Malang, 30 Juli 2015. Nama saya
Yosia Saputra Gunadi, memiliki hobi mendengarkan music dan memiliki bakat
menyanyi. Warna kesukaan saya adalah biru muda, makanan favorit saya adalah
bakso. Motto Hidup saya “ Jalani Kehidupan Ini Dengan Kegembiraan”.
Cita-cita adalah suatu keinginan diri
yang dimana akan terwujud jika kita berusaha. Di dalam diri saya cita-cita saya
adalah menjadi seorang pastor yang pengertian. Pengertian dalam artian mengerti
bagaimana lingkup anggota suatu gereja yang akan menjadi pijakan pertama saya
dalam memimpin suatu perayaan ekaristi. Memang bagi semua orang, menjadi
seorang pastor adalah bagian yang terberat dalam hidup karena pertama dia tidak
akan menikah, kedua dia tidak akan memiliki keturunan, dsb. Tapi bagi hidup
saya, pilihan itu sudah menjadi konsekuen bagi diri saya sendiri yang dimana
akan terus saya lanjutkan dalam hidup saya. Seringkali muncul percakapan yang
tidak enak tentang saya, tetapi saya akan terus berjuang meskipun banyak orang
yang tidak suka dengan saya.
Cita-cita ini muncul ketika saya duduk di
bangku kelas 1 SMP Swasta di Malang dengan cara mengikuti perayaan ekaristi di
suatu kapel dekat SMP saya. Kegiatan itu sering saya lakukan setiap minggu bersama kakak sepupu saya, saya menjadi
terkesan ketika melihat romo sedang memimpin misa di kapel tersebut. Dengan
melihat itu semua, saya menjadi memiliki pikiran yaitu menjadi seorang pastor,
keinginan saya ini terus berlanjut hingga saya duduk di kelas 3 SMA sekarang
ini. Banyak orang yang memiliki pertanyaan tentang cita-cita saya ini, yang
paling menggelitik adalah pertanyaan seorang suster beliau bertanya nanti jika
sudah menjadi seorang pastor dan bertemu dengan suster yang cantik bagaimana yang
akan kamu lakukan?. Saya hanya tersenyum malu dan menjawab y saya harus
membentengi diri saya untuk tidak terjerumus dalam hal duniawi ini, suster itu
pun juga tertawa dan menjawab “ Bagus”. Jawaban yang sangat tepat bagi seorang
calon romo kata suster itu.
Di dalam kepemimpinan romo selama saya
ketahui kebanyakan romo yang cuek dan tidak memiliki rasa pengertian kepada
umatnya. Itu adalah hal yang fatal bagi seorang pastor, maka dari itu semua
saya sebagai calon pastor akan mengubah sikap itu. Di dalam pemikiran saya, apa
gunanya seorang pastor yang tidak memiliki rasa pengertian dan cuek terhadap
umatnya jika begitu tidak usah men jadi seorang pastor saja itulah hal yang
sering terlintas di dalam pemikiran saya sejak dulu. Jika saya menjadi seorang
pastor saya akan mengembangkan rasa pengertian saya kepada umat, bukan saya
sombong tetapi dengan menjalankan rasa pengertian membawa umat yang akan saya
pimpin menjadi umat yang baik dan bisa juga membagikan kasih kepada semua umat
yang lainnya. Rasa pengertian ini akan saya wujudkan dalam cita-cita saya ini
dan akan mengubah segala sikap yang salah pada semua seorang pastor yang ada.
Dukungan kedua orang tua, membawa saya
semakin maju dan mantap dalam cita-cita saya yang satu ini. Keberadaan orang
tua bersama sanak saudara membawa saya pada pencapaian yang cukup matang dalam
menghadapi segala tantangan yang akan terjadi di dalam mengembangkan cita-cita
saya yang satu ini. Memang bukan saja dukungan kedua orang tua melainkan
dukungan pastor paroki di gereja saya saat ini berada juga mendukung saya dalam
pencapaian cita-cita saya yang satu ini.
Harapan saya memang akan sempurna jika ada nya banyak dukungan, saya hanya
berterima kasih kepada Tuhan atas segala kebaikannnya. Pesan-pesan yang sering
saya terima adalah belajarlah untuk pengertian kepada semua umat janganlah
umat-umat tertentu saja. Pesan itu akan saya laksanakan dalam cita-cita saya
ini, jika pesan itu terlaksana maka kebahagiaan di setiap umat akan muncul dan
umat akan berterima kasih untuk rasa pengertian yang telah saya lakukan.
Pada bagian yang terakhir ini, saya
mengajak teman-teman sekalian untuk selalu bisa memahami suatu karakter
teman-teman yang lainnya. Mari kita dukung teman-teman kita untuk meraih segala
cita-citanya janganlah tidak mendukung karena akan menghambat teman-teman kita
untuk meraih semuanya ini. Kerja keras dalam hidup merupakan hal yang
terpenting dalam meraih cita-cita, tanpa kerja keras cita-cita tak akan
terwujud di dalam diri kita masing-masing. Saya sendiri merasakan itu semua di
dalam hidup ini, tanpa adanya kerja keras saya akan gagal dalam meraih
cita-cita saya yang dari dulu saya angan-angankan. Dalam kaitannya dengan ilmu
sosiologi dukungan pihak/ orang lain bagi kehidupan kita sangatlah penting
karena kita adalah makhluk sosial yang dimana kita semua akan saling membantu
satu dengan yang lainnya. Tanpa orang lain yang mendukung kita, kita tidak akan
sanggup maju kedepan sendirian dan menjadikan itu semua sebagai angan-angan
yang berlalu entah kemana. Didalam hidup memang banyak permasalahan yang
muncul, tetapi yakinlah Tuhan akan selalu membantu kita di dalam hidup ini. “
Semangat Selalu Dalam Meraih Cita-Cita Kawan, Jesus Bless You”.
No comments:
Post a Comment