dan antara pribadi dan kelompok.
Interaksiinisme simbolik (symbolic interactionism) : interaksi antara pribadi-pribadi yang didasarkan pada penafsiran terhadap perilaku masing-masing.
Internalisasi : proses belajar dari seorang individu untuk mengolah segala perasaan, hasrat, nafsu, dan emosi yang berguna untuk membentuk kepribadiannya. Proses ini berlangsung selama hidupnya.
Interaktif : bersifat saling melakukan aksi; antarhubungan saling aktif.
Intimidasi : tindakan menakut-nakuti (terutama untuk memaksa orang atau pihak lain berbuat sesuatu); gertakan; ancaman.
Isolasi : pemisahan suatu hal dari hal atau usaha memenculkan manusia dari manusia lain; pengasingan; pemencilan.
Kawin lari : perkawinan dengan cara melarikan gadis yang akan dikawini dengan persetujuan gadis untuk menghindarkan diri dari tata cara adat yang dianggap berlarut-larut dan memakan biaya yang terlalu mahal.
Kebiasaan (folkways) : kebiasaan yang lunak kekuatannya, atau yang sanksi pelanggarannya ringan.
Kenakalan (delinquency) : tingkah laku secara ringan yang menyalahi norma yang berlaku dalam suatu masyarakat.
Kepribadian : ciri watak seorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang mandiri; abstraksi dari pola perilaku manusia secara individual. Jadi, kepribadian merupakan cirri-ciri atau watak yang khas dari seorang individu sehingga dapat memberikan identitas yang khas bagi individu tersebut.
Kerjasama (cooperation) : suatu usaha bersama antarindividu atau kelompok untuk mencapai kepentingan bersama.
Klik : kelompok kecil orang tanpa struktur formal atau resmi yang mempunyai pandangan atau kepentingan bersama.
Koalisi : kerjasama antara beberapa partai untuk memperoleh suara di parlemen.
Koersi : bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan dengan menggunakan tekanan sehingga salah satu pihak yang berinteraksi berada dalam keadaan lemah dibandingkan dengan pihak lawan.
Koersif : bersifat atau berkenaan dengan koersi.
Kompetitif : bersifat kompetisi (persaingan)
Komprehensif : bersifat mampu menangkap (menerima) dengan baik atau mempunyai atau memperlihatkan wawasan yang luas.
Kompromi (compromise) : bentuk akomodasi di mana pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian.
Komunikan : 1) penerima pesan dalam komunikasi; 2) orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran atau perasaan oleh pihak lain.
Komunikasi : proses penyampaian pesan dari suatu pihak kepada pihak lain, sehingga terjadi pengertian bersama.
Komunikator : 1) orang yang menyampaikan pesan, pikiran, dan perasaan kepada pihak lain; 2) orang atau kelompok orang yang menyampaikan pesan kepada komunikan.
Komunikasi massa : penyebaran informasi yang dilakukan oleh suatu kelompok sosial tertentu kepada pendengar atau khalayak yang heterogen serta tersebar kemana-mana, biasanya komunikasi seperti ini menggunakan media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi maupun film.
Komunikasi nonverbal : komunikasi yang mengacu pada ekspresi muka, kontak mata, mata melotot, posisi tubuh, gerak isyarat (gesture), dan jarak antarpribadi.
Komunikasi verbal : proses komunikasi yang berlangsung secara lisan (bukan tertulis).
Kondusif : member peluang pada hasil yang diinginkan yang bersifat mendukung.
Konflik (pertentangan) : suatu perjuangan individu atau kelompok sosial untuk memenuhi tujuannya dengan cara menentang pihak lawan.
Konflik status : konflik batin yang dialami seseorang sebagai akibat dari adanya beberapa status yang dimilikinya yang saling bertentangan.
Konformisme : penyesuaian terhadap berbagai nilai, norma dan kebiasaan yang berlaku di dalam suatu kelompok.
Konformitas : 1) bentuk interaksi dimana seseorang berperilaku terhadap orang lain sesuai dengan harapan kelompok atau masyarakat di mana ia tinggal ; 2) kesesuaian sikap dan perilaku dengan nilai dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat.
Konkret : nyata; benar-benar ada (berwujud, dapat dilihat, diraba, dsb)
Konsepsi : pengertian; pendapat (paham); rancangan (cita-cita dsb) yang telah ada dalam pikiran.
Konservatisme : paham politik yang ingin mempertahankan tradisi dan stabilitas sosial, melestarikan pranata yang sudah ada, menghendaki perkembangan setapak demi setapak, serta menentang perubahan yang radikal. Kolot; bersifat mempertahankan keadaan, kebiasaan, dan tradisi yang berlaku.
Konsiliasi (conciliation) : usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak yang bertikai untuk mencapai suatu kesepakatan.
Konstitusional : bersangkutan dengan, sesuai dengan, atau diatur oleh konstitusi suatu Negara.
Konstruksi : susunan (model, tata letak); membina, memperbaiki, membangun.
Kontak sosial negative : interaksi sosial yang mengarah pada pertentangan atau konflik.
Kontak sosial positif : interaksi sosial yang mengarah pada kerjasama.
Kontak sosial primer : interaksi sosial dengan cara bertemu muka secara langsung.
Kontak sosial sekunder : interaksi sosial melalui suatu media perantara.
Kontravensi (contravention) : 1) proses disosiasi antara kompetisi dan konflik; 2) proses disosiasi yang mengarah pada penghancuran lawan secara tidak langsung.
Konversi : penyelesaian konflik di mana salah satu pihak bersedia mengalah dan mau menerima pendirian pihak lain.
Kreatif : memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan; bersifat (mengandung) daya cipta.
Kritis : keadaa gawat; genting; keadaan yangpaling menentukan atau gagalnya suatu usaha.
Kualitas : tingkat baik buruknya sesuatu; kadar; derajat atau taraf; mutu.
Kuantitas : banyak (benda); jumlah (sesuatu).
Kuesioner : suatu daftar isian yang dapat diisi tanpa bantuan pewawancara.
Legitimasi : pernyataan yang sah menurut undang-undang.
Liberalisme : aliran ketatanegaraan dan ekonomi yang menghendaki demokrasi dan kebebasan pribadi untuk berusaha dan berniaga (pemerintah tidak boleh turut campur).
Logis : sesuai dengan logika; benar menurut penalaran; masuk akal.
Materiliasme : padangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk kehidupan di dalam alam kebendaan semata-mata dengan mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam indra.
Metode kualitatif : metode penelitian yang berupa deskripsi hasil penelitian berdasar penilaian-penilaian terhadap data yang diperoleh.
Metode kuantitatif : metode penelitian dengan analisis data yang berupa angka-angka atau gejala-gejala yang idukur melalui uji statistic.
Mediasi (mediation) : cara untuk mencapai sebuah kompromi melalui pihak ketiga yang bersifat netral dan berfungsi sebagai penasehat.
Minority consent : golongan minoritas yang merasa tidak dikalahkan tetapi dapat melakukan kegiatan bersama.
Negosiasi : proses tawar menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) yang lain; penyelesaian sengketa secara damai melalui perundingan antara pihak yang bersengketa.
Nilai (value) : konsepsi-konsepsi abstrak di dalam diri manusia, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.
Nilai dominan : nilai yang dianggap lebih penting daripada nilai lainnya.
Nilai material atau nilai jasmani : nilai yang berwujud, mudah dilihat dan diraba, serta mudah berubah.
Nilai sosial : nilai yang dianut oleh suatu kelompok atau masyarakat.
Non-konformis : disebut juga perilaku menyimpang atau deviance, yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Norma : aturan sosial ; patokan perilaku yang pantas; tingkah laku rata-rata yang diabstraksikan.
Norma agama : norma yang berdasarkan arahan atau kaidah ajaran agama.
Norma hukum : himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat.
Norma kebiasaan (habit) : hasil dari perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama.
Norma kesopanan : norma yang berpangkal dari aturam tingkah laku yang berlaku dalam masyarakat.
Norma kesusilaan : norma yang didasarkan pada hati nurani atau akhlak manusia.
Norma nonformal : norma sosial tidak resmi yang umumnya tidak tertulis.
Objektivitas : sikap yang tidak dipengaruhi oleh pendapat pribadi atau golongan dalam mengambil keputusan.
Optimal : (ter) baik; tertinggi; paling menguntungkan.
Orator : orang yang ahli berpidato.
Organized crime (kejahatan teroganisir) : kejahatan yang dilakukan oleh komplotan secara berkesinambungan, dan dengan berbagai cara untuk mendapatkan uang atau kekuaasaan dengan jalan menghidari hukum.
Parlementer : berkenaan dengan badan perwakilan rakyat yang dipilih bertanggung jawab atas perundang-undangan.
Partikularisme: system yang mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum atau aliran politik, ekonomi, kebudayaan yang mementingkan daerah atau kelompok khusus.
Partisipasi : keikutsertaan; peran serta.
Patologi : ilmu yang mempelajari tentang penyakit penyimpangan.
Pengendalian formal : cara pengendalian sosial yang dilakukan oleh lembaga-lembaga resmi yang juga memiliki peraturan-peratiran resmi.
Pengendalian informal : cara pengendalian sosial yang dilakukan kelompok kecil, akrab, tidak resmi, dan tidak memiliki aturan resmi.
Pengendalian sosial (social control) : upaya untuk mewujudkan kondisi seimbang di dalammasyarakat.
Penjarahan : proses atau cara perbuatan yang merampas atau merebut milik orang (terutama dalam perang atau kekacauan)
Penyimpangan primer (primary deviation) : perbuatan menyimpang yang dilakukan seseorang, namun si pelaku masih dapat diterima secara sosial.
Penyimpangan sekunder (secondary deviation) : perbuatan yang dilakukan seseorang yang secara umum dikenal sebagai perbuatan atau perilaku menyimpang.
Peran : aspek dinamis dari kedudukan; perangkat hak-hak dan kewajiban-kewajiban.
Peranan sosial : perilaku yang diharapkan oleh pihak lain atau masyarakat dalam melaksanakan hal dan kewajiban sesuai dengan status yang dimilikinya.
Perilaku menyimpang negative : penyimpangan dimana pelaku bertindak kea rah nilai-nilai sosial yang dipandang rendah oleh masyarakat, berakibat buruk, serta mengganggu system sosial.
Perilaku menyimpang positif : perilaku menyimpang yang menimbulkan dampak positif pada masyarakat. Perilaku menyimpang dapat menjadi positif karena sesuai dengan perkembangan zaman.
Persaingan (competition) : perjuangan berbagai pihak untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Persuasi : ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan prosepek baik yang menyakinkannya; bujukan halus.
Persuasif : penggunaan berbagai argumentasi, baik yang benar atau yang salah, yang bertujuan agar pihak lain menerima atau mengikuti perlbagai teori, kepercayaan, atau kegiatan tertentu.
Praktis : berdasarkan praktik; mudah dan senang memakainya.
Pranata : system norma atau aturan-aturan yang menyangkut suatu aktivitas masyarakat yang bersifat khusus. Pranata disebut juga dengan institusi (institution)
Prestise : pengakuan sosial terhadap kedudukan tertentu.
Preventif : pengendalian sosial yang dilakukan sebelum terjadinya pelanggaran.
Privilese : keistimewaan yang diberikan kepada seseorang yang mungkin bersifat positif atau negative.
Produktivitas : kemampuan untuk menghasilkan sesuatu; daya produksi; keproduktifan.
Progresif : kearah kemajuan; berhaluan kea rah perbaikan keadaan sekarang; bertingkat-tingkat naik.
Prosedur : tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas; metode langkah demi langkah secara pasti dalam memecahkan suatu masalah.
Proses asosiatif (process of association) : proses menuju terbentuknya persatuan atau integrasi sosial.
Proses disosiatif (procces of dissociation) : proses htidak adanya kerjasama. Proses disosiatif terbagai dalam tiga jenis, yaitu persaingan, kontravensi, dan pertentangan.
Provokasi : perbuatan untuk membangkitkan kemarahan; tindakan menghasut; penghasutan; pancingan.
Publik : orang banyak (umum)
Pure science : ilmu murni atau pencarian hakikat ilmu pengetahuan.
Rasional : berkaitan dengan perilaku-perilaku yang mempunyai tujuan tertentu; berkenanaan dengan kepercayaan pada sesuatu yang disertai dengan pembuktian.
Rebellion (pemberontakan) : cara adaptasi di mana seseorang tidak lagi mengakui struktur sosial yang ada dan berupaya menciptakan struktur sosial yang baru.
Reformis: orang yang menganjurkan reformasi; orang yang mendukung reformasi.
Religiusitas : pengabdian terhadap agama; kesalehan.
Respon : tanggapan; reaksi; jawaban.
Retreatism (retreatisme) : 1) cara adaptasi di mana perilaku seseorang tidak mengikuti tujuan dan cara yang dikehendaki; 2) proses yang terjadi apabila nilai-nilai yang berlaku tidak dapat dicapai melalui cara yang telah melembaga, tetapi warga masyarakat mempunyai kepercayaan yang mendalam sehingga mereka tidak mau menyimpang dari kaidah yang telah melembaga.
Revitalisasi : proses, cara, perbuatan yang menghidupkan atau menggiatkan kembali (budaya lama).
Riset : penyelidikan (penelitian suatu masalah secara bersistem, kritis, dan ilmiah untuk meningkatkan pengetahuan dan pengertian, mendapatkan fakta yang baru, atau melakukan penafsiran yang lebih baik.
Ritualism (ritualisme) : cara adaptasi di mana perilaku seseorang telah meninggalkan tujuan budaya, tetapi tetap berpegang pada cara yang ditetapkan oleh msyarakat.
Sanksi : tindakan atau hukuman untuk memaksa orang menepati perjanjian, ketentuan atau undang-undang.
Segresi (segretion) : bentuk akomodasi, di mana pihak-pihak yang bertikai memisahkan diri dan saling menghindar untuk mengurangi ketegangan.
Simpati : proses di mana seseorang merasa tertarik pada pihak lain.
Sistematis : teratur menurut system ; dengan cara yang diatur baik-baik.
Skematis : menurut bagan (rencana).
Solidaritas : sifat (perasaan) solider.
Solider : bersifat mempunyai atau memperhatikan perasaan bersatu; setia kawan.
Sosialisasi : 1) proses belajar seseorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat dalam lingkungannya, 2) upaya memasyarakatkan sesuatu sehingga menjadi dikenal, dipahami, dan dihayati oleh individu atau masyarakat; 3) sebuah proses penamaan atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari generasi satu ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.
Sosilog : orang yang ahli di dalam ilmu kemasyaraktan (ilmu sosial)
Sosiologi : ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial dan masalah-masalah sosial.
Sosiometri : studi secara kuantitatif terhadap hubungan-hubungan interpersonal.
Sosiopat : orang yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan keadaan di dalam masyarakat.
Stalemate : proses akomodasi yang terjadi ketika dua pihak yang bertikai memiliki kekuatan yang seimbang, sehingga pertikaian tersebut berhenti pada titik tertentu.
Status : posisi dalam suatu hirarki; aspek statis dari peranan; suatu wadah bagi hak dan kewajiban.
Stereotip : berbentuk tetap; konsepsi mengenai sifat suatu golongan berdasarkan prasangka yang subjektif dan tidak tepat.
Stimulus : rangsangan
Stratifikasi sosial : pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (secara hirarkis), seperti kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah.
Subjugation (domination) : pihak yang mempunyai kekuatan besar untuk meminta pihak lain agar menaatinya.
Sugesti : objek dari penerimaan yang tidak didasarkan pada penalaran.
Superego : cita-cita dan nilai-nilai sosial yang dihayati seseorang dan membentuk hati nurani.
Taktis : dengan siasat (taktik).
Tata kelakuan (mores) : aturan yang sudah diterima masyarakat dan dijadikan sebagai alat pengawas atau control dalam masyarakat.
Temperamen : sifat batin yang tetap mempengaruhi perbuatan, perasaan, dan pikiran (periang, penyedih, dsb).
Teori : pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi.
Teknisi : ahli teknik.
Tindak sosial : tindakan manusia yang mempertimbangkan perilaku orang lain.
Toleransi (toleration) bentuk akomodasi yang terjadi tanpa persetujuan yang bersifat formal.
Watak : sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku; budi pekerti; tabiat.
White collar crime (kejahatan kerah putih): kejahatan yang dilakukan oleh orang terpandang/orang berstatus tinggi dalam rangka pekerjaannya.
Verifikasi : suatu proses pembuktian kebenaran suatu teori, konsep atau hipotesa yang lazimnya dilakukan melalui penelitian.
Thursday, January 7, 2016
#230 Bedah Kisi UN 2016 Sosiologi "Penelitian Sosial"
IV. Penelitian Sosial
A. Pemahaman dan Pengetahuan
Kompetensi
Peserta
didik mampu memahami dan menguasai tentang : 1)penelitian sosial, 2)
jenis-jenis penelitian sosial, 3) prosedur dan metode penelitian sosial, 4) instrument
pengumpulan data, 5) kegunaan penelitian sosial
Indikator
1.
mengidentifikasi jenis-jenis penelitian sosial
2.
menentukan prosedur/tahap penelitian
3.
membedakan ciri metode penelitian kualitatif dan
kuantatif
4.
menentukan fungsi instrument dalam proses
pengumpulan data
5.
menentukan kegunaan penelitian sosial
B. Aplikasi
Peserta
didik mampu mengaplikasikan pengetahuan dan pemahaman tentang : 1) penentuan
topik penelitian, 2) perumusan masalah penelitian, 3) rancangan penelitian
(jenis data penelitian, sampel penelitian, instrument penelitian dan teknik
analisis data penelitian )
Indikator
:
6.
menentukan kriteria pemilihan topik yang baik
7.
memberikan contoh rumusan yang tepat
8.
menginterpretasikan jenis penelitian berdasarkan
data
9.
menghubungkan tujuan objek/jenis penelitian
untuk menentukan teknik penentuan sampel yang relevan
10.
menginterpretasikan tahapan pengolahan data yang
harus dilakukan
11.
menentukan variable bebas/variable terikat
C. Penalaran
Peserta
didik mampu menggunakan nalar dalam mengkaji : 1) kesesuai jenis penelitian
dengan data penelitian, 2) keunggulan dan kelemahan instrument pengumpulan data,
3) pengolahan data penelitian, 4) interpretasi data hasil penelitian, 5) penyusunan
laporan hasil penelitian, 6) manfaat hasil penelitian
Indikator
:
12.
menganalisis alas an jenis penelitian yang tepat
13.
menganalisis keunggulan dan kelemahan instrument
pengunmpulan data
14.
mengolah data mean/median/modus
15.
memprediksi analisis data hasil penelitian
16.
menyimpulkan data hasil penelitian
17.
merumuskan saran dalam penelitian
18.
menganalisis fungsi bagian yang disajikan dalam
potongan susunan laporan penelitian sosial
19.
menyimpulkan manfaat hasil penelitian
20.
menyimpulkan manfaat publikasi / mengkomunikasi
hasil penelitian
#229 Bedah Kisi UN 2016 Sosilogi "Masyarakat Multikultural dan Perubahan Sosial"
III. Masyarakat Multikultural dan Perubahan
sosial
A. Pemahaman dan Pengetahuan
Peserta didik mampu memahami dan menguasai tentang : 1) masyarakat multicultural, 2) perubahan sosial, 3) globalisasi
Indikator
:
1.
mengidentifikasi ciri masyarakat majemuk/ciri
masysrakat multicultural
2.
menjelaskan hubungan struktur sosial multicultural
dengan dinamika sosial masyarakat
3.
menentukan bentyuk konfigurasi masyarakat multicultural
4.
menjelaskan latar belakang terbentuknya
masyarakat multicultural
5.
mengidentifikasi faktor penyebab perubahan
sosial dari luar masyarakat dari dalam masyarakat
6.
mengidentifikasi bentuk perubahan sosial/arah
perubahan sosial/proses perubahan sosial
7.
menjelaskan faktor pendorong/penghambat
perubahan sosial
8.
menjelaskan bidang kehidupan masyarakat yang
mengalami globalisasi
9.
mengidentifikasi ciri-ciri/fenomena globalisasi
dalam masyarakat
B. Aplikasi
Peserta
didik mampu mengaplikasikan pengetahuan dan pemahaman tentang : 1)hubungan
antarkelompok dalam masyarakat multicultural, 2) menciptakan masyarakat multicultural
yang harmonis, 3) proses dan dampak perubahan sosial terhadap kehidupan
masyarakat, 4) perubahan sosial di tengah-tengah pengaruh globalisasi
Indikator
10.
memberi contoh perilaku yang sesuai dengan
kehidupan masyarakat multicultural
11.
menginterpretasi sebab dan akibat hubungan
antarkelompok dalam masyarakat multikulral
12.
menginterpretasi dampak positif perubahan sosial
13.
menginterpretasi dampak negative perubahan
sosial
14.
menginterpretasikan dampak positif/negative globalisasi
bagi lingkungan masyarakat
15.
menginterpretasikan dampak globalisasi dalam
bidang ekonomi/sosial budaya /politik
C. Penalaran
Peserta
didik mampu menggunakan nalar dalam mengkaji : 1) pemecahan masalah yangmuncul
sebagai dampak keanekaragaman masyarakat multicultural, 2) masyarakat multicultural
dalam bingkai NKRI, 3) tantangan masa depan bangsa dalam menghadapi globalisasi
Indikator
:
16.
menganalisis upaya yang tepat untuk mengatasi
masalah sosial akibat keanekaragaman masyarakat multicultural dalam bingkai
NKRI
17.
merumuskan solusi untuk memecahkan masalah
sosial akibat perubahan sosial
18.
merumuskan solusi/upaya tepat dalam menghadapi
tantangan globalisasi bagi m asa depan bangsa
19.
menganalisis manfaat globalisasi dalam
masyarakat
Subscribe to:
Posts (Atom)