Guru AKI MOTOR
Punya pengalaman kendaraan mogok?
Bisa jadi salah satu penyebabnya ialah aki. Aki rusak atau kehabisan air aki.
Pengantar
Maka bisa dibayangkan jika aki dalam kelas mogok atau rusak. Maka pertanyaannya, siapa aki dalam kelas? Guru
Iyaa guru adalah aki motor bagi kelas. Lalu apa dan bagaimana guru sebagai aki motor. Apa peran guru sebagai aki motor?
Guru sebagai teman, konselor, inspirator, motivator, fasilitator, wasit, pengelola, dan pembelajar.
Guru
Mari membaca uraian berikut ini:
Guru sebagai temAn
Guru wajib bisa masuk dunia peserta didik. Bukannya seperti air dan minyak. Menyelami dunia pelajar penting bagi guru. Latar belakangnya ialah peserta didik juga manusia yang perlu dijadikan dan punya teman dalam kelas dan di sekolah. Memang peserta didik punya teman sebaya. Peserta didik butuh seorang teman dalam artian lebih dewasa, lebih luas wawasannya. Guru perlu merangkul peserta didik. Jika perlu dalam konteks tertentu guru siapa di sapa...pak broo.. Atau bu sist..
Guru sebagai Konselor
Guru selain menyampaikan pokok materi sesuai kurikulum guru juga perlu menempatkan status sebagai pendengar. Pendengar bagi peserta didik. Dilatar belakangi dunia peserta didik sangat rumit, maka peserta didik butuh seseorang yang siap dan dengan senang hati mendengar curahan hati. Guru memang siap meluangkan waktu untuk mendengar jeritan peserta didik g tidak bersuara.
Guru sebagai Inspirator
Penjelasan guru terkait pokok materi/bahasan makin menarik jika guru mampu "memecah" pola pikir peserta didik. Pola pikir peserta perlu dipecah agar terbuka wawasannya. Dan memiliki pola pikir baru. Selain dari orang tua, membaca buku, mendengar melihat acara televisi, guru merupakan pribadi idola bagi peserta didik. Maka guru perlu menjadi pihak pembuka pola pikir peserta didik agar lebih dewasa lebih matang.
Guru sebagai Motivator
Guru perlu memberi vitamin bagi peserta didik. Guru tidak hanya memberi aneka tugas kepada peserta didik. Peserta didik perlu diberi asupan vitamin. Vitamin bertujuan agar daya dorong peserta didik selama belajar bertambah. Vitamin juga untuk menambah daya tahan mental peserta didik dari godaan yang membelokkan tujuan belajar. Aneka vitamin tersedia baik berupa film pendek, dongeng pagi hari, dan masih ada bentuk lain. Guru perlu memilah dan memilih bentuk mana yang cocok.
Guru sebagai fasilitatOr
Guru bukan lagi pusat/sumber ilmu satu satunya bagi peserta didik. Guru a!bil bagian dalam menggali menemukan menyalurkan peserta didik dalam mencapai hasil maksimal untuk mata pelajaran. Pokok bahasan memang sama tetapi model belajar peserta didik dan pengalamannya tentu berbeda maka guru perlu menemukan cara edukatif kreatif dalam mendorong mendapat nilai maksimal.
Guru sebagai wasiT
Berperan sebagai wasit guru mesti tetap bersikap tegas terhadap peserta didik jika melakukan pelanggaran. Guru tetap menjalankan nilai norma baik di sekolah maupun dalam dalam kelas. Bahwa setiap pelanggaran oleh peserta didik perlu diberi sanksi. Guru sebagai pihak pengendali perilaku peserta didik jika tidak sesuai dengan nilai norma setempat. Tujuannya agar peserta didik juga perlu belajar beri interaksi bersosialisasi dalam masyarakat kecil yaitu kelas dan sekolah.
Guru sebagai pengelOla
Didalam kelas berisikan pribadi berpotensi. Aneka potensi ada dalam diri peserta didik. Hanya potensi tersebut terpendam tersimpan dengan berbagai alasan. Untuk itu tugas guru menyalurkan aneka potensi bagi pengembangan diri peserta didik. Dalam kegiatan pendidikan formal maka guru perlu membuat menyusun indikator dan merumuskan instrumen. Sehingga dalam mengelola potensi peserta didim dalam dilakukan secara sistematis dan terstruktur.
Guru sebagai pembelajaR
Pada peran ini perlu kesadaran dan kerendahan hati guru untuk menyadari bahwa guru memiliki keterbatasan ilmu dan pengetahuan. Maksudnya ialah relasi guru dengan peserta didik tidak selalu dan selama guru mengetahui segala hal. Dan, peserta didik tidak tahu segala hal. Guru lebih tahu dan mengerti ilmu dan pengetahuan sebatas ilmu mata pelajaran dan murid perlu bertanya. Terkadang peserta didik melalui berbagai sumber memiliki wawasan lebih luas dibanding gurunya. Maka guru perlu sadar diri dan mengakui ada keterbatasan dan mau belajar kepada peserta didik. Maka sesungguhnya bukan hanya peserta didik saja yang perlu belajar tetapi guru pun wajib belajar terus agar bisa mengikuti perkembangan dan kemajuan peserta didik.
Penutup
Makin jelas bahwa guru merupakan pemicu bagi peserta didik dan menggerakkan kelas demi pengembangan diri peserta didik.
*) Kukuh Widijatmoko, M. Pd
Dosen Universitas Kanjuruhan
Malang
Bermetodekan Mengamati, Mendokumentasi, Memetakan, dan Menarasikan
Monday, February 29, 2016
237 Komponen Penting Proses Belajar Mengajar
Komponen Penting Proses Belajar Mengajar
Pengantar
Proses Belajar Mengajar (PBM) mata pelajaran ada beberapa hal perlu mendapat perhatian baik oleh calon guru maupun yang sudah jadi guru. Beberapa hal tersebut merupakan komponen penting yang berpengaruh terhadapan pra PBM, selama PBM, maupun setelah PBM.
Beberapa komponen yang mempengaruhi PBM adalah ciri khas mata pelajaran, tujuan mata pelajaran, karakter guru, ketersediaan bahan/alat/media, mapping kelas, dan kondisi lingkungan.
Enam Komponen
Keenam komponen yang mempengaruhi PBM mata pelajarahan saling memberi pengaruh. Keenam komponen penting dipelajari disiapkan dan diolah terus oleh guru.
Pembahasan komponen Ciri khas mata pelajaran. Setiap mata pelajaran memiliki ciri khas tersendiri. Guru perlu paham tentang hal tersebut. Tujuan agar Guru bisa memilah dan memilih strategi mengajar dengan tepat. Proses Belajar Mengajar bagaimana dan seperti apa. Dalam pikiran guru terbangun gambaran.
Komponen Tujuan Mata Pelajaran pasti berbeda. Tujuan ini terbagi menjadi tujuan khusus dan tujuan umum. Memahami tujuan mata pelajaran bertujuan menjadi pedoman bagi guru dalam merancang proses belajar mengajar. Menyeleksi kegiatan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Menyusun rancangan kegiatan pendukung lainnya.
Komponen Karakter Guru. Pada komponen ini penting. Guru wajib tahu sadar diri terhadap dirinya sendiri. Dalam diri guru punya gambaran "gambaran membentuk peserta didik ingin seperti apa." Ini penting, karena guru membentuk peserta didik kepribadian, katakter, mental dan emosi. Guru sekali lagi bukan hanya memindah pengetahuan melainkan lebih dari pada itu. Yaitu membentuk karakter mental dan jiwa serta emosi peserta didik.
Komponen Ketersediaan Bahan/Alat/Media. Penggunaan bahan/alat/media memiliki korelasi dengan tujuan mata pelajaran dan karakter guru. Guru mesti pandai pandai memilah dan ilih bahan/alat/media yang tepat dalam proses belajar mwngajar demi pencapaian tujuan mata pelajaran. Idealisme guru nampak jelas dalam komponen ini. Kreatifitas guru teruji. Kecerdasan guru nampak pada komponen ini.
Komponen Mapping Kelas. Mapping kelas memang tidak serta merta dipunyai guru tanoa masuk kelas terlebih dahulu. Keakuratan mappping kelas dipunyai dapat dilakukan beberapa cara. Observasi , biasanya ini memberikan gambaran secara umum maka keakuratannya secara individu kurang. Cara agar akurat ialah membuat angket.
Komponen Kondisi Lingkungan. Komponen ini mengisyaratkan guru peka lingkungan atau tidak. Guru perlu memperhatikan kondisi lingkungan sekolah dan masyarakat. Kondisi keunggulan potensi di sekolah dan di masyarakat yang dapat mendukung proses belajar mengajar. Tentu harapannya, peserta didik selain memahami mata pelajaran dari buku paket, juga mendapat nilai lebih dari guru peka lingkungan dan kreatif.
Penutup
Itulah enam komponen sangat sangat mempengaruhi prosea belajar mengajar. Selebihnya, enam komponen tidak cukup berjalan sendiri sendiri melainkan perlu kombinasi keenamnya. Tugas gurulah dalam mengkombinasi kenam-enamnya.
*) Kukuh Widijatmoko, M. Pd
Dosen Universitas Kanjuruhan
Malang
Sunday, February 28, 2016
235 Tanggung Jawab Guru Tiga Fase
Tanggung Jawab Guru Tiga Fase
Guru sat ini menjadi salah satu profesi yang mengalami peningkatan minat masyarakat. Hal tersebut sangat berbeda dibandingkan beberapa dekade sebelumnya. Dimana guru mengalami masa penurunan minat masyarakat atau generasi anak bangsa dalam memilih profesi.
Profesi guru pada era saat ini, bisa dikatakan menerima berbagai "vitamin" dari pemerintah. Pemerintah memberikan beberapa "vitamin" seperti insentif tunjangan profesi guru. Tunjangan ini diberikan tiap bulan. Lalu, "vitamin" lainnya tunjangan guru bersertifikasi.
Vitamin tersebut langsung ditransfers ke nomor rekening pribadi. Vitamin vitamin tersebut tentunya memiliki tujuan dan konsekuensi. Oleh karena itulah minat generasi anak bangsa terhadap profesi guru mengalami peningkatan.
Maka sebagai gambaran secara umum profesi guru mengemban tanggung jawab. Dibawa ini sedikit diuraikan tanggung jawab guru dalam hal berkas/perangkat sebelum selama dan setelah mengajar.
Tanggung jawab guru selama satu tahun pelajaran dalam ritme proses belajar mengajar dibagi menjadi tiga fase, yaitu fase sebelum mengajar, fase proses belajar mengajar dan fase penutup.
Tentu muncul pertanyaan, apa saja tugas guru dalam tiga fase
Sebelum memulai tahun ajaran baru guru menyiapkan beberapa berkas/perangkat sebagai kelengkapan mengajar
- Menyiapkan membuat dan menyempurnakan silabus
- Membuat pekan efektif
- Membuat promes (program semester)
- Menyiapkan buku pegangan (guru dan peserta didik)
- Membuat prota (program tahunan)
- Membuat Rencana Pembelajaran
- Menyiapkan Buku Absensi Siswa
- Menyiapkan Buku Agenda Mengajar
- Menyiapakan materi ajar
- Menyiapkan strategi, metode mengajar
Guru perlu menyiapkan perangkat untuk proses belajar mengajar pada fase kedua.
- Mempersiapkan diri sebelum mengajar
- Menyiapkan beberapa cara pengelolaan kelas
- Mengisi Agenda mengajar guru
- Mengisi absensi peserta didik
- Mengisi buku agenda kelas
- Mengajar materi pelajaran
- Menbuat soal tes kecil
- Koreksi dan penilaian tes kecil
- Menganalisis tes kecil
- Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan peserta didik pada pokok materi
- Menyiapkan strategi lain
- Menyiapkan tugas tugas
- Memilah tugas tugas yang sesuai
- Koreksi dan penilaian
- Memasukan nilai pada daftar nilai peserta didik
- Mengukur kemampuan peserta didik
- Menyiapkan bahan Ulangan harian
- Merumuskan soal ulangan harian
- Melaksanakan ulangan harian
- Koreksi dan penilaian
- Memasukan nilai dalam daftar nilai peserta didik
- Menganalisis hasil ulangan
- Menyiapkan bahan remedial
- Melaksanakan remedial
- Koreksi penilaian remedial
- Menyiapakan bahan ulangan tengah semester
- Menyusun kisi soal ulangan tengah semester
- Membuat soal ulangan tengah semester
- Membuat kunci soal ulangan tengah semester
- Melaksanakan ulangan tengah semester
- Koreksi dan penilaian ulangan tengah semester
- Mengalanisis hasil ulangan tengah semester
- Memasukkan nilai uts
- Me!buat soal remedial
- Melaksankan remedial
- Koreksi dan penilaian remedial
- Memasukan nilai remedial uts
- Mengisi buku rapot semester ganjil
- Membagikan rapot ke wali murid
- Mempersiapkan diri sebelum mengajar
- Menyiapkan beberapa cara pengelolaan kelas
- Mengisi Agenda mengajar guru
- Mengisi absensi peserta didik
- Mengisi buku agenda kelas
- Mengajar materi pelajaran
- Menbuat soal tes kecil
- Koreksi dan penilaian tes kecil
- Menganalisis tes kecil
- Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan peserta didik pada pokok materi
- Menyiapkan strategi lain
- Menyiapkan tugas tugas
- Memilah tugas tugas yang sesuai
- Koreksi dan penilaian
- Memasukan nilai pada daftar nilai peserta didik
- Mengukur kemampuan peserta didik
- Menyiapkan bahan Ulangan harian
- Merumuskan soal ulangan harian
- Melaksanakan ulangan harian
- Koreksi dan penilaian
- Memasukan nilai dalam daftar nilai peserta didik
- Menganalisis hasil ulangan
- Menyiapkan bahan remedial
- Melaksanakan remedial
- Koreksi penilaian remedial
- Menyiapakan bahan ulangan akhir semester
- Menyusun kisi soal ulangan akhir semester
- Membuat soal ukangan akhir semester
- Membuat kunci soal ulangan akhir semester
- Melaksanakan ulangan akhir semester
- Koreksi dan penilaian ulangan akhir semester
- Mengalanisis hasil ulangan akhir semester
- Memasukkan nilai uas
- Me!buat soal remedial
- Melaksankan remedial
- Koreksi dan penilaian remedial
- Memasukan nilai remedial uas
- Mengisi buku rapot semester ap
- Membagikan rapot kenaikan ke wali murid
Hal-hal diatas perlu dipelajari dan mengerti oleh calon guru.
*)Kukuh Widijatmoko, M. Pd
Dosen Universitas Kanjuruhan
Malang
#234 Materi Profesi Keguruan
Matakuliah Profesi Keguruan
1. Hakekat Profesi
2. Syarat Profesi
3. Prinsip Profesionalitas
4. Hakekat Guru
5. Kompetensi Guru
6. Hak dan Kewajiban Guru
7. Peranan Guru
8. Kode Etik Profesi Keguruan
9. Sikap Profesional Keguruan
10. Organisasi Profesional Keguruan
1. Hakekat Profesi
2. Syarat Profesi
3. Prinsip Profesionalitas
4. Hakekat Guru
5. Kompetensi Guru
6. Hak dan Kewajiban Guru
7. Peranan Guru
8. Kode Etik Profesi Keguruan
9. Sikap Profesional Keguruan
10. Organisasi Profesional Keguruan
Subscribe to:
Posts (Atom)