Tuesday, October 21, 2014

#46 Gen-Iso Oppo

Gen-Iso Oppo ? Ya! menarik untuk diperbincangkan. Ada alasan khusus yaitu bahwa generasi pintar, pandai, sudah pasti. Tidak ada generasi bodoh. Poinnya adalah pandai, pintar tapi bisa apa?
Bisa apa, lebih mengkhususkan pada ketrampilan atau skill pribadi. menyadari bahwa pintai saja belum cukup. Pandai saja juga tidak cukup. Maka dibutuhkan tambahan dari sisi lain.
Untuk itulah, pemikiran ini perlu dimunculkan. Bahwa kesadaran perlu sentuhan sisi lain dalam diri agar potensi diri berkembang maksimal. Setiap manusia dilahirkan dengan aneka potensi. Potensi ini ibarat raksasa.
Setinggi apa status pendidikan, sebesar apa index prestasi, jika potensi diri tidak disalurkan secara tepat maka sia-sia. Argumentasinya ialah index prestasi sampai saat ini lebih banyak untuk kepentingn administrasi. Index prestasi tidak bisa berbicara secara maksimal tentang kemampuan diri, iso oppo.
Secara umum potensi diri dikelompokkan menurut Howard Garner ada delapan.
setiap manusia dibekali delapan kecerdasan. Delapan kecerdasan secara umum dapat dipakai sebagai batu pijakan untuk mengungkap kemampuan, kebisaan, ke-isoan. Ini penting bahkan sangat penting. Jangan sampai energi dan waktu terkuras untuk menyelesaikan kepentingan administrasi semata. Sementara sisi kecerdasan terbaikan.
Masyarakat lebih membutuhkan kecerdasan bukan berapa index prestasi. Maka, masyarakat bertanya,Anda Generasi- Iso oppo?  

Wednesday, October 1, 2014

#45 Olah Otak


Bagi sebagian orang kesulitan melatih kreatifitas? Mengapa? Kebutuhan terhadap kreatiitas masih dipandang sebelah mata. Sehingga kreatifitas masih mendapat perhatian sangat minim. Kreatifitas lebih banyak dipandang, hal aneh, tidak ada gunanya, membuang waktu.

Sementara masih banyak pandangan orang bahw pengetahuan lebih penting. Kemampuan untuk menjawab pertanyaan atau soal-soal lebih mendapat perhatian. Ukuran kemampuan seseorang berdasar pada daya ingat.

Masalah kehidupan tidak cukup diselesaikan melalui hafalan, daya ingat. Masalah kehidupan membutuhkan pendekatan perspektif, goals,antusias. Pendekatan ketiganya merupakan sebagian untuk melengkapi daya ingat. Ketiga pendekatan dapat dilakukan melalui latihan olah otak.

Olah Otak atau disingkat O2 merupakan latian berpikir. Olah Otak merupakan cara untuk 'melemaskan' otak. 'Membentuk' pola pikir. Membuat respon secara cermat terhadap suatu hal.
Salah satu latian Olah Otak adalah membaca, membuat analisis bacaan buku. Membuat analisis berdasarkan indikator sesuai bacaan. Beberapa contoh indikator ialah apa isi bacaan, manfaat atau hal baru setelah membaca buku.